cover
Contact Name
Ni Wayan Sartini
Contact Email
etno@journal.unair.ac.id
Phone
+628123034605
Journal Mail Official
etno@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Budaya Kampus B UNAIR Jl. Dharmawangsa Dalam Surabaya-60286
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
ETNOLINGUAL
Published by Universitas Airlangga
ISSN : -     EISSN : 25800280     DOI : https://doi.org/10.20473/etno.v3i2.14640
Etnolingual is a journal that is focused on highlighting the links between language and culture of all societies in the world. Without limiting the topic of study in terms of culture only, other linguistic studies such as; First, Second and Foreign Language Teaching and Acquisition, Language Planning, Translation, Clinical Linguistics, Pragmatics and pure linguistic studies, are also accepted.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 1 (2023): ETNOLINGUAL" : 5 Documents clear
PREPOSITION ERRORS IN @BARACKOBAMA’S CAPTION OF INSTAGRAM POSTS Ruri Fadhilah Kurniati; Amelia Panji Sekar Pameling
ETNOLINGUAL Vol. 7 No. 1 (2023): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v7i1.11975

Abstract

The purpose of this study is to identify the prepositional errors that are made in the captions of @barackobama’s Instagram posts. This study employed a qualitative descriptive research methodology. The data in this study is 167 post captions of @barackobama Instagram accounts during 2022. Based on Azar’s (2006) prepositional theory, this study finds 2 prepositional errors, which is equal to 1,2%, in two different captions. The errors are preposition of time and preposition of place. The results of this study differ from those of Dwiyanti (2017) and Putri (2019). They found more errors than the number of errors in this study. The difference in the number of errors found can be because the subjects of their study are Indonesian students who are English foreign language learners. While the subject of this study is an English native speaker. The captions of the Instagram posts @barackobama are highly recommended for students to learn English.
Alih Kode dan Campur Kode dalam Komunikasi Komunitas Pecinta Film Cinefoxx Sasa Maharani
ETNOLINGUAL Vol. 7 No. 1 (2023): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v7i1.42387

Abstract

Abstract Language use in a community is something common to occur. How a community communicate by a certain group can produce a speech community (Duranti, 2009). In a multilanguage community today, there are many people who are able to speak two or more language in their daily lives. This multilanguage communication in the community then produced code-switching and code-mixing phenomenon in the community of speech. The method that will be used in this study is a qualitative method with observation and interviews with the research subjects. In this study, a linguistic anthropology study will be conducted concerning a cinephile community in Indonesia. The community is called “Cinefoxx”. The linguistic phenomenon that will be observed in this community is the code-switching and code-mixing from from Indonesian to English and vice versa. It was found that in this study, code-switching and code-mixing are often done by the Cinefoxx community member were apparent in the in-group communication and when the group member upload a social media contents. The objective of the code-switching and code-mixing are to be able to use more common or more known terminology and to reach a wider audience. Keywords: Linguistic anthropology, code-switching, code-mixing, community Abstrak Penggunaan bahasa dalam suatu komunitas merupakan sesuatu yang lumrah terjadi. Cara suatu komunitas berkomunikasi yang dilakukan oleh kelompok tertentu dapat menghasilkan suatu komunitas tutur (Duranti, 2009). Dalam masyarakat multibahasa saat ini, sudah banyak orang yang mampu menggunakan dua bahasa atau lebih dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi multibahasa yang ada di masyarakat ini kemudian menimbulkan fenomena alih kode dan campur kode di lingkungan masyarakat. Penelitian ini akan menggunakan metode qualitative dengan mengunakan metode observasi dan wawancara dengan para subjek penelitian. Pada kajian ini, penelitian linguistik kebudayaan dilakukan terhadap suatu komunitas pecinta film di Indonesia, Cinefoxx. Adapun fenomena linguistik yang diamati pada komunitas ini adalah fenomena alih kode dan campur kode dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris dan sebaliknya. Ditemukan bahwa pada penelitian ini, alih kode dan campur kode kerap kali dilakukan oleh para anggota komunitas Cinefoxx tidak hanya pada komunikasi di dalam kelompoknya, tetapi juga ketika mengunggah konten-konten di sosial media. Tujuan dari penggunaan alih kode dan campur kode ini yaitu untuk menggunakan terminologi yang lebih umum atau mudah dipahami, serta untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Kata Kunci: Linguistik kebudayaan, alih kode, campur kode, komunitas
TINDAK ILOKUSI SARKASME PADA REPRODUKSI TUTURAN PENGGUNA TIKTOK KELAS 4-6 SEKOLAH DASAR DI SURABAYA Irfa Rafiatuz Zukhrufin; Rafida Mumtaz; Izzatin Nada Al Jannah
ETNOLINGUAL Vol. 7 No. 1 (2023): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v7i1.43539

Abstract

Abstrak Kebijakan untuk tetap di rumah saat pandemi Covid-19 mempengaruhi kenaikan intensitas penggunaan gawai pada masayarakat. Kenaikan ini membuka akses lebih luas terhadap berbagai platform dan media online. TikTok sebagai salah satu platform online yang popularitasnya sedang tinggi, menarik perhatian pada setiap lapisan usia, utamanya anak-anak. Popularitas dalam TikTok yang merebut minat anak-anak menjadi salah satu potensi pengembangan perilaku reproduksi tuturan anak, khususnya kelas 4-6 sekolah dasar yang sedang dalam gemar melakukan imitasi pada sisi kebahasaan yang mudah ditemui dalam TikTok. Dalam hal ini peran orang tua dan guru sebagai pihak terdekat anak menjadi penting untuk dipertimbangkan. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengetahui bagaimana persepektif orang tua dan guru dalam memandang fenomena TikTok terhadap anak sebagai upaya perlindungan. Penelitian ini berfokus pada bagaimana perspektif orang tua dan guru terhadap media sosial TikTok berpengaruh pada tindak ilokusi perilaku reproduksi tuturan anak kelas 4-6 sekolah dasar di Surabaya dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, muncul temuan bahwa anak-anak melakukan imitasi dan reproduksi tren bahasa di TikTok di media sosial saja. Melalui data yang ditemukan, peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak cenderung mengimitasi tuturan sarkas yang dilihat dari analisis tindak ilokusinya, serta perbedaan persepsi antara orang tua yang menganggap bahwa TikTok berdampak negatif karena hanya berjoget saja dan guru yang menganggapnya positif karena mengasah kreativitas. Kata Kunci: Anak-anak, Guru, Imitasi, Orang tua, Sarkasme, TikTok, Tindak Ilokusi
Strategi Permintaan Maaf dalam Klarifikasi Figur Publik kepada Masyarakat di Media Sosial: Apology Strategy in Public Figures' Clarification on Social Media Permas Adinda Chintawidy
ETNOLINGUAL Vol. 7 No. 1 (2023): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v7i1.43670

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan tindak tutur permintaan maaf dalam klarifikasi yang disampaikan figur publik melalui media sosial kepada masyarakat berdasarkan model strategi Cohen dan Olshtain (1981). Strategi yang digunakan kemudian dihubungkan dengan konteks sosial yang dipengaruhi oleh status sosial para figur publik sesuai dengan teori kesantunan Brown & Levinson (1987) yaitu kekuatan sosial, jarak sosial, dan beratnya pelanggaran. Sumber data penelitian ini adalah unggahan permintaan maaf melalui takarir pada akun Instagram pribadi beberapa figur publik dalam ranah industri hiburan Indonesia sejak bulan sejak Januari hingga Juni 2022. Adapun figur publik yang dimaksud adalah IK, OSD, dan DC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga dari enam jenis strategi yang paling banyak digunakan oleh para figur publik, yaitu permintaan maaf langsung, permintaan maaf tidak langsung dalam bentuk memberikan penjelasan, dan permintaan maaf tidak langsung dalam bentuk menawarkan perbaikan. Selain itu, terdapat pula perbedaan status sosial berupa achieved status yang dimiliki para figur publik jika dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Akibatnya, ketika dihubungkan dengan tingkat kesantunan berdasarkan kekuatan sosial, dapat disimpulkan bahwa figur publik cenderung tidak menggunakan jenis strategi yang beragam saat meminta maaf kepada masyarakat dalam media sosial. Kata-kata kunci: klarifikasi, permintaan maaf, figur publik, konteks sosial, Instagram
MOST FREQUENT WORDS USED IN PRIDE AND PREJUDICE’S NOVEL AND MOVIE Septi Haryati; Homsatun Nafiah
ETNOLINGUAL Vol. 7 No. 1 (2023): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v7i1.43952

Abstract

Abstract Altering a novel into a screenplay has been recorded as the interesting process in the field of literary works. There will be a number of adjustments that become consideration of the director particularly dialogues. This research aims to analyze the lexical differences used by Pride and Prejudice story in both novel and movie’s version. Also, the researchers strive to interpret the results based on the highlight of each text. The novel and movie script are converted into .txt format, and using AntConc device to sort the 50 highest words used by those sources. Then, the word list is categorized based on the part of speech by Mulyana (2013). The findings reveal that in the fifty word list, most of the lexical results include in the part of speech categories except Adjective and Exclamation. Thus, the first rank in the word list is positioned by the article (the) with the number of 918 times used in the movie and 4330 times used in the novel. The dominant issue can be portrayed through observing the noun and pronoun. They chiefly indicate the gender issue experienced by the main character of the story.

Page 1 of 1 | Total Record : 5