Poetics atau Puitika, merupaka karya Aristoteles yang menyajikan pokok-pokok pemikirannya tentang estetika, khususnya drama. Beberapa hal didalamnya meliputi bentuk plot dan perwatakan dalam drama, perumitan, perbedaan diantara beragam jenis puisi atau tragedi. Artikel ini bertujuan untuk merangkum dan memberikan sedikit ulasan terhadap pokok-pokok pemikiran Aristoteles di dalam Poetics, khususnya yang terkait dengan unsur-unsur Tragedi, yakni : 1) Alur/Plot; 2) Watak/Karakter dan Perwatakan; 3). Pemikiran (Tought); 4) Diksi; 5) Nyanyian dan Spectacle (Tontonan); dan 6) Tentang Nasib, Adegan Tragis, dan Kengerian. Dari pembacaan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa Aristoteles mendefinisikan tragedi sebagai Mimesis Praxeos, "imitation of action". "Praxis" atau "Tindakan" dalam konteks ini sering dimaknai merujuk pada tindakan yang disengaja dalam keadaan rasional dan sadar. Hal ini memiliki konsep mimesis yang berbeda dangan mimesis dalam korpus Platon. Di samping itu, di dalam Poetics, nampak pemikiran Aristotle yang cenderung Formalistik, meskipun pada akhirnya bercorak fungsional, artinya apa yang sudah disampaikan Aristotle dalam Poetics mengenai Tragedi atau seni drama yang baik, bermuara pada sajian tontonan yang bermutu dan mendidik. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa sajian drama yang baik menjadikan masyarakat memperoleh pengertian tentang keutamaan moral. Alih-alih formalistik, pemikiran Aristotle berujung pada fungsionalisme.
Copyrights © 2018