cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
Jurnal Ergonomi dan K3
ISSN : 26157732     EISSN : 26157732     DOI : -
Core Subject : Health, Engineering,
Jurnal Ergonomi dan K3 diterbikan 2 kali setahun, bulan Maret dan September. Topik makalah untuk jurnal Ergonomi dan K3 meliputi namun tidak terbatas pada: antropometri, biomekanika, fisiologi, lingkungan kerja, ergonomi kognitif, ergonomi budaya, keselamatan dan kesehatan kerja.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): MARET 2022" : 6 Documents clear
Pengaruh Gerakan Peregangan pada Penjahit Garmen Terhadap Penurunan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Della Oktaviani; Lusi Ismayenti; Dian Nugroho
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 7, No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penjahit garmen sering merasakan postur kerja kaku akibat pekerjaan berulang-ulang dengan kecepatan tinggi serta produksi yang banyak. Hal tersebut menyebabkan keluhan MSDs, sehingga membutuhkan gerakan peregangan untuk mengurangi keluhan MSDs. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi keluhan MSDs serta pengaruh gerakan peregangan terhadap keluhan MSDs pada penjahit garmen. Faktor-faktor yang diteliti meliputi usia, masa kerja, indeks massa tubuh, gerakan repetitive, postur kerja, dan beban kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain non-equivalent control group. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 32 dari 44 penjahit garmen. Penelitian ini terdiri atas 2 kelompok yaitu kelompok intervensi yang mendapatkan gerakan peregangan dan kelompok kontrol yang tidak diberi gerakan peregangan. Alat ukur yang digunakan kuesioner RULA dan NBM. Analisis data menggunakan uji somers’d dan uji Mann Whitney untuk keluhan MSDs pada kedua kelompok. Hasil penelitian memperlihatkan postur kerja mempengaruhi keluhan MSDs dengan nilai p = 0.005 (p < 0.05) berarti signifikan dan nilai signifikansi kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p = 0,025) artinya terdapat perbedaan keluhan MSDs antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah postur kerja mempengaruhi keluhan MSDs dan terdapat pengaruh gerakan peregangan untuk mengurangi keluhan MSDs.
Hand Arm Vibration Syndrome Complaints among Casting Workers at a Construction Project in Indonesia Sifa Nur Aeni; Fandita Tonyka Maharani; Azizah Musliha Fitri; Ulya Qaulan Karima
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 7, No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Casting workers are at risk of experiencing HAVS complaints because in the work process required to use tools that are designed with high acceleration so that it can transmit vibrations in the hands and arms of workers during the work process takes place. This study aimed to determine the relationship of daily vibration exposure, age, duration of works, time of exposure, PPE usage, and socialization about vibration with HAVS complaints. This research uses quantitative analytic research with a cross-sectional design. The data were analyzed in univariate and bivariate ways using Chi Square Test and Independent T- test. The vibration was measured using calibrated vibration meters. The questionnaire was used for the workers. This study sample was 50 workers in the lower casting section who used Concrete Vibrators while working on Project X. The results showed that 58% of respondents had HAVS complaints. The results of the Chi-Square bivariate analysis showed a significant relationship between age (POR = 8.08; 95% CI = 2.13-30.57), daily intensity of vibration exposure (POR = 4.75; 95% CI = 1, 41-16.65), duration of exposure (POR = 5.23; 95% CI = 1.41-19.43), and use of PPE (POR = 7.80; 95% CI = 2.14-28.78 ) with HAVS Complaints. Independent T-test results showed a difference in the average daily intensity of exposure between groups with HAVS complaints of 77.42 (SD = 18.54) m/s2 and those without HAVS complaints 64.93 (SD = 15.35) m/s2. Therefore, it is advisable for workers always to use PPE, especially anti-vibration gloves, and to the management, it is advisable to install a damping device on a concrete vibrator and set the work times of workers and provide information about vibration to workers.
Hubungan Kerja Lembur dan Shift Kerja dengan Stres Kerja Pada Pekerja Proyek Fit-Out Interior Kantor IFG PT X Jakarta Selatan Tahun 2021 Gian Jordan; Rizki Amalia; Arga Buntara
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 7, No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan kerja memiliki peluang untuk menjadi sumber stres pekerja. Stres kerja merupakan masalah global yang dihadapi 54 negara di dunia (termasuk Indonesia). Negara di wilayah Asia Pasifik memiliki tren stres kerja dengan tingkat melebihi rerata dunia secara statistik. Stres kerja dapat dipengaruhi oleh kerja lembur dan shift kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kerja lembur dan shift kerja dengan stres kerja pada pekerja di Proyek Fit-Out Interior PT X. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sebanyak 47 pekerja Proyek Fit-Out Interior PT X diikutsertakan sebagai sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 38 pekerja mengalami stres kerja. Hasil analisis bivariat menunjukkan kerja lembur (p-value = 0.049 dan nilai POR=4.971) dan shift kerja (p-value = 0.039 dan nilai POR=8.000) memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja. Saran untuk perusahaan adalah menerapkan sistem manajemen stres yang baik dan menerapkan sistem rotasi cepat kerja lembur dan shift malam. Saran untuk pekerja adalah melakukan manajemen stres dan istirahat atau tidur yang cukup. Kata kunci: Pembagian Waktu Kerja, Renovasi Interior, Tekanan Terkait Kerja, Waktu Kerja Berlebih
Gambaran Beban Kerja Mental dengan Menggunakan Metode NASA-TLX pada Pekerja Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Tahun 2020 Adela Anggraini; Fandita Tonyka Maharani; Fathinah Ranggauni Hardy; Afif Amir Amirullah
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 7, No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beban kerja mental diketahui dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Pekerja Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor dituntut untuk melayani masyarakat terkait kejadian kebencanaan kebakaran selama 24 jam. Tuntutan ini dapat menjadi beban kerja yang berat bagi para pemadam kebakaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beban kerja mental pekerja dengan menggunakan kuesinoner standar dari NASA-TLX.Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan metode penelitiaan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 – Januari 2021 pada 118 pekerja yang terbagi menjadi kelompok pegawai dan pekerja lapangan (pemadam dan penyelamatan). Sampel diambil secara propotional stratified random sampling. Hasil penelitian beban kerja mental pada kelompok pegawai dikategorikan sangat tinggi (83,20) dengan indikator yang dominan adalah kebutuhan waktu, kebutuhan mental, dan performansi. Sedangkan beban kerja mental kelompok pekerja lapangan juga dikategorikan sangat tinggi (83,69) dengan indikator yang dominan adalah kebutuhan fisik, usaha, dan kebutuhan waktu. Diperlukan upaya menurunkan beban kerja mental petugas melalui pengendalian administratif berupa kaji ulang beban kerja dan modifikasi yang sesuai. 
Penilaian REBA pada Posisi Kerja Manual Handling terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Perawat Ruang IGD di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Provinsi Riau Fitriani Fitriani; Santoso Santoso; Herniwanti Herniwanti; Nopriadi Nopriadi; Endang Purnawati Rahayu
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 7, No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan suatu kondisi gangguan otot yang dapat mempengaruhi sistem gerak seperti otot, tulang, sendi dan jaringan ikat (tendon dan ligamen) sehingga kondisi tersebut dapat mengurangi kemampuan dalam bekerja dan partisipasi dalam kehidupan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan posisi kerja manual handling terhadap keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada perawat ruang IGD di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis dan desain case control (kasus kontrol). Subjek penelitian ini adalah perawat IGD dengan jumlah sampel 24 orang perawat dengan perbandingan kasus kontrol 1:1. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non probability sampling (sampel non random) dengan menggunakan metode accidental sampling. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli hingga September 2021. Analisa data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Berdasarkan hasil uji chi square variabel independen yang ada hubungan signifikan dengan variabel dependen adalah posisi kerja mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, dan menahan pada manual handling terhadap keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Berdasarkan hasil analisis regresi logistic ganda, variabel yang paling dominan signifikan ada hubungan dengan keluhan low back pain adalah posisi kerja menurunkan dan mendorong pada manual handling. Selanjutnya tidak ditemukannya variabel confounding. Saran peneliti, bagi peneliti selanjutnya untuk dapat memperhatikan faktor lain seperti alat dan lingkungan tempat kerja, bukan hanya berfokus kepada manusia nya saja. Kata kunci :  Musculoskeletal disorders(MSDs), Posisi Kerja, Manual Handling, Rapid Entire Body Assessment (REBA)
Pengembangan Sistem Persuasif pada Smartphone untuk Mengatasi Perilaku Kecanduan Smartphone pada Anak menggunakan Metode Design with Intent (DwI) Yansen Theopilus; Brenda Cynthia Atmadja
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 7, No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan smartphone yang multifungsi membuat produk ini diminati oleh hampir semua manusia, tidak terkecuali anak-anak. Pada era digitalisasi yang didukung adanya Pandemi Covid-19, smartphone menjadi penunjang utama anak dalam melakukan aktivitasnya. Namun, banyak orang tua memberikan smartphone tanpa pengawasan tepat, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif pada anak. Salah satu dampak negatif tersebut adalah masalah perilaku kecanduan smartphone yang dapat menimbulkan kelainan psikologis yaitu Nomophobia. Perilaku kecanduan smartphone rentan terjadi pada usia anak karena mereka belum memahami penggunaan smartphone secara bijak tanpa edukasi yang tepat. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk mengatasi perilaku kecanduan smartphone pada anak tanpa harus memisahkan anak dari smartphone, karena smartphone tetap dibutuhkan untuk berbagai aktivitas produktif pada era digitalisasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem persuasif smartphone untuk mengatasi perilaku kecanduan smartphone pada anak menjadi perilaku penggunaan smartphone yang produktif dan teratur. Penelitian ini menggunakan pendekatan perancangan persuasif berdasarkan model perubahan perilaku (FBM) dan metode Design with Intent (DwI) untuk merancang sistem persuasif. Pengembangan sistem terdiri dari 4 tahapan, yaitu identifikasi perilaku dan kebutuhan sistem, pengembangan teknologi persuasif, perancangan sistem persuasif, dan evaluasi. Penelitian ini menghasilkan rancangan mobile apps persuasif sebagai device management dan education system bagi anak dengan pendampingan orang tuanya. Penelitian ini berkontribusi dalam menghasilkan sistem yang membantu banyak keluarga untuk mencegah dan mengatasi perilaku kecanduan smartphone pada anak. Metode yang digunakan pada penelitian ini juga dapat diterapkan dalam berbagai pengembangan sistem atau produk untuk mempersuasi masalah perilaku lainnya.Kata kunci: Aplikasi Selular, Design with Intent, Kecanduan Smartphone, Perilaku, Sistem Persuasif, Teknologi Persuasif

Page 1 of 1 | Total Record : 6