cover
Contact Name
Elmansyah
Contact Email
ealharamain@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ealharamain@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Al-Hikmah
ISSN : 19785011     EISSN : 25028375     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Al-Hikmah (ISSN: 1978-5011 dan E-ISSN: 2502-8375) merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan oleh Fakultas Usuluddin Adab dan Dakwah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Jurnal ini khusus pada kajian Dakwah dalam studi tertentu dan komunikasi Islam pada umumnya, dan Al-hikmah akan mengkombinasikan antara hasil penelitian dengan artikel pada kajian-kajian terkini dari para kontributor yang ahli dibidangnya. Al-Hikmah, terbit perdana pada volume I edisi 1 pada bulan Juni 2007, Al-Hikmah telah terbit 16 kali (8 volume), dengan memulai mempublikasikan artikel tentang Dakwah dan Komunikasi, diprakarsai oleh Dr. Wajidi Sayadi yang merupakan doktor tafsir hadis. Al-Hikmah hadir karena tuntutan kebutuhan intelektual dalam merespon isu-isu actual terkait berbagai problematika Dakwah dalam konteks kekinian, tidak hanya dibatasi pada hasil karya penulis lokal tetapi juga mengakomodir karya penulis dalam skala nasional dan internasional. dengan kata lain jurnal Al-Hikmah membuka akses seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin berkiprah dan memberikan kontribusi ilmiah bagi pengayaan wacana pemahaman Dakwah dalam rangka menjawab tantangan intelektual yang kian hari semakin berkembang. Al-hikmah, menjadi media komunikasi ilmiah antarapeminat ilmu Dakwah yang terdiri dari dosen, pakar dan praktisi dakwah, mahasiswa dan lainya. disamping itu jurnal Al-Hikmah menyediakan tempat khusus berupa review terhadap masalah-masalah terkini yang berkenaan dengan dakwah dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 220 Documents
Pluralisme dan Radikalisme Muslim Masyarakat Transisi: Ekspresi Keberagamaan di Kawasan Industri Kabupaten Bekasi Ridwan Rosdiawan
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v11i2.848

Abstract

Kawasan industry Kabupaten Bekasi dipilih sebagai sampel karena karakternya yang khas. Kehidupan tipe masyarakat pedesaan beralih secara cepat menuju tipe masyarakat perkotaan akibat industrialisasi. Adapun topic ekspresi keberagamaan yang dipilih adalah pluralism dan radikalisme dari masyarakat Muslim yang berdomisili di kawasan tersebut. Penentuan fokus masyarakat Muslim dilatarbelakangi oleh rasionalisasi bahwa mereka adalah penduduk dominan yang paling mewarnai kehidupan sosial di sekitarnya. Dengan menggunakan teknik penelitian lapangan melalui pengumpulan data berdasarkan observasi, wawancara dan kuesioner, penelitian ini diarahkan untuk mengklarifikasi fokus penelitian yang diformulasikan dalam bentuk pertanyaan: Bagaimanakah transisi kehidupan sosial akibat industrialisasi berkontribusi terhadap pluralism dan radikalisme masyarakat Muslim Kabupaten Bekasi? Dengan menafsirkan data melalui pendekatan deskriptif-analitis, penelitian ini menemukan bahwa transisi akibat industrialisasi memang sangat berpengaruh terhadap sikap pluralism masyarakat Muslim. Namun, pluralism itu masih sangat datar dan dangkal (superficial) sehingga sangat mungkin seketika berubah radikal seiring berubahnya kondisi-kondisi umum di sekitar.
ILMU DAN HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN DALAM NILAI AGAMA Ivan Eldes
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v9i2.322

Abstract

Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.Ilmu bukan sekadar pengetahuan tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi. Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Kritik Albert Borgmann dalam Informasi tentang Realitas Versus Informasi untuk Realitas (Suatu Pendekatan Filsafat dan Proses Penulisan Hadis) Andri Lolo
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v11i1.819

Abstract

Era digital ditandai dengan percepatan dalam segala hal, tak luput di dalamnya berkaitan tentang transfer informasi. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi halangan dalam proses penyampaian informasi. Secara tidak langsung dalam dekade ini, struktur dan pandangan masyarakat mulai berubah dikarenakan berita yang sering simpang siur kebenarannya. Istilah baru pun bermunculan seperti hoax dan viral. Oleh karena itu, filsafat harus ikut serta bertanggung jawab dalam memecahkan persoalan-persoalan ini, sebagaimana filsafat pula yang membentuk awal dari proses kemajuan manusia hingga kini.Dalam tulisan ini, berusaha memahami perkembangan dan percepatan informasi yang ada, menggunakan “kaca mata” seorang tokoh Albert Brogmann dalam tulisannya Information and Reality at the Turn of the Century. Kemudian dianalisis menggunakan pendekatan ontologis maupun epistemologis serta dikaitkan dengan proses penulisan hadis. Sehingga mencoba kembali memahami dasar proses informasi yang seharusnya kembali dijadikan pedoman dalam penyampaiannya.Proses penulisan hadis yang ada dalam dunia ke-Islam-an, patutnya menjadi rujukan—minimal—kita dapat mengambil ruh dan semangatnya untuk mendekati kebenaran yang sejatinya. Sehingga informasi-informasi yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dapat dipertanggung jawabkan, baik secara valid maupun sisi manfaat dan tujuannya. Menghindari dari kesalahpahaman dalam memaknai informasi yang beredar. Sebab, terbentuknya pengetahuan yang dimiliki manusia berasalkan dari sebuah informasi yang valid dan teruji.
“MAKNA” DALAM KOMUNIKASI Ibrahim MS
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v9i1.85

Abstract

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia sememangnya mempunyai kemampuan dasar berkomunikasi antar sesama. Akan tetapi setiap manusia akan senantiasa memiliki perbedaan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama menyangkut bahasa sebagai pilihan simbol dalam menyampaikan pesan, dan makna pesan yang hendak dipertukarkan melalui simbol-simbol komunikasi. Hal ini menyebabkan tidak semua komunikasi yang dibangun memperoleh hasil yang sama efektif. Dalam banyak contoh, kita gagal membangun komunikasi dengan baik, sesuai harapan dan maksud yang diinginkan. Bahkan tidak jarang kita terjebak dalam perangkap perbedaan simbol/lambang komunikasinya saja, substansi yang hendak dipertukarkan justru terlupakan. Substansi inilah sebenarnya yang disebut dengan makna (mean-meaning), yakni suatu pesan yang diperoleh dari proses interaksi, dan itulah sesungguhnya yang dicari sebagai “makna” dalam komunikasi.
MEDIA ELEKTRONIK DAN DAKWAH ISLAM Juniawati Selamat
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v7i1.48

Abstract

Media juga disebut sebagai “Media is the extensions of man”, yakni media adalah perluasan dari ide, gagasan dan pikiran terhadap kenyataan sosial. Konsep yang dikemukakan Marshall McLuhan bahwa media adalah pesan itu sendiri (the medium is the message), dipahami bahwa media lebih dari sekedar wahana. dari aspek program, kelebihannya adalah sifatnya yang personal. Artinya pendengar dapat merasakan suasana akrab, sehingga mudah tersalurnya komunikasi. Oleh karena itu secara tidak langsung media berfungsi ganda, selain sumber informasi yang menyajikan apa yang terjadi, media khususnya cetak bisa mendidik masyarakat yang tidak terdidik. konsep yang dihadirkan dari media memenuhi selera pasar yakni masyarakat. Terutama dari segi kebutuhan informasi lokal dan daerah. Karena secara makro wacana dalam media massa menjadi alat konstruksi realitas sosial mengingat bahwa realitas sosial tidak berdiri sendiri tanpa kehadiran individu, baik di dalam maupun di luar realitas tersebut.
Pengaruh Komunikasi dalam Kehidupan Perspektif Al-Quran dan Hadis Harjani Hefni
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v10i2.612

Abstract

Komunikasi antar manusia merupakan aktivitas menyampaikan dan menerima pesan dari dan kepada orang lain. Saat berlangsung komunikasi, proses pengaruh mempengaruhi terjadi. Di samping itu, komunikasi juga bertujuan untuk saling mengenal, berhubungan, bermain, saling membantu, berbagi informasi, mengembangkan gagasan, memecahkan masalah, meningkatkan produktivitas, membangkitkan semangat kerja, meyakinkan, menghibur, mengukuhkan status, membius, dan menciptakan rasa persatuan. Di samping tujuan baik tersebut, komunikasi juga dapat dipakai untuk saling mendomba, melemahkan semangat, meruntuhkan status, membuat orang sedih, dan membuat orang terjerumus ke dunia hitam. Islam memberikan arah agar komunikasi manusia berkualitas dan konstruktif bukan sebaliknya
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW DI MEKAH DAN MADINAH Patmawati .
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v8i2.75

Abstract

Rasulullah saw membekali diri dengan kebaikan, ketaqwaan, keikhlasan dan akhlak mulia dalam membimbing sehingga menimbulkan simpati dan audien mudah menerima ajakan (ajaran Islam). metode yang dilakukan nabi dalam dakwah secara terang-terangan adalah: pertama, mengundang Bani Abdul Muttalib ke rumahnya dan menjelaskan bahwa dia telah diutus oleh Allah. Kedua, undangan terbuka kepada seluruh masyarakat quraisy di bukit Shafa. Nabi ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat quraisy terhadap kepribadian beliau. Setelah itu beliau mengumumkan kenabiannya. Ketiga, Muhammad saw memproklamirkan ke-Esa-an Tuhan dan mengajarkan kesatuan dan persamaan antara manusia. Keempat, nabi mengadakan pertemuan khusus dengan orang-orang yang percaya kepada beliau untuk aktivitas pembacaan (tilawah), pengajaran (ta’lim), dan pensucian (tazkiyah), di rumah Arqam bin Abil Arqam, dan merupakan sekolah Islam yang pertama. Kelima, beberapa pengikut nabi meninggalkan Mekah dan mencari perlindungan atau mengungsi ke Ethiopia, sebuah negeri di seberang Laut Merah.
PERAN FORUM MEDIASI DALAM MEMINIMALISIR KONFLIK DI KALIMANTAN BARAT Amalia Irfani
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v9i2.327

Abstract

Kalimantan Barat merupakan satu dari sedikit provinsi di Indonesia yang memiliki historis panjang berkaitan dengan ketidaharmonisan etnis. Meminimalisir konflik tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga oleh Lembaga, Forum non formal yang berdiri atas prakarsa masyarakat atau individu. Forum Mediasi adalah salah satunya. Berdiri kerena keprihatinan Konflik Komunal yang selalu terjadi berulang. Tulisan ini mengkaji sedikit tentang peran Forum Mediasi dalam menangani konflik di Kalimantan Barat.
PETA FILSAFAT PENGETAHUAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEMASYARAKATAN Baharuddin Udin
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v7i2.65

Abstract

Peta filsafat pengetahuan dalam sosial kemasyarakatan mengukapkan secara global dan beberapa hal yang ada didalam filsafat pengetahuan yang ada seperti: Skeptisisme, Subjektivisme, Objektivisme, Realisme, Fenomenalisme, Eksistensialisme, Analitik dan Personalisme. Skeptisisme secara global sebagai pernyataan ragu-ragu atau pengingkatan, merupakan suatu bentuk aliran yang perlu dikenal dan diperhatikan secara Subjektivisme merupakan pemikiran-pemikiran mereka tentang mereka bahwa satu-satunya hal yang dapat diketahui dengan pasti.Objektivisme merupakan pandangan bahwa obyek dan kualitas yang kita ketahui dengan perantaraan indera kita tidak berdiri sendiri. Realisme berpandangan bahwa ilmu pengetahuan untuk menjelaskan apa yang terjadi dan bagaimana sebenarnya itu ada dan muncul sebagai reaksi atas kegagalan kaum idealisme-liberalisme. Fenomenalisme merupakan aliran atau faham yang mengungkapkan bahwa fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.Eksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam filsafat, khususnya tradisi filsafat baratjuga mempersoalkan keberadaan manusia, dan keberadaan itu dihadiri lewat kebebasan.Analitik memfokuskan dan berbicara tentang bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi sehari-hari ditengah-tengah masyarakat luas. Terlepas bahasa apa yang dipakai atau didaerah mana bahasa setempat itu dipakai. Sehingga bahasa merupakan fungsi yang penting dalam melakukan komunikasi.Personalisme adalah paham atau aliran yang menegaskan bahwa manusia mampu untuk merenungkan kebenran abadi, atau secara umum untuk mencapai hubungan dengan kenyataan transenden.
Konsep Persaudaraan menurut Islam dan Budha (Sebuah Studi Komparatif) Amalia Irfani
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v11i2.853

Abstract

Indahnya persaudaraan adalah bagian terpenting dari semua ajaran agama-agama. Islam yang universal dan Budha yang toleran adalah contoh bahwa agama sebagai perekat persatuan atas nama kebajikan/kebaikan di muka bumi. Kedua agama ini jelas berbeda, tidak akan pernah sama, sebab lahir dan berkembang dengan proses yang berbeda pula. Islam bersumber dari pemilik alam semesta terkondisikan melalui sebuah keyakinan/iman terucap dari syahadat. Sedangkan Budha juga mengklaim bahwa ajaran mereka adalah ajaran yang bersumber pada keyakinan pada satu wujud yang memiliki welas asih dan kebijaksanaan sebab adanya hubungan kausal. Keyakinan dalam buddhis, bercirikan: Membuka pandangan; meliputi keterbukaan dan keingintahuan dan Praktik; meliputi ritual (puja) dan pelaksanaan moralitas (sila) yang benar. Tulisan singkat ini akan sedikit menggambarkan tentang makna persaudaraan ajaran Islam dan ajaran Budha dalam studi komparatif; sebagai bagian memahami perbedaan dalam konsep kebhinekaan; dengan pesan semoga konflik yang terjadi dibelahan dunia atas nama agama mayoritas dan minoritas tidak lagi bertambah dan menjadi.

Page 3 of 22 | Total Record : 220