cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
Jurnal Ergonomi dan K3
ISSN : 26157732     EISSN : 26157732     DOI : -
Core Subject : Health, Engineering,
Jurnal Ergonomi dan K3 diterbikan 2 kali setahun, bulan Maret dan September. Topik makalah untuk jurnal Ergonomi dan K3 meliputi namun tidak terbatas pada: antropometri, biomekanika, fisiologi, lingkungan kerja, ergonomi kognitif, ergonomi budaya, keselamatan dan kesehatan kerja.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): MARET 2019" : 5 Documents clear
Analisis Beban Kerja Mental pada Pekerja di PT XYZ dengan Menggunakan NASA TLX Chalis Fajri Hasibuan; M Banjarnahor
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 4, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.96 KB) | DOI: 10.5614/j.ergo.2019.4.1.4

Abstract

Pekerja adalah ujung tombak berjalannya sebuah usah, tuntutan tugas dan target produksi membuat operator mengalami tekanan mental yang tinggi sehingga apabila terjadi terus menerus akan mengakibatkan tingkat stress yang meningkat dan menurunnya tingkat performansi, efesiensi, dan produkstivitas pekerja. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi beban kerja mental pada pekerja di PT XYZ yang bergerak dibidang perkebunan. Dari hasil pengukuran beban mental dengan menggunakan NASA TLX diperoleh, menunjukkan bahwa beban kerja tertinggi terjadi pada reception station (whinch rope whinch operator) 82,33% dan indikator physical demand merupakan indikator yang dominan mempengaruhi beban kerja mental operator. Perlu diberikan suatu usulan perbaikan yaitu pemberian waktu isirahat tambahan di sela-sela waktu kerja, rotasi operator, pengaturan shift kerja dan perbaikan kebiasaan individual operator ketika bekerja.
Implementasi perbaikan Perilaku Kerja aman menggunakan pendekatan Behavior-Based Safety pada Industri batik di Kota Semarang Novie Susanto; Wiwik Budiawan; Ratna Purwaningsih; Dea Rahma Sabrina
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 4, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.ergo.2019.4.1.3

Abstract

Penelitian pendahuluan terhadap 25 pekerja menunjukkan bahwa potensi bahaya yang dapat terjadi pada industri pembuatan batik. Bahaya tersebut meliputi gangguan pernapasan akibat mencium bau rebusan pewarna kain, kulit melepuh atau terbakar terkena malam yang panas, hingga iritasi mata akibat percikan panas pada saat merebus kain. Kondisi tersebut mendorong untuk dilakukan penelitian untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja di industri batik Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah metode DO IT (Define, Observe, Intervene, and Test) sesuai pendekatan Behavior Based Safety (BBS). Penelitian ini menguji hubungan faktor pengetahuan, persepsi, komunikasi, dan alat pelindung diri terhadap perilaku kerja aman. Hasil yang diperoleh adalah 3 faktor, yaitu pengetahuan, komunikasi, dan alat pelindung diri mampu menjelaskan variabel perilaku kerja aman sebesar 69,1%. Implementasi perbaikan yang disarankan adalah dilakukannya sosialisasi untuk pekerja dan pemilik usaha, pengadaan alat pelindung diri, pemberian instruksi keselamatan dan kesehatan kerja, pembuatan safety sign dan safety poster, serta pembuatan SOP keselamatan dan kesehatan kerja. Kata kunci: keselamatan kerja, kesehatan kerja, bahaya, risiko, batik
Analisa Postur Tubuh Kegiatan Input Data pada PT. ABC Benedikta Anna Haulian Siboro
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 4, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.097 KB) | DOI: 10.5614/j.ergo.2019.4.1.1

Abstract

Salah satu aktivitas berulang-ulang yang ada di perusahaan manufacturing adalah proses penginputan data yang dilakukan oleh Production Engineering (PE). Tugas yang dilakukan Production Engineering (PE) tersebut yaitu menganalisa produk yang bermasalah, kemudian menginput data tersebut secara langsung dari server database menggunakan computer serta merelease produk tersebut tanpa harus turun langsung ke area produksi untuk melakukan aktifitas analisa. Masalah yang dihadapi adalah produk yang harusnya ter-release ke area produksi sering terhambat dan cenderung lambat dikarenakan seringnya Production Engineering (PE) yang sering tidak masuk. Dari data kehadiran menunjukkan dalam 3 bulan terakhir sebesar 48 % ketidakhadiran dikarenakan sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi resiko musculoskeletal disorders yang dialami oleh operator dan memberikan usulan perbaikan guna mengurangi resiko tersebut. Metode yang digunakan adalah ROSA (Rapid Office Strain Assessment). Hasil penelitian menunjukkan dengan metode ROSA kegiatan penginputan tersebut termasuk dalam level resiko tinggi yaitu 6 dengan ditemukannya sandaran tangan dan punggung pada kursi serta posisi monitor yang tidak ergonomis. Penggunaan sandaran tangan dapat mempengaruhi tingginya keluhan pada bahu dan penggunaan monitor dapat mempengaruhi tingginya keluhan pada leher. Kata kunci: input data, ROSA, resiko musculoskeletal disorders, keluhan
Usulan Perancangan Alternatif Material Handling Untuk Mengurangi Resiko Keluhan Sakit Dan Penentuan Waktu Istirahat Operator Pengangkat Galon (Studi Kasus Distribusi Galon Air Ke Toko Distributor “X”) Elty Sarvia; Willy Willy
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 4, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.303 KB) | DOI: 10.5614/j.ergo.2019.4.1.2

Abstract

Distributor X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi air ke distributor yang tersebar di Bandung dan sekitarnya. Pekerja pengantar air galon sering mengalami keluhan sakit di beberapa bagian tubuh dan waktu istirahat yang sangat sedikit. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keluhan pekerja tentang rasa sakit yang dialami dengan menggunakan Kuesioner Nordic Body Map, menganalisis postur tubuh pekerja dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment), menganalisis resiko cedera tulang belakang yang mungkin dialami oleh pekerja ditinjau dari metode RWL (Recommended Weight Limit) dan MPL (Maximum Permissible Limit) dan mengetahui waktu istirahat yang dibutuhkan pekerja. Hasil REBA menunjukkan bahwa aktivitas 1 dan 2 beresiko menengah, sedangkan aktivitas 3 beresiko tinggi , hasil RWL dengan nilai LI menyatakan bahwa aktivitas tersebut mungkin beresiko, dan hasil MPL dengan berat beban aktual berada diantara AL dan MPL didapatkan hasil bahwa pekerjaan mengangkat galon saat ini mempunyai resiko cedera tulang belakang apabila tidak dilakukan perbaikan. Dari hasil di atas maka diperlukan adanya alat bantu berupa troli konveyor untuk memperbaiki postur tubuh pekerja saat bekerja dan mengurangi energi yang dikeluarkan pekerja sehingga pekerja dapat terhindar dari resiko cedera tulang belakang. Energi yang dikeluarkan berkurang berarti waktu istirahat yang diperlukan oleh pekerja juga tidak selama waktu istirahat secara teoritis yaitu 10 menit.
Peningkatan produktifitas UKM Produk Sugarwax melalui Intervensi Ergonomi di Stasiun Kerja Lamto Widodo; Silvi Ariyanti; Jesselyn Octavia
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 4, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.482 KB) | DOI: 10.5614/j.ergo.2019.4.1.5

Abstract

UKM sugarwax merupakan Usaha Kecil dan Menengah yang bergerak di bidang usaha perawatan kecantikan. Produksi industri ini adalah gel waxing untuk wanita dengan menggunakan bahan dasar gula yang dicairkan sebagai media mencabut bulu. Penelitian awal menemukan ketidaknaturalan postur tubuh pekerja. Kondisi ini menyebabkan keluhan pekerja, khusunya keluhan muskuloskeletal. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor penyebab keluhan musculoskeletal, tingkat risiko ergonomi, serta untuk mendapatkan rancangan stasiun kerja dan alat bantu kerja yang ergonomis. Dari kuesioner NBM (Nordic Body Map) ditemukan keluhan sakit pada leher, bahu atas, pinggang dan kaki. Aktivitas pada proses pengemasan memiliki level risiko WERA (Workplace Ergonomic Risk Assessment) dan REBA (Rapid Entire Body Assessment) tertinggi. Tahap selanjutnya, dilakukan perancangan alat bantu dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Rancangan ini diimplementasikan, dan menunjukkan skor WERA tertinggi menurun dari 47 (risiko tinggi) menjadi 27 (risiko rendah). Demikian juga skor REBA tertinggi menurun dari 11 (sangat tinggi) menjadi 5 (medium). Terjadi penurunan keluhan sakit sebesar 54%. Waktu baku aktivitas mengalami penurunan sebesar 40,85% (dari 49,249 detik menjadi 29,131 detik). Produktifitas seorang pekerja meningkat 24,2% (dari 33 menjadi 41 buah ) yang telah siap kirim per jamnya. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor ergonomi lain yang mempengaruhi sistem kerja, misalnya factor lingkungan kerja dan faktor sosial. Kata Kunci: Ergonomi, Alat Bantu Kerja, WERA, REBA, produktifitas

Page 1 of 1 | Total Record : 5