cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Publika
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 3, No 01 (2011): Publika" : 5 Documents clear
PENGARUH PARTISIPASI DAN UNCERTAINTY AVOIDANCE DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP BUDGET SLACK PADA PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Wibisono, Windhu
Publika Vol 3, No 01 (2011): Publika
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKebijakan penyusunan anggaran di pemerintah daerah adalah penganggaran partisipatif yang melibatkan masyarakat, satuan kerja-satuan kerja, tim penyusun anggaran, dan DPRD. Pemerintah Provinsi Banten dalam pelaksanaan anggarannya (tahun 2004—2007) cenderung dapat mencapai target anggaran dengan mudah. Hal tersebut merupakan kecenderungan bentuk anggaran yang disusun agar mudah dicapai (budget slack). Penelitian Dunk (1993) dan Falikha-tun (2007) menyebutkan bahwa budget slack dipengaruhi oleh partisipasi secara signifikan. Dunk & Nouri (1998) menyebutkan bahwa faktor ketidakpastian dapat dipertimbangkan untuk menjelaskan budget slack. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh partisipasi dan uncerta-inty avoidance terhadap budget slack pada Pemerintah Provinsi Banten. Model yang dihasilkan diharapkan dapat menjelaskan budget slack disektor pemerintahan. Model yang digunakan pa-da penelitian ini dianalisis dengan metode analisis regresi. Penelitian ini menggunakan partisi-pasi dan uncertainty avoidance sebagai variabel independen yang diduga berpengaruh pada bud-get slack. Instrumen yang digunakan untuk mengukur budget slack, partisipasi, dan uncertainty avoidance adalah instrumen Dunk (1993), instrument Milani (1975) dan instrumen Hofstede (1991). Dilakukan pengujian kualitas data dengan menguji validitas dan reliabilitas dan dilaku-kan pengujian bahwa model telah memenuhi uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat budget slack yang cukup tinggi pada Pemerintah Provinsi Banten. Penelitian ju-ga menghasilkan kesimpulan bahwa partisipasi dan uncertainty avoidance baik secara simultan maupun individual memiliki pengaruh signifikan terhadap budget slack. Semakin tinggi partisi-pasi dari penyusun anggaran yang cenderung mempertahankan tingkat stress rendah dan me-nerima perilaku yang tidak biasa untuk menyiasati ketidakpastian maka akan semakin tinggi budget slack yang dibuat oleh penyusun anggaran. Untuk meminimalkan budget slack, Pemerin-tah Provinsi Banten disarankan mengoptimalkan pengendalian internal dan sistem informasi dalam proses penyusunan anggaran. Kata Kunci: partisipasi, uncertainty avoidance, budget slack
PENGARUH OTONOMI PENGELOLAAN ANGGARAN DAN BUDAYA KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI KELURAHAN (Penelitian Pada 6 Kelurahan di Kecamatan Cengkareng Kotamadya Jakarta Barat) Handayani, Suci
Publika Vol 3, No 01 (2011): Publika
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKecamatan Cengkareng sebagai salah satu daerah di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat adalah merupakan bagian dari komponen organisasi pemerintahan terendah yang lebih dekat kepada masyarakat dan mewakili pemerintahan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mem-pelajari dan menguji secara empiris seberapa besar pengaruh Otonomi Pengelolaan Anggaran dan budaya kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai Kantor Kelu-rahan di lingkungan Kecamatan Cengkareng, serta melihat faktor yang lebih dominan dalam mempengaruhi kinerja pegawai Kantor Kelurahan di lingkungan Kecamatan Cengkareng. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk mengukur seberapa be-sar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Uji hipotesis dengan uji t untuk menguji pengaruh secara parsial dan uji F untuk menguji secara simultan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software statistic (SPSS versi 15 Tahun 2006). Hasil pengujian diperoleh bahwa secara simultan Otonomi Pengelolaan Anggaran dan budaya kerja mempunyai penga-ruh signifikan terhadap kinerja pegawai kantor kelurahan di lingkungan Kecamatan Cengka-reng. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dimana Fhitung = 18,480 > Ftabel = 3,15. Begitu juga deng-an hasil uji t test diperoleh bahwa secara parsial variabel Otonomi Pengelolaan Anggaran dan budaya kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai kantor kelurahan di lingkungan Kecamatan Cengkareng. Hal ini dilihat dari hasil uji t (X1Y) dimana thitung = 5,095 > ttabel = 1,986 dan uji t (X2Y) dimana thitung = 2,312 > ttabel = 1,986. Sedangkan otonomi memiliki pengaruh lebih dominan terhadap kinerja pegawai. Kata kunci: otonomi, anggaran, budaya kerja
PENGARUH PERSEPSI MENGENAI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PENGEMBANGAN INDUSTRI KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN TANGERANG Bastian, Yosep Tommy
Publika Vol 3, No 01 (2011): Publika
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini akan mengupas secara mendalam tentang faktor-faktor apakah yang mempe-ngaruhi pengembangan industri kepariwisataan di kabupaten tangerang di lihat dari bebera-pa variabel, yaitu partisipasi masyarakat dan infrastruktur. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel partisipasi masyarakat dan infrastruktur dapat menjelaskan variabel dependen. Uji hipotesis dilakukan dengan t-test untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk menguji variabel independen secara simultan digunakan F-test. Dari hasil yang diperoleh adalah bahwa kontribusi yang diberikan kedua variabel bebas terhadap keberhasilan pengembangan industri kepariwisataan masing-masing adalah 51.9% dan 54.3% tanpa mengontrol pengaruh yang satu dengan yang lain. Nilai koe-fisien determinasi/koefisien penentu (R square) yang diperoleh yaitu sebesar 0.587 (atau se-besar 58.7%) mencerminkan variasi perubahan pada variabel partisipasi masyarakat dan in-frastruktur, bahwa pengembangan industri kepariwisataan dapat ditentukan/dideterminasi oleh semua variabel secara simultan sebesar 58.7%, dan sisanya yaitu 41.3% merupakan deter-minasi dari dimensi lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini, dengan model regresi berganda sebagai berikut Y = 1.166 + 0.273 X1 + 0.327 X2. Semua besaran di atas adalah signi-fikan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini, menginformasikan bahwa variabel mengenai persepsi partisipasi masyarakat dan infrastruktur merupakan dua faktor penting da-lam pengembangan   industri kepariwisataan. Dengan kata lain, keberhasilan pengembangan industri kepariwisataan tidak terlepas dari partisipasi masyarakat dan infrastruktur baik seca-ra individu maupun secara bersama-sama. Kata Kunci : partisipasi, infrastruktur, pengembangan
KAJIAN PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN DALAM RANGKA REVITALISASI PASAR TRADISIONAL DI WILAYAH DKI JAKARTA Good, Dasmir
Publika Vol 3, No 01 (2011): Publika
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui : (i) beda pilihan tempat berbelanja masyara-kat antara sebelum dengan setelah ada pembangunan pasar modern yang letaknya berdeka-tan dengan pasar tradisional yang telah ada sebelumnya; (ii) beda pilihan masyarakat yang tinggal di kawasan permukiman tertata baik dengan yang tinggal di kawasan permukiman kampung sekitar pasar tradisional Bendungan Hilir dan pasar tradisional Perumnas Klender dalam memilih tempat berbelanja setelah ada pasar modern dibangun berdekatan letaknya dengan pasar tradisional; (iii) beda pilihan masyarakat yang tinggal di sekitar pasar tradisio-nal Bendungan Hilir dengan yang tinggal di sekitar pasar tradisional Perumnas Klender da-lam memilih tempat berbelanja setelah ada pasar modern dibangun berdekatan letaknya de-ngan pasar tradisional. Penelitian ini menggunakan Desain Kausalitas dan Deskriptif, mema-kai metoda survey dan mengambil sample dengan purposive sampling di lingkungan permuki-man yang tertata baik dan perkampungan kota sekitar Pasar Tradisional Bendungan Hilir dan Perumnas Klender, Provinsi DKI Jakarta.             Analisis yang digunakan untuk menganalisis data ádalah (i) Uji beda memakai metoda Uji T dan Uji Anova serta Analisis Deskriptif yang dilakukan dengan program komputer SPPS. Hasil penelitian ini menunjukan, Pertama; terda-pat perbedaan yang signifikan pilihan masyarakat berbelanja sebelum dan setelah ada pemba-ngunan pasar modern yang berdekatan letaknya dengan pasar tradisional yang telah ada se-belumnya. Kedua; terdapat perbedaan yang signifikan pilihan berbelanja masyarakat yang tinggal di kawasan permukiman tertata baik dengan yang tinggal di kawasan permukiman kumuh sekitar pasar tradisional Bendungan Hilir dan pasar tradisional Perumnas Klender se-telah ada pasar modern dibangun berdekatan letaknya dengan pasar tradisional. Ketiga; ti-dak terdapat perbedaan yang signifikan pilihan berbelanja masyarakat yang tinggal di seki-tar pasar tradisional Bendungan Hilir dengan yang tinggal di sekitar pasar tradisional Pe-rumnas Klender dalam memilih tempat berbelanja. Secara deskriptif diperoleh pula temuan, bahwa sebagian besar responden memilih berbelanja ke pasar tradisional dan sekaligus ju-ga ke pasar modern. Sedangkan yang memilih berbelanja ke pasar modern saja, angkanya rela-tif kecil. Hasil penelitian ini mengisyaratkan bahwa pasar tradisional membutuhkan revitali-sasi. Bila kebijakan ini tidak dilakukan, maka publik sebagai pebelanja ke pasar tradisional akan dirugikan dan upaya pemberdayaan pedagang kecil yang berjualan di pasar tradisio-nal sebagai UKM cenderung akan kurang berhasil. Dampaknya, sumber PAD dari sektor pa-sar cenderung akan berkurang pula. Diharapkan hasil penelitian ini berguna antara lain se-bagai masukan bagi  Pemda Provinsi DKI Jakarta khususnya dan Pemda lainnya dalam mem-buat kebijakan merevitalisasi pasar tradisional di tengah persaingannya dengan pasar mo-dern. Kata Kunci : pasar tradisional, pasar modern, revitalisasi
ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH, PELAYANAN PUBLIK DAN REFORMASI BIROKRASI TERHADAP PENCIPTAAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF DI KABUPATEN BEKASI Utomo, Kokoh Prio
Publika Vol 3, No 01 (2011): Publika
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, pelayanan publik dan reformasi birokrasi sa-lah satu tujuannya adalah agar daerah dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif, ta-pi faktanya jumlah investasi di Kab. Bekasi mengalami trend yang naik turun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, pelaya-nan publik dan reformasi birokrasi terhadap penciptaan iklim investasi yang kondusif di Ka-bupaten Bekasi.  Hasil penelitian  ini  diharapkan  sebagai  masukan penyempurnaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, pelayanan publik dan reformasi birokrasi terhadap pen-ciptaan iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Bekasi. Metodologi analisa data menggu-nakan uji regresi berganda dengan variabel  desentralisasi dan otonomi daerah, pelayanan publik dan reformasi birokrasi sebagai variabel independen dan variabel iklim investasi se-bagai variabel dependen. Hasil dan pembahasan analisis data menunjukkan bahwa variabel desentralisasi dan otonomi daerah, pelayanan publik dan reformasi birokrasi secara bersama-sama maupun secara individu masing-masing berpengaruh terhadap penciptaan iklim investasi kondusif. Variabel reformasi birokrasi dan variabel pelayanan publik sangat berpengaruh kare-na indikator variabel reformasi birokrasi yaitu pemerintah daerah Kab. Bekasi sangat mampu dalam menjalin sinergi (networking) dengan pemerintah daerah lain dan juga pemerintah pu-sat untuk mengupayakan orientasi pelayanan yang tepat terhadap masyarakat. Sedangkan variabel pelayanan publik dikarenakan indikator prosedur pelayanan publik Pemda Kab. Be-kasi sangat mudah dipahami oleh pelaksana maupun penerima pelayanan publik. Kata Kunci : kebijakan, desentralisasi, reformasi birokrasi

Page 1 of 1 | Total Record : 5