cover
Contact Name
Eko Sujadi
Contact Email
ekosujadi91@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ekosujadi91@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kerinci,
Jambi
INDONESIA
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
ISSN : 16938712     EISSN : 25027565     DOI : -
Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (e-ISSN 2502-7565, p-ISSN 1693-8712 is a peer-reviewed (double blind review) journal published by Research and Community Service Office, State Islamic Institute of Kerinci. The goal of this journal is to facilitate scholars, researchers, and teachers for publishing the original research articles or review articles. Journal Islamika is published 14 articles in two editions in one year in July and December.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman" : 7 Documents clear
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD ISLAM MUTIARA AL-MADANI SUNGAI PENUH Hadi Candra
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v15i2.44

Abstract

Based on a preliminary study that the ultimate purpose of Civic Education in primary schools should not only expected to shape the mora lcharacter of students, SD Islam Mutiara Al-Madani Sungai Penuh, should shape both its students’ cognitive and affective aspect, such as faith and piety. This is a qualitative study, in which the data is collected through interviews and observations. The participants of this study are fifth grade students of Al- Madani Elementary School. Berdasarkan studi pendahuluan bahwa tujuan akhir dari Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar tidak hanya responsif, kritik, dan kreativitas sosial tetapi penanaman diharapkan untuk membentuk bangunan karakter moral siswa, pengembangan karakter di SD Islam Al Madani di kota Sungai Penuh, tidak hanya pada aspek proses belajar wawasan memiliki tetapi diimbangi dengan iman dan takwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan instrumen pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan subjek siswa kelas lima SD studi Islam di Kota Sungai Penuh Penuh Al Madani. Hasil penekanan; pendidikan karakter acara itian memiliki visi terus disetel untuk pembentukan moral individu, yang dilakukan cakap mengambil keputusan dalam perilaku mereka, dan mampu berperan aktif dalam membangun kehidupan bersama dalam tantangan global.
INTERNALISASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS DI JURUSAN TARBIYAH STAIN PONOROGO) Kharisul Wathoni
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v15i2.45

Abstract

Character education is essentially an effort to develop the moral intelligence of students to behave noble (noble character). Thus forming efforts in the institutional character does not stop until the secondary level but it should be up to the college level. From the results of research studies conducted in STAIN Ponorogo in this case an institutional case study at Tarbiyah Department has made efforts to internalize the character education to student which are through three patterns: first, conducted in the learning process in the lecture; The second, conducted in the process of academic administrative services; The third, carried through extracurricular activities and student intracuricular followed by majors Tarbiyah STAIN Ponorogo. The character values are internalized are: honesty, discipline, religious, creative, self-reliance, responsibility, tolerance, communicative and responsibility. Pendidikan karakter secara esensial adalah sebuah upaya mengembangkan kecerdasan moral peserta didik agar mempunyai perilaku yang mulia (noble character). Dengan demikian upaya penanaman karakter secara kelembagaan tidak hanya berhenti hingga jenjang menengah namun seharusnya hingga jenjang perguruan tinggi. Dari hasil kajian penelitian yang dilakukan di STAIN Ponorogo dalam hal ini studi kasus pada Jurusan Tarbiyah- secara kelembagaan telah melakukan upaya internalisasi pendidikan karakter kepada mahasiswa dalam hal ini melalui tiga pola: pertama, dilakukan dalam proses pembelajaran di perkuliahan; kedua, dilakukan dalam proses pelayanan akademik administratif; ketiga, dilakukan melalui kegiatankegiatan ekstrakulikuler maupun intrakulikuler kemahasiswaan yang diikuti oleh mahasiswa jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo. Adapun nilai-nilai karakter yang diinternalisasikan adalah: kejujuran, kedisiplinan, religius, kreatif, kemandirian, tanggung jawab, toleransi, komunikatif dan tanggung jawab.
PENDIDIKAN INKLUSIF DI PERGURUAN TINGGI: ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN Muhamad Yusuf
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v15i2.46

Abstract

The education system in Indonesia does not yet accommodate diversity, so that led to the emergence of segmentation educational institutions based on religious differences, ethnic, and even differences in physical and mental abilities of students. During this time the children who have different capabilities provided special educational facilities with fixesthe level and type of disabilities called Extraordinary School (SLB). Unconsciously education system SLB has built an exclusive wall for children with special needs. Inclusive education is an education that provides opportunities for children with disabilities or special needs to equally have the opportunity to learn alongside normal children. All children should be able to learn together regardless of any difficulties or differences they may have on them. The inclusion of education as a solution to termarjinalkannya raised millions of children from education because of the background of gender, religion, ethnicity, culture, language, physical and intellectual abilities (disability), geographic location, or social and economic conditions Sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodir keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berbasis pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental siswa. Selama ini anak–anak yang memiliki perbedaan kemampuan disediakan fasilitas pendidikan khusus disesuaikan dengan tingkat dan jenisnya yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Secara tidak disadari sistem pendidikan SLB telah membangun tembok eksklusifisme bagi anak–anak yang berkebutuhan khusus. pendidikan inklusi adalah sebuah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anakanak yang cacat atau berkebutuhan khusus untuk sama-sama memperoleh kesempatan belajar bersama anak-anak normal lainnya. Semua anak seyogyanya bisa belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada diri mereka. Pendidikan inklusi ini dimunculkan sebagai solusi atas termarjinalkannya berjuta anak dari pendidikan karena latar belakang jender, agama, etnik-budaya, bahasa, kemampuan fisik dan intelektual lokasi geografis, dan atau kondisi sosial dan ekonomi.
PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI SEBUAH SISTEM (Transformasi Input Menuju Output Yang Berkarakter) Ahmad Jamin
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v15i2.47

Abstract

The system is a unity or totality of a number of components or elements stand alone and work together and influence each other are focused on achieving a goal. As where education in general, Islamic education is a system or a totality that consists of several components that bersdiri own education, mutual cooperation and interplay focused on achieving the educational goals that have been set. The components of the educational system that work together and interplay that is the basis and purpose of education, Input learners, educators and education personnel, curriculum, administration, facilities, budget (instrumental input), parents and the community, natural conditions, sociocultural, political, economic and others are input environment (environmental input) which directly or indirectly affect the educational process. However it is important to underlinei Islamic education system based on the ideology of tawhid sourced to al-Quran and al-Sunnah and ijtihad. Islamic education system aimed at developing fitrah (base potential) human to human resources that embody the character. Sistem adalah suatu kesatuan atau totalitas dari sejumlah komponen atau unsur berdiri sendiri dan bekerja sama serta saling mempengaruhi satu sama lain yang terarah pada pencapaian suatu tujuan. Sebagai mana pendidikan pada umumnya, pendidikan Islam merupakan sebuah sistem atau satu totalitas yang terdiri dari beberapa komponen pendidikan yang bersdiri sendiri, saling berkerja sama dan saling mempengaruhi yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Adapun komponen sistem pendidikan yang saling bekerja sama dang saling mempengaruhi itu adalah dasar dan tujuan pendidikan, Input peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, administrasi, sarana, anggaran (instrumental input),orang tua dan masyarakat, kondisi alam, sosial budaya, politik, ekonomi dan lain-lain merupakan masukan lingkungan (environmental input) yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh dalam proses pendidikan.Akan tetapi penting dgarisbawahi sistem pendidikan Islam berlandaskan kepada ideologi tawhid yang bersumber kepada al-Qur’an dan alsunnah dan ijtihad.Sistem pendidikan Islam diarahkan pada pengembangan fitrah (potensi dasar) manusia untuk mewujudkan SDM yang yang berkarakter.
UPAYA INOVASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBANGUN HARMONI KERAGAMAN AGAMA DAN BUDAYA DI STAIN KERINCI (SEBUAH INOVASI PENDIDIKAN KARAKTER) Masnur Alam
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v15i2.48

Abstract

The implementation of Islamic Education in Kerinci STAIN has not done kaffah (comprehensive), it was still partial, fanaticism, apologists, conservative, ritualistic. So to face the future, since the second semester of 2014 the course material of PAI and Philosophy of Islamic Education has been innovating the curriculum which was relevant to the needs of the times with themes that can respond to contemporary issues related to harmony in diversity, issues of peace, togetherness, compassion, gentleness, love each other. It also presenting the concept of an accommodative education, develop an attitude is not redundant (moderation). Be able to harmonize diversity (diversity) cultures and religions, can be away from prejudice (su'usdzdzan) and put it in the context of prejudice (husunudzdzan). So that the existence of Islamic Education truly a blessing, great teaching, conditioning and adhesives for social life, not as a doctrine of extreme, radical, exclusive, discriminatory, as a trigger or provocator of conflicts, divisions and carrier culprit curse. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di STAIN Kerinci selama ini belum dilakukan secara kaffah, masih bersifat parsial, fanatisme,apologis, konservatif, ritualistik. Maka dalam menghadapi masa depan, sejak semester genap 2014 mata kuliah Materi PAI dan Filsafat Pendidikan Islam telah melakukan inovasi kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dengan tema-tema yang dapat merespons isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan harmoni dalam keragaman, masalah kedamaian, kebersamaan, kasih sayang, kelemah-lembutan, saling mencintai. Menghadirkan konsep pendidikan yang akomodatif, mengembangkan sikap tidak berlebih lebihan (moderation). mampu mengharmonisasi diversity (keragaman) budaya dan agama, dapat menjauhi prasangka buruk (su‟usdzdzan) dan meletakkannya dalam konteks prasangka baik (husunudzdzan). Sehingga eksistensi Pendidikan Agama Islam betul-betul menjadi rahmat, ajaran yang agung, penyejuk dan perekat bagi kehidupan sosial, bukan sebagai ajaran yang ekstrim, radikal, eksklusif, diskriminatif, sebagai pemicu atau propokator konflik, biang kerok perpecahan dan pembawa laknat.
KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR (6-12) TAHUN DI LINGKUNGAN KELUARGA MENURUT PENDIDIKAN ISLAM Usman Yahya
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v15i2.50

Abstract

How is The concept of education of children primary school age (6-12) years in a family environment according to Islamic education? This formulation is detailed within the following limits: (1) What educational preparation of primary school age children (6-12) years in a family environment according to Islamic education, and (2) what materials and methods used in the education of parents of primary school age (6-12 ) years in a family environment education according to Islam The usefulness of this study were (1) provide insight to scientists information and about the education of children in the womb, (2) provide intellectual insight, especially to the mother and the father to educate elementary school-age children (6- 12) years in a family environment. Results in discussion are: (1). Preparatory education of children of primary school age (6-12) years in a family environment according to Islamic education is very important. Children at this age have already started critical and can do so directly with the good. Therefore, parents must understand the family environment and prepare for what materials and how to carry out the education of children of this age. (2) Materials and methods of primary school age children (6-12) years in a family environment according to Islamic education is also very important. Parents should know the educational material that will be given to their children well and parents also do it correctly. Konsep pendidikan anak usia sekolah dasar (6-12) tahun di lingkungan keluarga menurut pendidikan Islam? Rumusan ini dirinci dalam batasan berikut: (1) Apa persiapan pendidikan anak usia sekolah dasar (6-12) tahun di lingkungan keluarga menurut pendidikan Islam, dan (2) apa materi dan metode yang digunakan orangtua dalam pendidikan usia sekolah dasar (6-12) tahun di lingkungan keluarga menurut pendidikan Islam. Kegunaan penelitian ini adalah (1) memberikan informasidan wawasan terhadap para ilmuwan tentang pendidikan anak dalam kandungan, (2) memberikan wawasan intelektual terutama kepada ibu dan ayah untuk mendidik anak usia sekolah dasar (6- 12) tahun di lingkungan keluarga. Hasil bahasan yang ditemuakan adalah: (1). Persiapan pendidikan anak usia sekolah dasar (6-12) tahun di lingkungan keluarga menurut pendidikan Islam adalah sangat penting. Anak pada Usia ini sudah mulai kritis dan dapat melakukannya secara langsung dengan baik. Untuk itu, orangtua dilingkungan keluarga harus mengerti dan mempersiapkan materi apa dan bagaimana melakukan pendidikan terhadap anak usia ini. (2) Materi dan metode anak usia sekolah dasar (6-12) tahun di lingkungan keluarga menurut pendidikan Islam juga sangat penting. Orangtua hendaknya mengetahui materi pendidikan yang akan diberikan kepada anaknya dengan baik dan orangtua juga melakukannya dengan dengan tepat.
Sejarah Jambi: Sejarah Jambi Jafar Ahmad
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v15i2.147

Abstract

Sejarah Jambi

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol. 25 No. 1 (2025): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 24 No. 2 (2024): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 24 No. 1 (2024): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 23 No. 2 (2023): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 23 No. 1 (2023): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 22 No. 01 (2022): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 22 No. 2 (2022): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 21 No. 02 (2021): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 21 No. 01 (2021): Islamika: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 20 No. 02 (2020): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 20 No. 01 (2020): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 19 No 02 (2019): Jurnal Islamika Volume 19 No 02 Vol 19 No 01 (2019): Jurnal Islamika Volume 19 No 01 Vol. 19 No. 02 (2019): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 19 No. 01 (2019): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 18 No 1 (2018): Volume 18 Nomor 1 Tahun 2018 Vol 18 No 02 (2018): Jurnal Islamika Volume 18 No 02 Vol. 18 No. 02 (2018): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 18 No. 01 (2018): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 17 No 2 (2017): Volume 17 Nomor 2 Vol 17 No 1 (2017): Volume 17 Nomor 1 Vol. 17 No. 2 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 16 No. 2 (2016): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 16 No 2 (2016) Vol 16 No 1 (2016) Vol. 16 No. 1 (2016): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 15 No 2 (2015) Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 15 No. 1 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 15 No 1 (2015) Vol 14 No 2 (2014) Vol. 14 No. 2 (2014): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 14 No 1 (2014) Vol. 14 No. 1 (2014): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 13 No 2 (2013) Vol. 13 No. 2 (2013): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 13 No. 1 (2013): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 13 No 1 (2013) More Issue