cover
Contact Name
Endang Sriyati
Contact Email
jppi.puslitbangkan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jppi.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
ISSN : 08535884     EISSN : 25026542     DOI : -
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia accepts articles in the field of fisheries, both sea and inland public waters. The journal presents results of research resources, arrest, oceanography, environmental, environmental remediation and enrichment of fish stocks.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)" : 8 Documents clear
DINAMIKA POPULASI UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis de Man) DI PERAIRAN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN Ali Suman; Chairulwan Umar
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.743 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.29-33

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dinamika populasi udang putih (Penaeus merguiensis de Man) di perairan Kotabaru dan sekitarnya. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Kotabaru dan sekitarnya dari bulan April-Nopember 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan aplikasi model analitik. Hasil penelitian menunjukan bahwa musim pemijahan udang putih berlangsung sepanjang tahun dengan puncak musim pada bulan September. Laju pertumbuhan (K) udang putih 1,40/tahun dan panjang karapas maksimum (Loo ) sebagai 44,3 mm. Laju kematian total (Z) udang putih 4,52/tahun dan laju kematian alamiah 1,96/tahun, sementara itu laju kematian karena penangkapan (F) 2,56/tahun, serta laju pengusahaan (E) sekitar 0,56/tahun. Laju pengusahaan udang putih sudah berada dalam keadaan jenuh (fully exploited) dan cenderung sudah mengarah pada tekanan penangkapan yang berlebih (overfishing), oleh karena itu disarankan untuk mengurangi tekanan penangkapan sekitar 12% dari jumlah upaya yang ada saat ini. The purpose of the study was to identify the population dynamic of the banana prawn (P.merguiensis de Man) in Kotabaru waters. This study was conducted based on data collected during April-November 2006. The results showed that the spawning season of banana shrimp in Kotabaru waters happened throughout the year with one peak in September. The growth parameter of banana prawn was 1.40/ year with maximum carapace length (Loo) of 44.3 mm. Instantenous total mortality rate (Z) and natural mortality rate (M) were 4.52/year and 1.96/year, while fishing mortality rate (F) and exploitation rate (E) were 2.56/year and 0.56/year, respectively. The exploitation rate of banana prawn in Kotabaru waters was high. Therefore, it is recommended that the fishing effort of the banana prawn in that waters should be reduced about 12% in the next year.
EFEKTIVITAS DAN KERAMAHAN LINGKUNGAN SET NET TIPE JEPANG DI PERAIRAN TELUK BONE Sudirman Sudirman; Muhammad Abduh Ibnu Hajar; Musbir Musbir; Sapruddin Sapruddin; Suhartono Suhartono; Takafumi Arimoto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.954 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.35-47

Abstract

Masalah yang dihadapi nelayan tradisional di pantai Sulawesi Selatan adalah meningkatnya harga bahan bakar minyak, biaya operasional yang mahal, terbatasnya kemampuan manajemen, aspek kebijakan perikanan, dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, transfer teknologi perikanan set net telah dilakukan di Teluk Bone, Sulawesi Selatan dalam periode 2007 sampai dengan 2010. Penelitian telah dilakukan untuk mengkaji seleksi lokasi, persiapan pemasangan, proses penangkapan, dan evaluasi hasil tangkapan set net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi set net yang dioperasikan tergolong Otoshi-Ami skala kecil yang dapat diterapkan ke masyarakat nelayan. Rata-rata hasil tangkapan harian berkisar antara 60-75 kg/ hari dengan hasil tangkapan tertinggi pada bulan Juli 2009 mencapai 540 kg/hari. Hasil tangkapan didominasi oleh ikan selar kuning (Selaroides leptolepis), peperek (Gazza spp.), tembang (Sardinella fimbriata), biji nangka (Upeneus sulphureus), cendro (Tylosurus spp.), dan alu-alu (Sphyraena spp.). Alat tangkap set net termasuk alat tangkap yang ramah lingkungan namun efektivitasnya masih rendah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan set net sebagai strategi pengembangan manajemen perikanan pantai di Indonesia. Local traditional fishermen at coast of South Sulawesi face some problems due to increase of fuel price and other operation cost, limited management capability, fisheries policy and development, and recently unpredictable weather. In order to reduce those problems, transfer of ecofriendly fishing technology of set net has been conducted at Bone Bay, South Sulawesi in the period of 2007 to 2010. A study including activities of site selection, preparation, capture process, and evaluation of the catch of set net was done. Results of the study showed that the set net operated was classified into a small scale Otoshi-Ami which can be implemented to the fishermen community. An average of daily catch ranged 60-75 kg/day with highest catch of 540 kg/day in July 2009. The fish catch composition dominated by trevallies (Selaroides leptolepis), slipmouth (Gazza spp.), sardine (Sardinella fimbriata), goat fish (Upeneus sulphureus), gar fish (Tylosurus spp.) and baracuda (Sphyraena spp.). The set net is an ecofriendly fishing gear even thought its effectiveness is still low. The result is expected could be useful as reference for those who are interested on set net development strategy in coastal fisheries and fisheries management of Indonesia.
KOMPOSISI JENIS DAN POTENSI SUMBER DAYA IKAN DI MUARA SUNGAI MUSI Eko Prianto; Ni Komang Suryati
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.9 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.1-8

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Desember 2008 di muara Sungai Musi, Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan potensi sumber daya ikan di muara Sungai Musi yang berfungsi sebagai data dasar dalam pengelolaan sumber daya pesisir laut di Sumatera Selatan. Pengambilan contoh dilaksanakan dua kali, yaitu pada bulan Maret dan Juni 2008. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode observasi (survei lapangan) di empat stasiun yang mewakili perairan estuari Sungai Musi. Hasil pengambilan contoh dengan menggunakan mini trawl dan enumerator diperoleh komposisi jenis ikan di muara sungai Musi 39 jenis pada bulan Maret dan 26 jenis pada bulan Juni 2008. Secara keseluruhan, jumlah jenis ikan yang dijumpai pada kawasan muara Sungai Musi 54 jenis, sedangkan potensi sumber daya ikan berdasarkan pada hasil analisis data tentang stok ikan di kawasan yang bersangkutan berkisar antara 24,5-105,47 kg/km2. Field study in order to investigate fish composition and potency of fish resources of Musi River estuarine was conducted from March to December 2008. Fish samples were collected in three sampling times March and June 2008 from 4 sampling sites in Musi River estuarine set up based on difference in micro habitat. Fish were collected by using mini trawl experiment and from daily record of fishermen using different fishing gears. Results of this study indicated that fish catch in March and June was composed of 39 and 26 fish species respectively, and the total fish species recorded was 54 species. The potency of fish resource of Musi River estuarine was estimated in the range of 24.5 105.47 kg/ km2.
RESPONS PENCIUMAN IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) TERHADAP UMPAN BUATAN Mochammad Riyanto; Ari Purbayanto; Budy Wiryawan
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.402 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.75-81

Abstract

Penggunaan umpan pada alat tangkap dalam operasi penangkapan ikan berfungsi sebagai pikatan atau stimulasi ikan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas penangkapan. Studi respons tingkah laku ikan khususnya pada fungsi organ penciuman memiliki peranan penting untuk mengetahui efektivitas umpan. Tujuan penelitian ini adalah formulasi umpan buatan dengan komposisi yang berbeda dan menganalisis respons penciuman ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) terhadap umpan buatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Formula umpan buatan menunjukan bahwa umpan B (komposisi 35% minyak ikan) memiliki efektivitas tertinggi. Perbedaan umpan buatan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap waktu arousal dan finding, tetapi berbeda nyata pada waktu ikan mencari lokasi umpan (searching). The use of bait in fishing operation attached to a fishing gear has function to attract or stimulate fish, so as to increase the fishing effectiveness. Response study on fish behavior especially for olfactory organ function represents the important roles in order to know the effectiveness of bait. The objectives of this study are to formulate the artificial bait in different composition, and to analysis olfaction response of grouper (Epinephelus fuscogutattus) to artificial baits. The laboratory experiment methods were used in this study. The artificial bait that showed a high effectiveness was the bait of B (composed of 35% fish oil). The effect of different bait indicated insignificantly different to the time of olfaction response for arousal and finding, but significantly different for searching response.
KELIMPAHAN STOK DAN PENGEMBANGAN SUAKA IKAN ARWANA IRIAN Scleropages jardinii (Saville-Kent, 1892) DI SUNGAIMARO, KABUPATEN MERAUKE, PROVINSI PAPUA Hendra Satria; Endi Setiadi Kartamihardja
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1470.346 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.49-62

Abstract

Eksploitasi anak ikan arwana Irian (Scleropages jardinii) di Sungai Maro berlangsung cukup intensif, namun belum didasarkan pada besaran stok yang tersedia serta prinsip-prinsip kelestarian sumber daya. Penelitian yang bertujuan untuk mengkaji kelimpahan stok induk dan mengidentifikasi kelayakan kawasan suaka ikan arwana Irian di Sungai Maro telah dilakukan pada bulan Maret, Juli, Nopember, dan Desember 2007, bulan Januari dan Februari 2008. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei melalui percobaan penangkapan dan pengamatan karakteristik ekologis perairan. Calon suaka ikan arwana yang sesuai ditentukan berdasarkan pada penilaian kriteria karaktristik ekologis perairan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelimpahan stok induk ikan arwana diperkirakan antara 2.367-4.206 ekor atau rata-rata antara 1,6-2,8 ekor per hektar yang dapat menghasilkan anak antara 201.305-250.215 ekor dengan rata-rata 225.760 ekor permusim pemijahan. Jika kuota anak ikan arwana ditetapkan 50% dari total produksi anak arwana maka jumlah anak arwana yang boleh dieskploitasi dari Sungai Maro 112.800 ekor per musim pemijahan. Berdasarkan pada hasil pengamatan karakteristik habitat ikan arwana di 20 lokasi pengamatan, empat lokasi yaitu kawasan Rawa Walaya, Mouwer, Ordo, dan Barkei merupakan daerah yang paling sesuai untuk pengembangan suaka ikan arwana. In Maro River, Merauke Regency, Papua Province, saratoga (Scleropages jardinii) fries has been exploited intensively but has not been based on the stock abundance and the sustainable principles of the resources. A study aimed to assess saratoga brood stocks abundance and to identify a suitable area for their conservation was conducted at Maro River in March, July, November, and December 2007, January and February 2008. An experimental fishing and observation of ecological characteristics of the water body was conducted. Scoring criteria of ecological characteristics were used to determine a suitable habitat for saratoga conservation area. Results of the study showed that the saratoga brood stocks abundance was estimated beetwen 2,367-4,206 individuals or an average between 1.6-2.8 individuals per hectar and yielded the saratoga fries between 201,305-250,215 individuals or an average of 225,760 individuals fries per spawning season. If the saratoga fries quota was determined about 50% of the total fries yield so that number of saratoga fries allows to be exploited at Maro River was 112,800 individuals per spawning season. Based on the observation of 20 habitat characteristics of the saratoga at Maro River, it is indicated that the area of Rawa Walaya, Mouwer, Ordo and Barkei were suitable area for saratoga conservation.
PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN DI PERAIRAN GUGUSAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU Sri Turni Hartati; Indar Sri Wahyuni; Ina Juanita Indarsyah
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.484 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.9-19

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret, Juni, Agustus, dan Nopember 2008. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji aktivitas penangkapan dan kondisi sumber daya ikan, melalui pengamatan kelimpahan dan komposisi hasil tangkapan nelayan dan pengamatan sebaran ukuran panjang ikan. Aktivitas penangkapan nelayan terkonsentrasi di perairan bagian selatan gugusan Pulau Pari, terdiri atas alat tangkap bubu, sero, bagan apung, pancing ulur, pancing tonda, jaring rampus, gillnet milenium, dan jaring muroami. Hasil tangkapan nelayan di gugusan Pulau Pari relatif rendah, tertinggi adalah jaring muroami dengan hasil tangkapan rata-rata 63 kg/perahu/trip/hari dan terendah adalah bubu dengan nilai rata-rata 4 kg/perahu/5 bubu/2 hari. Jenis ikan hasil tangkapan dominan adalah marga Siganus (kea-kea, lingkis, manggilala, dan beronang) dan marga Scarus (kakak tua atau mogong atau lape) dari alat tangkap jaring rampus dan bubu, dan marga Caesio (ekor kuning) dari alat tangkap pancing ulur dan jaring muroami. Sebaran ukuran panjang beberapa jenis ikan dominan dan ekonomis juga disajikan. Mengkaji dari data dan informasi hasil tangkapan nelayan, dapat disimpulkan bahwa potensi sumber daya ikan di gugusan Pulau Pari relatif rendah. Disarankan bahwa paparan lamun sebagai habitat juvenil tidak dimanfaatkan sebagai daerah penangkapan. This research has been conducted during the periods of March, June, August, and November 2008. The objectives of the research were to study the fishing activities and resources condition through observation on the abundance, catch composition, and length frequency distribution. Fishing activities was concentrated in the southern part of Pari Island cluster, consists of pots, scope nets, lift nets, hooks and lines, troll lines, monofilament gillnets, and muroami. Catch in the Pari Islands was relatively low, while the highest was muroami with the average catch was 63 kg/boat/trip/day and the lowest catch was the pot with average was 4 kg/boat/5 pots/2 days. The dominant of catch by monofilament gillnet is Siganus (Rabbit fish), by trap is Scarus (Parrot fish) and by muroami is Caesio (Trevalies). Length frequency distribution of dominant species is presented. Based on the data analysed and information gathered from fishers can be concluded that fish resource potential in Pari Islands is relatively low. It is recommended that seagrass meadow as juvenile habitat should be protected.
POLA AGREGASI IKAN PELAGIS TERHADAP PENGARUH CAHAYA PADA ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE Mohammad Natsir; Mahiswara Mahiswara
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.685 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.63-73

Abstract

Penggunaan akustik dalam pengkuantifikasian pengelompokan ikan telah banyak digunakan dalam penelitian bertema kajian sumber daya perikanan. Teknologi akustik telah berkembang dengan pesat dan begitu pula dengan akurasinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode akustik dan mini purse seine untuk mengamati pola agregasi dan variabilitas densitas ikan pelagis terhadap pengaruh stimulus cahaya. Pengamatan dilakukan di perairan Pemalang, Jawa Tengah pada tanggal 14-18 September 2004, terbagi dalam tiga perlakuan daya dan jenis lampu yaitu enam buah lampu jenis merkuri 400 watt, dua buah lampu jenis galaksi dengan daya 500 watt dikombinasi lima buah lampu merkuri 400 watt, terakhir adalah menggunakan stimulus dua buah lampu jenis galaksi 500 watt dikombinasi enam buah lampu merkuri 400 watt. Pengumpulan data akustik dilakukan dengan menggunakan portable scientific echosounder SIMRAD EY 500 dengan tranduser 38 kHz. Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan quantummeter. Pada saat penelitian dilakukan juga pengambilan contoh dan pengamatan biologi hasil tangkapan dengan menggunakan alat pengambilan contoh berupa mini purse seine. Aspek biologi yang diamati meliputi identifikasi spesies, pengukuran ukuran, dan bobot hasil tangkapan. Hasil analisis menunjukan bahwa ikan-ikan dengan target strength kecil akan lebih cepat tertarik mendekati pusat cahaya pada awal penyinaran. Ikanikan dengan target strength yang besar cenderung berada pada daerah transisi (transition zone) antara gelap dan terang. Jarak terhadap sumber cahaya mempengaruhi pengelompokan ikan, semakin jauh terhadap sumber cahaya nilai kepadatan kelompok ikan cenderung menurun. Terlihat adanya waktu jenuh dari ketertarikan ikan terhadap cahaya, di mana terlihat jumlah kepadatan ikan yang berada di bawah sumber cahaya relatif tetap atau bahkan cenderung menurun. Acoustic has been used to study about the quantifications of fish aggregation in fisheries research. Acoustic technology was rapidly developed and followed by it accuracy. This study was using acoustic technique and mini purse seine to observed aggregation pattern and density variability from pelagic fish under light stimulus. Research was conducted in Pemalang-Central Jawa Waters from September 14th 18th 2004. The study was conducted on a light boat with 3 different light stimulus; 6 number of 400 watt mercury lamps, 5 number of 400 watt mercury lamps combine with 2 flood-lights (1,000 watt metal halide lamp) and 6 number of 400 watt mercury lamps combine with 2 flood-lights. Acoustic data was collected using portable scientific echosounder SIMRAD EY 500 with 38 kHz split beam acoustic transduser. Light intensity measurement was conducted using quantummeter. Simultaneously with the other measurement, biological sampling also conducted using mini purse seine. Biological aspect observation consist of species identification, lenght distribution and also the weigth of the catch. Result from the observation shows that fishes with small target strength was more attracted to the light stimulus during the early setting. Big fishes tend to occupy the area between light zone and dark zone (transition zone). The distance from the light plays important effect to fish density, fish density was decreasing when the distance increased. From the correlation between duration of the operation and the density, there is saturation time in every operations, the density was more stable or gradually decreasing on that point.
EFISIENSI TEKNIS PERIKANAN PUKAT CINCIN DI PEKALONGAN Hufiadi Hufiadi; Sugeng Hari Wisudo
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.98 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.21-27

Abstract

Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Pekalongan. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap pukat cincin yang dikaji dan dianalisis berdasarkan pada ukuran kapal (gross tonnage). Pengukuran efisiensi penangkapan dilakukan dengan menggunakan teknik data envelopment analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara umum kapasitas penangkapan pada perikanan pukat cincin Pekalongan untuk setiap gross tonnage menunjukkan tingkat pemanfaatan yang tidak optimum bahkan telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya. Hal ini disebabkan karena sistem penangkapan pukat cincin telah terjadi surplus input terutama bahan bakar minyak dan daya lampu. Fisheries management based on fishing capacity is an alternative approach to control inefficient input factors used in fishing business. The objective of this study is to measure the level of technical efficiency and utilization capacity of purse seine in Pekalongan. The technical efficiency and utilization capacity was analyzed based on gross tonnage. The fishing efficiency measurement was performed by using data envelopment analysis. The results revealed that generally fishing capacity of the purse seine for each gross tonnage indicated the utilization level still not optimum and moreover exceeding its fishing capacity. This condition is due to the fishing system of purse seine that has exceeded input factor such as fuel and light power.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 4 (2025): (Desember 2025) Vol 31, No 3 (2025): (September 2025) Vol 31, No 2 (2025): (Juni 2025) Vol 31, No 1 (2025): (Maret 2025) Vol 30, No 4 (2024): (Desember 2024) Vol 30, No 3 (2024): (September) 2024 Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024 Vol 30, No 1 (2024): (Maret) 2024 Vol 29, No 4 (2023): (Desember) 2023 Vol 29, No 3 (2023): (September) 2023 Vol 29, No 1 (2023): (Maret) 2023 Vol 28, No 4 (2022): (Desember) 2022 Vol 28, No 3 (2022): (September) 2022 Vol 28, No 2 (2022): (Juni) 2022 Vol 28, No 1 (2022): (Maret) 2022 Vol 27, No 4 (2021): (Desember) 2021 Vol 27, No 3 (2021): (September) 2021 Vol 27, No 2 (2021): (Juni) 2021 Vol 27, No 1 (2021): (Maret) 2021 Vol 26, No 4 (2020): (Desember) 2020 Vol 26, No 3 (2020): (September) 2020 Vol 26, No 2 (2020): (Juni) 2020 Vol 26, No 1 (2020): (Maret) 2020 Vol 25, No 4 (2019): (Desember) 2019 Vol 25, No 3 (2019): (September) 2019 Vol 25, No 2 (2019): (Juni) 2019 Vol 25, No 1 (2019): (Maret) 2019 Vol 24, No 4 (2018): (Desember) 2018 Vol 24, No 3 (2018): (September) 2018 Vol 24, No 2 (2018): (Juni 2018) Vol 24, No 1 (2018): (Maret 2018) Vol 23, No 4 (2017): (Desember 2017) Vol 23, No 3 (2017): (September 2017) Vol 23, No 2 (2017): (Juni 2017) Vol 23, No 1 (2017): (Maret, 2017) Vol 22, No 4 (2016): (Desember 2016) Vol 22, No 3 (2016): (September) 2016 Vol 22, No 2 (2016): (Juni 2016) Vol 22, No 1 (2016): (Maret 2016) Vol 21, No 4 (2015): (Desember 2015) Vol 21, No 3 (2015): (September 2015) Vol 21, No 2 (2015): (Juni 2015) Vol 21, No 1 (2015): (Maret 2015) Vol 20, No 4 (2014): (Desember 2014) Vol 20, No 3 (2014): (September 2014) Vol 20, No 2 (2014): (Juni 2014) Vol 20, No 1 (2014): (Maret 2014) Vol 19, No 4 (2013): (Desember 2013) Vol 19, No 3 (2013): (September 2013) Vol 19, No 2 (2013): (Juni 2013) Vol 19, No 1 (2013): (Maret 2013) Vol 18, No 4 (2012): (Desember 2012) Vol 18, No 3 (2012): (September 2012) Vol 18, No 2 (2012): (Juni) 2012 Vol 18, No 1 (2012): (Maret 2012) Vol 17, No 4 (2011): (Desember 2011) Vol 17, No 3 (2011): (September 2011) Vol 17, No 2 (2011): (Juni 2011) Vol 17, No 1 (2011): (Maret 2011) Vol 16, No 4 (2010): (Desember 2010) Vol 16, No 3 (2010): (September 2010) Vol 16, No 2 (2010): (Juni 2010) Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010) Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009) Vol 15, No 3 (2009): (September 2009) Vol 15, No 2 (2009): (Juni 2009) Vol 15, No 1 (2009): (Maret 2009) Vol 14, No 4 (2008): (Desember 2008) Vol 14, No 3 (2008): (September 2008) Vol 14, No 2 (2008): (Juni 2008) Vol 14, No 1 (2008): (Maret 2008) Vol 13, No 3 (2007): (Desember 2007) Vol 13, No 2 (2007): (Agustus 2007) Vol 13, No 1 (2007): (April 2007) Vol 12, No 3 (2006): (Desember 2006) Vol 12, No 2 (2006): (Agustus 2006) Vol 12, No 1 (2006): (April 2006) Vol 11, No 9 (2005): (Vol. 11 No. 9 2005) Vol 11, No 8 (2005): (Vol. 11 No. 8 2005) Vol 11, No 7 (2005): (Vol. 11 No. 7 2005) Vol 11, No 6 (2005): (Vol. 11 No. 6 2005) Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005) Vol 11, No 4 (2005): (Vol. 11 No. 4 2005) Vol 11, No 3 (2005): (Vol. 11 No. 3 2005) Vol 11, No 2 (2005): (Vol. 11 No. 2 2005) Vol 11, No 1 (2005): (Vol. 11 No. 1 2005) Vol 10, No 7 (2004): (Vol. 10 No. 7 2004) Vol 10, No 6 (2004): (Vol. 10 No. 6 2004) Vol 10, No 5 (2004): (Vol. 10 No. 5 2004) Vol 10, No 4 (2004): (Vol. 10 No. 4 2004) Vol 10, No 3 (2004): (Vol. 10 No. 3 2004) Vol 10, No 2 (2004): (Vol. 10 No. 2 2004) Vol 10, No 1 (2004): (Vol. 10 No. 1 2004) Vol 9, No 7 (2003): (Vol.9 No.7 2003) Vol 9, No 6 (2003): (Vol.9 No.6 2003) Vol 9, No 5 (2003): Vol. 9 No. 5 2003) Vol 9, No 4 (2003): Vol. 9 No. 4 2003) Vol 9, No 3 (2003): (Vol.9 No.3 2003) Vol 9, No 2 (2003): (Vol, 9 No. 2 2003) Vol 9, No 1 (2003): (Vol.9 No.1 2003) Vol 8, No 7 (2002): (Vol.8 No.7 2002) Vol 8, No 6 (2002): (Vol.8 No.6 2002) Vol 8, No 5 (2002): (Vol.8 No.5 2002) Vol 8, No 4 (2002): (Vol.8 No.4 2002) Vol 8, No 3 (2002): (Vol.8 No.3 2002) Vol 8, No 2 (2002): (Vol. 8 No. 2 2002) Vol 8, No 1 (2002): (Vol.8 No.1 2002) Vol 7, No 4 (2001): (Vol. 7 No. 4 2001) Vol 7, No 2 (2001): (Vol.7 No. 2 2001) Vol 6, No 3-4 (2000): (Vol.6 No.3-4 2000) Vol 6, No 2 (2000): (Vol.6 No.2 2000) Vol 6, No 1 (2000): (Vol.6 No.1 2000) Vol 5, No 2 (1999): (Vol.5 No.2 1999) Vol 5, No 1 (1999): (Vol.5 No. 1 1999) Vol 4, No 4 (1998): (Vol.4 No.4 1998) Vol 4, No 3 (1998): (Vol.4 No.3 1998) Vol 4, No 2 (1998): (Vol.4 No.2 1998) Vol 4, No 1 (1998): (Vol.4 No.1 1998) Vol 3, No 4 (1997): (Vol.3 No.4 1997) Vol 3, No 3 (1997): (Vol.3 No.3 1997) Vol 3, No 2 (1997): (Vol.3 No.2 1997) Vol 3, No 1 (1997): (Vol.3 No.1 1997) Vol 2, No 4 (1996): (Vol.2 No.4 1996) Vol 2, No 3 (1996): (Vol.2 No.3 1996) Vol 2, No 2 (1996): (Vol.2 No.2 1996) Vol 2, No 1 (1996): (Vol.2 No.1 1996) Vol 1, No 4 (1995): (Vol.1 No.4 1995) Vol 1, No 3 (1995): (Vol.1 No.3 1995) Vol 1, No 2 (1995): (Vol.1 No.2 1995) Vol 1, No 1 (1995): (Vol.1 No.1 1995) More Issue