cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE
ISSN : 25486357     EISSN : 25486357     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
PREVALENSI INFEKSI CACING STH (Soil Transmitted Helmint) PADA SISWA-SISWI SDN SEMOYONG DESA KIDANG PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH kartika, juni
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 1, No 2 (2017): MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi kecacingan pada Anak Sekolah Dasar di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 60-80%. Salah satu factor penyebab tingginya prevalensi kecacingan tersebut adalah kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memadai STH (Soil Transmitted Helminth) adalah nematode usus yang di dalam penularannya atau siklus hidupnya melalui tanah. Nematoda usus yang tergolong dalam Soil-Transmitted Helmintha adalah cacing gelang Ascaris lumbricoides, cacing cambuk Trichuris trichiura, Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya infeksi cacing STH (Soil transmitted helminths) pada anak-anak Sekolah Dasar Negeri I Semoyong di Lombok Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian metode apung atau metode flotasi, penelitian ini dilakukan dengan cara Observasional Deskriptif untuk melihat infeksi telur cacing pada anak-anak Sekolah Dasar Semoyong. Total sampel yang digunakan sebanyak 30 sampel yang diambil dari sampel faeces anak-anak Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini menunjukan adanya infeksi telur cacing STH (Soil transmitted helminths) pada anak-anak SDN Semoyong Lombok Tengah. Infeksi telur cacing yang ditemukan adalah A. Lumbricoides dengan persentase sebesar 3,33% dan yang negative 29 dengan persentase 96,76% .
PENGARUH KEBIASAAN MINUM KOPI TERHADAP KADAR ASAM URAT DAN KADAR KOLESTEROL PADA PEMINUM KOPI HITAM DI DESA PIJOT KABUPATEN LOMBOK TIMUR Khotimah, Khotimah
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 2, No 1 (2018): MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi merupakan salah satu minuman kegemaran masyarakat desa pijot kabupaten Lombok timur. Sasaran penelitian ini adalah Masyarakat Desa Pijot yang mengonsumsi Kopi Hitam baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam urat  dan kadar kolesterol sebelum dan sesudah minum kopi hitam di Desa Pijot Kabupaten Lombok timur  dengan menggunakan sampel darah kapiler masyarakat desa pijot dengan metode test strip yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, hasil penelitian menunjukkan rerata kadar asam urat sebelum minum kopi hitam adalah 6,3667 mg/dl dan kadar kolesterol sebelum mengonsumsi kopi didapatkan hasil  187,5667 mg/dl. Dan rerata kadar asam urat sesudah minum kopi hitam adalah 6,2233 mg/dl, dan kadar kolesterol sesudah mengonsumsi kopi hitam  didapatkan hasil 190,4000 mg/dl. Jadi dapat diambil kesimpulan dengan adanya pengaruh kebiasaan minum kopi hitam dapat menurunkan kadar asam urat darah karena adanya senyawa polifenol dan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dikarenakan adanya senyawa kafestol dan kahweol.
Gambaran Kadar Glukosa Pada Darah Peminum Brem Di Dusun Tanak Embet Barat Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Rosidi, Bahtiar
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 1, No 1 (2017): MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka yang kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh. Kadar Glukosa darah dalam tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya konsumsi minuman beralkohol.  Brem merupakan salah satu minuman tradisional yang mengandung alkohol dan diperoleh dari hasil fermentasi air tape. Komponen utama yang terdapat dalam brem selain air, yaitu karbohidrat dalam bentuk sukrosa, yang mengakibatkan air tape terasa manis, Sehingga ada kemungkinan brem dapat mempengaruhi kadar glukosa dalam darah. Tradisi minum brem masih menjadi favorit  masyarakat di Dusun Tanak Embet Barat Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran kadar glukosa pada darah peminum brem di daerah itu. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode easy touch menggunakan alat glukometer. Hasil penelitian dari 15 sampel yang diperiksa adalah 13 sampel mengalami kenaikan setelah konsumsi brem dan 2 sampel mengalami penurunan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumsi brem dapat menaikkan kadar glukosa darah bagi peminumnya.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL PATIKAN KEBO (Euphorbhia hirta L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus nurhayati, nurhayati
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 1, No 2 (2017): MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab infeksi kulit, saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Banyak dari masyarakat yang mengobati penyakit menggunakan tumbuhan tradisional seperti patikan kebo (Euphorbhia hirta L.) mengandung zat anti bakteri yaitu alkaloid, flavonoid, alcohol, triterpenoid dan tanin. Patikan kebo (Euphorbhia hirta L.) dapat dimanfaatkan sebagai obat infeksi kulit, infeksi saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak patikan kebo terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian penelitian Eksperimental dengan desain penelitian ini merupakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang menggunakan empat perlakuan yaitu konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% dengan enam kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata diameter zona hambat pada masing-masimg kosentrasi baik konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% secara berturut-turut sebesar 13 mm, 15 mm, 18 mm, dan 25 mm, sedangkan pada kontrol (+) Ciprofloxacin diketahui rata-rata zona hambat diameter 30 mm.  Zona hambat yang terbentuk pada masing-masing konsentrasi termasuk ke dalam kategori sensitif. Berdasarkan uji krukal-wallis dengan tingkat kepercayaan = 95%, diperoleh hasil yang signifikan yaitu probabilitas (0,000) < α (0,05), yang berarti bahwa ekstrak etanol patikan kebo (Euphorbhia hirta L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang ditunjukan dengan terbentuknya zona hambat berupa daerah jernih disekitar sumuran.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidiumguajava L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermidis PENYEBAB BAU BADAN Maknah, Nur
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 2, No 1 (2018): MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu spesies bakteri dari genus Staphylococcus yang diketahui dapat menyebabkan infeksi oportunistik (menyerang individu dengan kekebalan tubuh yang lemah). Banyakdari masyarakat yang mengobati penyakit menggunakan tumbuhan tradisional seperti Daun jambu biji (Psidiumguajava L.) dapat dimanfaatkan sebagai obat diare dan bisa diguanakan juga sebagai obat untuk menghilangkan bau badan. Daun jambu biji juga mengandung metabolit sekunder terdiri dari tanin, polifenolat, monoter penoid, siskulterpen, alkaloid, kuinon dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun jambu biji (Psidiumguajava L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental yaitu dengan menggunakan metode difusi sumuran dengan perlakuan yaitu konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% dengan enam kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk padakonsentrasi 25% , 50%, 75%, dan 100% secara berturut-turut sebesar 20,8 mm, 23 mm, 24,8 mm, dan 27,8 mm. Kontrol positif (coprofloxacyn) diketahui dengan rata-rata diameter zonahambat 27 mm. Berdasarkan uji kruskal-wallis dengan tingkat kepercayaan = 95%, diperoleh hasil yang signifikan yaitu probabilitas (0,000) <α (0,05), yang berarti bahwa ekstrak etanol daun jambu biji (Psidiumguajava L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidisyang ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat berupa daerah jernihdi sekitar sumuran yang berisiekstrak etanol daun jambu biji dengan kategori resisten.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus MRSA Rahmah, Fathul
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 1, No 1 (2017): MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Staphylococcus aureus MRSA merupakan bakteri penyebab infeksi nosokomial, infeksi usus dan infeksi kulit. Banyak dari masyarakat yang mengobati penyakit menggunakan tanaman tradisional seperti biji pepaya (Carica papaya, L.) dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing gelang, gangguan pencernaan, diare dan penyakit kulit. Biji pepaya diketahui mengandung berbagai senyawa seperti terpenoid, flavonoid, alkoloid dan karpain. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental dengan desain penelitian ini Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang menggunakan empat kali perlakuan yaitu konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  konsentrasi 25% diketahui rata-rata diameter zona hambat 12 mm, konsentrasi 50% diketahui rata-rata diameter zona hambat 15 mm, konsentrasi 75% diketahui rata-rata diameter zona hambat 20 mm, konsentrasi 100% diketahui rata-rata diameter zona hambat 24 mm, dan kontrol (+)Ciprofloxacyn dengan rata-rata diameter zona hambat 30 mm.Berdasarkan uji Kruskal-wallis dengan tingkat kepercayaan = 95%, diperoleh hasil yang signifikan yaitu probabilitas (0,000) < α (0,05), yang berarti bahwa ekstrak etanol biji pepaya (Carica papaya, L.)dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus MRSA yang ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat berupa daerah jernih di sekitar sumuran yang berisi ekstrak etanol biji pepaya.
KARAKTERISTIK BAKTERI DARI SAMPEL SPUTUM BASIL TAHAN ASAM (BTA+) DI PUSKESMAS KARANG TALIWANG Cahayati, Dety Erda
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 2, No 2 (2018): Media of Medical Laboratory Science
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri, TB adalah penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV/AIDS dan hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bakteri dari sampel sputum  BTA positif di Puskesmas Karang Taliwang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif melalui penanaman pada media Nutrien Agar, sputum penderita TB di Puskesmas Karang Taliwang pada bulan Mei 2018. Hasil penelitian ini ditemukan 3 jenis bakteri yang berbeda pada 10 sampel sputum BTA+ yang terdiri dari gram negatif dan gram positif akan tetapi lebih banyak ditemukan gram negatif dibandingkan gram positif. Berdasarkan hasil penelitian isolasi, karakteristik dan uji biokimia pada sampel sputum BTA+ dapat  disimpulkan bahwa dalam 10 sampel terdapat 4 bakteri Klebsiella sp dengan persentasi 40%, 3 bakteri Streptococcus sp dengan persentase 30%dan 3 bakteri proteus sp denganpersentase  sebesar 30%. Klebsiella sp sebagai gram negatif, proteus sp sebagai gram negatif dan Streptococcus sp  gram positif. 
HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KADAR UREUM DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Rahmi, Azzizatur
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 2, No 2 (2018): Media of Medical Laboratory Science
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus is a disease characterized by high blood sugar levels caused by interference with insulin (insulin resistance) or insulin secretion and / or both. Where blood sugar is a term that refers to the level or amount of sugar content in the blood circulation in the body. Increased levels of sugar in the blood has a direct impact on several blood vessels including blood vessels in the kidneys which is caused by the kidneys functioning to filter out the remaining metabolites and disposed of in the form of urine. If there is damage to the kidneys, the level of urea in the blood will increase. The purpose of this study was to determine the correlation between blood sugar levels and blood urea levels in people with diabetes mellitus. This research is an analytical descriptive study with a cross sectional approach using the non random accidental sampling method and primary data collection. The results obtained 23 (77%) respondents had high blood sugar levels (hyperglycemia), 7 (23%) had normal blood sugar levels (normoglycemia). Respondents with high urea levels were 21 (70%) respondents and 9 (30%) respondents had normal urea levels. Based on the results of the spearmens correlation test, a significant value of <0.005 (0.000 <0.005) is obtained which means that there is a relationship between blood sugar levels and blood urea levels in people with diabetes mellitus.
PERBANDINGAN HASIL DIAGNOSA MALARIA METODE RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) DENGAN MIKROSKOPIS DI PUSKESMAS MENINTING NTB Ayuningsih, Rozi Artini
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 2, No 2 (2018): Media of Medical Laboratory Science
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang menyerang dalam bentuk infeksi akut ataupun kronis. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus palsmodium bentuk aseksual, yang masuk ke dalam tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Pada manusia plasmodium penyebab malaria terdiri dari 4 spesies yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivvax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil diagnosa malaria metode RDT (ICT) dengan metode mikroskopis, metode yang digunakan dalam penelitian malaria yaitu metode mikroskopis dan metode RDT*Monotes (ICT). Hasil pemeriksaan secara mikroskopis ditemukan adanya parasit malaria jenis plasmodium falciparum sebanyak 4 sampel (13,3%) dan plasmodium vivax sebanyak 4 sampel (13,3%) sedangkan dengan RDT monotes® ditemukan adanya parasit malaria jenis plasmodium falciparum sebanyak 4 sampel (13,3%), plasmodium vivax sebanyak 4 sampel (13,3%) dan campuran (plasmodium falciparum dan plasmodium vivax) ditemukan adanya 1 sampel (3,3%). Berdasarkan hasil uji diagnostik memperlihatkan bahwa RDT*Monotes (ICT) memiliki sensisitivitas dan spesifitas yang lebih baik sehingga dapat digunakan untuk diagnosis malaria secara dini.
PROFIL KADAR ASAM URAT TERHADAP PENDERITA TUBERKULOSIS YANG SUDAH MENGKONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PIRAZINAMID DAN ETAMBHUTOL TAHUN 2018 Nuraeni, Vita
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 2, No 2 (2018): Media of Medical Laboratory Science
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis. Ada 6 macam obat  esensial yang telah dipakai sbb: isoniazid (H), Rifampisisn (R), Para amino salisilik asid, Streptomisin, Etambhutol, dan Pirazinamid. Adapun Pirazinamid dan Etambhutol dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kadar asam urat terhadap penderita tuberculosis yang mengkonsumsi obat anti tuberculosis (OAT) Pirazinamid dan Etambhutol. Penelitian yang dilakukan bersifat Deskriptif Retrospektif dengan mengambil data sekunder di instalasi rekam medic Puskesmas Karang Taliwang Mataram, Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 14 pasien terdapat 10 pasien mengalami peningkatan kadar asam urat. Proporsi tertinggi pasien TB yang mengalami hiperurisemia setelah menerima OAT adalah laki-laki rentang umur dewasa dan lansia.Peningkatan terutama terjadi pada fase intensive pengobatan (0-2 bulan), pada pasien yang mengkonsumsi kombinasi OAT pirazinamid dan Etambhutol. Hiperrurisemia ditemukan pada 71.4% pasien TB yang menerima terapi OAT , jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan (2,75:1), peningkatan terutama terjadi pada pengobatan fase (1-2 bulan), pada pasien yang menggunakan kombinasi Pirazinamid dan Etambhutol.

Page 2 of 3 | Total Record : 22