Meskipun pernikahan dini sering dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi, dampak negatifnya dapat sangat merugikan bagi anak-anak yang terlibat. Mereka sering kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, yang berdampak pada masa depan mereka. Penting untuk membahas isu pernikahan dini karena berkaitan dengan berbagai aspek sosial dan budaya yang memengaruhi kehidupan individu serta masyarakat. Artikel ini merupakan bagian dari penelitian kepustakaan (library research) yang menerapkan metode deskriptif-kualitatif. Pemilihan metode deskriptif-kualitatif dilakukan tidak hanya karena kesesuaiannya dengan objek dan fokus kajian, tetapi juga karena penelitian ini tidak dapat dilakukan melalui prosedur statistik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa walaupun dalam Islam pernikahan anak dianggap boleh, namun hal ini bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yang tentunya kebijakan tersebut dengan menimbang berbagai macam alasan dan praktek lapangan yang banyak mengakibatkan dampak negatif akibat pernikahan anak (dini). Bukan berarti pemerintah Indonesia melawan hukum Islam, namun lebih kepada pencegahan setelah melihat berbagai macam kejadian dan dampak negatif
Copyrights © 2025