Ali Murtadho
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Potensi Pengembangan Aerotropolis di Bandar Udara Internasional Kualanamu Medan Minda Mora; Ali Murtadho
WARTA ARDHIA Vol 41, No 3 (2015)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.136 KB) | DOI: 10.25104/wa.v41i3.152.147-162

Abstract

Kualanamu International Airport is one of the airports in Indonesia, which has the potential to be developed into Aerotropolis Airport. This study aims to analyze the potential development of aerotropolis in Kualanamu International Airport Medan. Potential analysis is done with 2 (two) approaches, namely the ratio of non-aeronautical revenues and the average consumption of passengers. Analysis of the potential development of aerotropolis in Kualanamu Medan Airport shows the ratio of nonaeronautical revenue contribution to total revenue the airport from 2010 to 2014 lagged up to 42.86% of the proportion of revenue Amsterdam Airport Schiphol. At the viability projections in 2019, the International Airport Kualanamu was 16.63% below the Amsterdam Airport Schiphol. Based on these results, the proportion of the contribution of non-aeronautical revenues in Kualanamu Medan from 2010 s.d 2014 adrift far enough away from Amsterdam Airport Schiphol. But the 2019 projection, quite approaching Amsterdam Airport Schiphol. The same condition also occurs for patterns of consumption Kualanamu airport passengers are left pretty much when compared with the consumption patterns of passengers at Amsterdam Airport Schiphol the surrounding region has grown into aerotropolis. That is, the consumption patterns of passengers still have to be improved. Keywords: airport, aerotropolis, kualanamu. Bandara Internasional Kualanamu merupakan salah satu bandar udara di Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Bandar Udara Aerotropolis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis potensi pengembangan aerotropolis di Bandar Udara Internasional Kualanamu Medan. Analisis potensial dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan, yaitu rasio pendapatan non-aeronautika dan rata-rata konsumsi penumpang. Analisis potensi pengembangan aerotropolis di Bandar Udara Kualanamu Medan menunjukkan rasio kontribusipemasukan non-aeronautikal terhadap total pemasukan bandara dari tahun 2010 sampai dengan 2014 tertinggal sampai 42.86% dari proporsi pemasukan Amsterdam Airport Schiphol. Pada proyeksi viability tahun 2019, Bandara Internasional Kualanamu berada 16.63% di bawah Amsterdam Airport Schiphol. Berdasarkan hasil tersebut, proporsi kontribusi pemasukan non-aeronautikal Bandara Kualanamu Medan dari tahun 2010 s.d 2014 terpaut cukup jauh dari Amsterdam Airport Schiphol. Namun pada proyeksi 2019, cukup mendekati Amsterdam Airport Schiphol. Kondisi yang sama juga terjadi untuk pola konsumsi penumpang bandara Kualanamu yang tertinggal cukup jauh jika dibandingkan dengan pola konsumsi penumpang di Amsterdam Airport Schiphol yang kawasan sekitarnya telah tumbuh menjadi aerotropolis. Artinya, pola konsumsi penumpang masih harus ditingkatkan. Kata kunci: bandar udara, aerotropolis, Kualanamu.
Efektifitas dan Efisiensi Biaya Logistik Angkutan Udara di Bandar Udara Soekarno- Hatta Endang Dwi Agustini; Lita Yarlina; Ali Murtadho
WARTA ARDHIA Vol 41, No 2 (2015)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.27 KB) | DOI: 10.25104/wa.v41i2.148.97-110

Abstract

Biaya pengiriman kargo dan pos udara di Indonesia paling mahal diantara negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya efektifitas dan efisiensi dalam pengiriman logistik/kargo yang berdampak membengkaknya biaya dengan proses yang lebih lama dibandingkan di luar negeri. Dari hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian efektifitas dan efisiensi logistik angkutan udara di Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta. Untuk melihat efisiensi penanganan kargo udara maka dalam penelitian ini dilakukan analisa perhitungan tarif biaya logistic kedatangan logistik/kargo dan alur atau proses penanganan logistik/kargo sampai dengan dinyatakan lengkap dan keluar dari terminal kargo. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kedatangan logistik/kargo dinyatakan efisien apabila barang tersebut mempunyai dokumen yang lengkap dan segera diambil sehingga tidak perlu mengeluarkan tambahan biaya sewa gudang.[Effectiveness and Efficiency of Air Transport Logistic in Soekarno-Hatta International Airport] The cost of airmail and cargo shipment in Indonesia is the most expensive among the other countries in ASEAN. High cost and longer processing time are affected by below average logistic handling/delivery effectivity and efficiency. Therefore, study for air logistic effectivity and efficiency in Soekarno-Hatta International Airport need to be done. In order to determine the efficiency of air logistic, analysis of logistic cost calculation and logistic handling flow/process is applied. The results of this study conclude that logistic delivery can be stated as efficient when the cargo documents are complete and the cargo picked immediately so that the extra expense for warehouse can be neglected.
Evaluasi Sistem darinase Bandar Udara Internasional Kualanamu – Medan Ali Murtadho
WARTA ARDHIA Vol 38, No 1 (2012)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.487 KB) | DOI: 10.25104/wa.v38i1.174.1-16

Abstract

Adequate drainage system for disposal of water on the surface and subsurface is important for the safety of aircraft and pavement age. In the context of penerbanga safety, evaluation of the effectiveness of the implementation of the drainage system in Kualanamu-Medan airport, is important. Extensive evaluation was conducted by comparing the dimensions of the channel with the channel dimensions calculated using n formula field with a rational method of flood discharge. Calculation results show that the dimensions of the main drainage channel Kualanamu airport lines 1, 2, 3, 4 5 and the South line has been quallfied as having a greater dimension of the calculation. The results confirms that the drainage system Kualanamu-Medan airport able to accommodate the rain water runoff as well. Sistem drainase yang memadai untuk pembuangan air pada permukaan dan dibawah permukaan adalah penting bagi keselamatan pesawat dan umur perkerasan. Dalam konteks keselamatan penerbangan, evaluasi efektifitas penerapan system drainase di Bandar udara Kualanamu- Medan, adalah penting. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan luas dimensi saluran hasil perhitungan dengan dimensi saluran dilapangan menggunakan rumus debit banjir metode rasional serta menurut kaidah-kaidah teknis dalam perencanaan saluran. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dimensi saluran drainase utama bandara Kualanamu jalur 1, 2, 3, 4, 5 dan jalur Selatan telah memenuhi syarat karena mempunyai dimensi yang lebih besar dari hasil perhitungan. Hal tersebut menegaskan bahwa system drainase Bandar udara Kualanamu-Medan mampu untuk menampung limpasan air hujan dengan baik. 
Kajian Perbaikan Apron Bandar Udara Ahmad Yani Semarang Ali Murtadho; Welly Pakan
WARTA ARDHIA Vol 40, No 2 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3853.228 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i2.223.71-84

Abstract

Increasing the number of air traffic flow at airports must be accompanied by an increase in the capability and capacity of the air side facilities and land side of airport. Collapse accident of apron number 6 on January 8, 2014 at Ahmad Yani airport indicate a need for maintenance, repair and improvement of the facilities and continous oversight. So that, it need to increase capability of runway and apron to support increasing number of aircraft. The purpose of this research was to determine the strength of the airport apron Ahmad Yani Semarang before and after reconstruction by the airport management. PCN value obtained from the calculation before breakage is need to be increased from 27 F/D/X/T to 34 F / C / X / T or need to overlay for 8 cm thick. Adding a concrete slab and the addition of asphalt over concrete with a total thickness of 40 cm is already eligible. Peningkatan jumlah arus lalu lintas penerbangan di bandar udara harus diiringi dengan peningkatan kemampuan dan kapasitas fasilitas Sisi udara dan Sisi darat. Kejadian amblesnya apron nomor 6 pada tanggal 8 Januari 2014 di bandar udara Ahmad Yani menunjukkan bahwa perlu dilakukan perawatan, perbaikan dan peningkatan pengawasan serta kemampuan fasilitas Sisi udara secara terus menerus dan berkesinambungan seiring dengan peningkatan arus lalu lintas yang berkembang dengan pesat. Peningkatan kemampuan landas pacu dan apron dalam mendukung beban pesawat yang terus berkembang perlu terus dilakukan. Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui kekuatan apron bandar udara Ahmad Yani Semarang sebelum dan setelah dilakukan oleh pihak manajemen bandara. Dari perhitungan didapatkan nilai PCN perekerasan flexible sebelum terjadi kerusakan adalah perlu ditingkatkan dari 27 F/D/X/T menjadi 34 F/C/X/T atau dioverlay setebal 8 cm. Hasil perbaikan dengan menggunakan plat beton dan penambahan aspal diatas beton dengan tebal total 40 cm sudah memenuhi syarat karena melebihi dari tebal hasil perhitungan yaitu 35,56 cm.
Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Nunukan sebagai Bandar Udara untuk Pertahanan Nasional Ali Murtadho
WARTA ARDHIA Vol 40, No 1 (2014)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3060.268 KB) | DOI: 10.25104/wa.v40i1.160.19-30

Abstract

Nunukan airport is one of the pioneer airports in the border region. Aside from being a pioneer airports, this airport has important role for the defense and security interests of the territory of the Republic Of Indonesia. The purpose of this research is to analyze the readiness of the airport airside facilities as defense side of the border area. The method used in this study is quantitative by comparing the calculation with facilities available as needed. From the calculation showed that runway needed for the Hercules C-1300 B is 1.455 m and Hercules C-1300 H 30 is 1.862m. Airport organizers need to increase the velue of the runway PCN from 12 / F/ C / T to 37 / F / C / Y / T with surface thickness is 10 cm layer of pavement, base course 18 cm, 41 cm and subbase course. Bandar Udara Nunukan merupakan salah satu bandar udara perintis di wilayah perbatasan. Selain sebagai bandar udara perintis, Bandar udara Nunukan sekaligus sebagai bandar udara perbatasan yang mempunyai nilai strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisa kesiapan fasilitas Sisi udara Bandar Udara Nunukan sebagai bandar udara pertahanan diwilayah perbatasan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kuantitatif dengan membandingkan antara fasilitas yang tersedia dengan hasil perhitungan sesuai dengan kebutuhan. Dari perhitungan didapatkan hasil bahwa penjang landas pacu yang dibutuhkan untuk pesawat Hercules C-1300 H 30 adalah 1.455 m dan Hercules C-1300 H 30 adalah 1.862 m. Penyelenggara bandar udara perlu juga melakukan peningkatan nilai PCN landas pacu dari 12/F/C/Y/T menjadi 37/F/C/Y/T dengan tebal lapisan perkerasan surface 10 cm, base course 18 cm, dan subbase course 41 Cm.