Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Suplementasi Level Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb) yang Berbeda dalam Konsentrat pada Sapi Frisien Holland Laktasi: Pengaruhnya terhadap Total Digestible Nutrient (TDN) Ransum Endang Sulistyowati; Irma Badarina; Urip Santoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 5, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.5.1.20-26

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi konsumsi, kecernaan, dan TDN ransum dengan Konsentrat yang mengandung beberapa level temulawak pada sapi FH laktasi. Selanjutnya, konsentrat ini disebut sebagai KL atau Konsentrat Laktasi. Konsentrat Laktasi adalah bentuk konsentrat dari Blok Tabut yang telah diteliti sebelumnya. Formula KL adalah 30% tepung cassava, 35% dedak halus, 15% jagung giling, 2% kapur, 4% garam, 1% TSP, 1% Premix, 7% urea, 0,5% ragi tape, 1% Starbio, 2% gula aren, 1,5% minyak sawit. Untuk meningkatkan produksi susu dengan tingkat kecernaan dan TDN yang optimal, dilakukan modifikasi konsentrat dengan suplementasi empat level temulawak (C. xanthorriza, Roxb). Adapun 4 level temulawak adalahKL0 (10% = 15 g/kg KL), KL1 (15% = 22 g/kg KL), KL2 (30 g/kg KL), dan KL3 (37 g/kg KL). Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap, 4 perlakuan dan 3 ulangan. Total sapi perah FH laktasi yang digunakan adalah 12 ekor. Aplikasi KL dilakukan selama 7 minggu, termasuk 1 minggu sebagai pendahuluan. Konsentrat laktasi diberikan sebanyak 3 kg/ekor/hari, bersama 3 kg/ekor/hari konsentrat peternak (disebut konsetrat SKR, terdiri atas 53.70% ampas tahu, 44.74% dedak halus, 0.89% dolomit, 0.22% garam, dan 0.45% urea) and 25 kg/harirumput lapang atau 50% konsentrat dan 50% hijauan. Konsumsi ransum (20,49 – 22,46 kg/ekor/hari) dan konsumsi bahan kering ( 7,75- 8,35 kg/ekor/hari) tidak secara nyata berbeda (p>0,05). Namun, kecernaan bahan organik, protein kasar, serat kasar, dan ekstrak eter secara nyata berbeda (p<0.05). Hasil penelitian menunjukkan  bahwa KL0 yang mengandung temulawak 15 g/kg KL menghasilkan produksi susu paling tinggi (5,65 kg/ekor/hari) dengan kecernaan BK sebesar 82,81% dan TDN sebesar 64,87%.Kata kunci: C. xanthorrhiza, Roxb, FH laktasi, Konsentrat, TDN.
Studi Penggunaan Talas (Colocasia esculenta) dalam Ransum terhadap Produksi Telur Itik Talang Benih Kususiyah Kususiah; Urip Santoso; Rian Etrias
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.2.72-77

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dirancang untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculenta ) terhadap performans produksi telur Itik Talang Benih. Dua puluh lima ekor Itik Talang Benih sedang produksi yangdigunakan dipelihara dalam cage individual. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 5 perlakuan dengan 5 ulangan. P0 sebagai kontrol menggunakan 100 % ransum basal tanpa menggunakan talas, P1 menggunakan 87,5% ransum basal + 12.5 % talas (35% daun + 40% tangkai daun + 25% umbi), P2 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (25% daun + 25 % tangkai daun + 50 % umbi), P3 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5% talas (12,5% daun + 12,5% tangkai daun + 75% umbi), dan P4 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (100% umbi). Peubah yang diukur meliputi konsumsi ransum, persentase produksi telur, berat telur (egg mass), konversi ransum, dan income over feed cost. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan talas dengan berbagai kombinasi pemberian antara bagian daun, tangkai daun dan umbi sebanyak 12,5% tidak memberikanefek negatif terhadap produksi telur itik Talang Benih. Produksi telur itik, konversi ransum, serta nilai income over feed cost penggunaan 75% bagian umbi lebih baik dibanding kombinasi pemberian bagian talas lainnya maupun kontrol.Kata Kunci: Produksi Telur, Itik Talang Benih, Talas (Colocasia esculenta)
Perubahan Komposisi Kimia Daun Ubi Kayu yang Difermentasi oleh Em4 Urip Santoso; I. Aryani
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 2, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.2.2.53-56

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perubahan komposisi kimia daun ubi kayu yang difermentasi dengan EM4. Percobaan ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial, yaitu tiga aras EM4 [0 ml (A1), 2 ml (A2) atau 4 ml EM4/100 g media (A3)] dan dua macam media yaitu daun ubi kayu tanpa dedak (B1), dan daun ubi kayu plus 10% dedak (B2). Aras EM4 dan penambahan dedak tidak berpengaruh terhadap kadar air. Penambahan dedak secara sangat nyata meningkatkan kadar protein (P<0.01), sementara aras EM4 secara sangat nyata menurun (P<0.01) pada B2. Kadar serat kasar daun ubi kayu secara sangat nyata dipengaruhi oleh penambahan dedak (P<0.01), EM4 (P<0.01), dan terdapat interaksi antara keduanya (P<0,01). Fermentasi dengan EM4 (P<0.01) dan penambahan dedak secara sangat nyata (P<0,01) meningkatkan kadar lemak. Fermentasi dengan EM4 (P<0.05) dan penambahan dedak (P<0,01) secara sangat nyata meningkatkan kadar abu. Kadar HCN secara sangat nyata dipengaruhi oleh aras EM4 (P<0,01) dan penambahan dedak (P<0.01). Dapat disimpulkan bahwa komposisi kimia daun ubi kayu dapat berubah oleh fermentasi dengan EM4 dan oleh penambahan dedak.Kata kunci: EM4, serat kasar, dedak, HCN, protein
Pengaruh Pemberian Tepung Daun Pepaya (Carica papaya) terhadap Kadar Protein dan Lemak pada Telur Puyuh Urip Santoso; Yosi Fenita
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.10.2.71-76

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tepung daun pepaya terhadap kadar protein dan lemak dalam telur puyuh. Perlakuan dibedakan berdasarkan level pemberian tepung daun pepaya yang diberikanpada pakansebagai berikut. P0 = Pakan yang tidak mengandung tepung daun pepaya (0%); P1 = Pakan yang mengandung 2,5% tepung daun pepaya; P2 = Pakan yang mengandung 5% tepung daun pepaya; P3 = Pakan yang mengandung 7,5% tepung daun pepaya dan; P4 = Pakan yang mengandung 10% tepung daun pepaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun pepaya secara nyata (P<0,05) meningkatkan kadar protein dan kadar lemak telur puyuh.Kata kunci: Tepung daun pepaya, lemak, protein, telur puyuh
Pengaruh Suplementasi Ekstrak Daun Katuk Plus Tepung Kunyit pada Pakan Broiler Berlemak Tinggi terhadap Kualitas Karkas dan Berat Organ Dalam Urip Santoso; Kususiyah Kususiyah; Yosi Fenita; Sri Winarsih; Agus Martono Hadi Putranto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.5.2.87-94

Abstract

ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai berikut: 1) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 2) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 3) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 4) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 5) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 6) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 7) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 8) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 9) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 10) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK plus 1 g tepung kunyit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi EDK dan tepung kunyit berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat karkas, cooking loss, bau daging dan berat organ dalam, tetapi berpengaruh secara nyata (P<0,05) terhadap rasa, warna dan kadar kalium daging. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi EDK dan tepung kunyit meningkatkan kualitas karkas broiler.Kata kunci: Sauropus androgynus, kunyit, kualitas karkas, broiler.
Pengaruh Level Protein dan Suplementasi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus) terhadap Kualitas Karkas Broiler Siti Qotimah; Urip Santoso; Edi Soetrisno
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.9.2.130-136

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh level protein dan suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) terhadap kualitas karkas broiler. Sebanyak 72 ekor broiler umur 21 hari dikelompokkan menjadi 6 kelompok perlakuan dengan 3 ulangan, masing-masing ulangan berisi 4 ekor broiler. Rancangan acak lengkap dengan 2 faktor (2x3) digunakan dalam penelitian ini, yaitu 2 level suplementasi ekstrak daun katuk (4,5 g/kg dan 9 g/kg) dan 3 level protein (19%, 17% dan 15%). Variabel yang diamati meliputi warna karkas, berat karkas, meat bone ratio, cooking loss dan drip loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi level ekstrak daun katuk berpengaruh nyata terhadap warna karkas (P<0,05), tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase berat karkas, meat bone ratio, cooking loss dan drip loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level protein berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap warna karkas, cooking loss dan drip loss, tetapi berpengaruh nyata terhadap persentase berat karkas (P<0,05) dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap meat bone ratio. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa suplementasi ekstrak daun katuk pada level 9 g/kg meningkatkan warna karkas. Pemberian pakan berprotein 15% menurunkan persentase karkas dan meat bone ratio. Pemberian level protein dan suplementasi ekstrak daun katuk tidak menunjukkan adanya interaksi untuk meningkatkan kualitas karkas broiler.Kata kunci : ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) , protein, kualitas karkas
Pengaruh Aras Protein dan Ragi Tape terhadap Kualitas Karkas dan Deposisi Lemak pada Ayam Broiler Farahdiba Farahdiba; Urip Santoso; Kususiyah Kususiyah
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 6, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.6.1.47-54

Abstract

ABSTRAKPeneltian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh aras protein dan ragi tape terhadap mutu karkas dan deposisi lemak pada broiler. Sebanyak 135 ekor broiler dikelompokkan menjadi 9 kelompok perlakuan dengan 3 ulangan berupa kandang litter. Masing-masing ulangan berisi 5 ekor broiler. Racangan Acak Lengkap dengan 2 faktor digunakan dalam penelitian ini, yaitu tiga aras protein (15%, 18% dan 21%) dan tiga aras ragi (0%, 0,5% dan 1%). Hasil penelitan menunjukkan bahwa aras protein berpengaruh nyata terhadap Fatty Liver Score (P<0,05), paha, dada dan lemak abdomen (P<0,01), tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap karkas, sayap dan punggung. Hasil peneltian menunjukkan bahwa aras ragi tape berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap karkas, paha, sayap dan Fatty Lver Score, tetapi berpengaruh nyata terhadap dada, punggung dan lemak leher (P<0,05) dan sangat nyata terhadap lemak abdominal (P<0,01). tdak terdapat interaksi antara aras protein dan aras ragi tape terhadap mutu karkas dan deposisi lemak. Dapat disimpulkan bahwa level protein yang lebih tinggi memperbaiki mutu karkas dan menurunkan deposisi lemak. Suplementasi ragi tape sebesar 0,5% efektif dalam memperbaiki mutu karkas dan menurunkan deposisi lemak. Suplementasi ragi tape ke dalam pakan berprotein rendah tidak memperbaiki mutu karkas dan tidak menurunkan deposisi lemak pada broiler.Kata kunci: Ragi tape, protein, mutu karkas, deposisi lemak
Pengaruh Pemberian Tepung Daun Katuk (Sauropus androgynus) Dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik Mojosari (Anas javanica) Rina Simanjuntak; Urip Santoso; Tris Akbarillah
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 8, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.8.1.65-76

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun katuk dalam ransum terhadap kualitas telur itik Mojosari. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 ekor itik Mojosari.Ternak percobaan dikelompokkan menjadi empat perlakuan sebagai berikut: R0 (ransum tanpa tepung katuk), R1 (ransum + 2,5% tepung daun katuk), R2 (ransum + 5% tepung daun katuk) dan R3 (ransum + 7,5% tepung daun katuk) dengan tiga ulangan (masing-masing ulangan terdiri atas tiga itik Mojosari). Penelitian ini dilaksanakan selama 8 minggu mulai 23 Juli sampai 17 September 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun katuk (Sauropus androgynus) dengan taraf 2,5%, 5% dan 7,5% dalam ransum meningkatkan warna kuning telur dan uji organoleptik telur itik Mojosari. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan adanya perbedaan warna kuning telur itik Mojosari yang sangat nyata (P<0,01). Hasil uji organoleptik (bau, rasa dan warna) berbeda sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi tepung daun katuk. Penambahan tepung daun katuk dalam ransum berpengaruh tidak nyata terhadap indeks telur, berat kerabang telur, tebal kerabang, haugh unit, indeks kuning telur dan indeks putih telur itik Mojosari dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun katuk (Sauropus androgynus)dengan level 5-7,5% dalam ransum dapat meningkatkan warna kuning telur, meningkatkan rasa telur dan mengurangi bau amis.Kata kunci: Tepung daun katuk (Sauropus androgynus), kualitas telur, itik Mojosari
Performan Keuangan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. setelah Diakuisisi oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. Janu Didik Santoso; Urip Santoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.10.2.114-124

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. setelah diakuisisi oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. Data keuangan perusahaan tersebut dihitung rasio keuangannya seperti net profit margin (NPM), return on invesment (ROI), return on equity (ROE), earning per share (ESP), total assests turnover (TATO), current ratio (CR) dan debt ratio (DR). NPM, ROI, EPS dan TATO perusahaan meningkat sesudah diakuisisi, sementara DR menurun. CR perusahaan lebih tinggi sesudah 6 tahun diakuisisi sedangkan ROE meningkat sesudah 3 tahun diakuisisi. Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. meningkat sesudah diakuisisi.Kata kunci: PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk., PT Unilever Indonesia, Tbk., kinerja keuangan, akuisisi
Pengaruh Suplementasi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus) dalam Ransum Berbasis Lumpur Sawit Fermentasi Terhadap Performans Ayam Ras Petelur Ria Puspitasari; Desia Kaharuddin; Urip Santoso; Yosi Fenita
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.7.2.81-92

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi terhadap performans ayam ras petelur. Penelitian ini menggunakan 50 ekor ayam petelur fase produksi 16 bulan. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 5 perlakuan dengan 10 ulangan dan setiap ulangan berisi 1 ekor yang ditempatkan secara acak pada kandang system baterai. Perlakuan terdiri dari P0 (ransum kontrol), P1 ( ransum kontrol + 15 % lumpur sawit fermentasi (LSF), P2 (ransum kontrol + 15 % LSF + 6 g/kg ekstrak daun katuk (EDK), P3 (Ransum kontrol + 15 % LSF+ 9 g/kg EDK) dan P4 (ransum kontrol + 15 % LSF + 12 g/kg EDK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi EDK dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi berpengaruh tidak nyata terhadap konsumsi ransum (P>0.05) tetapi berpengaruh nyata (P<0.01) terhadap produksi telur (%), produksi telur (butir/ekor), produksi telur (gram/ekor) dan berpengaruh nyata terhadap nilai konversi ransum (P<0.05). Level suplementasi EDK (ekstrak daun katuk) terbaik yaitu 6 g/kg ransum. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) sebanyak 6 g/kg ransum dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi (LSF) terhadap performans ayam ras petelur tidak meningkatkan konsumsi ransum namun dapat meningkatkan produksi telur dan memperbaiki konversi ransum.Kata Kunci : Lumpur Sawit Fermentasi, Ekstrak Daun Katuk, Performans Ayam Petelur