Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kemampuan siswa dalam memecahkan masalah menggunakan problem solving. Selama ini dalam proses pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1Wonoayu, guru belum pernah menerapkan model pembelajaran bedasrkan masalah (problem solving), karena guru menilai bahwa model Problem solving dianggap terlalu rumit. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Wonoayu  dengan subyek penelitian kelas X IPA 7. Model pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, hasil dokumentasi siswa, dan catatan lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah penerimaan siswa kelas X IPA 7 terhadap penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Solving) cukup baik. Berdasarkan hasil tes awal (pre-test) dapat diketahui nilai rata-rata siswa kelas X IPA 1  dengan  jumlah siswa sebanyak 40 siswa adalah 61,62 dan berdasarkan hasil tes akhir (post-test) nilai rata-rata dari kelas X1 MIA 1  adalah 81,95 dimana terdapat 2 siswa yang belum tuntas dan 38 siswa yang tuntas pada mata pelajaran  Sejarah materi menelusuru peradaban awal kepulauan indonesia. Berdasarkan hasil belajar diatas terjadi peningkatan hasil belajar siswa dimana hal ini menunjukkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem solving) terhadap hasil belajar Sejarah siswa kelas X IPA 1  SMA Negeri 1 Wonoayu  pada pokok bahasan menelusuri peradaban awal dikepulauan Indonesia.Kata Kunci: Model Problem Solving,  Pembelajaran Sejarah , Hasil Belajar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017