cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Warta Ardhia : Jurnal Perhubungan Udara
ISSN : 02159066     EISSN : 25284045     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Warta Ardhia is an Air Transport Journal containing research, review related to evaluation policy and technological development with the scope of air transport, airport, aircraft, flight navigation, aviation human resources, flight safety and security. Warta Ardhia is managed by Civil Aviation Research and Development Center of Ministry of Transportation of The Republic Indonesia and published 2 (two) times a year, June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 40, No 2 (2014)" : 5 Documents clear
Kebutuhan Pengembangan dan Keterampilan Khusus Personil dalam Bidang Penerbangan Indonesia Yaddy Supriyadi; Rusdi Abdullah
WARTA ARDHIA Vol 40, No 2 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4123.406 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i2.224.85-98

Abstract

Mitigation action towards aviation occurrence in Indonesia, according to number of aviation accident of the National Transport Safety Commitee, have not been showing a significant results. It can be caused by two things. First, the continuous development of aviation knowledge and technology. Second, the gaps between knowledge and skills that acquired during training phases and those required in the working environment This research is aimed to identify these gaps. The lack of understanding of Air Traffic Controllers on the concept of separation and how to implement it, minimum English speaking skills, and no training on RNA V and RNP are findings related to training solution. Whilst the malfunction of communication and monitoring devices, and no callibration to those devices are findings related to non-training solution. Pemecahan permasalahan kecelakaan penerbangan di Indonesia, berdasarkan data jumlah kecelakaan pesawat dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi, dapat dikatakan belum optimal. Masalah tersebut dapat dilihat dari dua hal, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan maupun kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan pengetahuan dan keterampilan personil di lapangan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan pada masa pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kesenjangan tersebut. Kurangnya pemahaman personil Pemandu Lalu Lintas Udara terhadap konsep pemberian separation dan implementasinya, kurangnya keterampilan bahasa Inggris dan belum terprogramnya program pelatihan RNAV dan RNP merupakan temuan yang bersifat pelatihan. Sementara tidak optimalnya fungsi peralatan komunikasi dan monitoring bahkan tidak dapat dioperasikannya peralatan monitoring serta tidak adanya program kalibrasi terhadap peralatan tersebut merupakan hasil temuan yang bersifat non-pelatihan dari penelitian ini.
Pemberdayaan Industri dan Pengembangan Teknologi Penerbangan Nasional Harry Muhammad
WARTA ARDHIA Vol 40, No 2 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6423.651 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i2.225.99-120

Abstract

Development of Indonesian aerospace industry into the determination of urgency Empowerment Government Regulation of Industry and Technology Development. In this research, an analysis of the potential economic value and mapping of potential national (local industry) in order to meet airport facilities and air navigation. Mapping the potential of the local indust0' is important to know the strentgh and weakness of local industry. From these information it is expected that the government can formulate a roadmap and action plan that can protect local industry. when the products have been used. In addition, how can stimulate the local industry to participate and meet the needs of facilities that still have to be imported from abroad. Pengembangan industri kedirgantaraan Indonesia menjadi urgensi penetapan Peraturan Pemerintah tentang Pemberdayaan Industri dan Pengembangan Teknologi Penerbangan. Untuk menjawab tantangan dalam pengembangan industri dirgantara nasional tersebut, diperlukan dukungan regulasi dan kebijakan pemerintah. Dalam penelitian ini dilakukan analisa mengenai potensi nilai ekonomi (skala ke-ekonomian) dan pemetaan potensi nasional (industri lokal) dalam rangka pemenuhan fasilitas bandar udara dan navigasi penerbangan. Pemetaan potensi industri lokal penting untuk diketahui agar pemerintah dapat mengetahui gambaran fasilitas apa saja yang bisa disuplai dari dalam negeri dan fasilitas apa saja yang masih bergantung pada pihak luar negeri. Dari gambaran ini diharapkan pemerintah dapat menyusun roadmap dan rencana aksi yang dapat melindungi pengusaha lokal bila produk yang dihasilkan telah dapat digunakan. Selain itu juga bagaimana caranya dapat merangsang pihak industri lokal dapat turut serta memenuhi kebutuhan fasilitas yang selama ini masih harus didatangkan dari luar negeri.
Alternatif Pengembangan Rencana Induk Bandr Udara Cut Nyak Dien Aceh Susilo Susilo
WARTA ARDHIA Vol 40, No 2 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3166.199 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i2.226.121-132

Abstract

Cut Nyak Dien Airport in Nagan Raya district as general airport do not have a Master Plan in accordance with the provisions in the Act No. 1 of 2009 on Aviation and Transportation Minister Decree No. 48 Year 2002 on the Implementation of Public Airport The purpose of this study is to provide the technical information necessary for the construction/development of Cut Nyak Dien Airport in Nagan Raya District arranged in an Airport Master Plan. This study resulted in the master plan concept consisting of stages of the development plan, airport facilities requirement, which consist of basic facilities requirement, air navigation facilities requirement, and supporting facilities requirement. It also resulted in the concept of the airport master plan layouts. Bandara Cut Nyak Dien di Kabupaten Nagan Raya sebagai bandar udara umum belum mempunyai Rencana Induk sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Undang-Undang No.l Tahun 2009 Tentang Penerbangan dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan informasi teknis yang diperlukan bagi pembangunan/pengembangan Bandara Cut Nyak Dien di Kabupaten Nagan Raya yang disusun dalam suatu Rencana Induk Bandar Udara. Penelitian ini menghasilkan konsep rencana induk yang terdiri dari rencana tahapan pengembangan, kebutuhan fasilitas bandar udara, yang terdiri dari kebutuhan fasilitas pokok, kebutuhan fasilitas navigasi penerbangan, dan kebutuhan fasilitas penunjang. Selain itu juga menghasilkan konsep layout rencana induk Bandar Udara Cut Nyak Dien.
Pelayanan Kargo Udara di Bandar Udara Soekarno-Hatta Ircham Ircham
WARTA ARDHIA Vol 40, No 2 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4429.127 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i2.227.133-146

Abstract

Increasing the volume of air cargo in Indonesia showed increasing national economic growth. airport is the first system for cargo movement. Therefore, airport has to provide adequate facility of cargo terminal. The second system is a flight network system. Flight network needs to be optimized to approach the concept of hubs and spokes for cargo airports. This study uses a GAP analysis. Result shows, there is the biggest gap for parking areas in the cargo area attribute. This indicates that the main priority of the increase in air cargo transportation services according to the respondents regulated agent is the indicator of the parking facility in the cargo area. Peningkatan volume kargo udara di Indonesia tahunan menunjukkan adanya geliat pertumbuhan ekonomi secara nasional. Indonesia memiliki konsep perekonomian berupa MP3EI. kebandarudaraan adalah sistem yang pertama menjadi titik simpul pergerakan kargo. Tindakan yang harus dilakukan pada bandar udara adalah menyiapkan fasilitas terminal kargo udara yang memadai. Sistem kedua adalah sistem jaringan penerbangan. Jaringan penerbangan perlu dioptimalkan dengan pendekatan konsep hub dan spoke bandar udara kargo. Metodologi dilakukan dengan melakukan analisis GAP. Berdasarkan data nilai gap, dapat dilihat bahwa gap terbesar terdapat pada atribut ketersediaan area parkir yang memadai di area gedung kargo (No. atribut 5) dengan nilai gap sebesar 1,50. Hal ini menandakan bahwa prioritas utama peningkatan pelayanan angkutan kargo udara menurut responden regulated agent adalah pada indikator fasilitas parkir di area kargo. Dengan nilai gap sebesar 1,50; 1,35 dan 1,34 (nilai gap ≥ 1,00), maka ketiga atribut ini masuk Kategori 5 (pelayanan buruk).
Kajian Perbaikan Apron Bandar Udara Ahmad Yani Semarang Ali Murtadho; Welly Pakan
WARTA ARDHIA Vol 40, No 2 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3853.228 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i2.223.71-84

Abstract

Increasing the number of air traffic flow at airports must be accompanied by an increase in the capability and capacity of the air side facilities and land side of airport. Collapse accident of apron number 6 on January 8, 2014 at Ahmad Yani airport indicate a need for maintenance, repair and improvement of the facilities and continous oversight. So that, it need to increase capability of runway and apron to support increasing number of aircraft. The purpose of this research was to determine the strength of the airport apron Ahmad Yani Semarang before and after reconstruction by the airport management. PCN value obtained from the calculation before breakage is need to be increased from 27 F/D/X/T to 34 F / C / X / T or need to overlay for 8 cm thick. Adding a concrete slab and the addition of asphalt over concrete with a total thickness of 40 cm is already eligible. Peningkatan jumlah arus lalu lintas penerbangan di bandar udara harus diiringi dengan peningkatan kemampuan dan kapasitas fasilitas Sisi udara dan Sisi darat. Kejadian amblesnya apron nomor 6 pada tanggal 8 Januari 2014 di bandar udara Ahmad Yani menunjukkan bahwa perlu dilakukan perawatan, perbaikan dan peningkatan pengawasan serta kemampuan fasilitas Sisi udara secara terus menerus dan berkesinambungan seiring dengan peningkatan arus lalu lintas yang berkembang dengan pesat. Peningkatan kemampuan landas pacu dan apron dalam mendukung beban pesawat yang terus berkembang perlu terus dilakukan. Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui kekuatan apron bandar udara Ahmad Yani Semarang sebelum dan setelah dilakukan oleh pihak manajemen bandara. Dari perhitungan didapatkan nilai PCN perekerasan flexible sebelum terjadi kerusakan adalah perlu ditingkatkan dari 27 F/D/X/T menjadi 34 F/C/X/T atau dioverlay setebal 8 cm. Hasil perbaikan dengan menggunakan plat beton dan penambahan aspal diatas beton dengan tebal total 40 cm sudah memenuhi syarat karena melebihi dari tebal hasil perhitungan yaitu 35,56 cm.

Page 1 of 1 | Total Record : 5