cover
Contact Name
Dessy Ariyanti
Contact Email
dessy.ariyanti@che.undip.ac.id
Phone
+62247460058
Journal Mail Official
j.reaktor@che.undip.ac.id
Editorial Address
Department of Chemical Engineering, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Reaktor
Published by Universitas Diponegoro
Reaktor invites contributions of original and novel fundamental research. Reaktor publishes scientific study/ research papers, industrial problem solving related to Chemical Engineering field as well as review papers. The journal presents paper dealing with the topic related to Chemical Engineering including: Transport Phenomena and Chemical Engineering Operating Unit Chemical Reaction Technique, Chemical Kinetics, and Catalysis Designing, Modeling, and Process Optimization Energy and Conversion Technology Thermodynamics Process System Engineering and products Particulate and emulsion technologies Membrane Technology Material Development Food Technology and Bioprocess Waste Treatment Technology
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Volume 3 No.1 Desember 1999" : 7 Documents clear
Studi Banding Pengaruh Urea dan Piridoksin Sebagai Nutrisi pada Proses 8 – 11 Fermentasi Limbah Cair Pabrik Gula (A Comparison Study for Urea and Pyridoxine as Nutrient in Cane Sugar Waste Fermentation Process Setiaty Pandia
Reaktor Volume 3 No.1 Desember 1999
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3029.087 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.3.1.8-11

Abstract

Molase merupakan limbah pabrik gula yang mengandung karbohidrat, bernilai ekonomis rendah dan melalui proses fermentasi menghasilkan alcohol. Dengan memvariasikan kondisi operasi antara lain lama fermentasi, tingkat keasaman (pH) dan konsentrasi molase sebagai media fermentasi, diamati kualitas dan kuantitas butanol yang dihasilkan dengan penambahan nutrisi berupa urea ataupun piridoxin sebanyak 2 ppm. Penambahan piridoxin dan urea menghasilkan butanol dengan kualitas dan kuantitas lebih baik daripada penambahan piridoxin atau urea saja. Dengan nutrisi piridoxin dan urea (masing-masing 2 ppm), 500 ml molase dengan konsentrasi 50% volume, lama fermentasi 44 jam serta pH 5,0 menghasilkan 38 ml butanol dengan kemurnian 94,3% (volume).   Kata kunci : molase, fermentasi, piridoxin, urea, butanol
Kinerja Reaktor Semi Kontinyu Berpengaduk untuk Oksidasi Dua Fasa Gas- 12 – 17 Cair Asetaldehid (The Performance of Semi Continue Stirred Reactor for Acetaldehyde Biphasic Oxidation) S Suprapto
Reaktor Volume 3 No.1 Desember 1999
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4350.385 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.3.1.12-17

Abstract

Oksidasi fasa cair asetaldehid menggunakan udara dan katalis homogeny Mangan Asetat telah dilakukan dalam penelitian ini. Untuk memahami reaksi heterogen gas-cair tersebut, maka telah dilakukan dua rangkaian penelitian yaitu enaluasi mengenai hidrodinamika reactor dengan pengukuran koefisien perpindahan massa gas-cair, dan evaluasi reaksi kimia oksidasi asetaldehid. Reaktor berpengaduk mekanis yang digunakan dioperasikan pada tekanan atmosfir. Beberapa variabel kunci seperti kecepatan pengadukan, laju alir gas dan suhu telah diujikan untuk memperoleh informasi mengenai kinerja reactor. PAda kondisi operasi yang dipelajari, kenaikan konversi reaksi (atas dasar asetaldehid) dipengearuhi oleh kenaikan laju alir gas. Namun untuk laju alir lebih besar dari 6.10-5 m3/detik, laju alir gas menjadi kecil pengaruhnya terhadap kenaikan konversi reaksi. Kecepatan pengadukan dan suhu berpengaruh lebih kecil terhadap konversi reaksi dibandingkan dengan pengaruh laju alir gas. Kata kunci: Reaktor semi kontinyu, gas-cair, asetaldehid
aplikasi teknologi bersih untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada industri logam-kuningan purwanto purwanto; Ori T Hartonegoro; Syamsul Huda; Ratri Nugraheni
Reaktor Volume 3 No.1 Desember 1999
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3251.263 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.3.1.18-21

Abstract

Proses produksi industri logam kuningan meliputi pengecoran, pemesinan, penyiapan bahan untuk proses akhir dan proses akhir (finishing). Proses finishing dapat berupa coating , pengecatan maupun elektroplanting. Pada setiap langkah proses dapat terjadi kehilangan bahan yang cukup berarti  maupun kegagalan proses yang menyebabkan terjadinya produk tolakan yang cukup besar. Aplikasi teknologi bersih pada industry logam-kuringan ini meliputi perbaikan proses, penggantian bahan dan perbaikan teknologi. Secara umum hasil penerapan memberikan produk tolakan yang cukup berarti sehingga dapat menekan biaya produksi.
Elektroplating Tembaga pada Baja Menggunakan Elektrolit Asam Lemah Purwanto Purwanto; Sri Rukiyawati; Aprilina Purbasari
Reaktor Volume 3 No.1 Desember 1999
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3132.302 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.3.1.22-25

Abstract

Elektroplanting tembaga pada besi baja  telah dilakukan dengan menggunakan larutan elektrolit tak beracun asam asetat sebagai pengganti larutan beracun sianida. Variable proses yang dipelajari yaitu perbandingan konsentrasi asam asetat terhadap tembaga sulfat (X1), suhu elektrolit (X2), kerapatan arus katoda (X3), kerapatan arus anoda (X4),  dan jarak anoda-katoda (X5). Percobaan menunjukkan bahwa pemakaian asam asetat  sebagai elektrolit asam lemah menghasilkan endapan yang cemerlangdengan efisiensi arus cukup tinggi berkisar 95%. Variable yang mempunyai efek positif berturut-turut yaitu perbandingan konsentrasi, kerapatan arus katoda, dan kerapatan arus anoda. Sedangkan efek negatif berasal dari pengaruh jarak anoda-katoda dan suhu elektrolit. Pengaruh variabel proses terhadap logam berat yang melapisi katoda (Yd) dan efisiensi arus (η) didekati dengan persamaan linier, dengan kesalahan pendekatan relatif sebesar 20%. Kondisi terbaik ditunjukkan oleh efisiensi arus sebesar 94,5% dan hasil plating yang sangat cemerlang pada X1 = 50 (gr/l) / 100 (gr/l), X2 = 50 0C, X3 = 300 Ampere/m2, X4 = 200 Ampere/m2, dan X5 = 3 cm.
Kesetimbangan Fasa Ekstraksi β-Karotin Dari Minyak Sawit dengan CO2 Superkritik Aji Prasetyaningrum
Reaktor Volume 3 No.1 Desember 1999
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5586.732 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.3.1.26-33

Abstract

Karotin merupakan komponen minor bernilai tinggi yang terkandung dalam minyak sawit. Peranan karotin adalah sebagai unsure pendukung vitamin A dan mencegah penyakit kanker. Hal ini membantu meningkatkan harga jual dari β-karotin.Untuk bahan makanan dan obat-obatan perlu dikembangkan metode pemisahan yang dapat mengambil produk tanpa mendegradasi bahan bakunya. Ekstraksi dengan pelarut superkritik merupakan metode pemisahan yang memanfaatkan daya melarutkan dan sifat-sifat difusional fluida superkritik. Penggunaan pelarut tidak berbahaya (CO2) dan dapat dipisahkan dari produk akhir dengan metode pemisahan yang sederhana dan hemat energy merupakan keunggulan proses ini.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model kesetimbangan fasa ekstraksi superkritik β-karotin dari minyal sawit dengan persamaan keadaan Redlich-Kwong-Soave dan Peng Robinson yang dilengkapi aturan pencampuran asli maupun aturan pencampuran Kwak-Mansoori. Data yang tersedia dari literature dipergunakan untuk menentukan harga optimum parameter interaksi biner dalam system tersebut. Model kesetimbangan fase yang didapat selanjutnya digunakan untuk melacak kondisi operasi serta untuk memerikan gambaran tentang kebutuhan perancangan peralatan pemisahan.Hasil penelitian menunjukkan kondisi operasi yang optimal untuk proses ekstrasi superkritik β-karotin dari minyak sawit adalah pada suhu 70 0C dan tekanan 300 bar.pada kondisi operasi tersebut dicapai selektivitas proses yang tertinggi.Kata kunci : β-karotin, minyak sawit, CO2 superkritik
KESETIMBANGAN ADSORBSI SENYAWA ORGANIK VOLATIL PADA PERMUKAAN TANAH (SUATU PREDIKSI MODEL) Hargono Hargono
Reaktor Volume 3 No.1 Desember 1999
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3221.63 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.3.1.34-38

Abstract

Model adsorbsi klasik Langmuir dan BET (Brauer-Emmet-Teller) memberikan titik awal dalam pengembangan model mengenai "equilibrium state" senyawa organik volatil pada permukaan tanah. Moisture content (kandungan air) dalam tanah merupakan faktor kunci  (key factor) peristiwa adsorpsi. Prediksi model persamaan diberlakukan untuk tanah kering , lembab dan basah. Pada keseimbangan adsorpsi senyawa organik volatil di udara dan di tanah memberikan korelasi antara konsentrasi uap senyawa organik volatil dikorelasikan dengan moisture content tanah. Teori menunjukkan 3 sub model tanah yang paling dominan adalah adsorpsi yang dilakukan oleh tanah kering (dry soils).
Bioreaktor Membran untuk Reaksi Enzimatik Penisilin G I.G. Wenten; I.N. Widiasa
Reaktor Volume 3 No.1 Desember 1999
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5898.972 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.3.1.1-7

Abstract

Bioreaksi kontinyu telah diketahui sebagai suatu cara efisien untuk diaplikasikan pada industri. Pada penelitian ini, dua jenis bioreaktor (suatu reaktor enzim yang dilengkapi dengan membran filtrasi aliran melintang bioreaktor dengan serat berongga) digunakan untuk menghidrolisis Penisilin G secara kontinyu. Percobaan menggunakan dua membran komersial, yaitu mikrofiltrasi dengan ukuran pori 0,2 µm dari x-flow dan ultrafiltrasi dengan BM 30.000 dari DDSS. Selanjutnya suatu model empiris dikembangkan untuk menggambarkan dinamika fluks pada ultrafiltrasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa membran ultrafiltrasi memberikan rejeksi yang lebih tinggi (15 LMH) dan rejeksi yang lebih tinggi (99,2%) dicapai dengan membran ultrafiltrasi. Secara umum, konversi yang dicapai berada pada kisaran 22 – 99 %, dan ini lebih rendah dari sistem batch. Konversi substrat yang tinggi sangat penting untuk menurunkan kehilangan substrat dan menurunkan biaya proses. Pada sistem bioreaktor dengan serat berongga, hal ini dapat dilakukan dengan menurunkan kecepatan fluks dan mempengaruhi waktu tinggal substrat. Kecepatan fluks yang rendah juga penting untuk menghindari pembentukan gel pada permukaan membran.   Kata kunci : reaktor enzim, mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, penisilin G

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

1999 1999


Filter By Issues
All Issue Volume 25 No.1 April 2025 2025: Just Accepted and Article in Press Volume 24 No.3 December 2024 Volume 24 No.2 August 2024 Volume 24 No.1 April 2024 Volume 23 No.3 December 2023 Volume 23 No.2 August 2023 Volume 23 No.1 April 2023 Volume 22 No. 3 December 2022 Volume 22 No.2 August 2022 Volume 22 No. 1 April 2022 Volume 21 No.4 December 2021 Volume 21 No. 3 September 2021 Volume 21 No. 2 June 2021 Volume 21 No. 1 March 2021 Volume 20 No.4 December 2020 Volume 20 No.3 September 2020 Volume 20 No.2 June 2020 Volume 20 No.1 March 2020 Volume 19 No. 4 December 2019 Volume 19 No. 3 September 2019 Volume 19 No. 2 June 2019 Volume 19 No. 1 March 2019 Volume 18 No. 4 December 2018 Volume 18 No. 3 September 2018 Volume 18 No. 2 June 2018 Volume 18 No. 1 March 2018 Volume 17 No. 4 Desember 2017 Volume 17 No. 3 September 2017 Volume 17 No. 2 Juni 2017 Volume 17 No.1 Maret 2017 Volume 16 No.4 Desember 2016 Volume 16 No.3 September 2016 Volume 16 No. 2 Juni 2016 Volume 16 No.1 Maret 2016 Volume 15 No.4 Oktober 2015 Volume 15 No.3 April 2015 Volume 15, No.2, OKTOBER 2014 Volume 15, No.1, APRIL 2014 Volume 14, No. 4, OKTOBER 2013 Volume 14, No. 3, APRIL 2013 Volume 14, Nomor 2, Oktober 2012 Volume 14, Nomor 1, April 2012 Volume 13, Nomor 4, Desember 2011 Volume 13, Nomor 3, Juni 2011 Volume 13, Nomor 2, Desember 2010 Volume 13, Nomor 1, Juni 2010 Volume 12, Nomor 4, Desember 2009 Volume 12, Nomor 3, Juni 2009 Volume 12, Nomor 2, Desember 2008 Volume 12, Nomor 1, Juni 2008 Volume 11, Nomor 2, Desember 2007 Volume 11, Nomor 1, Juni 2007 Volume 10, Nomor 2, Desember 2006 Volume 10 No. 1 Juni 2006 Volume 09 No. 02 Desember 2005 Volume 09 No.1 Juni 2005 Volume 08 No.2 Desember 2004 Volume 08 No.1 Juni 2004 Volume 07 No.2 Desember 2003 Volume 07 No. 1 Juni 2003 Volume 6 No. 2 Desember 2002 Volume 6 No. 1 Juni 2002 Volume 5 No.2 Desember 2001 Volume 5 No. 1 Juni 2001 Volume 3 No.1 Desember 1999 More Issue