Claim Missing Document
Check
Articles

Reog Bulkiyo Dance Learning to Increase Student Patriotism Values in Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Doko Blitar Regency Saraswati, Ayu Ridho; Narawati, Tati
PANGGUNG Vol 27, No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i3.274

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Kesundaanyaitucageur, bageur, bener, pinter, singer yang telah luput dari kehidupan siswa. Terkikisnya nilai-nilai budaya lokal menimbulkan permasalahan, yaitu degradasi karakter yang dipengaruhi oleh lemahnya etika dan estetika.Penelitian ini terdiri atas dua tahapan, yaitu mengkaji tari dengan menggunakan Teori Etnokoreologi yang dibantu dengan pendekatan Etnopedagogik dan Folklor, serta implementasi pembelajaran dengan menggunakan Teori Lickona dan Gardner. Hasil kajian tari memperoleh nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai cageur, bageur, bener, pinter, tur singer yang kemudian diimplementasikan melalui sebuah pembelajaran tari etnis yaitu Tari Pakujajar dengan menggunakan model pembelajaran sinektik.Penelitian ini menggunakan metode penelitian Action Research dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan proses yang telah dilakukan, terjadi peningkatan yang signifikan yang dibuktikan dengan meningkatnya daya imajinasi serta pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan sikap siswa yang peduli serta saling menghormati baik pada guru maupun antar sesamanya. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan model pembelajaran tari etnis.Kata Kunci :Nilai-nilai Kesundaan, Tari Pakujajar, Implementasi Pembelajaran Tari ABSTRACTThis research aims to inculcate the Kesundaan’s values that is cageur, bageur, bener, pinter,singer that have been disappeased from life of students. The erosion of local cultural values creates problems, as well as character degradation that influenced by the weakness of ethics and aesthetics. This research consist of two steps, that is review the dance by using Etnochooreology Theory with Etnopedagogy approach and Folklore, while the implementation of dance learning using Lickona and Gardner Theory. The results of dance studies obtain the values contained inside it, with pertains to cageur, bageur, bener, pinter, tur singer and these values are implemented through an ethnic dance learning that is Pakujajar Dance by using sinektik learning model. This research uses Action Research method with qualitative approach. Based on the process that have been done, there is a significant increase that is shown by the increasing the imagination power and understanding of studentsto the subject matter, and student’s attitudes who care and mutual respect both of teachers and each other. Thus, this research produces the ethnic dance learning model.Keyword : Kesundaan’s Values, Pakujajar Dance, Implementation of Dance Learning
Tari Rampoe Sebagai Cerminan Karakteristik Masyarakat Aceh Restela, Rika; Narawati, Tati
PANGGUNG Vol 27, No 2 (2017): The Revitalization of Tradition, Ritual and Tourism Arts
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i2.260

Abstract

ABSTRAKArtikel ini adalah kajian Etnokoreologi yang dipadudengansosiologidan folkloreyang digunakanuntukmenganalisistariRampoeyang merupakan tariankolektif dari lima tarian Aceh, yaitu Seudati, Pho, Laweut, Ratoh Duek dan Saman. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan karakteristik masyarakat Aceh serta keterkaitannyaantara struktur pemerintahan adat dankepemimpinan dalam tari, serta keterkaitan antara pola tatanan masyarakat danesensi syair maupun gerak tari Rampoe. Untuk itudibutuhkan analisis yang tajam terhadap teks dan konteks pada tarinya.Penelitiankualitatifini, membuktikan hasil, bahwa: (1) bentuk kepemimpinan tari diadopsi dari pemerintahan adat, (2) sifat masyarakat Aceh yang tegas, memilikihargadiri yang tinggi, kompak, setia kawan, menjunjung nilai-nilai persaudaraan, dan pantang menyerah, tercermin dalam esensi gerak dan syair pada tari Rampoe.Kata kunci: Tari Rampoe, Etnokoreologi, karakteristik masyarakat AcehABSTRACT This article is a study of ethnochoreology wich combined with sociology and folklore, and used to analyze ‘Rampoe’ dance that consists of five Aceh dances such as namely ‘Suedati, Pho,Laweut, RatohDuek and Saman’. The objective of this study is to reveal the characteristics of the Acehnese and its associations between traditional governance structure (sultan, ulama,ulleebalang), andleadership in the dance (syekh, aneuksyahi, apiet), as well as the relation pattern of social order with the essence of poetry and movements of ‘Rampoe’ dance. So it needs a sharp analysis of the text and the contexts of dance. Theresult of thequalitative research that related to the essence of movement and poetry, are: (1) The form of leadership in the dance adopted from traditional administration:, (2) The nature of Acehnese attitudesarefirm, having high self concept, compact, loyal, uphold the brotherhood values, and never give up.Keywords: ‘Rampoe’ dance, Etnochoreology, Acehnese characteristics. 
Laras dan Rumpaka dalam Garap Karawitan Jaipongan Jugala Ruchimat, Ismet; -, R.M. Soedarsono; Haryono, Timbul; Narawati, Tati
PANGGUNG Vol 23, No 4 (2013): Membaca Tradisi Kreatif, Menelisik Ruang Transendental
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v23i4.155

Abstract

ABSTRACT   This paper analyzes characteristic and musical identity of garap karawitan Jaipongan which is focused on the identity of laras and rumpaka. The identity of karawitan Jaipongan is a genre of today’s Sundanese karawitan which developes without any acculturation influence. Most verbal form of rumpaka on garap karawitan Jaipongan Jugala represents a dialogue or text that requires comprehension of the content. The characteristic of laras and rumpaka which are verbal and musical in garap karawitan Jaipongan show a multidimensional artistic expression. Keywords: characteristic, laras, rumpaka, Jaipongan, and jugala    ABSTRAK Tulisan ini menguraikan ciri-ciri atau identitas musikal garap karawitan Jaipongan Ju- gala yang dititikberatkan pada identitas laras dan rumpaka. Identitas karawitan Jaipongan merupakan suatu genre karawitan Sunda kiwari yang berkembang tanpa pengaruh besar akulturasi. Bentuk verbal rumpaka pada garap karawitan Jaipongan Jugala sebagian besar merepresentasikan suatu pembicaraan atau teks yang menuntut pemahaman isi. Karakter- istik laras dan rumpaka yang bersifat verbal dan musikal dalam garap karawitan Jaipongan menunjukkan ekspresi artistik yang multidimensional. Kata kunci: karakteristik, laras, rumpaka, Jaipongan, dan jugala  
Penanaman Nilai-Nilai Kasundaan Berbasis Pembelajaran Tari Pakujajar di SMP Negeri 5 Sukabumi Wahyudi, Ayu Vinlandari; Narawati, Tati; Nugraheni, Trianti
PANGGUNG Vol 28, No 2 (2018): Dinamika Keilmuan Seni Budaya dalam Inovasi Bentuk dan Fungsi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v28i2.462

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kasundaan yaitucageur, bageur, bener, pinter,  singer yang telah luput dari kehidupan para siswa. Terkikisnya nilai-nilai budaya lokal menimbulkan permasalahan, yaitu degradasi karakter yang dipengaruhi oleh lemahnya etika dan estetika. Penelitian ini terdiri atas dua tahapan, yaitu mengkaji tari dengan menggunakan teori etnokoreologi yang dibantu dengan pendekatan etnopedagogik dan folklor, serta implementasi pembelajaran dengan menggunakan teori Lickona dan Gardner. Hasil kajian diperoleh bahwa nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai cageur, bageur, bener, pinter, tur singer yang kemudian diimplementasikan melalui sebuah pembelajaran tari etnis, yaitu tari pakujajardengan menggunakan model pembelajaran sinektik.Penelitian ini menggunakan metode penelitian action research dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan proses yang telah dilakukan, terjadi peningkatan yang signifikan yang dibuktikan dengan meningkatnya daya imajinasi serta pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan sikap siswa yang peduli serta saling menghormati baik pada guru maupun antarsesama. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan model pembelajaran tari etnis. Kata Kunci: Nilai-nilai kasundaan, tari pakujajar, implementasi pembelajaran tari  ABSTRACTThis research aims to inculcate kasundaan values that is cageur, bageur, bener, pinter,singer that have been disappeared from students life. The decline of local cultural values creates problems, as well as moral degradation following the decrease of ethics and aesthetics values. This research consist of two steps include an analysis to the dance by using etnochoreology, etnopedagogy  and folklore. Meanwhile, the implementation of dance learning uses a Lickona and Gardner theory. The results of studies show that the values contained in the dance pertains to cageur, bageur, bener, pinter, tur singer and these values are implemented through an ethnic dance learning that is Pakujajar Dance by using a sinectic learning model. This research employ an action research method with a qualitative approach. Based on the processes that have been done, there is a significant increase shown by improvement in imagination  and understanding of the students to the subject materials,as well as student’s attitudes of caring and mutual respects both to their teachers and their peers. This research produces the ethnic dance learning model. Keyword : kasundaan values, Pakujajar dance, implementation of dance learning   
Analysis of The Implementation of Creative Dance in Early Childhood Education Wulandari, Hayani; Masunah, Juju; Narawati, Tati; Agustin, Mubiar
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 9 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v9i2.40930

Abstract

The purpouse of study to describe the teaching materials and application of creative dance in develop kinesthetic, musical, interpersonal and intrapersonal intelligence. Teaching materials are references that are made and used by teachers to carry out learning activities in the form of daily activity plan, covering learning objectives, content of material to be delivered, time allocation, media to be used until assessment. Teaching materials planning determines the achievement of the objectives of learning activities. This states that planning really needs to be done as well as possible and there is a need for a match between the teaching materials that have been planned and the learning implementation process. This research is a qualitative research with a case study approach conducted in one of the teachers a kindergarten in Purwakarta who was selected by purposive sampling technique. The data were collected by means of observation, interview, documentation and triangulation techniques. The result of the research states that there is a correspondence between the daily activity plan that has been made with the learning implementation process carried out by the teacher. It is hoped that it can continue to be maintained and developed again in the preparation of daily activity plans, so that it can be used by other teachers.
Creativity and Innovation of Artist in Maintaining and Developing the Songah Tradition Art Ridwan, Ridwan; Narawati, Tati; Karwati, Uus; Sukmayadi, Yudi
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 20, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v20i2.25169

Abstract

Songah is one of the traditional arts originating from Citengah Village, Sumedang Regency. This art was formed from the creativity and innovation of the people of Citengah Village, Sumedang Regency to maintain the existence of traditional arts. Based on concern and love for their culture, the community continues to make reforms so that the existence of the songah art is maintained and can keep up with the times. This study aims to describe and analyze the creativity and innovation of society in utilizing existing natural resources as an effort to maintain and develop the songah traditional art. Through a qualitative approach and descriptive methods, the researchers reveal the creative process carried out by the people of Citengah Village in maintaining and developing the songah art. This study’s data were collected through observation, interviews, and strengthened by a literature review, which was then analyzed using descriptive qualitative techniques. The results showed that the creativity of the people of Citengah Village in maintaining and developing the songah traditional art can be seen in the aspects of natural resource management in the area. The community changed songong, which is a means of blowing fire in a furnace (Sundanese: Hawu), into an art tool called songah (songsong Citengah/songong kabungah). As a musical instrument having no tone, people who are members of the community collaborate songsong with other musical instruments to produce a unique musical composition. The development of the s art cannot be separated from the innovation of the community that collaborates songah with other musical instruments. This has a positive impact on the songah art so that it can be side by side and not less competitive with other traditional arts, including arts originating from abroad. Based on the results of existing research, the development of community’s creativity and innovation in maintaining the existence of art needs to be done continuously to anticipate being alienated and the loss of traditional arts.
Analysis of The Implementation of Creative Dance in Early Childhood Education Wulandari, Hayani; Masunah, Juju; Narawati, Tati; Agustin, Mubiar
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 9 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v9i2.40930

Abstract

The purpouse of study to describe the teaching materials and application of creative dance in develop kinesthetic, musical, interpersonal and intrapersonal intelligence. Teaching materials are references that are made and used by teachers to carry out learning activities in the form of daily activity plan, covering learning objectives, content of material to be delivered, time allocation, media to be used until assessment. Teaching materials planning determines the achievement of the objectives of learning activities. This states that planning really needs to be done as well as possible and there is a need for a match between the teaching materials that have been planned and the learning implementation process. This research is a qualitative research with a case study approach conducted in one of the teachers a kindergarten in Purwakarta who was selected by purposive sampling technique. The data were collected by means of observation, interview, documentation and triangulation techniques. The result of the research states that there is a correspondence between the daily activity plan that has been made with the learning implementation process carried out by the teacher. It is hoped that it can continue to be maintained and developed again in the preparation of daily activity plans, so that it can be used by other teachers.
PELATIHAN PENDIDIKAN SENI ANAK BAGI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DAN SEKOLAH DASAR (SD) DI BANDUNG Trianti Nugraheni; Juju Masunah; Tati Narawati; Uus Karwati; Fifiet Dwi Tresna Santana
Tunas Siliwangi Vol 7, No 2 (2021): VOL 7 NO 2, OKTOBER 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v7i2p44 - 51.2885

Abstract

Pendidikan seni di Sekolah Dasar seakan tidak ada habisnya. Persoalan terjadi mulai dari: ketersediaan bahan ajar dan metode pembelajaran. Kemampuan guru bidang seni, hingga Perhatian pemerintah terhadap pendidikan seni. Pendidikan seni untuk informal di keluarga dan masyarakat perlu mendapat perhatian. Pendidikan informal ini kurang berjalan sebagaimana yang diharapkan karena persoalan tingkat pendidikan dan pengembangan diri dari orang tua serta kreativitas bagi anak usia dini itu sangatlah penting. Maka peneliti meneliti ini bertujuan untuk menerapkan pendidikan seni kepada guru dan tutor Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar di Bandung. Metode kegiatannya adalah pelatihan secara virtual.  Metode ini memiliki langkah-langkah yang diawali dengan mendiagnosa masalah, membuat rancangan kegiatan, implementasi, dan evaluasi. Dalam membuat rancangan akan dilakukan pembuatan video pelatihan secara virtual. Dalam implementasinya dilaksanakan dalam bentuk workshop bagi guru secara virtual. Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan dengan cara menyebarkan quesioner untuk memahami kemampuan guru dalam menyerap bahan materi secara virtual. Hasil kegiatan ini adalah sebuah model pelatihan pendidikan seni secara virtual bagi guru PAUD dan SD. Kata kunci:    Anak Usia Dini (PAUD), Pembelajaran Virtual, Pendidikan Seni
TARI OYAG KARYA ANJAR PURWANI DI SANGGAR SENI KUSUMA KECAMATAN TARUMA JAYA KABUPATEN BEKASI Peppy Irmaniar Rahman; tati narawati; Agus Budiman
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 1, No 2 (2021): Agustus, 2021
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v1i2.35865

Abstract

Tari Oyag merupakan jenis tari kreasi baru. Tari Oyag di Sanggar Seni Kusuma Kecamatan Taruma Jaya Kabupaten Bekasi merupakan salah satu jenis tari kreasi baru yang diciptakan untuk merespon permasalahan yang terjadi dalam ranah berkesenian. Dalam penelitian ini, fokus utama terletak pada koreografi, rias dan busana serta properti yang digunakan dalam tarian tersebut untuk dideskripsikan, sehingga diperoleh suatu hasil kajian yang ilmiah dan empirik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui triangulasi teknik dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koreografi didominasi oleh gerak pencak silat, jaipong dan mengambil dari intisari kesenian sisingaan. Rias dan busana pada Tari Oyag menonjolkan karakter laki-laki dalam tarian, seperti iket kepala, kaos, baju kampret, celana pangsi dan sarung.
TARI TOPENG MENAK JINGGA abdul ajis jatnika; Tati Narawati; Ace Iwan Suryawan
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 1, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v1i3.36905

Abstract

Abstrak Tari Topeng Menak Jingga adalah salah satu tari karya Rd. Tjetje Somantri pada tahun 1947. Tari Topeng Menak Jingga ini termasuk kedalam ganre tari klasik yang disajikan secara tunggal oleh penari pria. Tujuan dalam penelitian ini yaitu memperoleh gambaran secara umum tentang Tari Topeng Menak Jingga dan pelestarian budaya khususnya di kota Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan di kediaman narasumber yaitu R.H. Wigandi Wangsaatmadja yang bertempat di komplek Buah Batu Regency. Payung dari penelitian ini menggunakan kajian Etnokoreologi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Melalui observasi, wawancara, penelitian kepustakaan dan teknik pengumpulan literatur, serta menggunakan triangulasi untuk menganalisis.. Hasil penelitian ini mendeskripsikan tentang Tema, Struktur Koreografi, dan Rias Busana tari Topeng Menak Jingga. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tari Topeng Menak Jingga menggambarkan sosok prilaku dan watak Menak Jingga Anom yang sudah mapan namun keadilan kebikjaksanaan nya kalah oleh hasrat duniawi sehingga menimbulkan prilaku yang berlebihan antara lain cepat marah, congkak, sombong, bengis dan tidak puas dengan apa yang diraihnya. Dengan adanya penelitian ini dapat mengingat kembali dan memberikan wawasan lebih mengenai tari Topeng Menak Jingga kepada seniman dan pelaku seni, serta melestarikan kembali tari Topeng Menak Jingga karya Rd. Tjetje Somantri.
Co-Authors abdul ajis jatnika Ace Iwan Suryawan Ace Iwan Suryawan Ace Iwan Suryawan, Ace Iwan Agus Ahmad Wakih Agus Budiman Agus Budiman Agus Budiman Agus Dian Agus Supriatna Ali, Qifthi Amalia ramadhani Annastasya Nur Intandiani Ayo Sunaryo Ayu Ridho Saraswati Ayu Ridho Saraswati, Ayu Ridho Ayu Vinlandari Wahyudi Dedi Rosala Dinda Damayanti Sudrajat Dinda Satya Upaja Budi Fallen, Aryuda Fakhleri Fifiet Dwi Tresna Santana Fifiet Dwi Tresna Santana, Fifiet Dwi Tresna Fitri Kurniati Hapidzin, Rivaldi Indra Hardina, Meisi Hayani Wulandari Hayani Wulandari, Hayani heni julia adila Ismet Ruchimat Ismet Ruchimat, Ismet Juju Masunah Juju Musunah Juniawan, Devita Kemala Dwina Putri Khori Nurfaida Agniawan Kokom Komalasari Lalan Erlani Mariah, Yoyoh Siti Maulana, Marsel Ridky Metha Liantina Eka Putri mira Agianti mira agniati Mubiar Agustin Muqri, Al Mutiara Difa Fauziyah Noviyanti Maulani Nugraheni, Trianti Nurfalah, Asep Rizwan Nurjatisari, Trimulyani Nurkhadijah, Annisa Nurulloh Ramdani oriza sathyfa pertama Peppy Irmaniar Rahman Puri, Tia Destiana Putri Lilis Dyani Putri Lilis Dyani Putri, Aisyah Rahma Putri, Febrianti Ersa Qifthi Ali R. M. Soedarsono R.M. Soedarsono - R.M. Soedarsono -, R.M. Soedarsono Rakhmat, Cece Ramadhan, Alvin Pratama Ria Sabaria Riana Rosa Prastika Ridwan Simon Ridwan, Ridwan Rika Restela Rika Restela, Rika Rivaldi Indra Hapidzin Riyadi, Lanang Rizqi Maulana Rosi Rosmawati Saian Badaruddin Satya, Royys Bagja Rizky Sembiring, Piter Slamet, Deni Sofyan, Agung Muhamad Sunaryo, Ayo Suwandi, Miranto Taram Abdul Roji Taryana, Tatang Timbul Haryono Timbul Haryono Tresnadi, Soni Tri Karyono Tri Reda Julianti Anugrah Trianti Nugraheni uus karwati Widi Eka Yulita Widia Srilestari Yudi Sukmayadi Zaenal Alimin