cover
Contact Name
Rahmad Hidayat
Contact Email
rahmad_dayat22@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
jiappublik.ummat@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Administrasi Publik (JIAP)
ISSN : 23392932     EISSN : 26155826     DOI : -
Core Subject : Social,
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) adalah salah satu jurnal penelitian yang dikelola oleh Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Mataram, p-ISSN 2339-2932 & ISSN Online: 2615-5826. Tiap tahun terbit dua kali yakni bulan Maret dan September. Adapun cakupan publikasi pada JIAP adalah hasil penelitian di bidang administrasi publik.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2021): Maret" : 7 Documents clear
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DI KABUPATEN BOGOR (Studi Kasus Kecamatan Cibinong Dan Kecamatan Sukamakmur) Rikmanen Zidane; Rahmat Hidayat; Rudyk Nababan
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 9, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v9i1.4149

Abstract

The importance of education for every citizen of Indonesia is to improve the quality of human beings with good character and morals, however, until now the problems regarding education are still not resolved. One of them is that the 9-year Compulsory Education policy is not evenly distributed throughout Indonesia, as happened in Bogor Regency which has guaranteed the implementation of compulsory education in all its regions, but there are still districts that have made the policy a success to date. This study aims to describe or describe the 9 Year Compulsory Education policy implemented in Bogor Regency, especially in Cibinong and Sukamakmur Districts. The method in this research is a descriptive method with a qualitative point of view. Regarding information retrieval techniques that researchers make using interviews, observation and documentation. Actions in data analysis are data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification and using the theory of policy implementation from George C. Edward III which includes communication, resources, disposition and bureaucratic structures. The results of this study show that the implementation of the 9-year compulsory education in Bogor Regency is not evenly distributed in every district. This is because the communication carried out to the community is still not optimal, there is still a lack of available resources, and it is not maximized in carrying out tasks and the support of the bureaucratic structure that is still not optimal.
PENATAAN PASAR TRADISIONAL BERDAYA SAING DI KOTA MAKASSAR Syaharuddin Syaharuddin; Zaldi Rusnaedy; anirwan anirwan
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 9, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v9i1.3333

Abstract

Tata Kelola Pasar Tradisional di Kota Makassar masih terkesan semraut kumuh dan becek sehingga pasar tradisional tidak mampu bersaing dengan perkembangan pasar modern. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Tata Kelola Pasar Tradisional Berdaya Saing di Kota Makassar dari aspek perlindungan dan pemberdayaan pasar tradisional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui, wawancara, observasi, telaah dokumen. Wawancara mendalam terhadap informan penelitian dilakukan untuk menggali informasi terkait permasalahan pokok penelitian. Selanjutnya observasi dilakukan terhadap kondisi Pasar Pa’Baeng-Baeng, Pasar Toddopuli, Pasar Terong dan telaah dokumen dengan melakukan kajian mendalam dokumen laporan, peraturan-peraturan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola pasar tradisional di Kota Makassar ditinjau pada aspek perlindungan pasar tradisional belum berjalan dengan efektif. lokasi usaha atau pasar yang sulit diakses sehingga pedagang kadangkala lebih memilih berjualan di pinggir. Selain itu, juga disebabakan karena masih lemahnya keberpihakan pemerintah daerah terhadap para pedagang di pasar tradisional. Sementara pada aspek pemberdayaan pasar tradisional juga belum berjalan dengan efektif. Hal ini ditandai dengan masih rendahnya pembinaan yang dilakukan oleh pihak PD Pasar Makasasr Raya terhadap para pedagang. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan agar pihak PD Pasar Makassar Raya perlu mengidentifikasi ulang terkait dengan kebutuhan pengelola yang akan ditempatkan pada setiap pasar. Selanjutnya dengan pembangunan gedung yang layak dan penyediaan lahan parkir serta menata ulang konsep penataan posisi lods sehingga tidak ada lagi pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan pelataran. Sistem kerja pegawai terutama petugas kebersihan perlu diubah agar bekerja setiap 2 jam untuk membersihkan area.
Model Inkremental : Evaluasi Program Peningkatan Kesempatan Kerja di Provinsi Riau Eko Handrian; Rosmita Rosmita; Merry Chindy Khan
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 9, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v9i1.4217

Abstract

Model kebijakan inkremental merupakan model kebijakan yang bersandar kepada kebijakan sebelumnya dengan sedikit modifikasi. Program peningkatan kesempatan kerja adalah bentuk program hasil dari model inkremental yang tidak dimodifikasi. Rendahnya lapangan pekerjaan secure menjadi pokok perhatian dalam persoalan ketenagakerjaan dan target dari agenda tujuan pembangunan berkelanjutan Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program peningkatan kesempatan kerja melalui evaluasi kebijakan sistematis melalui metode penelitian kualitatif dengan teknik analisa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukan bahwa model inkremental program peningkatan kesempatan kerja berorientasi kepada peningkatan skill individu dan tidak mampu menjawab persoalan ketenagakerjaan yang membutuhkan lapangan pekerjaan dan penciptaan lapangan kerja baru melalui penciptaan wirausaha baru, kemudian ditemukan tidak ada integrasi target program dengan target agenda tujuan pembangunan berkelanjutan Provinsi Riau.
Strategi Kelompok Nelayan dalam Mereduksi Politik Patron Klien di Kabupaten Maros abdul chalid; taufiq manji
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 9, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v9i1.3245

Abstract

Kecamatan Bontoa merupakan daerah pesisir yang sebagian besar wilayahnya dihuni oleh penduduk nelayan. Pada masyarakat ini berlaku tatanan sosial yang sangat dipengaruhi oleh sistem kepemilikan material atau sumber daya ekonomi dari sektor kelautan yang menjadi sumber penghasilan utama mereka. Sumber daya tersebut meliputi modal dan alat tangkap yang hanya dimiliki oleh segelintir nelayan. Hal tersebut sebagai faktor utama lahirnya pembagian kerja yang berdampak pada stratifikasi sosial di dalam kehidupan masyarakat nelayan setempat. Nelayan yang tidak memiliki alat tangkap disebut sawi, bekerja pada nelayan yang memiliki alat tangkap disebut punggawa. Sistem ini telah berlangsung secara turun temurun. Terjadi hubungan timbal balik yang saling tergantung satu dengan lainnya. Akan tetapi, hubungan tersebut tidak sejajar. Punggawa memiliki posisi sebagai patron dan nelayan pekerja sebagai klien. Punggawadi Kecamatan Bontoa merupakan tokoh kuat yang pengaruhnya hampir menyamai pengaruh seorang bangsawan pada masa lalu. Dalam kegiatan elektoral pengaruh punggawa ini dimanfaatkan secara maksimal oleh aktor politik yang berkontentasi memperebutkan kursi kepala daerah. Sebagian nelayan menyadari bahwa hubungan ini tidak sehat karena menciptakan ketergantungan secara ekonomi, sosial, dan bahkan politik. Sebab itu, berusaha   menciptakan budaya demokrasi melalui kelompok nelayan.
Analisis Pemanfaatan Dana Desa di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019 Era Prestoroika Prestoroika; M. Awaluddin; Sulaiman Sulaiman
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 9, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v9i1.4067

Abstract

Desa dituntut untuk dapat memanfaatkan dana desa sebaik dan semaksimal mungkin. Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran dana desa mencapai Rp 257 triliun sejak 2015 hingga 2019. Total anggaran dana desa sebesar Rp 257 triliun selama 5 tahun tidak pernah mengalami penurunan setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 83.931 wilayah administrasi setingkat desa di Indonesia pada tahun 2018. Kalimantan Barat memiliki 14 Kabupaten/Kota. Alokasi dana desa khususnya untuk Kabupaten Sambas berjumlah 204.977.785 (dalam ribu rupiah) atau sebesar 204 Milyar Rupiah. Alokasi dana desa untuk Kabupaten Sambas sebesar 0,3% dari jumlah alokasi nasional. Desa Sebunga merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Pemanfaatan Dana Desa telah dilaksanakan di Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis  pemanfaatan dana desa di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, observasi, dan analisis data. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan dokumen-dokumen yang diperoleh dari Desa. Jumlah pendapatan Desa Sebunga Tahun 2019 berjumlah 1.414.324.377,00. Jumlah pendapatan dari Dana Desa adalah sebesar 918.324.585,00. Anggaran belanja pada realisasi pendapatan dan belanja sebesar 918.324.599,00 dan sebesar 879.446.700,00 pada realisasi belanja yang digunakan untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) pada realisasi pendapatan dan belanja desa Sebunga Tahun 2019 sebesar Rp 38.877.899,00.Pemanfaatan dana desa di Desa Sebunga telah digunakan untuk 30 kegiatan. Kegiatan tersebut terkelompok dalam 5 Bagian dan 9 Sub Bagian.
KETERLIBATAN PREMAN PADA PEMILIHAN LEGISLATIF 2019 DI KOTA MAKASSAR Taufiq Manji; Abdul Chalid
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 9, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v9i1.3244

Abstract

Preman ialah orang yang menggunakan bentuk kekerasan verbal maupun non verbal untuk mencapai tujuan, serta seringkali menggunakan kelompok. Penelitian ini bertujuan mengetahui keterlibatan preman pada pemilihan legislatif tahun 2019 di kota Makassar dan mengetahui bentuk keterlibatan preman pada Pemilu. Jenis penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan observasi dan wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka. Penelitian ini disajikan secara eksploratif dan memberikan informasi mendalam dengan gaya fenomenologi. Sumber data dalam penelitian yakni, yakni data primer dari observasi dan wawancara mendalam serta dokumentasi lapangan dan data sekunder dari telaah pustaka yang terkait dengan penelitian terkait, yaitu buku, foto, media massa dan sumber informasi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan preman dalam pemilihan legislatif di Kota Makassar didasari atas empat hal yakni rasional instrumental, rasional nilai, tindakan afektif dan tindakan tradisional. Bentuk-bentuk keterlibatan preman pada pemilihan Pemilu tersebut yaitu memperlebar jaringan pemenangan, mobilisasi massa, mengawal basis suara dan mengintimidasi lawan politik. Secara garis besar keterlibatan preman didasari aspek tradisi, tekanan dan rasionalitas.
STRUKTUR PEMBENTUK PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT MAMUJU TENGAH DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN TERHADAP ARAS TAMMAUNI PADA PILKADA TAHUN 2015 muchlis muchlis; Juanda Nawawi; Sukri Sukri
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 9, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v9i1.3563

Abstract

This paper describes the structure forming voting behavior Central Mamuju community in providing support to Aras Tammauni. Structures that shape the behavior of the public choose the reciprocation, emotional, traditions, and economic capital. By using qualitative research methods, this study shows that people give support to Aras Tammauni as a form of payment for services Aras Tammauni, especially the migrants Mamuju Central, from the first set foot in Mamuju Middle society homesteader got a lot of help from Aras Tammauni form economic and security needs. Another aspect is the old ideas (conservatively) Central Mamuju original community of the status of nobility attached to Aras Tammauni, indigenous people believe in Aras Tammauni as heir to the heroism inherited from his father and grandfather Daen Tammauni na Maccerinnai. In addition to having the status of nobility, Aras Tammauni also known by the public as a person who is friendly and humorous, people never hesitate to communicate or ask for help against Aras Tammauni, with a friendly personality and humorous as it can change the emotional connection people with Aras Tammauni that should hesitate because nobility status to be close. Finally, the economic capital Aras Tammauni donated in social activities and to assist the needs of life, the economic capital transmission becomes eligibility for Aras Tammauni moral because society considers such actions are a reflection of the generous and morals.

Page 1 of 1 | Total Record : 7