cover
Contact Name
Sri Rahayu
Contact Email
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Phone
+6285379034482
Journal Mail Official
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Editorial Address
Jl.Tentara Pelajar Mudal Boyolali 57351
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
Core Subject : Science,
ABSTRAK Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot – otot setelah kehamilan (Ervinasby, 2008). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum Di Puskesmas Mariana Kabupaten Banyuasin tahun 2020. Metodologi : Penelitian ini Merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group). Hasil : Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata involusi uterus pada kelompok Kontrol (Tidak melakukan senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, rerata kelompok perlakuan (melakukan Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Analisis kemaknaan dengan uji Mann Withney menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata Involusi Uterus berbeda secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Involusi uterus kelompok kontrol (Tidak melakukan senam) sesudah/Pengukuran ke dua terjadi penurunan involusi uterus dan Involusi uterus kelompok Perlakuan (melakukan senam nifas) sesudah senam nifas terjadi penurunan involusi uterus secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "VOLUME 07 No.01, Juni 2015" : 10 Documents clear
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENULARAN DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS Erika Rizky Noviana Tri; Nurul Eko Widiyastuti
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.185

Abstract

ABSTRAK Penderita HIV/AIDS 80 persen yang tertular adalah ibu rumah tangga. Kondisi ini menunjukan bahwa masalah HIV/AIDS sudah terjadi pada keluarga. Tentu saja ini jelas mematahkan anggapan kalau ibu rumah tangga bebas dari penyakit HIV/AIDS. Hal tersebut diperparah dengan ketiadaan pengetahuan atau informasi akurat perihal perilaku-perilaku yang bisa menularkan HIV/AIDS.  Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian Survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik sampling Proportionate Stratified Random Sampling yaitu 45 responden. Instrumen penelitian menggunakan alat kuesioner untuk mengetahui pengetahun dan sikap responden yang sebelumnya sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Analisa data menggunakan Kendall Tau. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai correlation coefficien 0.349 dengan Sig. 0.012, hal ini menunjukan bahwa nilai ρ < 0,012 berarti bahwa terdapat tingkat hubungan yang rendah sebesar 0.349 atau 34,9 % antara pengetahuan dengan sikap ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan maka sikap semakin baik atau mendukung. Pengetahuan sebagian besar dalam kategori kurang yaitu ada 21 orang dengan presentase 46,7 %. Sikap pada penelitian ini sebagian besar dalam kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 21 responden dengan presentase 46,7 %. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan maka sikap semakin baik atau mendukung. Kata Kunci : pengetahuan, sikap, ibu rumah tangga, HIV/AIDS. RELATIONSHIP KNOWLEDGE WITH HOUSEWIFE ATTITUDES ABOUT HIV / AIDSABSTRACT Background: HIV/AIDS infected 80 percent are housewifes. The condition indicates that the problem of HIV/AIDS has occurred of HIV/AIDS in the family. This course clearly break the assumption that housewifes free of HIV/AIDS it is compounded by lack of knowledge or inaccurate information about behaviors that cloud transmit HIV/AIDS. Reseach study: This research is an analytic survey research with cross sectional approach and the use of sampling techniques Proportionate Stratified Random Sampling is 45 respondents. The research instrument using a questionnaire to determine knowledge and attitudes of respondents who have previously tested the validity and reliability. Analysis of the data using the Kendall Tau. Result: From the results of statistical tests coefficien correlation values ​​obtained with the Sig 0349. 0.012, indicating that the value of ρ <0.012 means that there is a low degree of correlation of 0.349 or 34.9% between knowledge housewife attitude about HIV / AIDS. This means that the higher the better knowledge of the attitudes or support. Conclution: Knowledge mostly in the category of less that there are 21 people with the percentage of 46.7% .. The attitude in this study most of the categories do not support as many as 21 respondents with a percentage of 46.7%. This means that the higher the better knowledge of the attitudes or support. Keyword : Knowledge, attitude, housewife, HIV/AIDS.
HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA DENGAN LAMA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF Sri Missiyati; Titik Wijayanti; Asih Dwi Astuti
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.186

Abstract

ABSTRAK Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan diantaranya passage, passanger, power, psikis ibu. Salah satu yang dapat mempengaruhi psikis ibu adalah dukungan emosional dari suami atau keluarga. Berdasarkan hasil studi pendahuluan hanya 50% ibu bersalin yang mendapat dukungan emosional keluarga secara maksimal. Sebagian persalinannya adalah normal tetapi masih ada persalinan yang tidak normal karena kurangnya dukungan emosional keluarga. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan dukungan  emosional  keluarga dengan lama persalinan kala I di Bps. Dwi Susilawati, Amd.keb desa Sukorejo, Wonosari, Klaten. Desain penelitian ini survei analitik dengan pendekatan Cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dengan teknik pengambilan purposive sampling. Analisa data ini menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan 1) mayoritas keluarga  memberi dukungan emosional pada ibu bersalin sebanyak 26 (81,3%) responden, 2) Lamanya persalinan kala 1 pada ibu bersalin sebagian besar secara normal sebanyak 27 (84,4%) responden, 3) Ada hubungan dukungan emosional keluarga dengan lamanya persalinan kala 1 di Bps. Dwi Susilawati, Amd.keb Desa Sukorejo, Wonosari, Klaten, terbukti dengan nilai c2 hitung (14,593) lebih besar dari c2tabel (3,84) atau p value 0,000 < 0,05. Kesimpulannya ibu yang diberi dukungan emosional oleh keluarga lama persalinannya lebih pendek daripada lama persalinan pada  ibu yang kurang mendapat dukungan emosional oleh keluarga. Kata kunci : Dukungan Emosional Keluarga, Lama Persalinan Kala I EMOTIONAL SUPPORT FAMILY RELATIONSHIPS WITH OLD STAGE OF LABOR ON PHASE I ABSTRACT Background. Factors that affect the delivery of which passage, passanger, power, psychic mother. One that can affect the mother's psychic is the support of her husband or family. Based on the results of a preliminary study only 50% of the maternal families emotional support to the fullest. Much labor is normal but there is still a labor that is not normal because of a lack of emotional support for families. The research objectives. To determine the relationship of emotional support families with a long first stage of labor in Bps. Dwi Susilawati, Amd.keb desa Sukorejo, Wonosari, Klaten. The method. The study was a survey study Cross sectional analytic approach. The sample in this study a total of 32 respondents with a purposive sampling technique sampling. Analysis of these data using chi square test. The research results. 1) emotional support on maternal family with a long stage of labor I gave a majority of the family for emotional support as many as 26 (81.3%) of respondents, 2) duration of first stage of labor on maternal largely normal by 27 (84.4%) of respondents , 3) There is a relationship with the family for emotional support first stage of labor duration in Bps. Dwi Susilawati, Amd.keb Sukorejo Village, Wonosari, Klaten, as evidenced by the value c 2 count (14.593) is greater than c 2tabel (3.84) or p value 0.000 <0.05. Conclusion. mothers fed the family for emotional support when labor is shorter than the time of birth mothers who received less emotional support for families. Keywords: Emotional Support Family, Maternity Old Kala I
PENGARUH ASSERTIVE TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEKSPRESIKAN MARAH PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN RIWAYAT PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH SAKIT GRHASIA DIY Suyanta .; Dwi Ari Murti W.
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.184

Abstract

ABSTRAK Perilaku kekerasan adalah tidak kemampuan mengekspresikan marah secara asertif, salah satu terapi untuk meningatkan kemampuan mengekpresikan marah secara asertif adalah dengan Assertiveness Training. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Assertiveness Training terhadap kemampuan marah secara asertif pada pasien skizofrenia di instalasi rawat inap Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY. Responden dalam penelitian adalah pasien dengan riwayat perilaku kekerasan sebanyak 46 pasien. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan pendekatan pre poset tes menggunakan kelompok kontrol dengan teknik sampling proposif. Intrumen penelitian berupa SOP terapi Assertiveness Training dan instrumen kemampuan mengekspresikan kemampuan marah dengan menggunakan lembar observasi yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji statistik yang digunakan uji Wilcoxson pada kelompok berpasangan dan uji Mann-Whitney pada kelompok tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengekspresikan marah secara asertif dari pre post test kelompok perlakuan melalui uji wilcoxon dengan P value 0.000 (p<0,05)   yang berarti terdapat pengaruh terapi Assertiveness Training terhadap kemampuan marah secara asertif. Hasil uji Mann-Whitney post test kelompok perlakuan dengan post test kelompok kontrol menunjukkan p value 0,000 (p<0,05) yang berarti ada perbedaan  kemampuan mengekspresikan marah secara asertif lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol.  Kata kunci : Assertiveness Training, marah, perilaku kekerasanASSERTIVE EFFECT ON ABILITY TRAINING EXPRESS ANGRY SCHIZOPHRENIA PATIENTS WITH HISTORY OF VIOLENT BEHAVIOR IN HOSPITAL GRHASIA DIY ABSTRACT Violent behavior is the inability of anger assertively, one therapy to increase ability to express angry assertively is with Assertiveness Training. This study aimed to determine the effect on the ability of Assertiveness Training angry assertively in schizophrenic patients in the Psychiatric Hospital of Grhasia DIY. Respondents in the study were patients with a history of violent behavior as much as 46 patients. This study is a quasi experimental research with pre post test approach using control groups with proposif sampling technique. Research instrument in the form of therapy SOP Assertiveness Training and instruments ability to express angry capabilities using observation sheet that has been tested for validity and reliability. The statistical test used Wilcoxson test on paired groups and Mann-Whitney unpaired groups. The results showed an increased ability to express angry Assertive of pre post test treatment group through Wilcoxon test with a P value of 0.000 (p <0.05), which means there is a therapeutic effect on the ability of Assertiveness Training angry assertively. The results of the Mann-Whitney test of post test group treated with the control group showed p value of 0.000 (p <0.05), which means that there are differences in the ability of anger assertively higher in the treatment group compared to the control group. Keywords: Assertiveness Training, angry, violent behavior
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Ardiani Sulistiani
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.193

Abstract

ABSTRAK Sadari sangat penting bagi wanita dan akan lebih baik jika sejak remaja sudah mempunyai pengetahuan tentang sadari dan menerapkan rutin. Kurangnya informasi yang tepat dan memadai, terutama tentang cara pemeriksaan payudara sendiri, sehingga para remaja putri tidak dapat mendeteksi secara dini adanya kanker payudara. Padahal kanker payudara adalah salah satu jenis yang menyebabkan kematian wanita setelah kanker servik. Tujuannya untuk Mengetahui Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri seluruh remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali .Penelitian ini dilakukan di seluruh remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan one group pre-test and post-test. Subyek penelitian ini adalah remaja putri seluruh remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan paired sample t-test. Hasil uji paired sample t-test antara rata-rata pengetahuan remaja putri tentang sadari sebelum perlakuan sebesar 15,2. Rata-rata pengetahuan remaja putri tentang sadari setelah perlakuan sebesar 19,9 dengan nilai t 25,192 dan terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang SADARI dilihat dari pvalue 0,001 (p<0,05). Dengan terujinya penelitian ini terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang sadari. Kata kunci :Penyuluhan Kesehatan, Pengetahuan, SADARI EFFECT OF HEALTH AWARENESS OF KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN BREAST SELF EXAMINATION ABSTRACTWomen breast self examination very important for women, and it would be better if the teenager already have knowledge of knowing and applying routine. Lack of proper information and adequate, especially about breast self-examination, so that young women can not detect early breast cancer. Though breast cancer is one of the causes of death of women after cervical cancer. The goal is to Know the Effects of Health Education Knowledge Against Young Women About Breast Self-Examination entire teenage daughter in Musuk Village, District Boyolali Regency .Penelitian Musuk is done in all the young women in the village Musuk, District Boyolali Regency Musuk using a quasi-experimental design with one group pre approach -test and post-test. The subjects of this study are young women all over the girls in the village Musuk, District Boyolali Regency Musuk. Methods of data collection using questionnaires. Data were analyzed using paired sample t-test. Results of paired samples t-test between the average knowledge about the young women aware of before treatment 15.2. The average knowledge about the teenage daughter women breast self examination after treatment of 19.9 with a value of 25.192 t and there is the effect of health education on the knowledge of young girls about women breast self examination views of pvalue 0.001 (p <0.05). With this study, there terujinya influence of health education on the knowledge of the young women breast self examination.  Keywords : Health Education , Knowledge , Women breast self examination
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS PADA WANITA DENGAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) POSITIF DI PESISIR DAN PERKOTAAN Ida Farida Handayani
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.192

Abstract

ABSTRAK Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara yang sedang berkembang. Salah satu metode untuk mendeteksi gejala prakanker yaitu dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Wanita di Kabupaten Karawang ditemukan cukup banyak yang mengalami IVA positif. Menganalisis perbandingan karakteristik (usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan seksual, paritas, status sosial ekonomi) dan pengetahuan tentang kanker serviks pada wanita dengan Inspkesi Visual Asam asetat (IVA) positif di pesisir dan perkotaan. Penelitian analitik komparatif dengan rancangan penelitian menggunakan desain potong silang terhadap karakteristik wanita yang meliputi usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan, paritas, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir dan perkotaan. Subjek penelitian sebanyak 110 responden di Kabupaten Karawang tahun 2010. Analisis data menggunakan uji Chi Kuadrat. Usia pertama kali berhubungan seksual di pesisir vs di perkotaan 17,4 tahun (SD=2,94) vs 20,4 tahun (SD=2,87) (nilai p<0,001), jumlah pasangan seksual di pesisir vs di perkotaan 1,2 (SD=0,58) vs 1,1 (SD=0,46) (nilai p= 0,221), paritas di pesisir vs di perkotaan 2,3 (SD=1,32) vs 2 (SD=1,11) (nilai p= 0,140), status sosial ekonomi di pesisir vs di perkotaan rendah (SD=0,37) vs tinggi (SD=0,50) (nilai p<0,001 ) dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir vs di perkotaan 16,1 (SD=1,94) vs (SD=2,01) 16,3 (nilai p= 0,840). Perbandingan usia pertama kali berhubungan seksual dan status sosial ekonomi pada wanita dengan IVA positif di daerah pesisir dan perkotaan ditemukan berbeda secara bermakna. Penyuluhan dan kerjasama lintas sektoral mengenai penundaan usia pernikahan dan pemberiaan peluang kerja yang lebih luas bagi perempuan Kata kunci: IVA, Jumlah Pasangan Seksual, Paritas, Pengetahuan tentang Kanker Serviks, Status Sosial Ekonomi, Usia Pertama kali Berhubungan Seksual. COMPARISON OF FEATURES AND KNOWLEDGE OF CERVICAL CANCER IN WOMEN WITH VISUAL INSPECTION ACETIC ACID ( IVA ) POSITIVE IN COASTAL AND URBANABSTRACTCervical cancer ranks second of cancer that strikes women in the world and the first order for women in developing countries. One method for detecting precancerous symptoms is by inspection Visual Inspection Acetic acid (VIA). Women in Karawang found pretty much experiencing positive IVA. Analyzing the comparison of characteristics (age at first intercourse, number of sexual partners, parity, socioeconomic status) and knowledge of cervical cancer in women with Visual Inspkesi acetic acid (VIA) is positive in the coastal and urban areas. Comparative analytical research with the research design used cross-sectional design of the characteristics of women which includes the age of first intercourse, number of partners, parity, socioeconomic status and knowledge of cervical cancer in the coastal and urban areas. Subject of the study were 110 respondents in the Karawang regency in 2010. Data were analyzed using Chi Square test. The age of first intercourse in coastal urban vs. 17.4 years (SD = 2.94) vs 20.4 years (SD = 2.87) (p <0.001), number of sexual partners in the coastal urban vs 1, 2 (SD = 0.58) vs 1.1 (SD = 0.46) (p = 0.221), parity in the coastal urban vs 2.3 (SD = 1.32) vs. 2 (SD = 1.11 ) (p = 0.140), socio-economic status in coastal urban vs. low (SD = 0.37) vs. high (SD = 0.50) (p <0.001) and knowledge of cervical cancer in the coastal urban vs 16 , 1 (SD = 1.94) vs (SD = 2.01) 16.3 (p = 0.840). Comparison of the age of first sexual intercourse and socioeconomic status in women with positive IVA in coastal and urban areas found to differ significantly. Extension and cross-sectoral cooperation regarding the postponement of marriage and pemberiaan employment opportunities wider for women Keywords: IVA, Total Couple Sexual, Parity, Knowledge of Cervical Cancer, Socio-Economic Status, Age First Related Sexual. ABSTRAK Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara yang sedang berkembang. Salah satu metode untuk mendeteksi gejala prakanker yaitu dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Wanita di Kabupaten Karawang ditemukan cukup banyak yang mengalami IVA positif. Menganalisis perbandingan karakteristik (usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan seksual, paritas, status sosial ekonomi) dan pengetahuan tentang kanker serviks pada wanita dengan Inspkesi Visual Asam asetat (IVA) positif di pesisir dan perkotaan. Penelitian analitik komparatif dengan rancangan penelitian menggunakan desain potong silang terhadap karakteristik wanita yang meliputi usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan, paritas, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir dan perkotaan. Subjek penelitian sebanyak 110 responden di Kabupaten Karawang tahun 2010. Analisis data menggunakan uji Chi Kuadrat. Usia pertama kali berhubungan seksual di pesisir vs di perkotaan 17,4 tahun (SD=2,94) vs 20,4 tahun (SD=2,87) (nilai p<0,001), jumlah pasangan seksual di pesisir vs di perkotaan 1,2 (SD=0,58) vs 1,1 (SD=0,46) (nilai p= 0,221), paritas di pesisir vs di perkotaan 2,3 (SD=1,32) vs 2 (SD=1,11) (nilai p= 0,140), status sosial ekonomi di pesisir vs di perkotaan rendah (SD=0,37) vs tinggi (SD=0,50) (nilai p<0,001 ) dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir vs di perkotaan 16,1 (SD=1,94) vs (SD=2,01) 16,3 (nilai p= 0,840). Perbandingan usia pertama kali berhubungan seksual dan status sosial ekonomi pada wanita dengan IVA positif di daerah pesisir dan perkotaan ditemukan berbeda secara bermakna. Penyuluhan dan kerjasama lintas sektoral mengenai penundaan usia pernikahan dan pemberiaan peluang kerja yang lebih luas bagi perempuan Kata kunci: IVA, Jumlah Pasangan Seksual, Paritas, Pengetahuan tentang Kanker Serviks, Status Sosial Ekonomi, Usia Pertama kali Berhubungan Seksual. COMPARISON OF FEATURES AND KNOWLEDGE OF CERVICAL CANCER IN WOMEN WITH VISUAL INSPECTION ACETIC ACID ( IVA ) POSITIVE IN COASTAL AND URBAN ABSTRACT Cervical cancer ranks second of cancer that strikes women in the world and the first order for women in developing countries. One method for detecting precancerous symptoms is by inspection Visual Inspection Acetic acid (VIA). Women in Karawang found pretty much experiencing positive IVA. Analyzing the comparison of characteristics (age at first intercourse, number of sexual partners, parity, socioeconomic status) and knowledge of cervical cancer in women with Visual Inspkesi acetic acid (VIA) is positive in the coastal and urban areas. Comparative analytical research with the research design used cross-sectional design of the characteristics of women which includes the age of first intercourse, number of partners, parity, socioeconomic status and knowledge of cervical cancer in the coastal and urban areas. Subject of the study were 110 respondents in the Karawang regency in 2010. Data were analyzed using Chi Square test. The age of first intercourse in coastal urban vs. 17.4 years (SD = 2.94) vs 20.4 years (SD = 2.87) (p <0.001), number of sexual partners in the coastal urban vs 1, 2 (SD = 0.58) vs 1.1 (SD = 0.46) (p = 0.221), parity in the coastal urban vs 2.3 (SD = 1.32) vs. 2 (SD = 1.11 ) (p = 0.140), socio-economic status in coastal urban vs. low (SD = 0.37) vs. high (SD = 0.50) (p <0.001) and knowledge of cervical cancer in the coastal urban vs 16 , 1 (SD = 1.94) vs (SD = 2.01) 16.3 (p = 0.840). Comparison of the age of first sexual intercourse and socioeconomic status in women with positive IVA in coastal and urban areas found to differ significantly. Extension and cross-sectoral cooperation regarding the postponement of marriage and pemberiaan employment opportunities wider for women Keywords: IVA, Total Couple Sexual, Parity, Knowledge of Cervical Cancer, Socio-Economic Status, Age First Related Sexual.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEPUTUSAN IBU MEMILIH PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGKALAN KABUPATEN KARAWANG Ari Antini
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.191

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia masih belum memuaskan, terbukti dari masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu maupun bayi adalah faktor pelayanan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan sebagai penolong pertama pada persalinan. Departemen Kesehatan menetapkan target 90 % persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010. Berdasarkan laporan profil KIA Kabupaten Karawang Puskesmas Pangkalan merupakan Puskesmas dengan cakupan linakes terendah sebesar 68,8% (2009), 73,2% (2010), dan  75,75% (2011). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan faktor budaya dengan keputusan ibu memilih penolong persalinan dan menganalisis faktor yang bersifat dominan dalam keputusan ibu memilih penolong persalinan. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan case control. Sampel penelitian sebanyak 94 ibu pasca salin tahun 2012, 47 ditolong non nakes (kasus) dan 47 ditolong nakes (kontrol). Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pangkalan Kabupaten Karawang pada bulan Maret – April 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan keputusan ibu memilih penolong persalinan adalah sikap (OR=2,616 dan p<0,05), dan faktor budaya (OR= 4,823 dan p<0,05). Variabel yang tidak berhubungan dengan keputusan ibu memilih penolong persalinan adalah pengetahuan (OR (IK 95%) = 1,435 (0,622-3,310) dan p>0,005). Variabel yang bersifat dominan dalam keputusan ibu memilih penolong persalinan adalah faktor budaya OR=4,275 dan  p<0,05). Terdapat hubungan sikap ibu, faktor budaya dan faktor budaya bersifat dominan dalam keputusan ibu memilih penolong persalinan. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Budaya, penolong persalinan CORRELATION OF KNOWLEDGE, THE ATTITUDES AND CULTURAL FACTORS TO THE MOTHER’S DECISION CHOSE HELPER OF CHILDBIRTH IN THE WORK AREA PUSKESMAS PANGKALAN DISTRICT KARAWANG ABSTRACT Development success of health in Indonesia is still not satisfactory, proven from still high the maternal mortality rate (MMR) and Infant mortality rate (IMR). One factor that greatly influences the occurence of maternal and infant mortality are factor service is strongly influenced by ability and skill health workers as helper fisrt on childbirth. The departement of health setting target 90% of chilbirth were being helped by health workers in 2010. Based on the report profile KIA district Karawang in 2010 scope linakes 78,64%, only lower than the target much as 90%. The purpose of this research is analyzing the relation of knowledge, the attitudes and cultural factors to the mother’s decision chose helper of childbirth and analyze a factor that is dominant in mother’s decision chose helper childbirth. The design of this research is analytic research with  case control. Sample research a total of 94 mother post childbirth , 47 were being helped non health workers (cases) and 47 helped health workers (control). Collecting data using a questionnaire. Analysis of data test using chi square and test regression logistics. This research carried out in the work area Puskesmas Pangkalan district Karawang in Maret-April 2013. The results showed that the variables associated with decision mother chose helper childbirth is attitude with (OR=2,616 and p=0,023), cultural factors with (OR= 4,823 and p=0,000). The variable doesn’t correlate with decision mother choose helper childbirth is knowledge (OR (IK 95%) = 1,435 (0,622-3,310) and p>0,005). variable that is dominant in decision mother chose helper childbirth is culture (OR(IK95%)=4,275(1,993-9,170) and p value=0,002). Increasing approach to cultural factors that were held by the public through public figure is part of efforts to increase childbirth by health workers.  Keyword : knowledge, attitude, culture, helper childbirth
GAMBARAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOKERTO 01 KABUPATEN PEKALONGAN Rizki Rosyida; Maslikhah .; Suwondo .
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.188

Abstract

ABSTRAK Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa MMR global pada 2010 sebesar 220 / 100.000 KH, sedangkan di Indonesia 2010 oleh 210 / 100.000 KH MMR, MMR di Indonesia pada tahun 2012 359/100 000 KH. Angka kematian ibu yang tinggi disebabkan oleh pre-eklampsia dan eklampsia (48,39%), perdarahan (22: 58%), penyebab lain (29,03%). Puskesmas Wonokerto 01 pada bulan Januari - Desember 2013 ada 831 wanita yang disiapkan hanya 76 ibu berstiker. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian yang berhubungan dengan masalah kehamilan. P4K merupakan terobosan untuk penurunan dipercepat di MMR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu hamil tentang pengetahuan, sikap dan praktek dalam perencanaan program pencegahan dan komplikasi persalinan (P4K) Wilayah Kerja Puskesmas 01 Wonokerto Pekalongan. desain penelitian deskriptif. Populasi sampel dari 257 pria dan 144 responden melalui teknik proporsional random sampling. Instrumen melalui kuesioner dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tertinggi dari bangunan pengetahuan adalah pengetahuan ibu hamil dengan cukup banyak (43,1%), ibu hamil sebagai negatif (59,7%) dan kurang latihan P4K sebanyak (57,6%). Dianjurkan untuk profesional kesehatan, terutama Puskesmas dapat memberikan informasi atau lebih pendidikan kesehatan mendalam tentang kehamilan, terutama perencanaan dan pencegahan komplikasi persalinan, sehingga ibu hamil benar-benar - benar-benar memahami dan merencanakan pengiriman dan pencegahan komplikasi. Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, praktek. DESCRIPTION OF PREGNANT WOMEN IN THE BEHAVIOR OF LABOR PROGRAM PLANNING AND PREVENTION COMPLICATIONS ( P4K ) WORKING IN THE HEALTH DISTRICT 01 WONOKERTO PEKALONGAN ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO) reported that the global MMR in 2010 amounted 220/100.000 KH, while in Indonesia 2010 by 210/100.000 KH MMR, the MMR in Indonesia in 2012 359/100 000 KH. High maternal mortality rate is caused by pre-eclampsia and eclampsia (48.39%), hemorrhage (22:58%), other causes (29.03%). Health center Wonokerto 01 from January - December 2013 there were 831 women who put up only 76 mothers berstiker. It is seen from the high number of deaths related to pregnancy problems. P4K is a breakthrough for the accelerated decline in MMR. The purpose of this study was to determine the behavior of pregnant women about the knowledge, attitude and practice in prevention program planning and delivery complications (P4K) Working Area Health Center 01 Wonokerto Pekalongan. Descriptive research design. Population sample of 257 men and 144 respondents through a proportional random sampling technique. Instrument through questionnaires using univariate analysis. The result showed that the highest percentage of premises knowledge is the knowledge of pregnant women with quite as much (43.1%), pregnant women as being negative (59.7%) and less P4K practice as much (57.6%). It is recommended to health professionals, especially health centers can provide information or more in-depth health education about pregnancy, especially planning and prevention of complications of childbirth, so that pregnant women really - really understand and plan the delivery and the prevention of complications. Keyword: Knowledge, attitudes, practices.
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER DI PAUD TETUKODESA KIOS KEBON DALEM LOR PRAMBANAN KLATEN Septi Suranto; Tinah .
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.190

Abstract

ABSTRAK Perilaku sosial (personal sosial) merupakan salah satu kategori perkembangan anak toddler yang berhubungan dengan kemampuan mandiri seperti memakai baju sendiri, pergi ke toilet sendiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.Perkembangan personal sosial anak toddler tidak semuanya maksimal lebih dari 25% anak toddler mengalami keterlambatan perkembangan.Keterlambatan perkembangan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama dari faktor orang tua yaitu pola pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh, gambaran perkembangan personal sosial dan hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan personal sosial anak toddler. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey analitik dan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 2-3 tahun di PAUD Tetuko Desa Kios Kebondalem Lor Prambanan Klaten, dimana semua anak tersebut adalah anak toddler yaitu sejumlah 53, dengan teknik purposive sampling  diperoleh sampel 49 dan analisa data chi square. Hasil perhitungan chi square dengan α = 0,05, diperoleh nilai X2 hitung 11.031 dan p value = 0,004 (p < 0,05), berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan personal sosial anak toddler. Kata Kunci : Pola asuh, Perkembangan personal sosialASSERTIVE EFFECT ON ABILITY TRAINING EXPRESS ANGRY SCHIZOPHRENIA PATIENTS WITH HISTORY OF VIOLENT BEHAVIOR IN HOSPITAL GRHASIA DIY ABSTRACT Social behavior (personal social) is one category of toddler child development associated with the ability of self as wearing their own clothes, go to the toilet alone, socialize and interact with their environment. Personal social development toddler age children are not all up more than 25% of children experiencing developmental delays toddler. Delays in development can be affected by various factors, especially of factors that parents parenting. This study aims to describe parenting, on the development of social and personal relationships parenting parents with toddler son social personal development. The study was conducted by using survey methods of analytic and cross sectional approach. The population is all toddler children in early childhood Tetuko Kios Kebondalem Lor  Prambanan Klaten number 53, with purposive sampling technique samples obtained 49 and chi square analysis of the data. Chi square calculation results with α = 0.05, the value of  X2 count 11 031 and p value = 0.004 (p <0.05), mean Ha accepted and Ho rejected. From this study it can be concluded that there is a relationship with the parent parenting personal development social toddler son. Keyword: Parenting, personal social development.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS REMAJA DI SMK BHINNEKA KARAWANG TAHUN 2013 Solihah Eneng
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.189

Abstract

ABSTRAK Arus globalisasi menimbulkan perubahan sosial dan perubahan nilai-nilai di masyarakat, diantaranya adalah meningkatnya aktivitas perilaku seks berisiko di kalangan remaja yang dapat memengaruhi kualitas kesehatan dan kualitas hidup remaja. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian seks pranikah pada remaja cukup tinggi dan semakin meningkat, hal ini menyebabkan angka kehamilan tidak diinginkan semakin mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku seks remaja di SMK Bhinneka Karawang dengan faktor internal (pengetahuan dan sikap) dan faktor eksternal (pengaruh orangtua, pengaruh teman sebaya dan sumber informasi). Penelitian secara potong silang dilaksanakan dari Maret-Juli 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja kelas X dan XI di SMK Bhinneka Karawang berjumlah 448 siswa yang kemudian dipilih secara acak dengan menggunakan teknik pengambilan sampel proporsi sehingga diperoleh 110 orang siswa. Data yang digunakan adalah data primer, dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Analisis statistik dilakukan secara uji Chi Kuadrat. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara variabel faktor internal (pengetahuan dan sikap) dan faktor eksternal (pengaruh orangtua, pengaruh teman sebaya dan sumber informasi) dengan perilaku seks remaja (p<0,05). Simpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara faktor internal dan eksternal dengan perilaku seks remaja di SMK Bhinneka Karawang sehingga perlu kerjasama pihak-pihak terkait guna melakukan antisipasi terhadap perilaku seks berisiko pada remaja. Kata kunci: faktor internal, faktor eksternal, perilaku seks remaja. FACTORS ASSOCIATED WITH TEENS SEX BEHAVIOR IN SMK BHINNEKA KARAWANG YEAR 2013 ABSTRACT Globalization effect change social values in society, and change among them are increasing the behavior of sex risk among adolescent that can affect the quality of health and the quality of their life. Many studies showed that premarital sex rate in adolescents quite high and it is the cause of unwanted pregnancy getting serious. The purpose of this study was to determine the correlation between adolescent’s sex behavior with  internal factors (including knowledge and attitude), and the external factors (cover the the influence of parents, influence of their peers and information sources). Cross sectional research was conducted in March to July 2013. The population in this research is the whole adolescents class X and XI in the Bhinneka Karawang Vocational Secondary School totaled 448 students are then selected randomly by using the technique of sampling proportions so that the retrieved 110 students. The data used is primary data, the questionnaire as an instrument of research. Statistical analysis was performed with Chi Square test. Bivariate analysis results showed that there were significant differences between the variable internal factors (including knowledge and attitudes) and external factors (cover the influence of parents, influence of their peers and information sources) with sex behavior of adolescents (p<0,05). Conclution: there is a correlation between the internal and external factors with adolescent’s sex behavior in Bhinneka Karawang Vocational Secondary School so that the necessary cooperation of the parties concerned in order to perform risky sex behavior against anticipation in adolescent. Keywords: internal factors, external factors, adolescent’s sex behavior.
PERBANDINGAN KENAIKAN KADAR Hb PADA IBU HAMIL YANG DIBERI Fe DENGAN Fe DAN BUAH BIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN Artathi Eka Suryandari; Ossie Happinasari
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.187

Abstract

ABSTRAK Kurangnya zat besi dalam makanan merupakan penyebab umum anemia yang dialami oleh wanita hamil. Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Jika entri off besi tidak ditambahkan selama kehamilan, mudah untuk anemia defisiensi besi. Oleh karena itu, ibu hamil harus makan makanan yang kaya zat besi sayuran hijau seperti, kacang kering, buah kering, bit merah. Beet root, yang dikenal sebagai akar bit merah. Ini adalah salah satu jenis tanaman dari kelompok Amaranthaceae dan memiliki nama latin dari bit gula yang mengandung tembaga dan besi sekitar hampir 7% dan asam folat yang sangat baik untuk membantu pembentukan otak bayi dan mengatasi masalah anemia. Besi terkandung di dalamnya juga mampu mempertahankan metabolisme energi. Penelitian ini menggunakan pre-test dan kontrol post-test group design. Responden dalam penelitian ini bahwa semua wanita hamil yang berada di Puskesmas Purwokerto Selatan. Sampel yang diambil disengaja pada wanita hamil yang memeriksa PHC Selatan dari Purwokerto baik untuk kasus dan kontrol sejumlah 30 orang yang terdiri dari 15 kasus responden dan 15 responden kontrol. Semua pemeriksaan responden tingkat Hb dengan mudah sentuhan GHB, sebelah responden diberikan kasus 500ml jus bit akar selama tujuh hari sementara mengkonsumsi Fe, setelah tujuh hari dari semua responden diperiksa kembali tingkat hemoglobin nya. Analisis hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan tes t Independen untuk menguji perbedaan to-2 kelompok independen. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat Hb pada ibu hamil sebelum diberikan Fe di wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan adalah 8,40 g%, berarti tingkat Hb pada ibu hamil setelah Fe diberikan di wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan adalah 9,70 g%, rata-rata tingkat Hb pada ibu hamil sebelum diberikan Fe dan Buah Bits di wilayah puskesmas Purwokerto Selatan adalah 9,70 g%, berarti tingkat Hb pada ibu hamil setelah Fe Bits diberikan dan pusat kesehatan di wilayah Purwokerto Selatan 10.30 g %, ada perbedaan peningkatan kadar Hb setelah pemberian Fe dan Fe + bit di wilayah puskesmas Purwokerto Selatan dengan nilai ρ = ​​0,009. Kata kunci: Hemoglobin, Fe, Buah bit COMPARISON OF LEVELS RISE Hb PREGNANT WOMEN ARE GIVEN Fe Fe AND FRUIT WITH BIT OF WORK HEALTH IN THE SOUTH PURWOKERTO ABSTRACT Lack of iron in the diet is a common cause of anemia experienced by pregnant women. The need for iron increases during pregnancy, especially in the last trimester. If the entry off iron is not added during pregnancy, it is easy to iron deficiency anemia. Therefore, pregnant women should eat foods rich in iron such green vegetables, dried beans, dried fruit, red beet. Beet root, known as red beet root. This is one kind of plant from the group Amaranthaceae and has the Latin name of Beta vulgaris containing copper and iron around almost 7% and folic acid which is very good to help the baby's brain formation and overcome the problem of anemia. Iron contained therein are also able to maintain energy metabolism. This study uses a pre-test and post-test control group design. Respondents in this study that all pregnant women who are in Puskesmas South Purwokerto. Samples taken accidental in pregnant women who check in PHC South of Purwokerto both for cases and controls a number of 30 people consisting of 15 respondents cases and 15 control respondents. All respondents examination Hb levels with easy touch GHB, next to the respondents given case 500ml beet root juice for seven days while consuming Fe, after seven days of all respondents checked back his hemoglobin level. Analysis of test results performed using Independent t tests for testing the differences to-2 independent groups. The analysis showed that the mean Hb levels in pregnant women before given Fe in the region of South Purwokerto health centers was 8.40 g%, mean Hb levels in pregnant women after a given Fe in the region of South Purwokerto health centers was 9.70 g%, the average level of Hb in pregnant women before being given Fe and Fruit Bits in the region of South Purwokerto health centers was 9.70 g%, mean Hb levels in pregnant women after a given Fe Bits and health centers in the region of South Purwokerto 10.30 g%, there are differences in the increase Hb levels after administration of Fe and Fe + bits in the region of South Purwokerto health centers with the value ρ = 0.009. Keywords: Haemoglobin, Fe, beet roof

Page 1 of 1 | Total Record : 10