cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI)
ISSN : 24422606     EISSN : 2548611X     DOI : -
JBBI, Indonesian Journal of Biotechnology & Bioscience, is published twice annually and provide scientific publication medium for researchers, engineers, practitioners, academicians, and observers in the field related to biotechnology and bioscience. This journal accepts original papers, review articles, case studies, and short communications. The articles published are peer-reviewed by no less than two referees and cover various biotechnology subjects related to the field of agriculture, industry, health, environment, as well as life sciences in general. Initiated at the then Biotech Centre, the journal is published by the Laboratory for Biotechnology, the Agency for the Assessment and Application of Technology, BPPT.
Arjuna Subject : -
Articles 542 Documents
OPTIMALISASI MEDIA PRODUKSI AMILOGLUKOSIDASE MENGGUNAKAN FERMENTASI MEDIA PADAT Sunaryanto, Rofiq; Marasabessy, Ahmad
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.689 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v3i1.19

Abstract

Amiloglukosidase merupakan salah satu enzim yang banyak digunakan dalam industri gula cair. Dalam proses fermentasi, komposisi medium fermentasi sangat berpengaruh terhadap aktivitas amiloglukosidase. Optimalisasi media padat proses produksi amiloglukosidase secara fermentasi padat dengan menggunakan isolat Aspergillus niger telah dilakukan. Optimalisasi media padat dilakukan dengan menentukan rasio dedak:pati terbaik yang selanjutnya dikombinasikan dengan beberapa sumber nitrogen. Dalam penelitian ini sumber nitrogen yang digunakan adalah sumber nitogen organik dan sumber nitrogen anorganik. Sumber nitrogen organik yang digunakan antara lain Corn Step Liquor dan pepton, adapun sumber nitrogen anorganik yang digunakan adalah amonium nitrat, amonium sulfat, dan amonium pospat. Fermentasi dilakukan selama 120 jam pada suhu 30ºC.Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi perbandingan media sumber karbon dedak:pati 1:1 menghasilkan produktivitas amiloglukosidase tertinggi 724 Unit/ml. Amonium sulfat merupakan sumber nitrogen anorganik terbaik dan mampu menghasilkan produktivitas amiloglukosidase sebesar 823 Unit/ml, sedangkan Corn Step Liquor (CSL) yang merupakan sumber nitrogen organik mampu menghasilkan produktivitas amiloglukosidase lebih tinggi dibandingkan pepton dengan produktivitas sebesar 884 Unit/ml.Keywords: Aspergillus niger, amyloglucosidase, fermentation, carbon source, nitrogen source  ABSTRAKAmiloglukosidase adalah salah satu enzim yang banyak digunakan dalam industri gula cair. Dalam proses fermentasi, komposisi medium fermentasi sangat berpengaruh terhadap aktivitas amiloglukosidase. Pada penelitian ini telah dilakukan optimalisasi media padat pada proses produksi amiloglukosidase secara fermentasi padat dengan menggunakan isolat Aspergillus niger. Optimalisasi media padat dilakukan dengan menentukan rasio dedak:pati terbaik yang selanjutnya dikombinasikan dengan beberapa sumber nitrogen. Sumber nitrogen yang digunakan adalah sumber nitrogen organik dan anorganik. Sumber nitrogen organik yang digunakan antara lain adalah Corn Step Liquor (CSL) dan pepton, adapun sumber nitrogen anorganik yang digunakan adalah amonium nitrat, amonium sulfat, dan amonium fosfat. Fermentasi dilakukan selama 120 jam pada suhu 30ºC. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi perbandingan media sumber karbon dedak:pati 1:1 menghasilkan produktivitas amiloglukosidase tertinggi, yaitu 724 unit/mL. Amonium sulfat merupakan sumber nitrogen anorganik terbaik dan mampu menghasilkan produktivitas amiloglukosidase sebesar 823 unit/mL, sedangkan CSL menghasilkan produktivitas amiloglukosidase lebih tinggi dibandingkan pepton, yakni sebesar 884 unit/mL.Kata kunci: Aspergillus niger, amiloglukosidase, fermentasi, sumber karbon, sumber nitrogen
Appendix JBBI Vol 2, No 1, June 2015: Keyword Index and Author Index Sriherwanto, Catur
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 2, No 1 (2015): June 2015
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.867 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v2i1.1060

Abstract

Front Cover JBBI Vol 1, No 1, December 2014 Sriherwanto, Catur
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 1, No 1 (2014): December 20140
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.939 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v1i1.1038

Abstract

Appendix JBBI Vol 4, No 1, June 2017: Keyword Index and Author Index Sriherwanto, Catur
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 4, No 1 (2017): June 2017
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.274 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v4i1.2253

Abstract

PRELIMINARY CYTOTOXIC EVALUATION OF Andrographis paniculata IN BREAST CANCER CELL LINES ., Tarwadi; ., Churiyah; Pongtuluran, Olivia Bunga; Juniarti, Fifit; Wijaya, Fery Azis
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 2, No 1 (2015): June 2015
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.695 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v2i1.533

Abstract

Sambiloto (Andrographis paniculata) banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Dalam studi ini, ekstrak metanol dan etanol sambiloto yang diperoleh dari B2PTO Tawangmangu telah diuji terhadap sel lini kanker payudara T47D dan MCF-7 dan sel lini normal fibroblast HFL-1 menggunakan reaksi enzimatik 3-(4,5-dimethylthiazoyl-2-yl) 2,5-diphenyltetrazoliumbromide (MTT). Uji in vitro terhadap sel lini normal fibroblast HFL-1 menunjukkan bahwa 50 ppm ekstrak metanol sambiloto tidak menghambat pertumbuhan sel. Tetapi, ekstrak metanol dan etanolnya menghasilkan IC50 yang relatif rendah pada sel lini kanker payudara, yaitu 111 ppm dan 122 ppm pada sel lini MCF-7 dan 70 ppm dan 197 ppm pada sel lini T47D. Selain itu, campuran ekstrak sambiloto yang mengandung 25% ekstrak Thyponium divaricatum dan Anredera cordifolia memberikan daya hambat pertumbuhan pada sel kanker payudara MCF-7 yang lebih besar, dengan nilai IC50 masing-masing adalah 68 ppm dan 34 ppm. Kesimpulannya, total ekstrak metanol atau etanol sambiloto yang diperoleh dari Tawangmangu memiliki potensi sebagai sumber senyawa anti-kanker serta perlu kajian lebih lanjut.Kata kunci: Ekstrak Andrographis paniculata, MTT, sel lini normal, sel lini kanker, aktivitas anti kanker ABSTRACTSambiloto (Andrographis paniculata) is widely used as medicine to treat various diseases in Indonesia and other Asian countries. In this study, methanolic and ethanolic extracts of sambiloto collected from B2PTO Tawangmangu have been tested againts breast cancer cell lines of T47D and MCF-7 and normal fibroblast cell line of HFL-1 using enzymatic reaction of 3-(4,5-dimethylthiazoyl-2-yl) 2,5-diphenyltetrazoliumbromide (MTT). In vitro assay performed on normal fibroblast of HFL-1 cell line showed that 50 ppm of methanolic extract of sambiloto did not inhibit cell growth. However, methanolic and ethanolic extracts of sambiloto gave relatively low of IC50 on breast cancer cell lines which were 111 ppm and 122 ppm on the MCF-7 cell lines and 70 ppm and 197 ppm on the T47D cell lines, respectively. In addition, the mixture of sambiloto extract containing 25% of Thyponium divaricatum and Anredera cordifolia extracts confered greater growth inhibition on breast cancer cell line of MCF-7, where IC50 values were 68 ppm and 34 ppm, respectively. In conclusion, the total methanolic or ethanolic extract of sambiloto collected from Tawangmangu has potency as a source of anti-cancer compounds and needs further study.Key words: Andrographis paniculata extract, MTT, normal cell line, cancer cell lines, anti-cancer activity
Appendix JBBI Vol 3, No 2, December 2016: Keyword Index and Author Index Sriherwanto, Catur
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 3, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.522 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v3i2.1513

Abstract

Preface JBBI Vol 3, No 1, June 2016: Foreword and Acknowledgement Tajuddin, Teuku
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.1 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v3i1.1065

Abstract

PENANGANAN ANAKAN MUDA PADA KULTUR EX VITRO UNTUK MENGHASILKAN BIBIT SAGU (Metroxylon sagu Rottb.) SIAP TANAM ., Karyanti; Sigit, Yusuf; Tajuddin, Teuku; ., Erwinda; ., Minaldi; Haska, Nadirman
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.729 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v3i1.20

Abstract

To fulfill market demand and prevent its extinction, sago palm plantation need to be developed by planting elite varieties in other areas. For these reasons the large number of seedling is needed. In this study we developed the method for an ex vitro propagation technique combining with maintaining samples freshness for several days. Young suckers were treated using aquades, Na-hypochlorite or alcohol. After 3 days, suckers were sterilized, followed by dipping in vitamin solutions and IBA for an hour. The shoots were then planted in the mixture of soil and organic fertilizer. The results of our study showed that young sucker treated with alcohol 96% was the best treatment for maintaining the freshness of samples upto 3 days. During 20 weeks of culture, the optimum root induction was achieved after applying IBA 50 mg/L. Our result may serve as a base for mass propagation of sago palm.Keywords: Ex vitro, IBA, root induction, sample freshness, young suckers ABSTRAKUntuk memenuhi kebutuhan pasar serta mencegah kepunahannya, perkebunan sagu perlu dikembangkan dengan menanam tanaman sagu berkualitas di daerah lain yang sesuai. Untuk mendukung program ini, bibit sagu dibutuhkan dalam jumlah yang sangat besar. Dalam studi ini kami mengembangkan perbanyakan bibit sagu dengan teknik ex vitro yang dikombinasikan dengan metode untuk menjaga kesegaran sampel selama beberapa hari. Anakan muda sagu diberi perlakuan dengan aquades, Na-hipoklorit atau alkohol. Setelah disimpan selama 3 hari, anakan yang terlihat tetap segar dilanjutkan ke tahap sterilisasi, dan selanjutnya direndam dalam larutan campuran vitamin dan IBA selama 1 jam. Akhirnya anakan muda ditanam dalam media campuran tanah dan pupuk kandang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan dengan alkohol 96% adalah yang terbaik untuk menjaga kondisi anakan tetap segar setelah disimpan hingga 3 hari. Selanjutnya setelah dikultur selama 20 minggu, induksi akar yang optimal dapat dicapai dari perlakuan IBA 50 mg/L. Hasil yang kami peroleh dapat menjadi acuan dalam perbanyakan bibit sagu secara masal.Kata kunci: Ex vitro, IBA, induksi akar, kesegaran sampel, anakan muda
Back Cover JBBI Vol 3, No 1, June 2016 Sriherwanto, Catur
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.832 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v3i1.1056

Abstract

PERTUMBUHAN ISOLAT BAL ASAL BEKATUL DAN PROBIOTIK KOMERSIAL (Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus casei) PADA MEDIA BEKATUL DAN SUSU SKIM Zubaidah, Elok; Martati, Erryana; Resmanto, Ampu Marojahan
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 1, No 1 (2014): December 2014
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.558 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v1i1.549

Abstract

This research was aimed to study the influence of rice bran and skim milk fermentation media on the growth of lactic acid bacteria and their ability in fermenting complex carbohydrates into short chain fatty acids (SCFA). Indigenous lactic acid bacteria (LAB) were isolated from rice bran and commercial probiotic separately and used for fermenting rice bran and skim milk media. Randomized block design was used with 2 factors i.e. fermenting media type and LAB type. The results showed that fermenting rice bran gave significant effect on the LAB growth, indicated by total LAB cell count, total acid concentration, pH and antibacterial activity. The best treatment was J2-B with total LAB count 1.01 ´ 1010 cfu/mL, total acid 1.14%, pH 3.88 and clear zone diameters against Staphylococcus aureus 13.04 mm, Listeria monocytogenes 12.88 mm, Escherichia coli 12.83 mm and Salmonella typhi 12.53 mm. LAB fermenting rice bran for 48 hours produced lactic acid and SCFA. The highest concentrations of lactic acid (122.1313 mM), acetic acid (10.503 mM), and butyric acid (1.56 mM) were produced by fermentation using LAB J2, L. acidophilus, and L. casei isolate, respectively; whereas the highest propionic acid concentration (6,07 mM) was produced by control fermentation.Keywords: Probiotic, indigenous isolate, rice bran, SCFA, skimmed milk ABSTRAKPeneltian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dedak dan skim milk sebagai media fermentasi bakteri asam laktat, dan kemampuannya mengubah sumber karbon komplek dedak menjadi asam lemak rantai pendek (short chain fatty acids, SCFA). Bakteri asam laktat lokal diisolasi dari dedak dan probiotik. Desain percobaan adalah acak kelompok dengan 2 faktor, yaitu jenis media fermentasi dan jenis bakteri asam laktat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media fermentasi dengan menggunakan dedak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan bakteri yang ditunjukkan dari total sel bakteri asam laktat, total asam yang dihasilkan, pH dan aktivitas antibakteri. Fermentasi dengan menggunakan isolat J2-B menghasilkan total bakteri asam laktat 1,01 ´ 1010 cfu/mL, total asam 1,14%, pH 3,88 dan zona hambatan dengan bakteri uji Staphylococcus aureus 13,04 mm, Listeria monocytogenes 12,88 mm, Escherichia coli 12,83 mm dan Salmonella typhi 12,53 mm. Proses fermentasi bakteri asam laktat menggunakan media dedak selama 48 jam mampu menghasilkan asam laktat dan SCFA. Konsentrasi tertinggi asam laktat (122,13 mM), asam asetat (10,50 mM), dan asam butirat (1,56 mM) masing-masing dihasilkan oleh fermentasi menggunakan BAL J2, isolat L. acidophilus, dan isolat L. casei; sedangkan konsentrasi tertinggi asam propionat (6,07 mM) dihasilkan oleh fermentasi kontrol.Kata kunci: Probiotik, isolat lokal, dedak, SCFA, susu skim

Page 4 of 55 | Total Record : 542