Abstrak: Berdasarkan RISKESDAS 2018, prevalensi merokok pada penduduk Indonesia usia di atas 10 tahun mencapai 28,8%, sementara konsumsi tembakau pada kelompok usia di atas 15 tahun tercatat sebesar 62,9% pada pria dan 4,8% pada wanita, dengan total prevalensi 33,8%. Di Padukuhan Sambilegilor, sebagian besar pengurus Jagawarga merupakan laki-laki dan perokok aktif. Sementara itu, Kabupaten Sleman telah memiliki regulasi berupa Peraturan Bupati Sleman Nomor 42 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Menyikapi hal tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat melalui sosialisasi kesehatan terkait dampak negatif rokok, sebagai bagian dari peningkatan kapasitas anggota Jagawarga. Kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif dengan melibatkan 17 peserta perokok aktif. Materi mencakup bahaya merokok, zat berbahaya dalam rokok, serta berbagai penyakit terkait. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan posttest. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan kenaikan skor sebesar 64,4%; hanya 2 peserta menjawab benar seluruh soal sebelum pelatihan, meningkat menjadi 13 peserta setelah pelatihan. Kegiatan ini berkontribusi dalam memperkuat kapasitas komunitas lokal dalam pengendalian konsumsi rokok dan disarankan untuk dilanjutkan secara berkelanjutan dalam bentuk program bebas asap rokok. Kata Kunci: Rokok, Jagawarga, penyakit, tobacco
Copyrights © 2025