Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MEMBERS' PERCEPTIONS ON THE FUNCTIONS OF FARMER GROUP IN RICE RICE FARMING BUSINESS IN SYAMTALIRA ARON DISTRICT, UTARA ACEH REGENCY Irmawati Irmawati; Setia Budi; Afni Zahara
Jurnal Mahasiswa Agribisnis Vol 1, No 1 (2022): Juli
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The farmer group is a farme entity that directly organizes the function of farme in deloving their farming. Efforts to delelope farmer groups in playing their function in occordace with the direction of devoloping farme groups as their functoin. The high and law development of farmer group is influenced by the amount of group function given and the members perceptions of farmer group. This research was conducted to see members perception of the function of farmer group in law rice farming. This research was carried out in the Syamtalira Aron sub-district of north aceh regency in november 2018. This study uses a qualitative descriptive analysis with a scate of briquetes. The members perception of the function of farme group on wetland rice farming as a forum of cooperation with an index value of 76.31% with a good category. A container with a index value of 79.31% a good category. As a production unit with an index of 73.12% with catagor well.Therefore it can be concluded that in general farmers perception of the function of farmer group in lawland farming are categorized as good.
THE ROLE OF PANGLIMA LAOT TOWARDS FISHERMAN COMMUNITIES IN BANGKA JAYA GAMPONG, DEWANTARA DISTRICT, NORTH ACEH DISTRICT Setia Budi; Adhiana Adhiana; Muhammad Febriansyah; Dika Saputra
Jurnal Mahasiswa Agribisnis Vol 1, No 2 (2023): Januari
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Panglima Laot is the head of the Adat Laot Institute who lives in the midst of a fishing community in Aceh Province with the duty and authority to regulate the fishing system and has the authority to resolve disputes, disputes and violations that occur among fishermen and impose sanctions on the violators in accordance with the provisions of customary law of the sea . This study aims to find out how the role of Panglima Laot is towards fishing communities in Gampong Bangka Jaya, Dewantara District, North Aceh Regency. Data analysis using a Likert scale. The results of the study show that the role of Panglima Laot in fishing communities is very important. The index value based on the distribution of aid is 91.83%, which means it plays a very important role. The index value based on the supervision of Adat Laot is 80, 61% which means a role. The index value based on dispute resolution is 93.11%, which means it plays a very important role. The index value based on Adat Laot law is 60.90%, which means it plays a less role
FARMERS' PERCEPTIONS OF SMALLHOLDER OIL PALM REPLANTING IN SIMPANG KANAN DISTRICT, ACEH SINGKIL REGENCY (Case Study of Oil Palm Farmer In Lipat Kajang Village) Ridani Ridani; Setia Budi; Irada Sinta
Jurnal Mahasiswa Agribisnis Vol 1, No 2 (2023): Januari
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lipat Kajang Village is one of 25 villages in Simpang Kanan District, Aceh Singkil Regency which is the research location. This study aims to analyze farmer perceptions and analyze the relationship between farmer characteristics and farmer perceptions of oil palm rejuvenation in Simpang Kanan District, Aceh Singkil District. Farmers' perception of the source of capital/access to production facilities shows 43% that production facilities are not easy to access, the costs incurred for rejuvenating oil palm are very high showing 95% and technical rejuvenation of oil palm using the method of falling simultaneously is easy to do showing 64%. Furthermore, the relationship between farmer characteristics and farmers' perceptions of oil palm rejuvenation in Simpang Kanan District, Aceh Singkil Regency has a very strong relationship by obtaining a correlation coefficient of 0.008.
ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH Intan Alkamalia; Mawardati Mawardati; Setia Budi
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 2, No 2 (2017): November 2017
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v2i2.369

Abstract

Perkebunan merupakan salah satu sub sektor pertanian. Indonesia merupakan salah satu produsen kakao tersebar di dunia. Perkebunan kakao di Indonesia sebagian besar dikelola oleh perkebunan rakyat. Perkebunan rakyat tersebut tersebar di berbagai Provinsi salah satunya Provinsi Aceh. Pengembangan perkebunan kakao rakyat di Aceh pada tahun 2006 – 2010 mengalami peningkatan terhadap luas lahan dan jumlah petani kakao tetapi produksi dan produktivitas kakao perkebunan rakyat mengalami fluktuasi. Metode yang digunakan adalah analisis regresi dengan model fungsi produksi Cobb – Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak luas lahan (X1) dan tenaga kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap produksi kakao (Y) pada nilai probabilitas 0,000 < α = 0,01. Sedangkan secara parsial luas lahan (X1) berpengaruh signifikan terhadap produksi kakao (Y) pada nilai probabilitas 0,000 < α = 0,01 tetapi tenaga kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi kakao (Y) pada nilai probabilitas 0,661 < α = 0,05. Elastisitas produksi kakao di Provinsi Aceh berada pada kondisi increasing return to scale.
PERAN PENYULUH PERTANIAN PADA PELAKSANAAN PENANGKARAN BENIH PADI DI KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (Studi Kasus: Kelompok Penangkar Benih IPB 3S) Setia Budi; A Human Hamid; Agussabti Agussabti; Fajri Fajri
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v1i2.764

Abstract

Peran penyuluh pertanian sangat penting dalam meningkatkan kemampuan petani  dalamm kegiatan usahataninya penangkar benih padi unggul secara local. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk; (1) mengetahui peran  penyuluh  pertanian dalam kegiatan penyuluhan kepada petani penangkar benih IPB 3S di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara, (2) mengetahui persepsi petani terhadap peran penyuluh dalam proses pelaksanaan penyuluhan pertanian  kepada petani penangkar benih. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian kualitatif studi kasus pada kelompok penangkar benih IPB 3S yang pengolahan datanya melalui statistif non parametric dengan pengukuran data mengunakan skala likert.Hasil penelitian menunjukkan peran penyuluh pertanian  yang sangat dirasakan oleh petani penangkar benih secara berurutan meliputi; (1) peran penyuluh dalam melakukan pelatihan budidaya, (2) peran penyuluh dalam penguatan kelompok, (3) peran penyuluh sebagai pihak penghubung antara petani penangkar dengan pihak luar (mitra usaha),serta (4) peran penyuluh pertanian perecanaan dan pengawasan program penangkaran benih. Pesepsi petani penangkar terhadap peran penyuluh dalam tahapan proses penyuluhan pertanian pada pelaksanaan penyuluhanan pertanian secara berurutan meliputi; (1) kesesuaian materi penyuluhan, (2) intensitas pelaksanaan penyuluhan, (3) kesesuaian metoda penyuluhan dan (4)  ketepatan pengunaan media.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Garam Di Desa Matang Tunong Suryati Suryati; Fadli Jalil; Setia Budi
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v1i1.1083

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi garam di Desa Matang Tunong Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai determinasi (R2) adalah 0,919 berarti 91,9%  luas lahan (X1), bibit garam (X2), tenaga kerja (X3), mampu menjelaskan variasi produksi garam, sedangkan sisanya 9,59% lagi diterangkan oleh variabel lain di luar model.Bibit garam (X2)  berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani garam (Y) karena nilai signifikan t lebih kecil dari alpha yaitu 0,000 < 0,01. Koefisien regresi sebesar 0.687, dapat diartikan bahwa penambahan bibit garam sebesar 1 kg maka akan meningkatkan produksi petani garam sebesar Rp. 0.687, rata-rata petani garam menggunakan bibit garam sebanyak 23 kg