cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal
ISSN : 24069825     EISSN : 26143178     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal is a scientific open access journal in the field of aquatic sciences, published periodically (April and October) by the Institute of Research and Community Service (LPPM) Universitas Malikussaleh (Malikussaleh University) in cooperation with Marine Center Universitas Malikussaleh, Department of Aquaculture Universitas Malikussaleh and Department of Marine Science Universitas Malikussaleh. Acta aquatica are publish original research, overviews and reviews relating to aquatic environments (wetlands, freshwater and marine waters) and the border limits of these environmental systems and the impacts of human activities on the environmental systems. Acta Aquatica has a related studies in aquatic bioecology, aquaculture, hydrology, biodiversity of aquatic biosphere, oceanology, exploitation and exploration technology of aquatic resources, fisheries product technology, aquatic microbiology, aquatic modeling, aquatic geographic information systems, and socio-economic of aquatic resources.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)" : 8 Documents clear
Identifikasi karakteristik nelayan perikanan tangkap dan persepsinya terhadap peran Lembaga Hukom Adat Laot di Kota Lhokseumawe (studi kasus: nelayan perikanan tangkap Gampong Pusong) Setia Budi
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.338

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian dasar yang bertujuan untuk (1) mengidentifikasi karakteristik nelayan perikanan tangkap yang ada di Kota Lhokseumawe (Studi Kasus di Perkampungan Nelayan Pusong), serta (2) menganalisis  persepsi nelayan  perikanan tangkap terhadap peranan Lembaga Hukum Adat Laot  (LHAL) yang merupakan kearifan lokal yang ada di lingkungan domisili mareka. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survey dan analisis datanya dengan pendekatan  kualitatif dengan mengunakan data tabulasi quisioner hasil wawancara dengan rensponden. Hasil penelitian menunjukan karakteristik umur nelayan berada pada umur produktif dengan tingkat pendidikan formal dan nonformal yang masih rendah, pengalaman sebagai nelayan perikanan tangkap yang lama namun mayoritas tidak memiliki sarana kapal dan alat tangkap sendiri. Persepsi nelayan perikanan tangkap tentang peranan Lembaga Hukum Adat Laot (LHAL) secara berjenjang adalah (1) peran LHAL dalam menyelesaikan peselisihan dan persengketaan antar nelayan, (2) peranan LHAL dalam mengawasi ketentuan hukum adat laot, (3) Peranan LHAL sebagai penghubung antara pemerintah dengan nelayan dan (4) peranan LHAL sebagai pelaksana upacara adat laot.This study was basic study that aimed to (1) identify the characteristics of fishermen existing at Lhokseumawe City (Case Study at Pusong Village), and (2) analyze the perception of fishermen onto the role of Laot Customary Law Institution which was a local wisdom in  their domicily  environment. The research method used was survey method while the data analysis by using qualitative approach with tabulated quitionary data of renspondents. The results showed that the characteristics of fishermen age was in the productive age with the levels of formal and non-formal education were still low. The experience as a fisherman was already long experience, but the majority of them did not have their own boat and fishing equipments. Perception of fishermen onto the role of Laot Customary Law Institution were (1) the role of Laot Customary Law Institution in solving disputes and unpleasantness among fishermen, (2) the role of Laot Customary Law Institution in supervising the provision of laot customary law, (3) The role of Laot Customary Law Institution as a connector for both the government and fishermen (4) the role of Laot Customary Law Institution as executive agent of laot ceremonies.
Pola pengelolaan ekowisata mangrove di Pantai Bali Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara Pesta Saulina Sitohang; Yunasfi Yunasfi; Ahmad Muhtadi
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.343

Abstract

Pantai Bali terletak di Batu Bara dengan luas sekitar 637,22 ha dengan luas kawasan pesisir sekitar 30,6% dari total area. Penelitian ini bertujuan untuk inventarisasi sarana dan prasarana pendukung di Pantai Bali dan membuat pola pengelolaan ekowisata mangrove di Pantai Bali. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling untuk wawancara. Konsep manajemen ekowisata Pantai Bali sepenuhnya bergantung kepada pemerintah daerah dan memberikan izin kepada publik sebagai pengelola.Bali Beach is a located in Batu Bara with an area of approximately 637.22 ha which is a coastal area about 30.6% of the total area. This study aims to inventory of facilities and supporting infrastructurein Bali Beach and create patterns of mangrove ecotourism management at Bali Beach. This research was conducted in March to April 2014.  Research method used was purposive sampling for interviews. The oncept of Bali Beach ecotourism management entirely to local governments and gives permission to public as the manager.
Struktur komunitas biologi di Danau Pondok Lapan, Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara Ahmad Muhtadi; Yunasfi Yunasfi; F. F. Rais; N. Azmi; D. Ariska
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.339

Abstract

Danau Pondok Lapan (DPL) adalah sebuah danau buatan yang terdapat di Kabupaten Langkat. Danau ini berfungsi sebagai sumber air, irigasi, resapan air tanah bagi masyarakat sekitar, pengendali banjir, dan kegiatan pemancingan ikan. Sampai saat ini data-data tentang danau tersebut sangatlah terbatas. Data-data terkait sumberdaya yang terdapat di danau sangat diperlukan untuk pengelolaan yang lebih tepat. Diantara beberapa data yang dimaksud adalah organisme penyusun danau. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi biologis DPL dengan melihat keragaman jenis dan struktur komunitas nekton, benthos dan plankton di perairan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari - April 2015. Hasil pencacahan plankton di DPL ditemukan 52 jenis dari 10 kelas. Ada 6 kelas dari kelompok pitoplankton dan 4 kelas dari kelompok zooplankton. Jumlah genus paling banyak ditemukan jenis fitoplankton dan zooplankton masing-masing dari kelas Chlorophyceae berjumlah 18 genus dan dari kelas Cladocera sebesar 5 genus. Nekton yang ditemukan terdapat 2 kelas yaitu Actinopterygii dan Malacostrata.Terdapat 5 Ordo nekton yang ditemukan, yaitu 4 ordo dari jenis ikan dan 1 ordo dari jenis udang. Benthos yang ditemukan hanya 3 jenis dari kelas gastropoda, yaitu Bithynia tentaculata, Pomacea canaliculata dan Campeloma decisum. Struktur komunitas plankton, nekton dan benthos relatif tidak stabil serta ada kecenderungan didominansi oleh jenis tertentu.Pondok Lapan Lake (PLL) is an artificial lake located in Langkat regency. The lake its function as source of water, irrigation, catchment area, flood control, and fishing activities. Until recently data about this lake, are limited. The data related to the resource contained in the lake is very necessary for a more appropriate management. Among some of these data are organisms that inhabit the lake. This research aims to study the biological conditions of PLL to see the diversity and community structure of nekton, benthos and plankton. Sampling was conducted in February - April 2015. PLL enumeration results in the plankton found 52 species of 10 classes. There are 6 classes of groups pitoplankton and 4 classes of zooplankton groups. Nekton found there are 7 types of two classes, namely Actinopterygii and Malacostrata. Benthos found only 3 species of gastropod class, namely Bithynia tentaculata, Pomacea canaliculata and Campeloma decisum. Community structure benthos, nekton and plankton are relatively unstable and there is a trend happening dominance by a particular type
Pengaruh penurunan salinitas terhadap laju konsumsi oksigen dan pertumbuhan ikan kerapu lumpur (Epinephelus tauvina) Munawar Khalil; Ainol Mardhiah; Rachmawaty Rusydi
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.720

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penurunan salinitas terhadap laju konsumsi oksigen dan pertumbuhan ikan kerapu lumpur (E. tauvina). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 April sampai 22 Mei 2015 di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan tiga ulangan dan dilanjutkan dengan Tukey jika terdapat perbedaan. Perlakuan yang diberikan yaitu : perlakuan A (27 ppt), B (24 ppt), C (21 ppt), D (18 ppt) dan E (15 ppt). Parameter yang diamati adalah laju konsumsi oksigen, pertambahan bobot, pertambahan panjang dan kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi oksigen tertinggi terdapat pada pelakuan  E (15 ppt) yaitu 0,987±0,085 mgO2/gr/jam dan terendah pada perlakuan A (27 ppt) yaitu 0,612±0,033 mgO2/gr/jam. Pertambahan bobot, panjang dan kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan B (24 ppt) yaitu masing-masing sebesar 1,231±0,153 gram, 0,970±0,083 cm dan 90,476 %. Selama penelitian ini suhu bekisar antara 26,9 – 29 oC, pH 6,8 – 8,2 dan DO 6,8 – 8,1 mg/ L.The purpose of this study was to determine the effect of salinity reduction in the rate of oxygen consumption and growth grouper (E. tauvina). The research was conducted on April 22 to May 22, 2015. The research was conducted at the Laboratory of Aquatic Hatchery and Technology, Department of Aquaculture Faculty of Agriculture, University Malikussaleh. The study design used was completely randomized design (CRD) with three replication and five treatments followed by Tukey if there is a difference. The treatments were as follow: treatment A (27 ppt), B (24 ppt), C (21 ppt), D (18 ppt) and E (15 ppt). Parameters measured were oxygen consumption rate, weight gain, length and survival rate. The results showed that oxygen consumption is highest in the carrying out of  E (15 ppt) is 0,987±0,085 mgO2/gr/h and the lowest in treatment A (27 ppt) is 0,612±0,033 mgO2/gr/h. Weight gain, length and survival rate is highest in treatment B (24 ppt) are respectively 1,231±0,153 gr, 0,970±0,083 cm and 90,476 %. During this study the temperature ranged between 26,9 – 29 oC, pH 6,8–8,2 and DO 6,8–8,1 mg/L.
Efek surfaktan terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup dan struktur jaringan insang benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Magfirah Magfirah; Saiful Adhar; Riri Ezraneti
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh surfaktan terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup dan histologi insang benih ikan nila. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2014 diLaboratorium Hatchery dan Teknologi Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Aceh Utara. Ikan diberi perlakuan dengan konsentrasi deterjen yang berbeda, perlakuan yang diberikan yaitu: perlakuan A (Kontrol), B (deterjen 3 %), C (Konsentrasi deterjen 6 %) dan D (Konsentrasi deterjen 9 %). Pengambilan data dilakukan setiap 7 hari sekali. Adapun rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati adalah parameter pada laju pertumbuhan, kelangsungan hidup, histologi insang dan efisiensi pakan serta parameter kualitas air (suhu dan pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila yang diberi perlakuan konsentrasi deterjen 3 %, 6 %, 9 % berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Perlakuan kontrol menghasilkan nilai, laju pertumbuhan dan efisiensi paling baik, yaitu masing-masing sebesar 2,84 gram, 97,36 %, sedangkan untuk kelangsungan hidup menunjukkan hasil yang terbaik pada perlakuan konsentrasi deterjen 3 % yaitu 100 %. Parameter kualitas air selama penelitian yang diukur antara lain adalah suhu air dengan kisaran 26,6-28,1 ᵒC, dan pH 7,1-7,8. This study aimed to know the effect of surfactant on growth, survival rate and gill histology of tilapia fingerling. It carried out on October to November 2014 at Hatchery and Aquaculture Technology Laboratory, Aquaculture Department Agriculture Faculty Malikussaleh University North Aceh. Experimented fish was given different concentrations of detergent. The treatments were A: control, B (detergent 3%), C (detergent 6%), and D (detergent 9%). Sampling data was done every seven days. Experimental design used was Completely Randomized Design with four treatments and three replications then it was continued by BNT test. Observed parameters were growth rate, survival rate, gill histology, feed efficiency, and water quality (temperature and pH). The result showed that different concentrations of detergent (3%, 6%, 9%) affected on growth and survival rate of tilapia fish. Control gave the best growth rate and feed efficiency which were 2,84 grams and 97,36%. While the highest survival rate was obtained in treatment of detergent 3% which was 100%. The water quality parameters during experiment were temperature ranged 26,6-28,1 ᵒC and pH ranged 7,1-7,8.
Pengaruh media filter pada sistem resirkulasi air untuk pemeliharaan ikan koi (Cyprinus carpio L) Teuku Die Aulya Rizky; Riri Ezraneti; Saiful Adhar
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.341

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Budidaya Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh, dimulai dari tanggal 10 Juni sampai dengan 9 Juni 2015. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan Koi yang berukuran 5 – 7 cm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu pengaruh media filter pada sistem resirkulasi air terhadap pemeliharaan ikan koi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Pertambahan panjang terbesar terdapat pada filter arang yaitu 0,47 cm dan terkecil pada filter kijing yaitu 0,36 cm. Pertambahan berat terbesar terdapat pada filter kontrol yaitu 1,21 gram dan terkecil pada filter kijing yaitu 1 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media filter pada sistem resirkulasi air tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan, konversi pakan dan kelangsungan hidup ikan koi.This study was carried out at Hatchery and Aquaculture Technology Laboratory, Aquaculture Department Agriculture Faculty Malikussaleh University started on June 10th to July 9th 2015. Experimented fish was goldfish fingerling which had length 5-7 cm.The purpose of this study was to know the effect of filter media on water recirculation system in raising goldfish. Experimental design used was non-factorial completely randomized design with four treatments and three replications. the highest length growth of goldfish was showed in charcoal filter which was 0, 47 cm while the lowest one was in kijing filter which was 0,36 cm. The highest weight growth of goldfish was obtained in control filter which was 1,21 grams and the lowest one was in clams (kijing) filter which was 1 gram. The result implied that filter media on water recirculation system did not give significant different on growth, food convertion ratio, and survival rate of gold fish.
Pengaruh formulasi yang berbeda pada pakan pelet terhadap pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) Defrizal Defrizal; Munawwar Khalil
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.342

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi yang berbeda pada pakan terhadap pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei - 22 Juni 2014 di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Budidaya Program Studi Budidaya Perairan, Reulet Aceh Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Non Faktorial dengan empat perlakukan dan tiga kali ulangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi yang berbeda pada pakan pelet memberi pengaruh yang sangat berbeda nyata terhadap konsumsi pakan harian, pertumbuhan berat maupun panjang, rasio konversi pakan, respon ikan terhadap pakan pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dimana Fhitung Ftabel. Dari hasil uji BNT diperoleh bahwa konsumsi pakan harian, pertumbuhan, dan respon ikan terhadap pakan terbesar diperoleh pada perlakuan D, A, C dan B. Sedangkan nilai rasio konversi pakan tertinggi diperoleh pada perlakuan A, D, C dan B. Dari hasil penelitian juga diperoleh hasil bahwa pengaruh formulasi yang berbeda pada pakan pelet memberi angka kelulushidupan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) semua perlakuan yaitu 100%. Parameter kualitas air pada saat penelitian yaitu rata-rata suhu 26-28 0C dan pH 7,4-7,5. Nilai ini cocok dan layak untuk kehidupan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Diharapkan ada penelitian lanjutan mengenai pemberian pakan pelet yang diformulasikan dari bahan yang berbeda terhadap jenis ikan lainnya.This study aimed to determine the effect of different feed formulations on the growth of African catfish (Clarias gariepinus) which was held on May 22th - Juni 2014 at Laboratory of Aquaculture Hatchery and Technology Studies Program Aquaculture, Reulet North Aceh. The method used in this study was an experimental method using a completely randomized design (CRD) Non-factorial with four treatments and three replications The results showed that different formulations on feed a significantly different influence on daily feed consumption, weight and length growth, feed conversion ratio, the response of fish to feed on African catfish (Clarias gariepinus) where as Fvalue F table. The biggest respons on daily feed intake growth added obtained from feed without addition of others alternatife. Then it was followed by feed A, C and B. While the highest feed conversion ratio values obtained in treatments A, D, C and B. From the results of the study also the result that the effect of different formulations on feed pellets give the fish survival rate of African catfish (Clarias gariepinus) all treatment that is 100%. Water quality parameters at the time of the study with an average temperature of 26-28 0C and pH 7.4 to 7.5. This value is suitable and feasible for the life of African catfish (Clarias gariepinus). It is expected that no further research on feeding pellets formulated from different materials to other fish species.
Peran Lembaga Hukum Adat Laot dalam mengatur sistem bagi hasil perikanan tangkap antar nelayan dengan pemodal di Kabupaten Aceh Barat Eva Wardah
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.337

Abstract

Peran lembaga Hukum Adat laot masing sangat mengakar pada masyakarat nelayan yang ada ada diwilayah  pesisir Provinsi Aceh. Keberadaannya bukan hanya sebatas mengatur kegiatan-kegiatan seremonial adat namun juga mengatur hubungan antara nelayan dengan pemilik modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Lembaga Hukum Adat Laot dalam mengatur Sistem bagi hasil antara  antara nelayan perikanan tangkap dengan pemodal  di Kabupaten Aceh Barat.metode penelitian digunakan adalah metode survey dengan analisis data melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif berrdasarkan jawaban quisioner pada saat wawancara dengan responden. Hasil penelitian menunjukkan  persentase sumber modal nelayan perikanan  tangkap masih sebahgian besar berasal dari Tauke bangku dan sumber sendiri. Sistem bagi hasil perikanan tangkap mengikat tiga pihak meliputi; (1) pemilik perahu/boat,  (2) pawang pukat dan aneuk pukat serta (3)  tauke bangku dan masing memiliki kewajiban dan hak yang harus dipenuhi. Kepatuhan terhadap Ketentuan hukum adat laot tentang bagi hasil antara nelayan dan pemilik modal dengan menjunjung kemaslahatan hubungan antara pemilik modal dengan pawang dan aneuk pukat masih berlaku dan diterapkan pada kehidupan nelayan perikanan tangkap di Kabupaten Aceh Barat. Role of Laot Customary Law institution still deeply exists in the fishermen society existing at coastal region of Aceh province. Its existence is not only to regulate the tradition ceremonial activities but also to regulate the relationship of  fishermen and the investor. This study aimed to determine the role of Laot Customary Law Institution in regulating the system of profit sharing between the fishermen with the investor at  West Aceh district. Research method used was survey method with data analysis through quantitative and qualitative approaches based on the answers of questionnaires during interviewing respondents. The results showed that the percentage of capital sources of fishermen was mostly from the their boss called tauke bangku and their own capital. Fishery profit sharing system involved three parties such as; (1) the boat owner, (2) the trawl handler and trawl crew and (3) tauke bangku. Each party had obligations and rights that must be fulfilled. Compliance onto the regulation of laot customary law about profit sharing between fishermen and investor by holding the benefits of the relationship of among capital owners, trawl handler and trawl crew was still valid and applicable to the life of fishermen at West Aceh.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Acta Aquatica, Vol. 12: No. 1 (April, 2025) Acta Aquatica, Vol. 11: No. 3 (December, 2024) Acta Aquatica, Vol. 11: No. 2 (August, 2024) Acta Aquatica, Vol. 11: No. 1 (April, 2024) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 3 (December, 2023) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 2 (August, 2023) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 1 (April, 2023) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 3 (December, 2022) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 2 (August, 2022) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 1 (April, 2022) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 3 (December, 2021) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 2 (August, 2021) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 1 (April 2021) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 7: No. 2 (October, 2020) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 7: No. 1 (April, 2020) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 2 (October, 2019) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 1 (April, 2019) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 5: No. 2 (October, 2018) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 5: No. 1 (April, 2018) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 2 (October, 2017) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 1 (April, 2017) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 3: No. 2 (October, 2016) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 3: No. 1 (April, 2016) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 1: No. 1 (October, 2014) More Issue