cover
Contact Name
Panji Suroso
Contact Email
panjisuroso@unimed.ac.id
Phone
+6285173022012
Journal Mail Official
gondang@unimed.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan Jl.Willem Iskandar Ps. V, Medan Estate.
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya
ISSN : 25990594     EISSN : 25990543     DOI : https://doi.org/10.24114/gondang.v8i1
Core Subject : Humanities, Art,
Gondang is a Journal of Art and Cultural for information and communication resources for academics, and observers of Art and Culture, Performing Arts, Educational Arts, Methodology of Art and Cultural. The published paper is the result of research, reflection, and actual critical study with respect to the themes of Art and Culture. All papers are peer-reviewed by at least two referees. The scope of Gondang is the Science of Art and Culture. Published twice a year (June and December) and first published for print edition in June 2017.
Articles 25 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022" : 25 Documents clear
STRUKTUR DAN FUNGSI GORDANG LIMA DALAM KEBUDAYAAN MASAYARAKAT MANDAILING DI PAKANTAN KABUPATEN MANDAILING NATAL: KONTINUITAS DAN PERUBAHAN Mahda Reni Lubis; Kumalo Tarigan; Panji Suroso
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.34960

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur, fungsi dan kontiunitas pada kesenian Gordang Lima di Pakantan. Penelitian ini mengkaji struktur,  dan melihat kontiunitas dan perubahan Gordang Lima. Teori yang dipakai untuk mengupas permasalahan dalam penelitian ini adalah teori struktur bentuk musik, fungsi musik, kontinuitas dan perubahan. Hasil dari penelitian ini adalah struktur bentuk musik pada Gordang Lima versi baru dan versi lama, sarune gordang lima versi baru penggunaan nada dasar yang digunakan adalah D = do mengikuti nada dasar mayor melodi sarune.  Sedangkan nada dasar sarune versi lama ada pada As = do. Kedua, penggunaan gordang lima pada masyarakat Mandailing memiliki beberapa fungsi  selain dari ritual memaggil roh, yaitu antara lain:  Kedua kontinuitas dan perubahan yang terjadi dalam ritual paturun sibaso  pada masyarakat Mandailing dalam bentuk musik, instrumen, dan pertunjukkan akan berlangsung sampai masa yang tidak diketahui melihat sejauh mana masyarakat menilai  bahwa ritual ini penting atau tidak pentingnya dilakukan. Hal-hal yang mengalami keberlanjutan sampai sakarang adalah alat musik yang dipakai dan bentuk ritem pada gordang jangat dan patolu.
Keyboard Tunggal: Media Evolusi dalam Musik Etnis Pakpak di Sumatera Utara Merdy Roy Sunarya Togatorop; Mukhlis Hasbullah; Tri Danu Satria
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.36038

Abstract

Hauser menyatakan Masyarakat menciptakan seni, seni menciptakan masyarakat. Kedua hal tersebut seperti dua bagian logam yang tidak dapat dipisahkan. Objek peristiwa yang dikaji berada pada masyarakat etnis Pakpak, bermukim secara tersebar di beberapa wilayah dalam Provinsi Sumatera Utara. Kesenian musik dalam masyarakat etnis Pakpak, ada yang tercipta atau dibuat untuk dinikmati secara individu dan komunal. Hingga saat ini, mengalami perkembangan yang dapat disebut sebagai evolusi dalam rangka beradaptasi pada situasi dan kondisi lingkungan. Perubahan tersebut semakin terasa sejak awal tahun 1990-an, pada masa mulai dikenalnya instrumen keyboard electric di Sumatera Utara. Metode penelitian kualitatif pada tulisan mencakup pendekatan naturalistik interpretatif terhadap dunia yang ditempatkan pada setting naturalnya. 2 faktor besar internal dan eksternal ditemukan melalui kajian fenomena perubahan-evolusi pada musik Pakpak. Hasil penelitian ini yaitu keyboard tunggal memberikan tawaran-tawaran kemudahan, harga terjangkau dan status kepopuleran grup musik keyboard membuat penggunaan media keyboard mendapat tempat di masyarakat etnis Pakpak. Faktanya keyboard sajian dan instrumen adalah salah satu alternatif dalam menyajikan “rasa bunyi” musik Pakpak, sekaligus menjadi salah satu alat adaptasi musik Pakpak dalam perjalanan di tengah kondisi sosial masyarakat Pakpak yang dinamis.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal: Pertunjukan Tari Dalam Upacara Adat Bakti Purnamasari di Sukabumi Rivaldi Indra Hapidzin; Tati Narawati; Trianti Nugraheni
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.34996

Abstract

Upacara adat bakti purnamasari dalam konteks kehidupan masyarakat Sunda tidak lepas dari ungkapan rasa syukur, begitu pula pertunjukan tari yang masih menjadi bagian ungkapan kebahagiaan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hasil penelitian mengenai bentuk pertunjukan tari serta nilai-nilai kerifan lokal yang terdapat pada pertunjukan tari dalam upacara adat bakti purnamasari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis dengan paradigma kualitatif, partisipan penelitian yaitu tokoh budaya di Kota Sukabumi dengan  teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan tari dalam upacara adat ini termasuk kedalam fungsi hiburan dan termasuk kedalam rumpun tari tayub. Nilai kearifan lokal yang terdapat didalamnya terbagi kedalam dua bentuk yaitu nilai kearifan lokal yang mengangkat falsafah manusia Sunda dalam bermasyarakat yaitu silih asih, asah dan asuh serta nilai kearifan lokal yang terdapat dari musik pengiringnya yang terdapat nilai keharmonisan, nilai keselarasan, nilai ketenangan, nilai kedamaian dan nilai belajar.
Revitalisasi Kebudayaan Melalui Pertunjukan Sawat Untuk Membangun Moderasi Beragama Iga Ayu Intan Candra
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.33322

Abstract

Revitalisasi kebudayaan sebagai upaya menghidupkan kembali budaya yang telah punah atau mengembangkan budaya lokal untuk menemukan potensi serta melestarikan keberadaannya di Maluku dilakukan melalui pelatihan dan pertunjukan Sawat sebagai local wisdom. Penelitian ini mengkaji beberapa aspek-aspek seni yaitu proses revitalisasi  Sawat mahasiswa IAIN Ambon sebagai wujud revitalisasi budaya dan fungsi pertunjukan Sawat dalam membangun nilai moderasi  beragama di IAIN Ambon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan hasil observasi pada pertunjukan Sawat yang dilakukan mahasiswa IAIN Ambon berdasarkan unsur-unsur seni didalamnya dan nilai yang terbangun sebagai upaya revitalisasi budaya. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi partisipasi. Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses latihan dan proses pertunjukan yang dipersiapkan mahasiswa IAIN Ambon dan berpartisipasi dalam proses sampai dengan terjadinya pertunjukan. Pertunjukan Sawat dalam proses revitalisasi kebudayaan terbukti mampu membangun moderasi beragama melalui fungsinya sebagai seni pertunjukan yaitu pembawa atau penyampai  nilai moderasi beragama melalui proses interaksi sosial. Konsep kelembutan dan kerjasama dalam seni diharapkan menjauhkan mahasiswa dari pemikiran ekstrimisme yang saling membeda-bedakan. Sikap moderat dalam Islam berupa toleransi terhadap perbedaan dan keterbukaan menerima keberagaman dapat tumbuh jika individu dapat menerima sesamanya melalui proses sosial.
Eksistensi Tari Rentak Kudo Sebagai Pertahanan Budaya Masyarakat Desa Tanjung Kerinci Novita Hidayani; Pramutomo Pramutomo
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.34233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fenomena terkait keberadaan Tari Rentak Kudo sebagai identitas serta warisan budaya tradisional. Sikap, pola pikir serta karakteristik masyarakat Kerinci sebagai cerminan dari corak kehidupan sosial budayanya. Kehadiran Tari Rentak Kudo di setiap acara pernikahan memberikan peranan penting bagi masyarakat, adanya kebanggaan tersendiri jika tari tersebut hadir. Dengan bentuk tari yang sederhana dan spontanitas, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat maupun rantauan untuk mempertahankan dan pengembangkan budayanya. Penelitian ini menggunakan penerapan etnografi, pendekatan ini untuk menjelaskan tentang kehidupan sosial budaya sebagai penyatuan antara kesenian dengan kehidupan sosial yang tidak bisa dipisahkan oleh kehidupan masyarakat pendukungnya. Maka hasil dalam penelitian ini di lakukan karena melihat fenomena sosial terhadap perkembangan Tari Rentak Kudo di acara pernikahan yang masih eksis. Maka adapun faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup tari berupa guna, fungsi, strategi serta upaya yang dilakukan masyarakat dan pemerintah menjadi Tari Rentak Kudo sebagai warisan budaya. 

Page 3 of 3 | Total Record : 25