cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota magelang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Livestock Science and Production
Published by Universitas Tidar
ISSN : 25982915     EISSN : 25982907     DOI : -
Journal of Livestock Science and Production (JaLSPro) encompasses a broad range of research topics in animal sciences: Production Reproduction and physiology Feed and nutrition Livestock product and technology Breeding and genetics Health Biotechnology Socio-economic Policy Agrostology
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production" : 8 Documents clear
POTENSI PEMANFAATAN MIKORIZA ARBUSKULA (AM) PADA LAHAN HIJAUAN PAKAN labib abdillah; Mohamad Haris Septian; Mikael Sihite
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.5312

Abstract

Simbiosis menerangkan hubungan pasangan hidup dalam keadaan keseimbangan fisik dan fisiologis dan memperoleh manfaat satu sama lainnya. Hubungan yang saling memberikan manfaat salah satunya pada asosiasi mikoriza dengan tanaman. terdapat berbagai jenis mikoriza yang tersebar tetapi makalah ini menitik beratkan pada endomikoriza. Simbion jamur memperoleh makanan dan tempat berlindung dari tanaman inang sebaliknya tanaman mendapatkan bantuan mikoriza dalam mobilitas fosfor serta mineral lainnya, peningkatan kapasitas ikat nitrogen, meningkatkan daya serap air akar tanaman. hubungan ini dibutuhkan khusus nya pada sektor peternakan dimana keterbatasan lahan menuntut efisiensi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman khususnya hijauan pakan. Hijauan pakan ternak unggul umumnya menuntut status kesuburan tanah yang baik agar memiliki produktivitas yang optimal. Indonesia memiliki potensi lahan kering yang mencapai 1,61 juta hektar. Kendala dalam pemanfaatan lahan kering dalam penyediaan hijauan pakan adalah ketersediaan air yang minim. Perlakuan pemberian mikoriza menunjukkan produktivitas yang berbeda pada lahan yang mengalami cekaman kering. Pada permulaan musim kemarau menjadi awal peningkatan koloni hifa mikoriza seiring dengan pertumbuhan akar baru. Lahan hijauan yang mengalami overgrazing menurunkan koloni mikoriza yang berasosiasi dengan akar hijauan. Symbiosis mikoriza dengan tanaman juga memiliki manfaat untuk membantu pelapukan batuan di tanah. symbiosis mikoriza dengan hijauan jenis Bouteloua dactyloides membantu pengayaan mineral rumput kerbau. Simbiosis menerangkan hubungan pasangan hidup dalam keadaan keseimbangan fisik dan fisiologis dan memperoleh manfaat satu sama lainnya. Hubungan yang saling memberikan manfaat salah satunya pada asosiasi mikoriza dengan tanaman. terdapat berbagai jenis mikoriza yang tersebar tetapi makalah ini menitik beratkan pada endomikoriza. Simbion jamur memperoleh makanan dan tempat berlindung dari tanaman inang sebaliknya tanaman mendapatkan bantuan mikoriza dalam mobilitas fosfor serta mineral lainnya, peningkatan kapasitas ikat nitrogen, meningkatkan daya serap air akar tanaman. hubungan ini dibutuhkan khusus nya pada sektor peternakan dimana keterbatasan lahan menuntut efisiensi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman khususnya hijauan pakan. Hijauan pakan ternak unggul umumnya menuntut status kesuburan tanah yang baik agar memiliki produktivitas yang optimal. Indonesia memiliki potensi lahan kering yang mencapai 1,61 juta hektar. Kendala dalam pemanfaatan lahan kering dalam penyediaan hijauan pakan adalah ketersediaan air yang minim. Perlakuan pemberian mikoriza menunjukkan produktivitas yang berbeda pada lahan yang mengalami cekaman kering. Pada permulaan musim kemarau menjadi awal peningkatan koloni hifa mikoriza seiring dengan pertumbuhan akar baru. Lahan hijauan yang mengalami overgrazing menurunkan koloni mikoriza yang berasosiasi dengan akar hijauan. Symbiosis mikoriza dengan tanaman juga memiliki manfaat untuk membantu pelapukan batuan di tanah. symbiosis mikoriza dengan hijauan jenis Bouteloua dactyloides membantu pengayaan mineral rumput kerbau. 
Pemberian Tepung Bonggol Pisang pada Pakan terhadap Konsumsi Pakan dan FCR (Feed Conversion Rasio) Ayam Pedaging di Kampung Desay Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Sritiasni Sritiasni; Sri Ori Sulistioningsih; Maria Herawati
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.5635

Abstract

Pakan merupakan kebutuhan yang memakan biaya tertinggi dalam usaha peternakan. Ketersedian pakan yang terbatas dengan populasi ternak, menyebabkan Indonesia harus mengimpor pakan dari negara lain, yang dapat berdampak pada harga jual daging menjadi mahal karena faktor biaya dari pakan yang mahal. Penggunaan bahan pakan alternatif dapat menekan biaya pakan serendah dan seefisien mungkin tanpa berpengaruh buruk terhadap performan, produktifitas dan kondisi fisologi ternak. Salah satu limbah dari tanaman pisang yang masih jarang dimanfaatkan yaitu bonggolnya. Bonggol sangat berlimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif. Zat Nutrisi Bonggol Pisang dalam 100gr Kandungan nutrisi Bahan Kering, 91,56% Protein Kasar 1,72% Lemak Kasar 1,15% Serat Kasar 7,98% Karbohidrat 88,16%. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pemanfaatan tepung bonggol pisang kapok yang ditambahkan pada pakan ternak ayam broiler dapat penulis simpulkan bahwa Penggunaan tepung bonggol pisang  kepok berpengaruh nyata pada tingkat konsumsi Feed dan Converation Ratio (FCR) terlihat dari perbedaan nilai pada setiap perlakuan berdasarkan data hasil perlakuan pada tabel konsumsi pakan dan tabel Feed Converation Ratio
Pengaruh Pemberian Tepung Bonggol Pisang Kepok dalam Ransum Komersial terhadap pH Saluran Pencernaan Ayam Broiler Aswandi Aswandi; Maria Yosepina; Purwanta Purwanta
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.5636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung bonggol pisang kepok dalam ransum komersial terhadap pH saluran pencernaan ayam broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 96 ekor ayam broiler terbagi menjadi 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu: P0 = Pakan kontrol  tanpa pemanfaatan tepung bonggol pisang, P1 = pakan kontrol 90% + tepung bonggol pisang 10%, P2 = pakan kontrol 70%  + tepung bonggol pisang 30%, dan P3 = pakan kontrol 50% + tepung bonggol pisang 50%. Pemeliharaan broiler dilakukan selama 33 hari untuk mengetahui pH saluran pencernaan ayam broiler.Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap pH proventriculus dan pH duodenum, tetapi berbeda nyata (P<0,05) terhadap pH crop dan pH gizzard.
The Effect of Moringa Leaf Powder (Moringa oleifera L) in the Diet on the Production Performance of Quail Eggs (Coturnix coturnix japonica) Urip Santoso
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.4383

Abstract

This study aims to evaluate the effect of Moringa leaf powder (Moringa oleifera L) in the diet on the performance of quail egg production. This research was conducted for 8 weeks at the Commercial Zone Animal Laboratory, Department of Animal Science, Faculty of Agriculture, Bengkulu University. The experimental design used in this study was a completely randomized design with 5 treatments with 5 replications and each replication consisted of 5 quails. The treatment given was P0 as a control; P1 ration contained 0.5% commercial feed supplement; P2 ration contained 0.5% Moringa leaf powder; P3 ration contained 1.5% Moringa leaf powder; P4 ration contained 2.5% Moringa leaf powder. The results showed that the Moringa leaf powder in rations up to a level of 2.5% had no significant effect (P>0.05) on feed intake, egg weight, egg production, egg mass production, and feed conversion ratio. Based on the results of the study, it was concluded that the administration of 0.5% Moringa leaf powder could replace commercial feed supplements. The higher levels of Moringa leaf powder administration did not improve egg production performance. The addition of commercial feed supplement in quail rations was not necessary.
The Effect of Moringa Leaf Powder (Moringa oleifera L) in the Diet on the Production Performance of Quail Eggs (Coturnix coturnix japonica) Urip Santoso
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.4383

Abstract

This study aims to evaluate the effect of Moringa leaf powder (Moringa oleifera L) in the diet on the performance of quail egg production. This research was conducted for 8 weeks at the Commercial Zone Animal Laboratory, Department of Animal Science, Faculty of Agriculture, Bengkulu University. The experimental design used in this study was a completely randomized design with 5 treatments with 5 replications and each replication consisted of 5 quails. The treatment given was P0 as a control; P1 ration contained 0.5% commercial feed supplement; P2 ration contained 0.5% Moringa leaf powder; P3 ration contained 1.5% Moringa leaf powder; P4 ration contained 2.5% Moringa leaf powder. The results showed that the Moringa leaf powder in rations up to a level of 2.5% had no significant effect (P0.05) on feed intake, egg weight, egg production, egg mass production, and feed conversion ratio. Based on the results of the study, it was concluded that the administration of 0.5% Moringa leaf powder could replace commercial feed supplements. The higher levels of Moringa leaf powder administration did not improve egg production performance. The addition of commercial feed supplement in quail rations was not necessary.
POTENSI PEMANFAATAN MIKORIZA ARBUSKULA (AM) PADA LAHAN HIJAUAN PAKAN labib abdillah; Mohamad Haris Septian; Mikael Sihite
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.5312

Abstract

Simbiosis menerangkan hubungan pasangan hidup dalam keadaan keseimbangan fisik dan fisiologis dan memperoleh manfaat satu sama lainnya. Hubungan yang saling memberikan manfaat salah satunya pada asosiasi mikoriza dengan tanaman. terdapat berbagai jenis mikoriza yang tersebar tetapi makalah ini menitik beratkan pada endomikoriza. Simbion jamur memperoleh makanan dan tempat berlindung dari tanaman inang sebaliknya tanaman mendapatkan bantuan mikoriza dalam mobilitas fosfor serta mineral lainnya, peningkatan kapasitas ikat nitrogen, meningkatkan daya serap air akar tanaman. hubungan ini dibutuhkan khusus nya pada sektor peternakan dimana keterbatasan lahan menuntut efisiensi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman khususnya hijauan pakan. Hijauan pakan ternak unggul umumnya menuntut status kesuburan tanah yang baik agar memiliki produktivitas yang optimal. Indonesia memiliki potensi lahan kering yang mencapai 1,61 juta hektar. Kendala dalam pemanfaatan lahan kering dalam penyediaan hijauan pakan adalah ketersediaan air yang minim. Perlakuan pemberian mikoriza menunjukkan produktivitas yang berbeda pada lahan yang mengalami cekaman kering. Pada permulaan musim kemarau menjadi awal peningkatan koloni hifa mikoriza seiring dengan pertumbuhan akar baru. Lahan hijauan yang mengalami overgrazing menurunkan koloni mikoriza yang berasosiasi dengan akar hijauan. Symbiosis mikoriza dengan tanaman juga memiliki manfaat untuk membantu pelapukan batuan di tanah. symbiosis mikoriza dengan hijauan jenis Bouteloua dactyloides membantu pengayaan mineral rumput kerbau. Simbiosis menerangkan hubungan pasangan hidup dalam keadaan keseimbangan fisik dan fisiologis dan memperoleh manfaat satu sama lainnya. Hubungan yang saling memberikan manfaat salah satunya pada asosiasi mikoriza dengan tanaman. terdapat berbagai jenis mikoriza yang tersebar tetapi makalah ini menitik beratkan pada endomikoriza. Simbion jamur memperoleh makanan dan tempat berlindung dari tanaman inang sebaliknya tanaman mendapatkan bantuan mikoriza dalam mobilitas fosfor serta mineral lainnya, peningkatan kapasitas ikat nitrogen, meningkatkan daya serap air akar tanaman. hubungan ini dibutuhkan khusus nya pada sektor peternakan dimana keterbatasan lahan menuntut efisiensi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman khususnya hijauan pakan. Hijauan pakan ternak unggul umumnya menuntut status kesuburan tanah yang baik agar memiliki produktivitas yang optimal. Indonesia memiliki potensi lahan kering yang mencapai 1,61 juta hektar. Kendala dalam pemanfaatan lahan kering dalam penyediaan hijauan pakan adalah ketersediaan air yang minim. Perlakuan pemberian mikoriza menunjukkan produktivitas yang berbeda pada lahan yang mengalami cekaman kering. Pada permulaan musim kemarau menjadi awal peningkatan koloni hifa mikoriza seiring dengan pertumbuhan akar baru. Lahan hijauan yang mengalami overgrazing menurunkan koloni mikoriza yang berasosiasi dengan akar hijauan. Symbiosis mikoriza dengan tanaman juga memiliki manfaat untuk membantu pelapukan batuan di tanah. symbiosis mikoriza dengan hijauan jenis Bouteloua dactyloides membantu pengayaan mineral rumput kerbau. 
Pemberian Tepung Bonggol Pisang pada Pakan terhadap Konsumsi Pakan dan FCR (Feed Conversion Rasio) Ayam Pedaging di Kampung Desay Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Sritiasni Sritiasni; Sri Ori Sulistioningsih; Maria Herawati
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.5635

Abstract

Pakan merupakan kebutuhan yang memakan biaya tertinggi dalam usaha peternakan. Ketersedian pakan yang terbatas dengan populasi ternak, menyebabkan Indonesia harus mengimpor pakan dari negara lain, yang dapat berdampak pada harga jual daging menjadi mahal karena faktor biaya dari pakan yang mahal. Penggunaan bahan pakan alternatif dapat menekan biaya pakan serendah dan seefisien mungkin tanpa berpengaruh buruk terhadap performan, produktifitas dan kondisi fisologi ternak. Salah satu limbah dari tanaman pisang yang masih jarang dimanfaatkan yaitu bonggolnya. Bonggol sangat berlimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif. Zat Nutrisi Bonggol Pisang dalam 100gr Kandungan nutrisi Bahan Kering, 91,56% Protein Kasar 1,72% Lemak Kasar 1,15% Serat Kasar 7,98% Karbohidrat 88,16%. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pemanfaatan tepung bonggol pisang kapok yang ditambahkan pada pakan ternak ayam broiler dapat penulis simpulkan bahwa Penggunaan tepung bonggol pisang  kepok berpengaruh nyata pada tingkat konsumsi Feed dan Converation Ratio (FCR) terlihat dari perbedaan nilai pada setiap perlakuan berdasarkan data hasil perlakuan pada tabel konsumsi pakan dan tabel Feed Converation Ratio
Pengaruh Pemberian Tepung Bonggol Pisang Kepok dalam Ransum Komersial terhadap pH Saluran Pencernaan Ayam Broiler Aswandi Aswandi; Maria Yosepina; Purwanta Purwanta
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.5636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung bonggol pisang kepok dalam ransum komersial terhadap pH saluran pencernaan ayam broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 96 ekor ayam broiler terbagi menjadi 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu: P0 = Pakan kontrol  tanpa pemanfaatan tepung bonggol pisang, P1 = pakan kontrol 90% + tepung bonggol pisang 10%, P2 = pakan kontrol 70%  + tepung bonggol pisang 30%, dan P3 = pakan kontrol 50% + tepung bonggol pisang 50%. Pemeliharaan broiler dilakukan selama 33 hari untuk mengetahui pH saluran pencernaan ayam broiler.Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata (P0,05) terhadap pH proventriculus dan pH duodenum, tetapi berbeda nyata (P0,05) terhadap pH crop dan pH gizzard.

Page 1 of 1 | Total Record : 8