Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dihadapkan pada berbagai tantangan ketika menentukan pilihan karier, sebuah keputusan yang memiliki peran penting dalam membentuk masa depan mereka. Kemampuan berpikir kritis serta efikasi diri dalam memilih karier merupakan dua aspek utama yang diyakini berpengaruh terhadap kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan tersebut. Berpikir kritis merujuk pada proses menilai informasi secara rasional dan reflektif untuk menentukan apa yang harus diyakini maupun dilakukan. Di sisi lain, efikasi diri dalam pengambilan keputusan karier menggambarkan keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam menentukan pilihan karier yang paling sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kemampuan berpikir kritis dan efikasi diri dalam memilih karier pada siswa SMK di Jakarta. Pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional non-eksperimental digunakan dalam penelitian ini, melibatkan 370 siswa SMK tingkat akhir (kelas XI dan XII) dari berbagai wilayah di Jakarta. Partisipan terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 19–21 tahun. Instrumen yang digunakan adalah Critical Thinking Questionnaire (CThQ) dan Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form (CDSES-SF). Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman untuk melihat keterkaitan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan efikasi diri dalam memilih karier pada siswa SMK di Jakarta, r(370) = .539, p < .05. Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kemampuan berpikir kritis siswa SMK, semakin besar pula keyakinan mereka dalam menentukan pilihan karier yang tepat. Penelitian ini menekankan pentingnya upaya sekolah dan lembaga pendidikan dalam menyusun program yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMK agar mereka lebih siap menghadapi proses pengambilan keputusan karier.
Copyrights © 2025