cover
Contact Name
Shabri Putra Wirman
Contact Email
shabri.pw@umri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.photon@umri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
JURNAL PHOTON
ISSN : 2087393x     EISSN : 25795953     DOI : -
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon" : 22 Documents clear
AKTIVITAS ANTI BAKTERI DAN ANTI JAMUR SENYAWA CALKON(E)-1-(naftalen-1-il)-3-(naftalen)prop-2-1-on Hilma, Rahmiwati; -, Jasril; -, Isnaniar
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.799 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan Uji aktivitas antibakteri dan anti jamur terhadap senyawa turunan calkon E)-1-(naftalen-1-il)-3-(naftalen)prop-2-1-on (senyawa A) menggunakan metoda difusi.Bakteri yang digunakan adalah Staphylococcus aureus sebagai bakteri grampositif) dan Escherichia colisebagai bakteri gram negatifdan terhadap senyawa calkon tersebut juga dilakukan uji aktivitas anti jamur menggunakan jamur Candida albicans. Hasil Uji antibakteri terhadap senyawa calkon E)-1-(naftalen-1-il)-3-(naftalen)prop-2-1-on (A) memperlihatkan bahwa senyawa calkon A tidak aktif terlihat dengan tidak adanya zona bening disekitar cakram yang ditetesi dengan sampel calkon. Hasil uji aktivitas antijamur senyawa calkon (E)-1-(naftalen-1-il)-3-(naftalen)prop-2-1-on (senyawa A)memperlihatkan aktivitas antijamur yang baik pada konsentrasi 10 μg/disk dengan diameter zona hambat yang dihasilkan yaitu sebesar 17, 08 mm
PENURUNAN KADAR LIMBAH LOGAM TIMBAL (PB) DENGAN METODE KHELASI MENGGUNAKAN BELIMBING WULUH Yusbarina -; Marlianis -
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.163

Abstract

Logam-logam pada umumnya dapat membentuk ikatan dengan bahan-bahan organik alami maupun buatan melalui atom karbon, gugus karboksilat dan atom-atom yang mempunyai elektron bebas dalam senyawa organik sehingga membentuk kompleks koordinasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi dan waktu pencampuran belimbing wuluh terhadap penurunan kadar limbah simulasi logam timbal (Pb). Variasi konsentrasi belimbing wuluh yaitu 15%, 30%, dan 45%. Variasi waktu pencampuran yaitu 30 menit dan 60 menit. Sampel limbah simulasi logam timbal (Pb) dengan konsentrasi 10 ppm dicampurkan dengan larutan belimbing wuluh 15%, 30%, dan 45% selama 30 menit dan 60 menit dan dianalisa menggunakan AAS. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa larutan belimbing wuluh dapat menurunkan kadar logam Pb yang terdapat dalam limbah simulasi. Dengan penurunan tertinggi yaitu 52,06% pada sampel yang dicampur dengan belimbing wuluh pada konsentrasi 45% dan pada waktu pencampuran 60 menit. Konsentrasi belimbing wuluh dan waktu pencampurannya mempengaruhi penurunan kadar logam Pb yang terdapat dalam limbah simulasi. Semakin tinggi konsentrasi belimbing wuluh dan semakin lama pencampurannya maka semakin besar penurunan kadar logam Pb dalam limbah simulasi.
PENENTUAN PARAMETER KETEBALAN LAPISAN PROSES ELECTROPLATING PADA ALUMINIUM DAN BAJA Ahmad Kafrawi Nasution; Putri Nawangsari; Hendro Cahyono; Mustaqim -
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.164

Abstract

Proses perlakuan permukaan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki tampilan dari sebuah logam, satu diantaranya adalah proses pelapisan (electroplating). Untuk mendapatkan tampilan yang bagus dengan waktu yang efektif, parameter pelapisan sangat menentukan. Untuk itu dilakukan penentuan parameter ketebalan lapisan logam paduan aluminium AA5051 dengan waktu pencelupan 30, 40, 50 dan 60 menit dengan tegangan 3 dan 10 Volt. Sedangkan logam plain carbon steel dengan waktu pencelupan 30, 40, 50 dan 60 menit dengan tegangan 3 dan 8 Volt. Dari parameter di atas diperoleh rata-rata laju ketebalan pelapisan untuk logam paduan aluminium AA5051 yang tertinggi 1.40 μm per menit (30 menit pada 10 Volt) dan terendah adalah 1.00 μm per menit (40 menit pada 3 Volt). Dan untuk logam plain carbon steel yang tertinggi 1.77 μm per menit (60 menit pada 4 Volt) dan terendah adalah 0.35 μm per menit (40 menit pada 4 Volt).
HUBUNGAN HIPERGLIKEMIA DENGAN KADAR GLYCERALDEHYDE-3-PHOSPHATE DEHYDROGENASE (GAPDH) PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Yessi Alza
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.165

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic disease with characteristic hyperglycemia. Glycosylated hemoglobin (HbA1C) > 7% indicated uncontrolled DM. Hyperglycemia causes excessive production of free radicals that trigger oxidative stress. Oxidative stress is caused primarily by superoxide anion mitochondrial DNA would undermine the core so that it will activate PARP. PARP is activated would inhibit the activity of GAPDH in the glycolytic pathway. Inhibited glycolysis pathway will lead to reactions that formed splinter polyol pathway, increased PKC and increased hexosamine pathway.The research design was cross sectional comparative study, conducted in Internal Medicine Department of Dr. M.Djamil Hospital in Padang, Biomedical Laboratory of Medical College, Chemical Laboratory of College of Mathematics and Physical Sciences Andalas University. The total number of samples are 70, divided into two group, consist of 35 people cases and 35 people controlled. ELISA method was used for examination of GAPDH activity.The research results are activity GAPDH in patients with T2DM in lower that the non DM, but not statistically significant. Regression correlation analysis for relationship between fasting blood sugar with the activity of GAPDH denoted weak correlation, r = 0,179 (p=0,139), and the relationship of blood glucose levels 2 hours post prandial with GAPDH levels in patients with T2DM obtained a weak correlation with r values = 0.039 (p = 0.749).The research conclusion are there is no significant difference between GAPDH activity in patients with T2DM and non DM, there is a weak relationship between hyperglycemia with GAPDH activity.
PEMBUATAN MEMBRAN HIBRID POLISULFON-LEMPUNG YANG DIKOAGULASI OLEH 2-PROPANOL-AIR DAN APLIKASINYA PADA AIR GAMBUT Zaiyar -; Amilia Linggawati; Muhdarina -
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.166

Abstract

Penelitian ini, bertujuan untuk membuat membran hibrid polisulfon-lempung secara inversi fase menggunakan zat aditif polietilen glikol (PEG) (PEL 1) dan tanpa PEG (PL 1). Matriks polimer ini dikoagulasi dalam koagulan campuran2-propanol-air. Membran hibrid PEL 1dan PL 1 diaplikasikan pengolahan air gambut yang berasal dari Desa Rimbo Panjang Km 18, meliputi pengukuran pH, warna dan zat organik. Hasil penelitian menunjukkan membran PEL 1 dan PL 1 dapat menaikkan pH air gambut sesuai syarat kualitas air minum PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010, hanya membran PEL 1 dapat menurunkan warna air sesuai Permemkes dan Kedua membran belum dapat menurunkan zat organik sesuai Permenkes
KAJIAN EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL PETUGAS SURVEILANS PUSKESMAS YANG BERPENGARUH TERHADAP PELAKSANAAN PENANGGULANGAN LEPTOSPIROSIS Juli Widiyanto; Hendro Basuki
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.167

Abstract

Latar Belakang: Leptospirosis merupakan salah satu penyakit penular yang seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), untuk mengurangi kasus penyakit leptospirosis diperlukan upaya kewaspadaan dini. Sistem manajerial yang baik dalam hal ini adalah kelengkapan dan ketepatan laporan minguan W2 sebagai salah satu upaya kewaspadaan dini terutama pada pelaksana penanggulangan yaitu petugas surveilans puskesmas dapat mendukung keberhasilan program penanggulangan kejadian akibat leptospirosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan aspek manajerial pada petugas surveilans puskesmas.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi target dan populasi studi adalah semua petugas surveilans puskesmas di Kota Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Data di analisis dengan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek perencanaan dan aspek pelaksanaan terbukti tidak berhubungan sementara aspek pengawasan, monitoring dan evaluasi terbukti berhubungan dengan kelengkapan dan ketepatan laporan mingguan W2 dalam keberhasilan penanggulangan leptospirosis di Kota Yogyakarta ( PR=3,33;p=0,002 )Simpulan: Berdasar kondisi tersebut disimpulkan bahwa aspek pengawasan, monitoring dan evaluasi merupakan aspek manajerial yang berhubungan dengan kelengkapan dan ketepatan laporan mingguan W2 dalam keberhasilan program penanggulangan leptospirosis di Kota Yogyakarta. Disarankan agar faktor pengawasan, monitoring dan evaluasi senantiasa dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Bagi petugas surveilans puskesmas disarankan untuk meningkatkan kemampuan, kedisiplinan dalam pengaturan jadual dan bekerjasama dengan pemegang program lainnya.
PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN E TERHADAP KUALITAS SUSU KELAPA (COCONUT MILK) DENGAN VARIASI WAKTU Yuni Fatisa; Descawella -
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.168

Abstract

Susu kelapa mengandung lemak dan protein serta kadar air yang tinggi sehingga menyebabkan produk ini mudah rusak. Untuk mendapatkan susu kelapa yang awet atau tidak mudah rusak, maka perlu ditambahkan bahan pengawet alami seperti vitamin E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penambahan vitamin E terhadap bilangan peroksida , pH, dan kadar protein dengan variasi waktu. Perubahan kualitas yang diamati berupa bilangan peroksida ditentukan dengan cara titrasi, pH ditentukan dengan pHmeter dan, kadar protein ditentukan dengan metode kjedhal dengan variasi waktu 0 (kontrol), 4, 8, dan 12 hari pada suhu 30C. Kualitas susu kelapa yang ditambah dengan vitamin E 100 IU dengan variasiwaktu 0 (kontrol), 4, 8, dan 12 hari masing-masing adalah: bilangan peroksida 0,3740; 0,4760; 0,6120; 0,6800 meq/kg , pH 6,1700; 5,9066; 4,7167 dan 4,0333, kadar protein 2,6657%; 2,3492%; 1,7163%; 0,8630%. Sedangkan kualitas susu kelapa tanpa penambahan vitamin E dengan variasiwaktu 0 (kontrol), 4, 8, dan 12 hari masing-masing adalah: bilangan peroksida 0,3400; 0,5440; 0,8840; 1,1560meq/kg, pH 6,1767; 4,6266; 3,1333; 2,2166, dan kadar protein 2,6561%; 1,5917%; 0,9876%; 0,4123%. Waktu maksimal penyimpanan terbaik untuk kualitas susu kelapa yang sesuai (bilangan peroksida dan pH dengan CODEX sedangkan kadar protein dengan SNI) adalah susu kelapa dengan penambahan vitamin E 100 IU sampai pada hari ke – 4.
AKTIVITAS ANTI BAKTERI DAN ANTI JAMUR SENYAWA CALKON(E)-1-(naftalen-1-il)-3-(naftalen)prop-2-1-on Rahmiwati Hilma; Jasril -; Isnaniar -
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.169

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan Uji aktivitas antibakteri dan anti jamur terhadap senyawa turunan calkon E)-1-(naftalen-1-il)-3-(naftalen)prop-2-1-on (senyawa A) menggunakan metoda difusi.Bakteri yang digunakan adalah Staphylococcus aureus sebagai bakteri grampositif) dan Escherichia colisebagai bakteri gram negatifdan terhadap senyawa calkon tersebut juga dilakukan uji aktivitas anti jamur menggunakan jamur Candida albicans. Hasil Uji antibakteri terhadap senyawa calkon E)-1-(naftalen-1-il)-3-(naftalen)prop-2-1-on (A) memperlihatkan bahwa senyawa calkon A tidak aktif terlihat dengan tidak adanya zona bening disekitar cakram yang ditetesi dengan sampel calkon. Hasil uji aktivitas antijamur senyawa calkon (E)-1-(naftalen-1-il)-3-(naftalen)prop-2-1-on (senyawa A)memperlihatkan aktivitas antijamur yang baik pada konsentrasi 10 μg/disk dengan diameter zona hambat yang dihasilkan yaitu sebesar 17, 08 mm
IKATAN SILANG POLIURETAN DARI METILEN -4,4’ DIFENILDIISOSIANAT (4,4’-MDI), POLIETILEN GLIKOL 400 (PEG 400), DAN MINYAK BEKAS PENGGORENGAN Prasetya -; Sri Hilma Siregar
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.170

Abstract

Sintesis poliuretan telah dilakukan dengan menggunakan monomer 4,4'-MDI, PEG 400, dan minyak Bekas Penggorengan. Gugus fungsi karakteristik poliuretan, dan ikatan silang (derajat penggembungan), masing-masingnya dianalisis dengan spektofotometer FT-IR, beberapa pelarut (THF). Berdasarkan hasil penelitian diketahui serapan inframerah poliuretan hasil sintesis memiliki korelasi dengan serapan inframerah poliuretan standar. Hasil pengujian derajat penggembungan menunjukkan poliuretan hasil sintesis memiliki derajat penggembungan.
KEANEKARAGAMAN HAYATI TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI DESA GADING SARI KEC.TAPUNG KAB. KAMPAR PROVINSI RIAU Wirdati Irma; Nofripa Herlina
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.171

Abstract

Tumbuhan Paku masih merupakan tumbuhan merupakan salah satu tumbuhan dengan jumlah yang sangat banyak jenisnya dan di Indonesia jenis tumbuhan paku mencapai 1.250-1.500 jenis paku-pakuan. Jenis paku-pakuan merupakan kelompok tumbuhan yang masih kurang mendapatkan perhatian dibandingkan dengan tumbuhan yang lainnya, meskipun banyak jenis dari tumbuhan paku ini memiliki fungsi ekologis yang penting serta memiliki berbagai manfaat lainnya yang berguna. Penelitian yang dilaksanakan di Desa Gading Sari Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Provinsi Riau tentang Keanekaragaman Tumbuhan Paku yang ada di kebun sawit ditemukan 8 spesies tumbuhan paku yakni, , Acrostichum speciosum, Adiantum hispidulum, Davallia denticulate, Elaphoglossum angulatum, Lygodium flexuosum, Glechenia linearis, Nephrolepis biserrata dan Pityrogranma calomelanos, dengan menggunakan tiga stasiun pengamatan (stasiun I: merupakan karakteristik tanah gambut, stasiun II: merupakan karakateristik tanah rawa dan stasiun III: merupakan karakteristik tanah liat) di mana dari ketiga stasiun tersebut di dapat nilai Indeks Keanekaragaman Tumbuhaan Paku adalah Pada stasiun I 1,416 stasiun II 1,578 dan stasiun III 1,267. Nilai Indeks Keanekaragaman tumbuhan paku ini tergolong ke dalam sedang mengingat nilainya masing masing berkisar antara 1-3. Indeks Keanekaragaman dikatakan rendah apabila nilainya berada di bawah 1, Indeks Keanekaragam sedang dengan apabila nilainya berada antara 1-3 dan Indeks Keanekaragaman tinggi apabila nilainya di atas 3.

Page 2 of 3 | Total Record : 22


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol. 15 No. 2 (2025): Journal Photon Vol. 15 No. 1 (2024): Journal Photon Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Photon Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Photon Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Photon Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Photon Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Photon Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Photon Vol 12 No 1 (2021): Jurnal Photon Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Photon Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Photon Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Photon Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Photon Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Photon Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Photon Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Photon Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Photon Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Photon Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Photon Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Photon Vol 8 No 01 (2017): Jurnal Photon Vol 8 No 01 (2017): Jurnal Photon Vol 7 No 02 (2017): Jurnal Photon Vol 7 No 02 (2017): Jurnal Photon Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Photon Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Photon Vol 6 No 02 (2016): Jurnal Photon Vol 6 No 02 (2016): Jurnal Photon Vol 6 No 01 (2015): Jurnal Photon Vol 6 No 01 (2015): Jurnal Photon Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon Vol 5 No 1 (2014): Jurnal Photon Vol 5 No 1 (2014): Jurnal Photon Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Photon Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Photon Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Photon Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Photon Vol 3 No 1 (2012): Jurnal Photon Vol 3 No 1 (2012): Jurnal Photon Vol 2 No 2 (2012): Jurnal Photon Vol 2 No 2 (2012): Jurnal Photon Vol 2 No 1 (2011): Jurnal Photon Vol 2 No 1 (2011): Jurnal Photon Vol 1 No 2 (2011): Jurnal Photon Vol 1 No 2 (2011): Jurnal Photon Vol 1 No 1 (2010): Jurnal Photon Vol 1 No 1 (2010): Jurnal Photon More Issue