cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015" : 8 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTOBANGON KECAMATAN KOTAMOBAGU TIMUR KOTA KOTAMOBAGU Mamonto, Tesy
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cakupan pemberian ASI secara eksklusif di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya dan masih jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Adapun permasalahan yang utama yaitu umur ibu yang terlalu muda, kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI, kurangnya dukungan petugas kesehatan, gencarnya promosi susu formula, faktor sosial budaya, ibu bekerja sertra sikap ibu yang kurang mendukung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Kotobangon Kecamatan Kotamobagu Timur Kota Kotamobagu. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan cross sectional study. Sampel dalam penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki  anak umur 6-24 bulan sebanyak 96. Analisis data menggunakan uji Chi-SquareTests dan Uji regresi logistic Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara tempat persalinan ibu p=0,016 (p<0,05), penolong persalinan ibu p=0,037 (p<0,05), peran petugas kesehatan p=0,014  (p<0,05), sikap ibu p=0,001 (p<0,05) dengan pemberian ASI eksklusif adalah  dan  tidak ada hubungan yang bermakna antara  pekerjaan ibu p=0,059  (p>0,05), pengetahuan ibu p=0,052 (p<0,05) dengan pemberian ASI Eksklusif.Hasil Uji regresi logistic menunjukkan varriabel sikap yang paaling erat berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif dengan nilai OR (Odds Ratio) paling tinggi yaitu 7,47 (95% CI : 1,592-35.095). Hal ini berarti bahwa variabel yang dominan berpengaruh terhadap ASI Eksklusif adalah variabel Sikap. Jadi Sikap yang baik akan membuat responden memberikan ASI Eksklusif sebesar 7,47s kali di bandingkan dengan Sikap yang kurang baik.Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor tempat persalinan ibu, penolong persalinan ibu, peran tenaga kesehatan dan sikap ibu berhubungan dengan pemberian ASI. Faktor pekerjaan ibu dan pengetahuan ibu tidak mempunyai hubungan dengan pemberian ASI Ekslusif. Keyword : Asi Ekslusif, bayi Abstract Coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia have not been fully implemented and is still far from the target set by the government. The main problems are too young maternal age, lack of knowledge about the benefits of breastfeeding, lack of support from health workers, the promotion of infant formula, social and cultural factors, as well as the attitude of mothers working mothers are less supportive. The purpose of this study was to determine the factors associated with exclusive breastfeeding in infants in Puskesmas Kotobangon District of East Kotamobagu This research is research with cross sectional study. Samples are mothers who have children aged 6-24 months were 96 respondents who were in Puskesmas Kotobangon District of East Kotamobagu Kotamobagu. Data analysis using Chi-SquareTests and logistic regression test was used to determine the most dominant variables closely associated with exclusive breastfeeding.The results showed that there was a significant relationship between the birth mother p = 0.016 (p <0.05), maternal birth attendants p = 0.037 (p <0.05), the role of health workers p = 0.014 (p <0.05), maternal attitude p = 0.001 (p <0.05) with exclusive breastfeeding is and there is no significant relationship between maternal employment p = 0.059 (p> 0.05), p = 0.052 maternal knowledge (p <0.05) with breastfeeding Eksklusif.Hasil logistic regression test showed varriabel paaling attitude is closely associated with exclusive breastfeeding with OR (Odds Ratio) is the highest of 7.47 (95% CI: 1.592 to 35,095). This means that the dominant variable effect on exclusive breastfeeding is the attitude variables. So good attitude will make the respondents gave exclusive breastfeeding for 7,47s times in comparison with the attitude is not good.Conclusion This study is a factor of maternal labor, maternal birth attendants, the role of health workers and attitudes related to breastfeeding mothers. Factors mother and knowledge work mothers do not have a relationship with exclusive breastfeeding.. Keyword : exclusive breastfeeding, infant
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR KATOLIK SANTA THERESIA 02 KOTA MANADO Porotu?o, Lely I.; Joseph, Woodford B. S.; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelainan tajam penglihatan  pada anak usia sekolah merupakan,  masalah kesehatan yang penting. Miopia adalah salah satu penyebab penurunan ketajaman penglihatan pada anak-anak, sedangkan penglihatan yang baik sangat penting dalam proses belajar mengajar. Faktor lingkungan yang paling banyak berperan pada miopia adalah aktivitas melihat dekat di depan layar kaca yang terus-menerus dan jika tidak dikendalikan akan dapat merugikan diri sendiri. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel adalah seluruh pelajar Sekolah Dasar Katolik Santa Theresia 02 Manado Kelas III, IV, dan V melalui kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 70 Pelajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Faktor screen time dalam penelitian menunjukan persentase 80% adalah palajar yang memiliki screen time >2jam/hari dengan p=0,025 menunjukan ada hubungan antara screen time dengan ketajaman penglihatan. Faktor posisi membaca menunjukan persentase 65,7% yaitu posisi duduk tidak tegak dengan P=0,114 menunjukkan tidak ada hubungan antara posisi membaca dengan ketajaman penglihatan. Faktor jarak membaca menunjukkan persentase 72,9% yaitu jarak membaca <30cm dengan P=0,011 yang menunjukkan ada hubungan antara jarak membaca dengan ketajaman penglihatan. Kata kunci: Screen Time, Posisi Membaca, Jarak Membaca, Ketajaman Penglihatan.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 MANADO Pamaruntuan, Anggreany T. C.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keputihan adalah cairan vagina yang berwarna putih atau keabu-abuan yang melekat pada dinding vagina dan dapat juga berwarna kekuning-kuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Keputihan bisa dalam keadaan normal (fisiologis) namun bisa juga karena penyakit (patologis). Keputihan bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, dan protozoa. Remaja merupakan titik awal terjadinya proses reproduksi sehingga tidak menutup kemungkinan untuk mengalami keputihan patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dan higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis pada siswi SMA Negeri 4 Manado. Penelitian ini adalah jenis survei analitik dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2014 di SMA Negeri 4 Manado dengan total populasi 202 siswi dan sampel diambil dengan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisi menggunakan uji Chi Square dengan CI = 95% dan a = 0.05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dengan kejadian keputihan patologis (p = 0.000) dan terdapat hubungan antara higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis (p = 0.000). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dan higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis pada siswi SMA Negeri 4 Manado. Kata kunci : Pengetahuan, Higiene perorangan, Keputihan.
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA KARANGETANG POPONTOLEN MINAHASA SELATAN Basalama, Faikar Aviv
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebisingan merupakan suara atau bunyi yang tidak dikehendaki atau dapat diartikan pula sebagai suara yang salah pada tempat dan waktu yang salah. Saat ini, kebisingan merupakan salah satu penyebab penyakit lingkungan yang penting, terutama di bagian industri. Kebisingan telah menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit akibat kerja, akibat dari kebisingan bagi tenaga kerja dapat berupa menurunnya ambang pendengaran. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi akibat dari kebisingan terhadap tenaga kerja adalah penggunaan alat pelindung diri, pengaturan jam kerja sesuai dengan peraturan yang ada, penyediaan penghambat kebisingan, peredam kebisingan serta penghalang kebisingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan dengan nilai ambang dengar pada tenaga kerja di bagian produksi PT. Putra Karangetang Popontolen Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja di bagian produksi PT. Putra Karangetang Popontolen Minahasa Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah 48 orang. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas kebisingan di bagian produksi PT. Putra Karangetang Berkisar antara 82 dB sampai dengan 95 dB, dengan rata-rata intensitas kebisingan di bagian produksi adalah 89,75 dB. Sementara tenaga kerja dengan ambang pendengaran normal pada telinga kanan adalah 13 orang (27 %) dan 35 orang (73 %) dengan ambang pendengaran tidak normal. Sedangkan tenaga kerja dengan ambang pendengaran normal pada telinga kiri adalah 14 orang (29 %) dan 34 orang (71 %) dengan ambang pendengaran tidak normal. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas kebisingan dengan nilai ambang dengar telinga kanan (p=0.001) serta terdapat hubungan antara intensitas kebisingan dengan nilai ambang dengar telinga kiri (p=0.013).
ANALISIS BIONOMIK NYAMUK ANOPHELES DI DESA RANOKETANG TUA KECAMATAN AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN 2011 Mandagi, Chriesye; Masalamate, Rutler P; Rompis, Henny Altje
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia dan di Indonesia. Desa Ranoketang Tua merupakan desa dengan tingkat kejadiaan malaria yang tinggi di Sulawesi Utara.  Salah satu pencegahan Malaria adalah dengan melakukan pengontrolan nyamuk Anopheles dengan memperhatikan pola bionomiknya. Bionomik adalah pengaruh lingkungan terhadap perilaku nyamuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Spesies nyamuk Anopheles yang ada di Ranoketang Tua serta mengetahui hubungan antara aktivitas menggigit dengan suhu dan kelembaban. Jenis penelitian ini adalah penelitian ekologi dengan mengambil data sekunder dari Januari 2011 sampai Desember 2011 dan dilakukan di Desa Ranoketang Tua Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini mengambil seluruh total populasi nyamuk sebagai sampel penelitian yang menggigit umpan. Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk grafik dan dianalisis dengan analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menemukan Aktivitas menggigit nyamuk Anopheles sp paling tinggi berada di bulan Februari dan Maret, spesies nyamuk yang ada di Ranoketang Tua  adalah An. Barbitrosis, An. Flavirostris, An. Parangensis dan An.Tessallatus, suhu rata-rata 24,5 dan kelembaban rata-rata 80%, ada hubungan antara variasi menggigit nyamuk keempat spesies nyamuk yang ada di Desa Ranoketang Tua dengan variasi suhu tapi hanya An. Barbitrosis dan An. Parangensis yang memiliki hubungan yang bermakna. Kelembaban tidak ada hubungan yang bermakna dengan aktivitas menggigit nyamuk Anopheles. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bionomik nyamuk Anopehles di Desa Ranoketang Tua Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2011 memiliki hubungan antara aktivitas menggigit nyamuk dengan suhu. saran yang dapat diberikan adalah bagi masyarakat sebaiknya melakukan tindakan pencegahan sebelum bulan Februari dan Maret dan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan sebaiknya menyusun program memperhatikan pola bionomik nyamuk Anopheles yang ada. Kata Kunci : Bionomik, nyamuk Anopheles, Aktivitas Menggigit
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN KIOS BAKSO PERMANEN PADA BEBERAPA TEMPAT DI KOTA BITUNG TAHUN 2014 Suntaka, Dwi Fitri A.L.
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012, jenis bahan tambahan pangan golongan pengawet yang dilarang penggunaannya dalam produk pangan antara lain adalah formalin dan borax. Jenis makanan yang sering menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet salah satunya adalah bakso. Hal ini dikerenakan akses yang mudah serta banyaknya peminat membuat para pedagang ramai-ramai menggunakan formalin dan boraks dengan tujuan untuk mencegah bakso menjadi rusak dan cepat basi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin dan boraks pada bakso yang disajikan kios bakso permanen di Kota Bitung Penelitian ini merupakan survey deskriptif berbasis laboratorium. Kandungan formalin dan boraks dianalisis secara kualitatif menggunakan test kit. Sampel kios bakso diambil secara purposive sampling dengan total 32 kios bakso permanen dan sampel bakso diambil secara accidental sampling dari setiap kios bakso permanen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 sampel kios bakso positif menyajikan bakso mengandung formalin dilihat dari adanya perubahan warna menjadi pink keungungan setelah ditetesi reagent A dan B, dan terdapat 7 sampel kios bakso yang positif menyajikan bakso yang mengandung boraksdilihat dari perubahan warna yang terjadi pada kertas uji menjadi merah bata. Dari 32 sampel yang dilakukan pemeriksaan terdapat 1 sampel kios bakso (3,1%) positif mengandung formalin dan 7 sampel kios bakso (21,9%) positif mengandung boraks. Pedagang sebaiknya menggunakan bahan pengganti formalin dan boraks yang memenuhi standar kesehatan dan tidak merugikan konsumen, serta perlunya perhatian dari pemerintah dalam hal pembinaan dan pengawasan terhadap pedangang bakso Kata Kunci : Bakso, kios bakso permanen, formalin, boraks   ABSTRACT Based on the regulation of the Ministry of Health of Indonesia Number 033 in 2012, types of food additional preservatives which are banned such as formaline and boric acid. One of many kinds of food which usually uses formaline and borax as preservative is meatball (bakso). This is caused by an easy access also many enthusiasts make the traders busy to use formaline and borax in order to prevent the meatballs from being damaged or spoiled. The aim of this study is to determine whether there is the content of formaline and borax in the meatballs which served in the permanent meatballs stalls in Bitung City. This study is a descriptive survey-based laboratory. Formalin and borax were analyzed qualitative using test kits. Samples of the meatball stall are purposive sampling with a total 32 of permanent meatball stalls and the sample of meatballs were taken by accidental sampling of each permanent meatball stalls. The results show there is one positive sample stall serving meatballs which is contain formaldehyde and can be seen from a color change to pink-violet after splash it with reagent A and B, and there are 7 positive samples meatball stall which is serving meatballs containing borax and can be seen from discoloration occurs on the test paper and become red brick. from the 32 samples which are investigated there is 1 sample of meatballs stall which is positive containing formaline and 7 samples of meatballs stalls are positive containing borax. The traders should use the subtitutes of formaline and borax which fulfill the health standard and will not harm the consumers, also the government attention in terms of coaching and control  towards the meatballs traders is needed. Keywords: Meatballs, Permanent Meatballs Stall, formaline, borax.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH BERISIKO PADA MAHASISWA DI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MANADO Mandey, Frike K. P.
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk tingkah laku ini dapat bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan mengingat perilaku tersebut dapat menyebabkan kasus Kehami­lan Tidak Diinginkan (KTD) selanjutnya memicu praktik aborsi yang tidak aman, penu­laran Penyakit Menular Seksual (PMS) dan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Deficiency Syndrome (HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah berisiko pada mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Manado (UNIMA). Penelitian ini bersifat survei analitik, menggunakan rancangan penelitian potong lintang yang dilaksanakan di FIS UNIMA, pada bulan Agustus – Desember 2014. Populasi semua mahasiswa angkatan 2011 FIS UNIMA. Jumlah sampel 240 mahasiswa dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan CI = 95%, ɑ = 0,05 (H0 ditolak jika p < ɑ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah berisiko pada mahasiswa, yaitu pengaruh teman sebaya (p = 0,000), dan akses ke media pornografi (p = 0,003). Terdapat hubungan antara pengaruh teman sebaya dan akses ke media pornografi dengan perilaku seksual pranikah berisiko pada mahasiswa di FIS UNIMA dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku seksual pranikah berisiko pada mahasiswa di FIS UNIMA.   Kata Kunci : Perilaku Seksual, Pranikah berisiko
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI RESISTEN MERKURI DALAM URINE, FESES, DAN KARANG GIGI PADA INDIVIDU DI DAERAH PESISIR PANTAI DESA WINERU KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Budiarso, Fona; Ottay, Ronald Imanuel
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merkuri merupakan logam yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, jika tidak diolah dengan baik. Merkuri tercemar pada air laut dapat terpapar pada manusia terlebih yang tinggal didaerah pesisir pantai dengan konsumsi hasil laut yang tinggi. Adanya pencemaran merkuri di laut memicu munculnya  bakteri  yang  resisten  terhadap  merkuri.  Oleh  karena  itu  peneliti tertarik untuk mengetahui adakah bakteri yang resisten terhadap merkuri dalam urine, feses, dan karang gigi pada individu di daerah pesisir pantai Desa Wineru Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara.Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah urine, feses, dan karang gigi pada individu yang telah menetap lebih dari 30 tahun di daerah pesisir pantai Desa Wineru Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Kemudian diuji secara morfologi,  fisiologi,  dan  biokimia  dilaboratorium . Hasil penelitian menunjukan adanya bakteri resisten merkuri pada sampel urine, feses dan karang gigi. Terbukti dengan ditemukan 4 bakteri resisten merkuri dari 6 isolat yang bertahan sampai 40 ppm pada HgCl2  dan 20 ppm pada Fenil merkuri, yaitu: Bacillus sp, E.coli, Streptococcus sp, dan Staphylococcus sp. Kata Kunci: Merkuri, Bakteri Resisten Merkuri.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue