cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
KEAIRAN
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI PARTISIPATIF, TINJAUAN RENCANA OPERASI, D.I.JETIS, KABUPATEN SRAGEN Slamet Hargono
KEAIRAN Nomor 1, Tahun 7, JULI 2000
Publisher : KEAIRAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3470.166 KB)

Abstract

Perencanaan jaringan irigasi pada dua tahun terakhir ini mengalami perubahan, yaitu dengan melibatkan unsur Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) pada proses perencanaannya. Hal ini merupakan tindak lanjut dari inpres No. 3 tahun 1999 tentang Reformasi Kebijakan Pengelolaan Irigasi. Pada prinsipnya suatu jaringan irigasi teknis yang sudah ada dilakukan rehabilitasi/up grading, dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi jaringan yang ada agar tercapai efisiensi pemakaian air. Setelah proses desain dan masa konstruksi dapat dilakukan pada suatu wilayah daerah/sistem irigasi tertentu, kemudian dilakukan Penyerahan Pengelolaan Irigasi (PPI). Dengan telah dilakukannya penyerahan pengelolaan irigasiini nantinya, maka berarti pengelolaan jaringan irigasi akan diserahkan secara penuh kepada petani (P3A dan Gabungan P3A). Dari pemikiran ini, maka suatu perencanaan/desain irigasi partisipatif akan terkait dua aspek sekaligus yaitu aspek non teknis dengan melibatkan langsung P3A/Gabungan P3A mulai dari awal proses perencanaan dan aspek teknis yang menggunakan buku pegangan yang ada dengan melibatkan Dinas Pengairan setempat. Pembahasan pada rencana operasi dimulai dari tinjauan tentang persediaan dan kebutuhan air, rencana tanam dan kalender tanam; rencana operasi yang meliputi sistem pembagian air baik pada saat ini maupun yang diusulkan. Pada tahap berikutnya, P3A/Gabungan P3A harus dapat menangani permasalahan teknis baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan operasional melalui Kerja Sama Operasional (KSO) dan Kerja Sama pengelolaan (KSP). Dengan metode Pemahaman Partisipasi Kondisi Pedesaan (PPKP) petani/P3A diberdayakan untuk dapat berperan aktif dalam melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi.
Mathematical Approach of Riverbed Propagation Endro P. Wahono
KEAIRAN No. 2 - Tahun 12 Desember 2005
Publisher : KEAIRAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.153 KB)

Abstract

Berbagai macam pengambilan keputusan ideal yang berkaitan dengan rekayasa persungaian mensyaratkan sebuah studi menyeluruh pada perilaku sungai (respon sungai) baik akibat perubahan alam maupun akibat intervensi manusia. Dalam mempelajari respon sungai, terdapat banyak aspek yang harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan morfologi sungai. Propagasi dasar sungai akibat perubahan lokal adalah salah satu aspek penting yang membutuhkan perhatian khusus karena dampaknya terhadap perubahan morfologi sungai. Sayangnya aspek ini belum dikaji dengan jelas karena fenomenanya yang kompleks. Tujuan utama tulisan ini adalah untuk mempelajari sekaligus mendapatkan fomulasi matematis bagaimana dasar sungai berperilaku akibat perubahan debit atau kekasaran bantaranya. Sebuah pendekatan matematis satu dimensi telah dirumuskan pada tulisan ini untuk menjelaskan secara sederhana proses konveksi - difusi yang terjadi pada propagaasi dasar sungai. Prinsip conveksi - difusi sebuah besaran dijadikan dasar pengembangan formula matematis dalam tulisan ini dengan mengadaptasikan batasan-batasanya dalam batasan-batasan morfologi sungai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan perilaku dasar sungai dengan metode matematis sederhana hanya dapat digunakan sebagai perkiraan umum. Hal tersebut dikarenakan kedua variabel: wave celerity (c3) dan diffusion factor (D) telah diasumsikan sebagai variabel yang linear. Sedangkan pada kenyataanya, kedua variabel tersebut berperilaku tidak linear. Dengan demikian pemahaman atas kemungkinan pemberlakuan formula yang dihasilkan serta batasan-batasan berlakunya formula tersebut menjadi hal yang sangat penting diperhatikan. Pendekatan numeris sangat direkomendasikan pada penelitian lanjutan untuk mempelajari lebih lanjut perilaku propagasi dasar sungai.  Kata kunci: morfologi sungai, dasar sungai, pendekatan matemtis, konveksi-difusiPermalink: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/keairan/article/view/2744[How to cite: Wahono, E.P. (2005). Mathematical Approach of Riverbed Propagation, Jurnal Keairan, 12 (2): 54-63]
PERMODELAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM ANALISIS DISTRIBUSI RUANG DEBIT BANJIR (SPATIAL DISTRIBUTION OF FLOOD) SUNGAI BERINGIN Pranoto Samto Atmojo; Priyo Nugroho Parmantoro; Dyah Ari Wulandari; Suharyanto Suharyanto
KEAIRAN No.2 - Tahun 8 DESEMBER 2001
Publisher : KEAIRAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.513 KB)

Abstract

The significant and un-controlled land use change in Bringin River has affected the downstream area i.e.,increased  flooding intensity and frequency. This condition is becoming worse with the increase number developer opening the area at the upstream area. Therefore, the impact of the downstream flooding should also be the responsibility of those developers. This paper focused on the evalution of spatial distribution of the river discharge over the Bringin River’s catchment area, which therefore able to give some indication on the responsibility proportion on floodings. The paper demonstrate the use of GIS to model the spatial distribution of floods over the catchment area. This paper show that there’s 6.39 % increase in 2002 floodings. In general, the total proportion of the overall developer in less than 15 % compared to the “contribution of traditional housing of about more than 25 %.
PENGARUH SUDUT DATANG GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN UNIT LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG Sriyana Sriyana
KEAIRAN Nomor 2, Tahun 13, DESEMBER 2006
Publisher : KEAIRAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.009 KB)

Abstract

Angle of wave direction is highly influence on the amount of damage in the armour layer unit breakwater. This research is aimed at knowing in the influence of angle of wave direction toward damage in armour layer unit. There kind of angle of wave direction is used in this research. There were 0o, 15o, and 30o with employing tetrapod, cubes, and rubble mound as the armour layer. This study is carried out by means of irregular breaker waves on phisical modeling with non-overtopping condition. The result of measurements indicate that increasingly angle of wave direction 0o have largest effect to determination of the amount of damage in the armour layer unit of breakwater than 15o, and 30o.
Pengelolaan Air Permukaan di Wonoharjo Kabupaten Karanganyar Supadi Supadi
KEAIRAN No. 2 - Tahun 12 Desember 2005
Publisher : KEAIRAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.085 KB)

Abstract

The purpose of the research is to discuss and choose of the structures for managing of run-of water resources.This research is conducted by observing  the soil layers of 130x300 m2 wide and 4 m depth at 17th stations in Kabupaten Karang Anyar. Water table, hard soil, and gravel-soil is parameter for choosing the structure that is allowable. Hard-soil or water tabel on 2.0 - 2.5 meter at Colomadu, Kebakramat, Jaten, Tasik Madu,and Karang Anyar. Hard-soil or water tabel  on 2.5 – 3.0 meter at Matesih, Karang Pandan, Mojogedang, Jumapolo, and Ngargoyoso.Hard-soil on 3.0 – 4.0 at Kerjo, Jumantono, Jatipuro, and Jatiyoso. Big gravel-soil at Tawang Mangu, and Jenawi.The result showed that small dam or horizontal infiltration hole-water is allowable at Jenawi, Tawang Mangu, Karang Anyar, Jaten, Tasik Madu. Vertical infiltration hole-water is allowable at anothers. Keywords: small dam, infitration hole-water, hard soil, water table, big gravel-soilPermalink: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/keairan/article/view/2746[How to cite: Supadi (2005). Pengelolaan Air Permukaan di Wonoharjo Kabupaten Karanganyar, Jurnal Keairan, 12 (2): 64-71]

Page 2 of 2 | Total Record : 15