Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Kritik Sanad Hadis Khitan Terhadap Perempuan sebagai Kehormatan Abdul Rahman Sakka
NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam Vol 7 No 1 (2021): NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/nukhbah.v7i1.324

Abstract

Hadith relating to woman circumcision as honor used as the argument in the MUI fatwa number 9a of 2008 has received a lot of criticisms. Thus, it is important to re-research as a form of follow-up to the previous research. This research is a research library with critical analytical methods on the hadith sanad with the aim of knowing with certainly the quality and quantity of hadith and its authenticity. Based on the results of the study, it was found that there were ten transmission routes listed by the four mukharrij rulers; that is; Ahmad bin Hanbal, Ibn Abi Syaibah, al-Tabrani, and al-Baihaqi. Of the ten lines of transmission, seven are hadiths marf'u and three lines of hadith mauqū f. In terms of quantity ('adad al-ṭuruq), this hadith is classified as a famous hadith because it is narrated by a minimum of four narrators in each sanad ṭabaqah (level). Meanwhile, in terms of quality, this hadith is defined as a very weak hadith (ḍa'īf jiddan) because of the inherent defects involved in the narration. Thus it cannot be used as the main argument to justify circumcision against women and also cannot be used as an argument for woman circumcision for reasons of honor. This hadith can only be a reinforcement of the authentic and hasan traditions which talk about female circumcision. The inclusion of this hadith in the MUI fatwa as the main argument for justifying circumcision for women needs to be reviewed considering that this hadith is very weak..
Stigma Masyarakat Terhadap Mantan Narapidana (Studi Kasus Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng) Rahmi, Muthiah; Tahir, Heri; Sakka, Abdul Rahman A.
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i2.22102

Abstract

The study aims to discover: (i) the causes of community stigma on former convicts in Ganra subdistrict in Soppeng district, (ii) the social interaction of the community with former convicts in Ganra subdistrict in Soppeng district, and (ii) public acceptance of former convicts in Ganra subdistrict in Soppeng district. This research is a type of qualitative research by using purposive sampling technique as to obtain the informants. Ten informants were used in this study according to the needs of the researcher by determining the criteria of the informants. Data collection techniques employed observation, interview, and documentation to obtain concrete data relating to the problems of the research. The data validity technique in this study employed source triangulation technique. Based on the results of the study, it shows that there are three findings: (i) the occurrence of stigma by the community on former convicts there are two, namely the attitude of former convicts who tend to be closed and the existence of social stigma in society "that a person has committed a crime once, he will do it again”, (ii) the social interactions built between the community and former convicts are still well established, but a sense of vigilance remains because they have committed criminal acts, and (iii) the former convicts who leave the detention are not easy to return to and mingle in the community even though they are free. They are still considered as socially disabled persons. However, with the acceptance from the family and society, the former convicts can be embraced to become better persons.
Peran BP4 dalam Mencegah Perceraian melalui Bimbingan Pranikah di KUA Aswar Aswar; Abdul Rahman Sakka; Safaruddin Safaruddin; Andi Magvirah
Al-Azhar Islamic Law Review VOLUME 4 NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37146/ailrev.v4i1.142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran BP4 dalam mencegah perceraian melalui bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Samturu. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif deskriptif, dengan data yang dihimpun dari hasil wawancara dengan narasumber dan dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat penelitian dengan menggunakan pendekatan normatif sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses bimbingan pranikah yang dilaksanakan BP4 di KUA Kecamatan Samaturu telah sesuai dengan aturan yang berlaku, mulai dari memeriksa kelengkapan berkas sampai dengan pemberian materi bimbingan pranikah, akan tetapi kurang efektif pengaruhnya bagi para peserta dikarenakan tidak adanya lembaga atau ahli dalam pemberian materi tentang psikologi perkawinan, kesehatan, dan reproduksi sehat yang menguasai langsung materi tersebut. Sedangkan keadaan kasus perceraian di Kecamatan Samaturu setelah mengikuti bimbingan pranikah meningkat pada tahun 2020 ke tahun 2021 sebagaimana hasil data yang didapatkan dari tahun 2020 sebanyak 22 kasus dengan jumlah yang telah mengikuti bimbingan pranikah sebanyak 6 orang (27%) dan tahun 2021 sebanyak 25 kasus dengan Jumlah yang telah mengikuti bimbingan sebanyak 13 orang (54%).
Salat Sunah Enam Rakaat Setelah Magrib: Studi Kritik Hadis Abdul Rahman Sakka
Al-Azhar Islamic Law Review VOLUME 2 NOMOR 1, JANUARI 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.096 KB) | DOI: 10.37146/ailrev.v2i1.32

Abstract

Salat sunah merupakan salat tambahan sebagai penyempurna salat wajib. Ada yang rawatib dan ada yang tidak rawatib. Sunah rawatib adalah salat sunah yang mengikuti atau mendampingi salat wajib, sebelum dan atau sesudahnya. Salah satu salat sunah pendamping salat wajib adalah enam rakaat setelah magrib. Tiga mazhab fiqh mengakui dan mengamalkannya. Dasarnya adalah hadis Nabi. Hadis tentang salat sunah setelah magrib ini kemudian diteliti untuk mencari tahu tingkat validasinya dengan studi kritik hadis. Dalam proses penelitiaan digunakan metode takhrij atau penelusuran keberadaan hadis, dan metode naqd atau kritik struktur hadis. Dengan metode takhrij ditemukan hadis ada dua jalur periwayatan, jalur Abu Hurairah yang dibukukan oleh empat perawi; Ibn Majah, Al-Tirmizi, Abu Ya’la dan Al-Tabrani. Sedangkan jalur Ammar bin Yasir dibukukan oleh Al-Tabrani. Pada jalur Abu Hurairah terdapat perawi bernama Umar bin Abdullah bin Abi Khas’am yang dicela sebagai perawi munkar. pada jalur kedua terdapat perawi yang dicela sebagai perawi majhul. Perawi munkar hadisnya sangat lemah, demikian pula hadis majhul dianggap daif kecuali ada jalur lain yang menguatkannya. Namun hadis ini merupakan hadis tunggal dan tidak ada jalur sanad lain yang menguatkannya. Karena itu dua hadis tentang enam rakaat setelah magrib semuanya daif yang tetap dalam kedaifannya karena tidak ada yang menguatkannya, sehingga tidak bisa menjadi hujjah tentang amalan salat sunat enam rakaat pendamping salat wajib magrib.
Takbir Salat Id; Dalam Pandangan Ulama Mazhab dan Kritik Hadisnya Abdul Rahman Sakka; Najamuddin Marahamid
Al-Azhar Islamic Law Review VOLUME 1 NOMOR 2, JULI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.8 KB) | DOI: 10.37146/ailrev.v1i2.17

Abstract

Salat id sejatinya dilaksanakan sesuai dengan sunah Nabi. Kenyataannya umat Islam berbeda dalam melaksanakan takbir salat id. Perbedaannya tidak terlepas dari mazhab yang menjadi pegangannya. Penelitian ini akan mengungkapkan pendapat mazhab fiqh dengan metode deskriptif komparatif dan kritik hadisnya dengan metode takhrij. Dengan tujuan mengetahui dan menentukan pendapat yang lebih kuat berdasarkan hadis yang sahih atau minimal hasan.
Pertimbangan Hakim dalam Menangani Tuntutan Pengembalian Uang Belanja Pada Pengadilan Agama Nur Atika; Abdul Rahman Sakka; Fransiska Gobe
Al-Azhar Islamic Law Review VOLUME 3 NOMOR 2, JULI 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37146/ailrev.v3i2.116

Abstract

One of the problems faced by a judge when deciding on a divorce case is the case of refunding spending money. Regarding spending money, it becomes a new problem and legal case when a wife files for divorce (khulu) to her husband in court (especially if the wife has not been interfered with), then her husband demands a refund of the spending money.This study uses a type of field research (field research), namely research in which data collection is carried out in the field, in this study is a legal sociology approach. The sociology of law approach is used to evaluate and examine the influence of law on social behavior, the beliefs held by people in the social world in relation to customary justice, social organizations, social developments and legal institutions, social conditions that give rise to law.The results of the study show that (1) the basis for the judge's consideration in deciding cases of demands for a refund of expenditures to settle cases of demands for a refund of expenditures there are 3 methods, namely: The method of juridical considerations bases its decision on the provisions of the legislation formally in the form of evidence. namely, documentary evidence (written), witness evidence, suspicion (allegations), confessions and oaths, the Sociological Method. And Philosophical Methods. (2) The judge in handling the demands for the refund of spending money is based on Islamic law, by conducting ijtihad or legal discovery by tying up or analogizing spending money with a dowry because of Qobla Dukhul. Because no legal basis is found in the Qur'an and al-Hadith.
Telaah Hadis tentang Doa Buka Puasa dan Pendapat Ulama Fiqh Abdul Rahman Sakka; Najamuddin Marahamid
Al-Azhar Islamic Law Review VOLUME 2 NOMOR 2, JULI 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37146/ailrev.v2i2.47

Abstract

Tulisan ini mengkaji hadis tentang doa buka puasa yang masyhur dibaca umat Islam setiap bulan puasa. Bunyi doa tersebut adalah “Allahumma laka sumt wa bika amant wa ‘ala rizqika aftart birah mataika ya arh}am al-rahimin”.  Urgen mengkaji ulang hadis doa ini karena di satu sisi doa tersebut sangat populer di masyarakat, tapi di sisi lain dipermasalahkan oleh sebagian kalangan karena dianggap hadisnya lemah. Penelitian ini bersifat kritis analitis dengan menggunakan teori takhrij dan naqd al-hadis dan dengan pendekatan ilmu hadis dan pendekatan normatif yuridis. Dengan takhrij ditemukan ada lima riwayat hadis. Abu Daud. Al-Baihaqi, Al-Tabrani. Ibbn Abi Syaibah dan Al-Daraqutni. Berdasarkan hasil kritik sanad dan kritik matan terhadap  kelima hadis tersebut disimpulkan bahwa hadis Abu Daud dan Al-Baihaqi daif mursal, hadis Ibn Abi Syaibah hasan, hadis Al-Tabrani dan Al-Daraqutni daif matruk. Hadis Ibn Abi Syaibah mengangkat status hadis Abu Daud dan Al-Baihaqi menjadi hasan ligairih. Ulama fiqh khususnya pengikut keempat mazhab tidak berselisih pendapat bahwa lafaz doa buka puasa adalah “Allahumma laka shumt wa ‘ala rizq aftart.” Namun sebagian ulama hanya mencukupkan doanya dengan lafaz tersebut, dan sebagian yang lain menambahkannya dengan lafaz-lafaz tertentu. Kedua pendapat tersebut benar, dan perbedaannya merupakan keragaman pendapat bukan kontradiksi yang bertentangan.
Efektivitas Penerapan Zakat Online terhadap Peningkatan Pembayaran Zakat pada Lembaga Dompet Dhuafa Sulsel Abdul Rahman Sakka; Latifatul Qulub
Al-Azhar Journal of Islamic Economics VOLUME 1 NOMOR 2, JULI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.546 KB) | DOI: 10.37146/ajie.v1i2.21

Abstract

Zakat memiliki dimensi ketuhanan sekaligus dimensi kemanusiaan yang sangat kuat. Pada dimensi kemanusiaan, zakat punya peran penting dalam mendistribusikan kekayaan secara adil untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata. Permasalahannya adalah pengelolaan khususnya pada pengumpulan zakat dari orang yang wajib berzakat belum terlaksana dengan baik. Dompet Dhuafa sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional melakukan sistem pengumpulan zakat secara online sesuai dengan perkembangan teknologi internet yang semakin maju. Tulisan ini merupakan penelitian untuk melihat efektifitas system zakat online Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan dalam mengumpulkan zakat dari para muzakki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumpulan zakat secara online melebihi 2% dari target yang dicanangkan. Dompet Dhuafa menargetkan pengumpulan zakat tahun 2017 sebanyak Rp.1.114.329.320 sedangkan yang dicapai sebanyak Rp1242957097. Dengan demikian penerapan sistem pembayaran zakat berbasis finance technology pada Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan berjalan secara efektif
Telaah Teks Hadis tentang Jual Beli Emas Secara Tunai dan Kredit Abdul Rahman Sakka
Al-Azhar Journal of Islamic Economics VOLUME 3 NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37146/ajie.v3i1.60

Abstract

The pros and cons of public toward the DSN-MUI fatwa that allows the sale and purchase of gold on credit is inseparable from how to understand the text of the hadith. Therefore, it is necessary to carry out a research on hadith as it has been a source of law. This research focuses on the study of hadith texts on the sale and purchase of gold with external and internal criticism methods. External criticism is intended to confirm the status of the hadith, while internal criticism uses contextual interpretation to understand the content of the hadith. In the process of research, it was found that the hadith, which relates to the sale and purchase of gold has many chains so that it is categorized as a famous hadith quantitatively, while in quality it is defined as an authentic hadith. There are two versions of Muslim scholars in understanding the hadith of selling and purchasing gold as the result of ijtihad among the scholars in understanding the hadith. The first version is to restrict the sale and purchase of gold with money, yet it can only be done in cash and to prohibit the sale and purchase of golf on credit according to the appearance of the hadith because gold and money have the same ‘illat ribawi although they are different in type. The second version is to allow the sale and purchase of gold in cash and credit because gold has changed its status from money to goods like any other goods, so that ‘illat gold as a currency requiring cash transactions fall by itself.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN KETERAMPILAN USAHA RAKYAT (PKUR) YAYASAN BAITUL MAAL Nurul Annisa; Abdul Rahman Sakka; Hadi Daeng Mapuna
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 3 Nomor 4 Juli 2022
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.24718

Abstract

Abstrak Manusia memerlukan harta benda (materi) sebagai kebutuhan hidup yang asasi. Manusia cenderung untuk mengumpulkan dan menguasai harta benda tersebut tanpa batas, sampai ia menemui ajalnnya manusia dalam menguasai harta benda tersebut, kadang-kadang melampaui batas, yang dapat menurunkan martabat nilai-nilai kemanusiaannya, Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga. Zakat mempunyai kedudukan dan posisi yang penting karena keberadannya menyangkut aspek kehidupan masyarakat.Pemberdayaan merupakan program yang sangat baik progresif dimana tujuan pemberdayaan adalah memandirikan dan mensejahterakan. Namun satu hal yang menjadi salah faktor keberhasilan yakni mengenai partisipasi masyarakat. Yayasan Baitul Maal BRI sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional berusaha mengimplementasikan visi pengelolaan yang amanah, profesional, dan berkesesuaian dengan syariat Islam. Eksistensi Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia dapat dilihat dari keberhasilan penghimpunan dan penyaluran dana Zakat, Infaq dan Sedekah. Jangkauan dalam pendistribusian dan program kerja dalam mengangkat martabat para Mustahik pokok permasalahan pada penelitian ini adalah tentang pelaksanaan dan dampak dari program PKUR Yayasan Baitul Maal BRI Kantor Wilayah Makassar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah teologi normatif, empiris dan yuridis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanismepenyaluran zakat yang dilakukan oleh YBM BRI Kantor Wilayah Makassar dilakukan secara bertahap, mulai dari sosialisasi,penghimpunan hingga penyaluran sesuai dengan hukum islam dan dampak yang rasakan oleh kelompok PKUR yang menerima bantuan tersebut sangat positif. Kata Kunci: Hukum Islam, Pengelolaan Zakat, Usaha Rakyat. Abstract Humans need property (material) as basic necessities of life. Humans tend to collect and control these assets indefinitely, until they meet the end of humans in controlling these assets, sometimes exceeding the limit, which can reduce the dignity of human values. Zakat is one of the third pillars of Islam. Zakat has an important position and position because its existence involves aspects of people's lives. Empowerment is a very good progressive program where the goal of empowerment is to become independent and prosper. However, one thing that is one of the success factors is about community participation. Baitul Maal BRI Foundation as one of the National Amil Zakat Institutions seeks to implement a vision of management that is trustworthy, professional, and in accordance with Islamic law. The existence of the Baitul Maal Foundation of Bank Rakyat Indonesia can be seen from the success of collecting and distributing Zakat, Infaq and Alms funds. The scope of distribution and work programs in elevating the dignity of the Mustahiks in this study is about the implementation and impact of the PKUR program at Baitul Maal Foundation BRI Makassar Regional Office. This type of research is qualitative with the approach used is normative, empirical and juridical theology. The results of this study indicate that the zakat distribution mechanism carried out by YBM BRI Makassar Regional Office is carried out in stages, starting from socialization, collection to distribution in accordance with Islamic law and the impact felt by the PKUR group who received the assistance was very positive. Keywords: Islamic Law, Management of Zakat, People's Business.