cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL ANATOMI FISIOLOGI
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 25276751     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Pada tahun 2016 secara resmi berganti nama menjadi Buletin Anatomi dan Fisiologi dengan p-ISSN 2527 6751, terbit pada bulan Agustus dan Maret oleh Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika. Buletin Anatomi dan Fisiologi diterbitkan secara on-line dan cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013" : 8 Documents clear
Pengaruh Pemberian Vitamin A, B12, C dan Kombinasi Ketiganya Melalui Drinking Water Terhadap Panjang dan Bobot Tulang Femur, Tibia dan Tarsometatarsus Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) Setiawan, Erik; Praseno, Koen; Mardiati, Siti Muflichatun
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.118 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6264

Abstract

Produktivitas puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) yang meningkat merupakan pencapaian utama dari kegiatan beternak. Hal tersebut didukung oleh proses metabolisme yang baik, sehingga untuk menjaga proses tersebut agar berjalan dengan baik maka dibutuhkan vitamin pada ransum. Vitamin adalah zat yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan tubuh serta dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif optimalisasi perkembangan dengan manajemen pemberian suplemen pada puyuh yaitu vitamin A, B12, C dan kombinasi ketiganya melalui drinking water. Perlakuan dimulai pada saat puyuh berumur 29 hari sampai umur 63 hari. Paramater dalam penelitian ini adalah panjang dan bobot tulang femur, tibia dan tarsometatarsus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), seluruh data dianalisis dengan Analysis of Varian (ANOVA). Hasil analisis yang berbeda nyata diuji dengan uji lanjut Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan vitamin A, B12, C dan kombinasi ketiganya memberikan perbedaan tidak nyata terhadap panjang dan bobot tulang femur, tibia dan tarsometatarsus. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian larutan vitamin tersebut tidak berpotensi untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan tulang puyuh.     Kata kunci : puyuh, vitamin, panjang dan bobot tulang
Pengaruh Penambahan Arang dan Abu Sekam dengan Proporsi yang Berbeda terhadap Permeabilitas dan Porositas Tanah Liat serta Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L) Kusuma, Andriana Hesti; Izzati, Munifatul; Saptiningsih, Endang
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.461 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6260

Abstract

Penambahan arang dan abu sekam telah banyak diaplikasikan terhadap tanah pertanian maupun tanah pada lahan-lahan marginal. Arang dan abu sekam dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan arang dan abu sekam pada berbagai proporsi yang berbeda terhadap permeabilitas dan porositas tanah liat, serta pertumbuhan kacang hijau (Vigna radiata L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang dan abu sekam  dengan proporsi yang berbeda tidak dapat meningkatkan permeabilitas, porositas tanah liat, dan berat kering akar. Tetapi, penambahan arang dan abu sekam dengan proporsi yang berbeda dapat meningkatkan panjang akar lateral dan berat kering tajuk. Penambahan arang sekam pada proporsi penambahan 50%  menghasilkan akar lateral terpanjang, yaitu 67,01 cm. Penambahan arang dan abu sekam dapat meningkatkan berat kering tajuk. Berat kering tajuk tertinggi 1,26 gr dihasilkan oleh penambahan abu sekam. Penambahan arang dan abu sekam dengan proporsi yang berbeda tidak dapat memperbaiki sifat fisik tanah liat, tetapi dapat meningkatkan pertumbuhan kacang hijau, terutama panjang akar lateral dan berat karing tajuk.Kata kunci :  arang sekam, abu sekam, permeabilitas, porositas, pertumbuhan kacang hijau
Penurunan Biomassa, Perubahan Struktur Anatomi dan Kondisi Fisik Serabut Kelapa (Cocos nucifera L. ) Setelah Perendaman Asam Klorida pada Konsentrasi yang Berbeda Sari, Ita Novita; Izzati, Munifatul; Haryanti, Sri
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.02 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6265

Abstract

Pretreatment adalah suatu tahap pendahuluan dalam pembuatan bioetanol. Asam klorida (HCl) sering diaplikasikan dalam pretreatment bahan dasar bioetanol berbasis selulosa yang bertujuan untuk menghilangkan lignin dan hemiselulosa yang mengikat selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam klorida (HCl) yang efektif dalam mendegradasi lignin dan hemiselulosa ditinjau dari penurunan biomassa pada serabut tanaman kelapa, serta mengetahui struktur anatomi dan tekstur serabut kelapa setelah perlakuan perendaman asam. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 7 perlakuan antara lain perendaman serabut kelapa pada asam klorida konsentrasi 0% (kontrol), 3%, 5%, 7%, 40%, 50%, dan 60%. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan perendaman asam pada konsentrasi tinggi menyebabkan penurunan biomassa, perubahan struktur anatomi dinding sklerenkim serabut kelapa dan menyebabkan struktur serabut kelapa menjadi lunak. Hasil analisis of variance (Anova) dan uji Duncan  taraf signifikasi 95% menunjukkan bahwa perendaman serabut kelapa pada asam klorida konsentrasi tinggi berpengaruh terhadap penurunan biomassa serabut kelapa. Konsentrasi asam klorida yang paling efektif dalam degradasi lignin dan hemiselosa serabut kelapa adalah 60%.   Kata kunci: pretreatment, serabut kelapa, asam klorida, penurunan biomassa, struktur anatomi, kondisi fisik
PERILAKU GORILA (Gorilla gorilla gorilla, S.) JANTAN DEWASA (SILVERBACK) DALAM KANDANG ENCLOSURE DAN HOLDING DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER JAKARTA Reaganty, Stephanie; Praseno, Koen; Kasiyati, Kasiyati
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.819 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian masing-masing individu gorila jantan dewasa (silverback) di  Pusat Primata Schmutzer, serta pemanfaatan waktu pada saat gorila berada di enclosure dan holding. Individu yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah tiga ekor gorila jantan yang termasuk ke dalam kelompok silverback. Nama masing-masing gorila tersebut adalah Kumbo (17 tahun), Kihi (17 tahun), dan Komu (15 tahun). Cara kerja penelitian ini adalah pengamatan perilaku masing-masing individu dengan menggunakan metode focal animal sampling, wawancara yang dilakukan dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan gorila kepada keeper dan dokter hewan yang ada di Pusat Primata Schmutzer, serta studi pustaka. Perilaku harian yang diamati adalah perilaku makan, perilaku pergerakan, perilaku sosial, perilaku istirahat, dan perilaku individu. Analisis data perbedaan perilaku masing-masing individu gorila diolah menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang signifikan digunakan uji lanjut berupa uji jarak berganda Duncan pada taraf signifikansi 95%, sedangkan analisis data perbedaan perilaku harian gorila jantan dewasa di kandang enclosure dan holding dilakukan dengan uji T  (T-Test). Aktifitas di enclosure lebih bervariasi daripada aktifitas di holding. Enrichment yang lebih alami pada kandang enclosure sangat mendukung gorila untuk  meningkatkan perilaku alaminya. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah perilaku gorila sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Kata kunci: Gorila jantan dewasa (silverback), perilaku harian, enclosure, holding, Pusat Primata Schmutzer Jakarta
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Total Asam, Kadar Gula serta Kematangan Buah Terung Belanda (Cyphomandra betacea Sent.) Silaban, Sulastri Diana; Prihastanti, Erma; Saptiningsih, Endang
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.209 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6266

Abstract

Terung belanda (Cyphomandra betacea Sent.) merupakan salah satu buah khas dari Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Penanganan pasca panen seperti suhu penyimpanan dan lama penyimpanan sangat berpengaruh terhadap mutu dan kualitas buah terung belanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta interaksi suhu dan lama penyimpanan terhadap kandungan total asam, kadar gula serta kematangan buah terung belanda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap kandungan total asam, kadar gula dan kematangan buah terung belanda. Total asam yang disimpan dalam suhu ruang adalah 1,7% dan 2,25% dalam suhu rendah, kadar gula yang disimpan dalam suhu ruang adalah 1,62% dan 1,6% dalam suhu rendah, kadar air buah yang disimpan dalam suhu ruang adalah 83,86% dan 85,16% dalam suhu rendah, pH buah yang disimpan dalam suhu ruang adalah 3,83 dan 3,81 dalam suhu rendah, berwarna merah ungu dan memiliki tekstur yang masih keras. Interaksi yang terjadi yaitu, buah yang disimpan dalam suhu ruang (280C) mengalami kematangan yang lebih cepat dibandingkan dengan buah terung belanda yang disimpanan dalam suhu rendah (60C). Kata kunci : Terung belanda (Cyphomandra betacea Sent.), suhu, lama penyimpanan, total asam, gula.
PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS SIMPLISIA LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum L.) Winangsih, Winangsih; Prihastanti, Erma; Parman, Sarjana
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.616 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6268

Abstract

Pengeringan merupakan tahapan terpenting dalam menjaga kestabilan senyawa pada simplisia. Simplisia tanaman lempuyang wangi sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat untuk diare, disentri penyakit kulit dan antimikroba. dikenal sebagai bahan ramuan obat untuk diare, disentri penyakit kulit dan antimikroba. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman dan Obat (B2P2TO2T). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap biomasa, kadar air, rendemen minyak atsiri dan nilai kesukaan terhadap simplisia tanaman lempuyang wangi. Metode pengeringan yang digunakan adalah pengeringan dengan oven 50oC, pengeringan sinar matahari langsung dan kering angin. Parameter yang diamati yaitu biomasa, kadar air, rendemen minyak atsiri dan nilai kesukaan. Hasilnya menunjukkan pengeringan menggunakan oven suhu 50oC merupakan pengeringan yang paling baik dengan kadar air paling sedikit 8.4%, rendemen minyak atsiri paling banyak 0.87 % meskipun biomasa paling sedikit yakni 239,36 g.   Kata kunci: pengeringan, kualitas, Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum L.)
Peran Kombinasi Cahaya Monokromatik Dalam Menstimulasi Pertumbuhan dan Matang Kelamin Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) Kasiyati, Kasiyati; Muliani, Hirawati
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.317 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6267

Abstract

Salah satu faktor eksternal yang terlibat dalam pertumbuhan dan masak kelamin puyuh adalah cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menstimulasi pertumbuhan dan matang kelamin puyuh dengan memanfaatkan kombinasi  cahaya monokromatik sebagai penerangan tambahan pada malam hari. Puyuh yang dipakai pada penelitian ini adalah sembilan puluh delapan  DOQ Coturnix coturnix japonica berjenis kelamin betina. Puyuh percobaan  diaklimasi selama 2 minggu dalam kandang kolektif dan 1 minggu dalam kandang sangkar (batere). Pemberian cahaya tambahan berupa cahaya monokromatik dan kombinasi cahaya monokromatik dilakukan pada puyuh umur empat minggu. Sejumlah sembilan puluh delapan ekor puyuh betina dibagi ke dalam tujuh  kelompok percobaan dan masing-masing kelompok terdiri atas empat belas ekor puyuh. Pemberian cahaya monokromatik dan kombinasi cahaya monokromatik dapat meningkatkan bobot tubuh, pertambahan bobot tubuh, bobot karkas, menurunkan konsumsi pakan dan konversi pakan. Umur masak kelamin tercepat dicapai oleh puyuh yang menerima cahaya monokromatik hijau, dan kombinasi cahaya hijau-biru, dan merah-hijau.  Bobot telur yang dihasilkan masih dalam kisaran normal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah cahaya monokromatik warna merah yang dikombinasikan dengan cahaya monokromatik warna hijau dapat memacu pertumbuhan dan umur matang kelamin dalam kisaran normal.   Kata kunci: kombinasi cahaya monokromatik, DOQ, bobot karkas, matang kelamin
Kadar Hemoglobin dan Jumlah Eritrosit Puyuh (Coturnix coturnix japonica Linn.) Setelah Pemberian Larutan Kombinasi Mikromineral (Cu, Fe, Zn, Co) Dan Vitamin (A, B1, B12, C) dalam Air Minum Patria, Dimas Aldi; Praseno, Koen; Tana, Silvana
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 1 (2013): Volume XXI, Nomor 1, Maret 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.193 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i1.6263

Abstract

Puyuh (Coturnix-coturnix japonica Linn.) merupakan salah satu komoditi unggas yang semakin populer di masyarakat karena produk yang dihasilkan cukup banyak seperti daging dan telur. Proses reproduksi puyuh yang cepat (±41 hari) membuat hewan ini banyak dijadikan hewan percobaan penelitian dalam rangka peningkatan produktivitas burung puyuh itu sendiri. Peningkatan produktivitas puyuh juga harus memperhatikan aspek-aspek dalam pemilihan bibit, pengaturan pakan, tempat pemeliharaan, sanitasi, dan kesehatan juga penambahan vitamin dan mikromineral tertentu. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pemberian kombinasi mikromineral (Cu, Fe, Zn, Co)  dan vitamin (A, B1, B12, C) dalam air minum pada kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu Penelitian ini merupakan percobaan non-faktorial dengan rancangan acak lengkap (RAL). Data dianalisis dengan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikan 95%. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tidak nyata pada kadar hemoglobin, konsumsi pakan, konsumsi minum, dan bobot tubuh, namun memiliki perbedaan nyata pada jumlah eritrosit. Jumlah eritrosit yang paling signifikan terdapat pada perlakuan dua kali dosis, dimana pada perlakuan ini jumlah eritrosit yang diperoleh adalah 3.355.000. Pemberian kombinasi larutan vitamin dan mikromineral tidak berpengaruh terhadap kadar hemoglobin dan bobot tubuh, tetapi berpotensi meningkatkan jumlah eritrosit pada puyuh. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka pemberian larutan mikromineral dan vitamin memiliki potensi sebagai suplemen tambahan untuk memperbaiki manajemen air minum.   Kata kunci : puyuh, mikromineral, vitamin, jumlah eritrosit, kadar hemoglobin

Page 1 of 1 | Total Record : 8