Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Analisis Risiko Kerja Pada Mesin Pirn Winder dan Two For One Pada Industri Tekstil untuk Mengurangi Risiko Kerja Repetitif Christie Sofyan; Elty Sarvia; Winda Halim
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 8 No. 2 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.015 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v8i2.3358.99-112

Abstract

PT. X is a company engaged in the textile industry in Bandung. In one of the departments it owns, namely the weaving department, there are a number of machines to roll the yarn into sheets of cloth. Among these machines, there are 2 engines, namely Pirn Winder (PW) and Two For One (TFO) machines, which have almost the same function, which is rolling thread. In both machines, problems were found, namely operators working with a high workload, especially from repetition factors and poor work postures, so operators often complained of pain in their body parts. This is evident from the results of the preliminary research using the QEC method that the operator on the machine has an exposure level of more than 60% so that changes in the existing working conditions are needed. Using the method of Assessment Repetitive Task (ART) and REBA (Rapid Entire Body Assessment carried out measurement of repetitive working conditions that occur and also carried out measurements of the actual work posture. Then, the design of a tool in the form of a machine to reduce repetitions that occur must be done by the operator and improve operator work posture while working.The results were simulated using software and found out that the risk of repetition, posture has been reduced and there is a time savings of 67%.
PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA OPERATOR STASIUN TWO FOR ONE BAWAH MENGGUNAKAN METODE REBA elty sarvia; evita evita
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 14, No 2 (2017): JUNI 2017
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v14i2.3913

Abstract

Human needs for diverse cloth make the textile industry grow rapidly in Indonesia. Human involvement in operating the system and carrying WIP is also high and indicating a symptoms of MSDs experienced by the operator. The purpose of this study is to analyze operator complaints related to the activities performed, analyze the risk of MSDs in the operator and to design the tools that can reduce the risk of MSDs. Complaints from operators were measured using a Nordic Body Map Questionnaire and show that operators experienced pain in the areas of the neck, arms,and knees. To measure the risk of MSDs in the operator, the author uses the REBA method which can objectively show the risks of the activities performed by the operator. The results obtained from REBA indicate a high risk of work performed by the operator, so the authors design a tool named kneeling chair that can reduce the risk of MSDsbecome medium riskfor the operator. Keywords: Nordic Body Map Questionnaire, MSDs, REBA
Penerapan Metode 5S Untuk Kenyamanan Operator di Laundry X Danu Ari Hidayat; elty sarvia
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 16, No 1 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v16i1.6427

Abstract

Sebuah laundry dapat bertahan apabila dapat bersaing dengan laundry lainnya, salah satunya dengan cara memberikan pelayanan baik, agar konsumen merasa puas, namun kenyamanan kerja untuk karyawan perlu diperhatikan juga, agar suasana kerja aman dan nyaman, dimana rasa aman dan nyaman bekerja dilihat dari fasilitas fisik, kondisi lingkungan kerja, lingkungan fisik dan juga kesehatan dan keselamatan kerja laundry. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan usulan mengenai fasilitas fisik kondisi lingkungan kerja, lingkungan fisik, serta kesehatan dan keselamatan kerja laundry. Digunakan data antropometri sebagai acuan dalam analisis dan perbaikan fasilitas fisik laundry, kondisi lingkungan kerja dianalisis dan diperbaiki dengan mengacu pada 5S. Selanjutnya, kondisi lingkungan fisik dianalisis dan diperbaiki dengan mengacu pada studi lingkungan fisik, serta diagram fishbone dalam menganalisis kesehatan dan keselamatan kerja. Fasilitas fisik yang diusulkan memiliki dimensi yang sesuai dengan data antropometri, dimana dimensi meja setrika baru adalah 123 cm x 67 cm x 90 cm, dimensi meja packing baru adalah 65 cm x 44 cm x 81 cm, dan dimensi rak penyimpanan baru adalah 140 cm x 35 cm x 147 cm. Tata letak usulan merubah letak fasilitas fisik yang ada, sehingga tidak mengakibatkan backtrack. Berdasarkan data kecelakaan kerja, diusulkan tempat penyimpanan alat setrika pada meja setrika usulan dan pengadaan keranjang baru dengan handle.
Usulan Posisi Tongkat Dan Penambahan Fasilitas Tambahan Untuk Penyimpan Tongkat Pada Kursi Roda Berdasarkan Pendekatan Ergonomi Wawan Yudiantyo; Elty Sarvia; Karin Andrian
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 18, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v18i1.11682

Abstract

Tongkat dan kursi roda merupakan dua buah alat penunjang untuk orang yang sulit berjalan. Tongkat digunakan untuk membantu aktivitas berdiri atau berjalan pada orang yang sakit, lemah kaki atau cacat kaki. Kursi roda digunakan untuk memudahkan pergerakan dan perpindahan dari orang sakit, lemah kaki atau cacat kaki, terutama bila perpindahannya cukup jauh. Pada saat orang tersebut menggunakan kursi roda, seringkali ditemukan kendala pada saat menyimpanan tongkatnya di kursi roda. Itu terjadi karena pada dasarnya kursi roda tidak menyediakan tempat khusus untuk penyimpanan tongkat pasien.Perancangan dimulai dengan menempatkan tongkat pada kursi roda dalam berbagai alternative penempatan. Hasil analisa didapati bahwa tongkat tersebut rawan jatuh, mengganggu dan menghalangi pergerakan pasien di kursi roda, dan malah bisa membahayakan pengguna kursi roda itu sendiri.Oleh karena itu, diusulkanlah sebuah fasilitas tambahan yang dapat dipakai untuk menempatkan tongkat pada kursi roda yang kokoh ( tidak mudah jatuh ), tidak mengganggu pergerakan pasien di kursi roda, memberikan keamanan pada pasien dan memudahkan pemasangan atau pelepasan tongkat pada/dari kursi roda.Kata Kunci : Tongkat, Kursi roda, Posisi, Fasilitas Tambahan.
Redesain fasilitas dan perbaikan postur kerja pada stasiun penggulungan dan pengukusan adonan pembuatan krupuk dengan metode rapid entire body assessment Vincent Tantony; Elty Sarvia
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i2.13487

Abstract

Keluhan di stasiun penggulungan adonan berupa sakit pinggang dan punggung karena tinggi meja terlalu rendah sehingga pekerja sedikit membungkuk saat menggulung adonan. Permasalahan juga ditemukan  pada stasiun kukusan yang tidak memperhatikan aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), fasilitas fisik belum sesuai dengan antropometri dan postur kerja pekerja yang berpotensi mengalami kecelakaan kerja sehingga menyebabkan pekerja jatuh pada saat melakukan aktivitas pekerjaan. Tujuan penelitian untuk mengurangi tingkat risiko kecelakaan pada pekerja. Dengan rancangan meja baru yang multifungsi pada meja penggulungan, skor REBA sisi kiri dan kanan awalnya 6 dan 5 (risiko menengah) menjadi 2 (risiko rendah) . Pada stasiun kukusan adonan, diusulkan 5 rak pin digabung menjadi 1 berdasarkan kapasitas produksi perhari sehingga perusahaan cukup mengukus adonan sekali saja dalam sehari. Ukuran rak pin dirubah sesuai data antropometri sehingga awalnya harus menggunakan bantuan kursi untuk menjangkau bagian atas rak pin sekarang tidak perlu lagi. Dengan memberi usulan rancangan rak pin, skor REBA bagian atas rak pin sisi kiri kanan awalnya 10 (risiko tinggi) menjadi 7 dan 6 (risiko menengah). Bagian tengah rak pin sisi kiri dan kanan memiliki skor 3 sehingga tidak perlu lagi diperbaiki. Bagian bawah rak pin sisi kiri awalnya 7 dan 6 (risiko menengah)  menjadi 5(risiko menengah).
PENGARUH IRINGAN MUSIK DAN PERCAKAPAN LANGSUNG PADA KARAKTERISTIK BERKENDARA MENGGUNAKAN SIMULATOR DRIVING Winda Halim; Elty Sarvia; Rainisa Maini Heryanto; Cristy Caroline; Gideon B Dacosta
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 9, No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v9i3.12747

Abstract

Mengemudi merupakan suatu aktivitas yang cukup kompleks yang membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Selama mengemudi banyak gangguan yang dapat memecah konsentrasi, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri pengemudi itu sendiri. Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pendahuluan sebanyak 262 responden, kegiatan yang sering dilakukan adalah bercakap-cakap dengan teman perjalanan dan mendengarkan musik dengan hampir lebih dari 60% responden menyatakan sering bahkan sangat sering melakukan hal tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner maka dilakukan percobaan untuk melihat pengaruh dari musik dan kondisi bercakap-cakap dengan teman penjalanan terhadap kejadian yang dialami saat mengemudi. Kejadian yang dimaksud disini adalah berbagai peristiwa yang tidak biasa dan membahayakan baik pada diri sendiri maupun pengguna jalan lain. Percobaan dilakukan oleh 9 orang responden yang sebelumnya telah membiasakan diri menggunakan driving simulator ini. Percobaan dilakukan 6 kali dengan jenis musik yang berbeda, dimana pada masing-masing percobaan dilakukan 2 kali pengumpulan data yaitu percobaan pertama tanpa diajak bercakap-cakap oleh pengukur (Tanpa Gangguan) dan percobaan kedua dengan diajak bercakap-cakap oleh pengukur (Dengan Gangguan) dengan tujuan memecah perhatian dari responden. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Anova dua arah. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan maka diperoleh beberapa karakteristik mengemudi dari responden yaitu responden memiliki kemampuan berkendara yang berbeda satu dengan lainnya, kondisi tanpa distraksi dan dengan distraksi mempengaruhi performa responden dalam mengemudi, dan gangguan yang dialami responden saat mengemudi tidak mempengaruhi kemampuan alami mereka saat mengemudi.
Peningkatan Kesadaran Penerapan Ergonomi dalam Keseharian pada Siswa SMAK “X” Bandung Wawan Yudiantyo; Novi Novi; Elty Sarvia; Winda Halim; Christina Christina
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 2 (2021): April, Pages 161-458
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i2.293

Abstract

Ergonomi ialah suatu ilmu yang sistematis, yang menggunakan data-data mengenai sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam merancang suatu sistem kerja, agar manusia dapat bekerja dalam sistem tersebut secara optimal, dalam arti baik, aman, nyaman, tepat, sederhana dan memberikan kepuasan. Dalam melaksanakan sebuah kegiatan tersebut, tentunya kita ingin agar semuanya dilakukan dengan baik, cepat, aman, sehat, ringan, mudah, hasil yang maksimal dan memberikan kepuasan. Metode untuk mengetahui peningkatan pemahaman dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner yang dibagikan secara online sebelum dan sesudah pemberian materi. Hasil kuesioner tersebut disimpulkan bahwa terdapat peningkatan 7-38% pemahaman ergonomi dan aplikasinya terhadap pertanyaan yang diberikan. Pengenalan keilmuan ergonomi kepada anak didik, diharapkan sejak usia dini mereka dapat mulai menerapkan ilmu ergonomi dalam segala kegiatan dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga kualitas kehidupannya dapat lebih ditingkatkan.
Perancangan Fasilitas dan Layout Untuk Menjual Sayur Mayur Menggunakan Triseda Yoshua Glenn Winston; Elty Sarvia
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 7, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v7i1.10712

Abstract

Pasar tradisional dan pasar modern tidak selalu ada didekat pemukiman penduduk. Sehingga, masyarakat yang tinggal di dalam perumahan sulit mendapatkan sayuran, daging, dan ikan segar serta bumbu masakan lainnya. hasil wawancara dari penjual sayur keliling ingin merubah kendaraan yang digunakan dalam berjualan dengan menggunakan Triseda. ini dikarenakan barang dagangannya yang dibawa menggunakan gerobak saat ini masih terbatas penyimpanannya, tidak dapat menahan hujan, belum tersedianya lemari pendingin, dan jangkauan pelanggan masih terbatas. tujuan penelitian ini adalah untuk mengusulkan fasilitas fisik yang ergonomis dengan mengusulkan rancangan layout kabin triseda, penataan sayur mayur, keamanan barang, dan rancangan fasilitas listrik untuk lemari pendingin. Perancangan dimulai dengan analisis data antropometri untuk rancangan fasilitas fisik yang terdiri dari rak sayur, bumbu, bawang, dan meja penjual. Kemudian, Penelitian ini mendapatkan alternatif layout 2 berdasarkan concept scoring. Penerapan metode 5S yaitu melakukan pemilahan barang yang dibutuhkan, menyediakan tempat khusus untuk penyimpanan, rancangan rak yang mudah dibersihkan, menjaga kondisi kerja dengan membersihkan barang yang telah dipakai, dan berkomitmen agar tetap melakukan metode 5S. Pada keamanan barang terdiri dari bak triseda yang diberikan pengunci, barang disimpan pada tempat ideal, bahan makanan berbau amis dibungkus menggunakan polystren sehingga barang yang dibawa oleh penjual menjadi aman. Kata kunci: Antropometri, Concept Scoring, 5S, Sayur. Layout,
DESAIN ALAT BANTU ERGONOMIS DI DEPO PASAR IKAN KOTA TASIKMALAYA Gheva Julian Eldrin; Elty Sarvia
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 7, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v7i1.11681

Abstract

Depo Pasar Ikan merupakan penyedia jasa pemasaran ikan, dalam pengelolaannya masih dilakukan secara manual pada proses angkut dan penurunan ikan, sehingga menimbulkan proses pengulangan yang cukup banyak. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah agar terciptanya proses bongkar muat yang lebih mudah dengan penggunaan alat bantu ergonomis, sehingga para pedagang lebih mudah dalam pengangkutan dan pemindahan ikan. Penelitian ini diawali dengan observasi lapangan, wawancara, pengumpulan data seperti kapasitas angkut, dan dimensi plastik  kemudian menganalisis data. Dari pengolahan data dan analisis, terbukti bahwa masih ada pengulangan yang banyak pada proses penurunan maupun pengangkutan. Untuk itu, perlu adanya alat bantu berupa Trolley Lifter yang digunakan agar bongkar muat menjadi lebih mudah dan cepat.Trolley lifter ini di rancang sesuai dengan kebutuhan pengangkutan, memiliki kelebihan yaitu dapat mengurangi proses pengulangan angkut juga dapat mengurangi beban pada saat perpindahan ikan yang dilakukan oleh penjual, dan berdasarkan analisis data antropometri agar proses penggunaannya menjadi lebih mudah dan nyaman.  Kata Kunci : Proses Pengulangan, Bongkar Muat, Alat Bantu, Antropometri
Usulan Perancangan Alternatif Material Handling Untuk Mengurangi Resiko Keluhan Sakit Dan Penentuan Waktu Istirahat Operator Pengangkat Galon (Studi Kasus Distribusi Galon Air Ke Toko Distributor “X”) Elty Sarvia; Willy Willy
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 4, No 1 (2019): MARET 2019
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.303 KB) | DOI: 10.5614/j.ergo.2019.4.1.2

Abstract

Distributor X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi air ke distributor yang tersebar di Bandung dan sekitarnya. Pekerja pengantar air galon sering mengalami keluhan sakit di beberapa bagian tubuh dan waktu istirahat yang sangat sedikit. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keluhan pekerja tentang rasa sakit yang dialami dengan menggunakan Kuesioner Nordic Body Map, menganalisis postur tubuh pekerja dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment), menganalisis resiko cedera tulang belakang yang mungkin dialami oleh pekerja ditinjau dari metode RWL (Recommended Weight Limit) dan MPL (Maximum Permissible Limit) dan mengetahui waktu istirahat yang dibutuhkan pekerja. Hasil REBA menunjukkan bahwa aktivitas 1 dan 2 beresiko menengah, sedangkan aktivitas 3 beresiko tinggi , hasil RWL dengan nilai LI menyatakan bahwa aktivitas tersebut mungkin beresiko, dan hasil MPL dengan berat beban aktual berada diantara AL dan MPL didapatkan hasil bahwa pekerjaan mengangkat galon saat ini mempunyai resiko cedera tulang belakang apabila tidak dilakukan perbaikan. Dari hasil di atas maka diperlukan adanya alat bantu berupa troli konveyor untuk memperbaiki postur tubuh pekerja saat bekerja dan mengurangi energi yang dikeluarkan pekerja sehingga pekerja dapat terhindar dari resiko cedera tulang belakang. Energi yang dikeluarkan berkurang berarti waktu istirahat yang diperlukan oleh pekerja juga tidak selama waktu istirahat secara teoritis yaitu 10 menit.