Bullying merupakan bentuk kekerasan psikososial yang masih marak terjadi di kalangan anak dan remaja, baik dalam bentuk fisik, verbal, sosial, maupun digital. Anak korban bullying cenderung mengalami gangguan emosi, penurunan harga diri, hingga trauma jangka panjang. Salah satu faktor protektif yang paling penting dalam penanganan kasus ini adalah keterlibatan orang tua secara aktif, empatik, dan sadar emosional. Sayangnya, banyak orang tua belum memiliki pengetahuan, kesadaran, maupun keterampilan dalam menghadapi anak yang menjadi korban bullying. Kegiatan pengabdian masyarakat di Kota Surakarta ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas orang tua melalui pelatihan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik terkait bullying. Metode pelatihan dilakukan secara partisipatif dalam tiga sesi utama: pemaparan materi, diskusi kelompok, dan simulasi role play. Materi pelatihan berbasis teori psikologi perkembangan, keterikatan emosional (attachment), sistem keluarga, serta kecerdasan emosional. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test, post-test, dan observasi partisipatif. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan orang tua sebesar 34% dan peningkatan kemampuan komunikasi empatik terhadap anak. Peserta juga menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya membangun kelekatan emosional dan lingkungan rumah yang aman. Pelatihan ini terbukti efektif dalam memperkuat ketahanan keluarga terhadap dampak bullying. Oleh karena itu, keterlibatan orang tua harus menjadi bagian integral dalam sistem perlindungan anak melalui pelatihan berkelanjutan dan kolaboratif antara sekolah, keluarga, dan komunitas.
Copyrights © 2025