cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO" : 7 Documents clear
PENTINGNYA PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA TRANSPORTASI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN DESA DI KABUPATEN GORONTALO PROVINSI GORONTALO Pandey, Sisca V.
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan desa merupakan hal yang penting untuk meningkatkan taraf hidup masyrakat kawasan perdesaan. Salah satu faktor yang menunjang pergerakan aksesibilitas masyarakat desa adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi. Ketersediaan jaringan jalan sebagai kebutuhan masyarakat desa merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia melakukan studi sebagai upaya untuk membangun desa sebagai salah satu bagian dari Nawacita Pemerintah Indonesia. Provinsi Gorontalo merupakan salah satu Provinsi yang terpilih sebagai lokasi pelaksanaan studi ini. Melalui pemerintah Provinsi Gorontalo ditetapkanlah 2 (dua) Kabupaten sebagai tempat pelaksanaan studi kawasan perdesaan yakni Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo. Kebutuhan  Prasarana dan Sarana Kawasan Perdesaan  berdasarkan Standar (Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), Bidang Pelayanan Pemukiman Perdesaan pentingnya kebutuhan akan jaringan jalan perdesaan yang dibagi dalan 2 (dua) bagian yakni Kebutuhan akan jaringan jalan desa dan kebutuhan akan jalan setapak desa. Kata kunci : pembangunan desa, standar pelayanan minimal
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN BITUNG Rumambi, Cherryl Clinda; Sendouw, Theo K.; Manoppo, Mecky R. E.
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Laut Bitung merupakan Pelabuhan Kelas I di daerah Sulawesi Utara, yang artinya pelabuhan ini menangani kunjungan kapal domestik dan internasional. Oleh karena itu, Pelabuhan Bitung memegang peranan penting dalam roda transportasi dan perkembangan daerah hinterlandnya. Dan berdasarkan studi lapangan pada tahun 2014 permasalahan yang terjadi di Pelabuhan Bitung ialah keterbatasan lahan dan fasilitas pendukung seperti dermaga, tambatan dan fasilitas lainnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengevaluasi kinerja operasional Pelabuhan Bitung pada tahun 2014, dan menilai secara objektif keseluruhan kinerja pelabuhan selama ini. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan mengolah data Operasional Pelabuhan Bitung selama tahun 2014. Evaluasi dilakukan berdasarkan kegiatan operasional Pelabuhan Laut Bitung antara lain ialah kinerja arus kapal, kinerja arus bongkar muat barang dan kinerja pemanfaatan fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan. Dan tinjauan penilaian kinerja Pelabuhan Bitung berdasarkan Realisasi dibandingkan dengan Standarisasi dari PT.Pelindo IV cabang Bitung. Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa Kinerja Arus Kapal Pelabuhan Bitung  dan Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana Penunjang Pelabuhan dikategorikan baik sedangkanKinerja Arus Bongkar Muat Barang dikategorikan cukup. Sedangkan untuk Namun dari evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh bahwa masalah kinerja pelayanan Pelabuhan Bitung terletak pada tidak efektif dan efisiennya penggunaan dermaga. Sebagian dari dermaga masih memadai namun ada beberapa yang pemakaiannya sudah mencapai maksimum. Selain itu, penangganan rekapitulasi data yang kurang kongkrit disebabkan oleh banyaknya pihak swasta yang ikut mengambil bagian dalam kegiatan bongkar muat di pelabuhan tersebut. Kata kunci : pelabuhan Bitung, evaluasi, kinerja, realisasi, standarisasi
CONSOLIDATION CHARACTERISTICS UNDER CYLINDER TEST, CENTRIFUGAL TEST AND OEDOMETER TEST Rondonuwu, Steeva G.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A several laboratory tests have conducted to investigate the self-weight consolidation characteristics on Ariake washed. They are self weight consolidation by cylinder test and centrifuge test, while incremental loading by oedometer test as well. All the samples were used have passed through a 425 μm siever to remove the granular particles. For cylinder test series, we adjust the suspension for each sample in initial water content range from 103 % to 1000 %, corresponding to liquid limit start from 1. Then let the self-weight consolidation process occurred. After the final process, we measured the final water content and maximum settling rate. Next for centrifugal test, we adjust the sample in liquidity index (IL) equal 1.5. The initial height specimens were 6, 4, 2, and 1 cm. All the specimens were played in centrifuge device. For 5 and 6 cm initial height specimen we adjust the velocity 850 rpm, and 800 rpm for 1 and 2 cm initial height specimen. The settling was recorded on elapsed time ranging from 15 to 1440 minute randomly. As for oedometer test, we adjusted the samples under 0.75, 1.0, 1.25, and 1.0 in liquidity index. Key words: self weight consolidation, settlement, centrifuge, sediment
EVALUASI PANJANG PENYALURAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN VARIASI MUTU BETON Manossoh, Gevin Brave; Pangouw, Jorry D.; Wallah, Steenie E.
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton bertulang merupakan gabungan dari dua jenis bahan : beton polos, yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi namun kuat tarik yang rendah , dan batangan batangan baja yang ditanamkan didalam beton dapat memberikan kekuatan tarik yang diperlukan. Kuat tarik beton biasanya 8%-15% dari kuat tekan beton,  kekuatan tarik didalam tarik adalah suatu sifat yang penting yang mempengaruhi perambatan dan ukuran dari retak didalam struktur. Sebuah balok yang diberi beban akan mengalami deformasi, dan oleh sebab itu timbul momen-momen lentur sebagai perlawanan dari material yang membentuk balok tersebut terhadap beban luar. Sedangkan Panjang penyaluran dapat didefinisikan sebagai panjang minimum dari tulangan  terbenam yang diperlukan sehingga tulangan dapat diberikan tegangan mencapai titik leleh ditambah jarak ekstra untuk menjamin kekuatan dari batang. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang penyaluran terhadap kuat lentur balok beton bertulang. Dalam penelitian ini  perawatan dilakukan selama 7 hari dengan menggunakan benda uji balok 150x150x800 m. Variasi mutu beton yang diambil adalah 20 MPa, 25 MPa, 30 MPa. Variasi panjang penyaluran terhadap mutu beton yaitu bengkokan/kait 135o pada tulangan tanpa kait (dengan lewatan 10d), dan tulangan utuh. Diameter  tulangan tetap untuk semua benda uji.Total benda uji sebanyak 9 benda uji. Hasil pengujian menyatakan bahwa perbandingan antara variasi panjang penyaluran terhadap mutu beton yaitu variasi panjang penyaluran terhadap mutu beton dengan bengkokan/kait 135ᵒ memiliki nilai lebih besar dari tulangan tanpa kait (dengan lewatan 10d) dan tulangan utuh. Kata kunci : beton bertulang, panjang penyaluran, kuat tarik lentur
ANALISA KESTABILAN LERENG AKIBAT GEMPA (STUDI KASUS : IAIN MANADO) Rekzyanti, Raifah; Balamba, Sjachrul; Manaroinsong, Lanny
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lereng merupakan suatu konstruksi tanah dengan ketinggian elevasi yang berbeda, sehingga menghasilkan komponen gravitasi yang cenderung menggerakan massa tanah menuju ke permukaan yang lebih rendah. Gaya penggerak ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah gempa. Gempa adalah peristiwa alam berupa getaran/goncangan tanah yang diawali oleh patahnya lapisan tanah/batuan di dalam kulit bumi dan diikuti pelepasan energi secara mendadak. Energi tersebut terakumulasi secara bertahap di lokasi sumber gempa sebagai energi potensial. Analisis kestabilan lereng akibat gempa studi kasus : IAIN Manado menggunakan program plaxis v8.2 yang dapat menghitung faktor keamanan dengan menggunakan metode finite element atau metode elemen hingga. Pada perhitungan ini membutuhkan beberapa parameter agar memenuhi data yang diperlukan antara lain : Young Modulus(E) ,Poisson’s Ratio(v), Sudut Geser(φ), Kohesi(c), γsat, γunsat, kx,y. Dari hasil penelitian perhitungan menggunakan plaxis dilakukakan dengan cara memvariasikan nilai frekuensi, sedangkan perhitungan secara manual (Excel) menggunakan variasi nilai dari koefisien gempa (kh). Dari hasil kedua perhitungan didapat nilai faktor keamanan yang sama, yaitu 1.003, dengan hasil faktor keamanan sebesar 1.003 lereng dikatakan kritis ada kemungkinan pernah terjadi longsor. Kata kunci : stabilitas lereng, beban dinamis, Plaxis v.8.2., faktor keamanan
PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP KESTABILAN DINDING MSE DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL DI DAERAH REKLAMASI MALALAYANG Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan reklamasi yang terletak di wilayah pesisir kecamatan Malalayang menggunakan 3 (tiga) macam tanah yang diambil dari 3 (tiga) lokasi berbeda. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap ketiga tanah tersebut menunjukkan bahwa ketiganya memiliki jenis tanah yang berbeda, yakni jenis tanah pasir, pasir berlanau dan lempung. Untuk menjaga struktur embankment pada reklamasi tetap stabil, digunakan konstruksi dinding MSE (Mechanically Stabilized Earth) dengan menggunakan perkuatan geotekstil. Pengaruh ketiga jenis tanah yang digunakan sebagai material timbunan terhadap kestabilan dinding MSE dengan perkuatan geotekstil dianalisa terhadap kestabilan eksternal (gelincir, guling dan daya dukung) dan internal (tarik) dengan menggunakan metode AASHTO 2012. Hasil analisa menunjukkan bahwa jenis tanah pasir yang diambil dari Kalasey adalah yang paling cocok dengan konstruksi dinding MSE dengan perkuatan geotekstil karena memberikan faktor keamanan yang memenuhi terhadap kegagalan tarik (>1,5), terhadap kegagalan gelincir (>1,5), terhadap kegagalan guling (>2,0) dan terhadap kegagalan daya dukung (>2,5). Kata kunci : MSE, geotekstil, reklamasi
PREDIKSI PERUBAHAN KARAKTERISTIK HIDROLOGI AKIBAT PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SEBAGAI USAHA MITIGASI BANJIR DI MANADO Supit, Cindy Jeane; Mamoto, Jeffry Dantje
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan penggunaan lahan yang terjadi sangat mempengaruhi karakteristik hidrologi dan berdampak pada perubahan karakteristik aliran. Kajian perubahan penggunaan lahan suatu daerah sangatlah penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan akibat buruk terhadap karakteristik hidrologi daerah tersebut, sehingga bisa menimbulkan bencana banjir didaerah tersebut.  Penurunan aliran permukaan serta peningkatan kapasitas infiltrasi seharusnya menjadi prioritas dalam penyusunan penggunaan lahan suatu daerah.Sampai saat ini, belum ada penelitian tentang model perubahan penggunaan lahan terhadap dinamika karakteristik hidrologi menyeluruh untuk daerah Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan membuat kajian pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap karakteristik hidrologi didaerah Manado dan sekitarnya. Penelitian ini direncanakan sebagai langkah awal pelaksanaan penyusunan penggunaan lahan terbaik di Sulawesi Utara dalam rangka mitigasi bencana banjir yang sering terjadi di Sulawesi Utara. Roadmap penelitian akan dilaksanakan dalam tiga tahun. Tahun pertama, akan meneliti perubahan penggunaan lahan di daerah Manado. Pada tahun kedua, akan meneliti perubahan penggunaan lahan di daerah Kabupaten Minahasa,  Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. Terakhir pada tahun ketiga, akan meneliti perubahan lahan  di daerah Bolaang Mongondow. Selanjutnya langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: survey pos hujan, pos duga air, dan pos iklim yang ada di daerah Manado dan sekitarnya , kemudian melakukan survey lapangan ke pos pos tersebut untuk mengecek kondisi pos hujan, pos duga air dan pos iklim. Selanjutnya pengumpulan data sekunder berupa data hujan, data debit,  data iklim dari setiap pos, data peta tanah beserta data fisik tanah, data peta penggunaan lahan, serta peta DEM (Digital Elevation Model).  Langkah berikutnya dilakukan analisis data dengan penggunaan model SWAT (Soil and Water Assesment Tools) melalui urutan proses dimulai dengan deliniasi daerah, analisis unit respons hidrologi, membuat basis data iklim, membangun data masukan model SWAT, simulasi model, serta kalibrasi dan validasi.   Diharapkan penelitian ini berlanjut untuk seluruh wilayah Sulawesi Utara, serta disusunnya rekomendasi perencanaan penggunaan lahan di Sulawesi Utara yang terbaik.. Kata kunci : perubahan karakteristik hidrologi, perubahan penggunaan lahan, mitigasi banjir

Page 1 of 1 | Total Record : 7