Secara umum produksi karet dipengaruhi oleh fluktuasi curah hujan setiap bulan. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh curah hujan, evapotranspirasi, dan ketersediaan air lahan terhadap produksi karet klon BPM 24. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa, Sumatera Selatan dari tahun 2013 – 2015. Plot penelitian yang digunakan adalah tanaman menghasilkan klon BPM 24 tahun tanam 2002 berumur 14 tahun dengan tekstur tanah clay loam. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan produksi tanaman karet pada saat musim hujan dan musim kemarau dari tahun 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tanah merupakan parameter yang paling berpengaruh terhadap hasil lateks tanaman karet klon BPM 24 dibandingkan dengan parameter curah hujan dan evapotranspirasi. Hasil lateks menurun dengan berkurangnya kandungan air tanah pada periode bulan kering. Kurangnya air pada bulan kering menjadi faktor pembatas untuk hasil karet yang optimal. Ketika kadar air tanah turun hingga di bawah 100 mm, hasil lateks maksimal yang dapat dicapai oleh tanaman karet adalah sebesar 20 g/p/s.
Copyrights © 2018