cover
Contact Name
Ervin Nurhayati
Contact Email
purifikasi@gmail.com
Phone
+6281339952643
Journal Mail Official
purifikasi@gmail.com
Editorial Address
Department of Environmental Engineering, ITS Campuss, Sukolilo, Surabaya, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Purifikasi
ISSN : 14113465     EISSN : 25983806     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Purifikasi was published since January 2000 by Division of Journal Purifikasi Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environment and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya in collaboration with the Association of Indonesian Sanitary and Environmental Techniques (IATPI) East Java. Jurnal Purifikasi is published twice a year in July and December, covers topics on technology and management related to environmental engineering field.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi" : 10 Documents clear
PENYISIHAN BAHAN ORGANIK ALAMI PADA AIR PERMUKAAN DENGAN OZONISASI DAN OZONISASI - FILTRASI Mohammad Rangga Sururi
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.220

Abstract

Pada proses desinfeksi dengan ozon, keberadaan bahan organik aromatik dan tak jenuh alami di dalam air baku dapat menyebabkan terbentuknya produk samping desinfeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyisihan bahan organik aromatik dan tak jenuh dengan proses ozonisasi dan proses ozonisasi ditambah filtrasi. Sampel air yang digunakan berasal dari air danau di Situ Ciburuy. Penelitian skala laboratorium dilakukan secara batch dengan waktu kontak ozonisasi 10, 20, 30, 40, dan 50 menit, pada kontaktor dengan volume 1,5 liter. Sementara filter menggunakan media granular activated carbon (GAC), dengan variasi tebal media (1) yaitu GAC setebal 25 cm, sedangkan variasi tebal media (2) GAC setebal 15 cm. Metode yang digunakan untuk mengukur konsentrasi sisa ozon adalah Indigo Colorimetric. Bahan organik aromatik dan tak jenuh diukur dengan parameter UV254. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan organik aromatik tergantung kepada konsentrasi dan waktu kontak (CT). Hasil terbaik diperoleh pada proses ozonisasi - filter dengan media variasi 1, efisiensi penyisihan organik aromatik dan organik tak jenuh mencapai 86,31%.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK GULA MENGGUNAKAN KOLAM AERASI DENGAN PENAMBAHAN INOLA-121 Lily Oktavia
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.221

Abstract

Kandungan organik limbah cair pabrik gula perlu diturunkan terlebih dahulu sebelum akhirnya dibuang ke badan air penerima. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan INOLA-121 dalam menurunkan konsentrasi BOD520dari limbah cair pabrik gula serta mencari hubungan antara penambahan dosis INOLA-121, penambahan baffle, dan pengaruh waktu detensi terhadap efisiensi kolam aerasi. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan aliran kontinyu. Volume reaktor uji adalah 50 Liter Variabel konsentrasi INOLA-121 yang ditambahkan sebesar 3 mg/l, 4 mg/l, dan 5 mg/l. Variasi waktu detensi 1 dan 2 hari, serta variabel penambahan baffle pada reaktor uji. Parameter uji adalah BOD520, DO dan TSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa penambahan baffle dan tanpa penambahan INOLA-121 pada reaktor uji pada td = 2 hari memberikan efisiensi penurunan BOD520 sebesar 89,3%. Efisiensi penurunan BOD520 dengan penambahan INOLA-121 sebesar 5 mg/l pada td = 2 hari mencapai 91,2%. Pada reaktor uji dengan baffle dan tanpa penambahan INOLA-121 dalam waktu kontak (td) 2 hari diperoleh efisiensi 91,3%. Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan baffle pada kolam aerasi sama efektifnya dengan penambahan INOLA-121. Peningkatan waktu detensi dari satu hari menjadi dua hari dapat meningkatkan efisiensi penurunan BOD rata-rata sebesar 10% pada setiap reaktor uji.
ANALISIS INTERKONEKSI HIDRAULIKA MATA AIR DENGAN SUMUR BOR DENGAN MENGACU MERAPI METEORIC WATER LINE (MMWL) Agus Budhie Wijatna
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.222

Abstract

The springs of Umbul Lanang (MA-1) and Umbul Wadon (MA-2) are clean water resources for the community of Yogyakarta Special Region. Operating of 5 new boreholes (SB 1-5) which is located at the same location on the southern slopes of Mount Merapi feared would reduce both of springs discharge. The objectives of this research was to determine a Merapi Meteoric Water Line (MMWL) which would be used as a reference to analyze how the hydraulic interconnection between SB and MA. This study was completed as part of a larger research of the dynamics groundwater studies using natural isotopes on the southern slope of Mount Merapi. The results showed that the isotopic composition of groundwater in the SB-1, SB-2, SB-3, SB-4 similar to the MA-1 and MA-2, and the origin of groundwater are come from the recharge zone which located at the elevation 1136 to 1260 m.asl. While the isotopic composition of SB-5 different with MA-1 and MA-2. It can be concluded that the operation of SB-1, SB-2, SB-3, SB-4 will decrease the discharge of MA-1 and MA-2, while SB-5 has no effect.
PENENTUAN KEDALAMAN BATUAN GRANIT DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER ALPHA DI TANGKILING, KALIMANTAN TENGAH Anton Kuswoyo
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.223

Abstract

Geologi di Tangkiling, Kalimantan Tengah termasuk dalam formasi Aluvial dan Tonalit Sepauk, sehingga mempunyai potensi Granit cukup besar. Granit adalah batuan beku dalam yang mempunyai kristal-kristal kasar dengan komposisi mineral dari kwarsa, feldspar, plagioklas sodium dan mineral lainnya. Granit sering dipakai untuk bangunan rumah, monumen, bangunan air, jalan, jembatan dan sebagai batu hias. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan kedalaman Granit sehingga dapat diketahui keberadaannya di bawah permukaan tanah. Penentuan kedalaman granit menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner Alpha pada dua lintasan masing-masing sepanjang 100 meter. Granit ditemukan pada kedalaman 6,4–12,4 meter pada pengukuran di lintasan G1 dengan rentang nilai resistivitas 2945–4444 Ωm, sedangkan pada lintasan G2 granit ditemukan dalam bentuk bongkahan-bongkahan yang terpisah, yakni pada kedalaman 2,5–12,4 meter; 0–10,5 meter dan 1,3–10,5 meter dengan rentang nilai resistivitas 3172 – 4609 Ωm. Batuan lainnya berupa aluvial dan pasir, soil serta gabro. Hasil pengukuran resistivitas sesuai dengan literatur nilai resistivitas granit, pada rentang 3.102 – 106 Ωm.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU Heni Riantin
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.224

Abstract

The purpose of this study is to obtain the condition of existing solid waste management at sources, public perception of integrated solid waste material recovery facility (MRF) development and public participation. The data was collected by distributing 100 questionaires to the public in the District Dayeuhkolot Bandung. Respondents were determined by simple random methods and the number of respondents is determined by SNI 19-3964-1994, analysis of public perception using Likert scale. The results showed as many as 10 % of people still burn their garbage and 6% throw their garbage to the river. Some 76% of people already know about the way of sorting garbage, but only 34% of them implement solid waste segregation. Public perceptions agree with the TPST facilities categorized as very strong or as much as 87.2%. Public perception those are willing to segregation solid waste to support the effectiveness of MRF categorized as strong or as much as 72%.
PENGARUH TURBULENSI TERUMBU BUATAN SILINDER BERONGGA BAGI KESUBURAN PERAIRAN Rudhy Akhwady
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.225

Abstract

Plankton sebagai indikator kesuburan perairan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara dan tingkat sebaran nutriennya. Pola sebaran dan ketersediaan unsur di sekitar habitat struktur juga dipengaruhi oleh adanya turbulensi di sekitar terumbu buatan yang terjadi. Sehingga salah satu cara meningkatkan kesuburan perairan yaitu dengan cara meningkatkan tingkat turbulensinya. Dalam makalah ini akan dikaji model pola aliran di sekitar terumbu buatan berbentuk silinder, diharapkan bentuk terumbu yang diusulkan dapat meningkatkan turbulensi dan jumlah plankton yang tertahan di sekitar terumbu buatan di tempatkan. Hasil pengukuran menunjukkan adanya peningkatan intensitas turbulen di sekitar perairan yang terjadi diantara rongga-rongga terumbu dan diukur pada saat kondisi tanpa terumbu (eksisting) sebesar 1.022 dan terdapat terumbu sebesar 0.655. Keberadaan terumbu buatan ini dapat meningkatkan kesuburan perairan dengan menahan aliran plankton agar bergerak ke dalam terumbu sehingga bisa berlindung dan tidak bergerak melewati terumbu menuju pantai. Dengan demikian plankton di dalam terumbu bisa melakukan pemijahan, perkembangbiakan serta pertumbuhan didalamnya.
UPAYA PENURUNAN KEKERUHAN DAN WARNA AIR SUMUR GALI MENGGUNAKAN KOAGULAN BIJI KELOR DAN FILTRASI KARBON AKTIF Sulaiman Hamzani
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.226

Abstract

Digging well water which is used in the Housing residents Pulo Gebang, East Jakarta is not qualified as drinking water and clean water, the water looks dirty and reddish brown. Based on a preliminary survey of wells, it is not eligible construction and quality. Laboratory results showed turbidity 29 NTU and color 300 TCU. According to the Minister Regulation. 492/Menkes/Per/IV/2010 about drinking water quality requirements 5 NTU turbidity and color of 15 TCU. This study aims to determine the optimum dose of coagulant Moringa seed and produce active carbon filtration thickness decreased turbidity and color levels to meet drinking water quality standard requirements. Research methodology is jartest test coagulant dose variation moringa seeds with 10-80 mg/L, then the optimum dose used in the process of coagulation-flocculation and filtration with granular activated carbon variations in the thickness of 10-100 cm in diameter filter tube 4 ". Turbidity levels measured by turbidimeter and colors with a colorimeter. The results obtained after treatment for 2 NTU turbidity level (95.6% reduction efficiency) and color 10 TCU (88.9% removal efficiency). This treatment combination is able to meet the requirements of drinking water quality with optimum dose of coagulant Moringa seeds 60 mg / L and an active carbon filter with a thickness of 100 cm
EFEKTIFITAS FLUIDISASI TIGA FASE DALAM MENURUNKAN PARAMETER ORGANIK DALAM AIR Novirina Hendrasarie
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.227

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kemampuan reaktor fluidisasi tiga fase dalam meningkatkan kandungan DO dan menurunkan kandungan organik yaitu COD dan mempelajari pengaruh waktu kontak terhadap penurunan COD. Penelitian ini, menggunakan reaktor fluidisasi tiga fase berbentuk kolom kaca dengan ukuran diameter 10 cm dan ketinggian 150 cm. Variabel yang digunakan adalah variabel kecepatan superficial air 7 cm/detik dan kecepatan superficial udara 1,229 cm/detik dengan waktu kontak 0, 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit. Air yang digunakan untuk penelitian adalah air kali Surabaya, dan sebagai kontrol digunakan air PDAM. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kandungan COD tertinggi terjadi pada menit ke 60 dengan persentase penurunan 85 % atau nilai COD sebesar 12 mg/l yang memenuhi standar air bersih menurut PP No. 82 tahun 2001.
RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA HIGH VOLUME AIR SAMPLER UNTUK MENGUKUR TOTAL SUSPENDED PARTICULATE Arief Sabdo Yuwono
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.228

Abstract

Total suspended particulate (TSP) is fine particles in ambient air that settles very slowly and is normally measured using High Volume Air Sampler (HVAS). A HVAS should meet several design criteria, such as air flow rate of 1.13 to 1.70 m3/min according to national standard (SNI). This research produced ​​four HVAS units using different types of fan and air vacuum pumps, i.e. centrifugal fan, axial fan, vacuum pumps with the power of 600 Watt and 1000 Watt. During performance test, the highest flow rate in the order of 0,518 m3/min was produced by 1000 Watt vacuum pump HVAS. Comparison test between designed HVAS and the reference HVAS showed that the ambient TSP concentration was 60.3% of those measured by reference HVAS.
BIOREMOVAL PEWARNA TEKSTIL MENGGUNAKAN KAYU APU DAN ECENG GONDOK ALIRAN KONTINYU Alia Damayanti
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.229

Abstract

Penggunaan tanaman air merupakan salah satu alternatif yang murah dan efisien dalam pengolahan limbah. Pada penelitian ini digunakan variasi pengaturan urutan tanaman uji secara seri (kayu apu – eceng gondok dan eceng gondok – kayu apu) dan variasi konsentrasi limbah zat warna buatan (0,01; 0,005 dan 0,0025 mg/L). Prosedur untuk penelitian ini adalah disiapkan tiga konsentrasi limbah buatan yang berbeda yang diletakkan dalam reservoir. Pada tiap reservoir diparalel menjadi dua rangkaian reaktor, yaitu rangkaian reaktor kayu apu – eceng gondok dan rangkaian reaktor eceng gondok – kayu apu, yang dialirkan secara gravitasi dan kontinu. Pada hari ke nol semua reaktor diisi limbah warna buatan dengan tinggi basah 30 cm kemudian dimasukkan tanaman uji dengan kepadatan 40 mg/cm2 pada tiap-tiap reaktor. Kran pengatur debit dibuka dan dialirkan dengan debit konstan, yaitu 1,32 L/hari. Langkah selanjutnya dilakukan pengamatan untuk parameter warna, COD dan pH setiap dua hari sekali selama 14 hari. Hasil dari parameter akan ditampilkan perubahan parameter dan prosentasenya dalam tabel dan grafik yang kemudian akan dilakukan analisa. Didapatkan hasil removal warna dan COD terbesar terjadi pada reaktor eceng gondok-kayu apu pada konsentrasi 0,0025 g/L. Sedangkan rangkaian tanaman eceng gondok-kayu apu pada konsentrasi limbah 0,01 g/L menghasilkan laju penyisihan warna dan COD perhari yang terbaik. Variasi konsentrasi limbah berpengaruh terhadap kemampuan removal oleh tanaman, dan perubahan nilai pH tidak terpengaruh oleh variasi konsentrasi limbah zat warna tekstil buatan tetapi terpengaruh oleh aktifitas tanaman uji dan aktifitas mikroorganisma dalam reaktor. Nilai pH cenderung semakin turun hingga hari terakhir penelitian. Nilai pH terendah dicapai reaktor eceng gondok – kayu apu pada konsentrasi limbah zat warna 0,0025 g/L, yakni 7,2.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Purifikasi Vol 23 No 2 (2024): Jurnal Purifikasi Vol 23 No 1 (2024): Jurnal Purifikasi Vol 22 No 2 (2023): Jurnal Purifikasi Vol 22 No 1 (2023): Jurnal Purifikasi Vol 21 No 2 (2022): Jurnal Purifikasi Vol 21 No 1 (2022): Jurnal Purifikasi Vol 20 No 2 (2021): Jurnal Purifikasi Vol 20 No 1 (2020): Jurnal Purifikasi Vol 19 No 2 (2019): Jurnal Purifikasi Vol 19 No 1 (2019): Jurnal Purifikasi Vol 18 No 2 (2018): Jurnal Purifikasi Vol 18 No 1 (2018): Jurnal Purifikasi Vol 17 No 2 (2017): Jurnal Purifikasi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal Purifikasi Vol 16 No 2 (2016): Jurnal Purifikasi Vol 16 No 1 (2016): Jurnal Purifikasi Vol 15 No 2 (2015): Jurnal Purifikasi Vol 15 No 1 (2015): Jurnal Purifikasi Vol 14 No 2 (2014): Jurnal Purifikasi Vol 14 No 1 (2014): Jurnal Purifikasi Vol 13 No 2 (2012): Jurnal Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi Vol 12 No 3 (2011): Jurnal Purifikasi Vol 12 No 2 (2011): Jurnal Purifikasi Vol 12 No 1 (2011): Jurnal Purifikasi Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Purifikasi Vol 11 No 1 (2010): Jurnal Purifikasi Vol 10 No 2 (2009): Jurnal Purifikasi Vol 10 No 1 (2009): Jurnal Purifikasi Vol 9 No 2 (2008): Jurnal Purifikasi Vol 9 No 1 (2008): Jurnal Purifikasi Vol 8 No 2 (2007): Jurnal Purifikasi Vol 8 No 1 (2007): Jurnal Purifikasi Vol 7 No 2 (2006): Jurnal Purifikasi Vol 7 No 1 (2006): Jurnal Purifikasi Vol 6 No 2 (2005): Jurnal Purifikasi Vol 6 No 1 (2005): Jurnal Purifikasi Vol 5 No 3 (2004): Jurnal Purifikasi Vol 5 No 2 (2004): Jurnal Purifikasi Vol 5 No 1 (2004): Jurnal Purifikasi Vol 4 No 4 (2003): Jurnal Purifikasi Vol 4 No 3 (2003): Jurnal Purifikasi Vol 4 No 2 (2003): Jurnal Purifikasi Vol 4 No 1 (2003): Jurnal Purifikasi More Issue