cover
Contact Name
I Gusti Ayu Apsari Hadi
Contact Email
apsari.hadi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
apsari.hadi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
ISSN : 25992694     EISSN : 25992686     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan sosial pembelajaran. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat akademik. Jurnal ini terbit 3 kali setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 62 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha" : 62 Documents clear
KENDALA DALAM PEMBERIAN HAK ASIMILASI KEPADA NARAPIDANA M. Ichsan iwari; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemberian hak asimilasi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksanaan dan kendala dalam pemberian hak asimilasi kepada narapidana di lembaga pemasyarakatan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui apa yang dibutuhkan narapidana dalam pemberian hak asimilasi mereka dari kendala yang ada. Sehingga hak asimilasi yang mereka terima dapat berjalan efektif dan efisien sesuai tujuan dari asimilasi tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan kendala-kendala dalam pemberian hak asimilasi, dan penyebab nya. Sehingga kedepannya masing masing lembaga pemasyarakatan dapat memperhatikan kendala yang ada agar pemberian hak asimilasi kepada narapidana berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang di inginkan.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN ASIMILASI KEPADA NARAPIDANA TERHADAP PROGRAM REINTEGRASI SOSIAL DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KEROBOKAN Bonanza Parulian Sidauruk; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan melaksanakan program asimilasi sebagai langkah pembaharuan terhadap perlakuan narapidana untuk memberikan pembekalan yang bertujuan membaurkan narapidana kembali ke dalam lingkungan masyarakat, karena pemikiran tentang fungsi pemidanaan bukan sebagai ajang penjeraan. Saat ini pemidanaan bertujuan sebagai upaya pemberian pembinaan bagi mantan pelanggar hukum yang selajutnya disebut sebagai Warga Binaan Pemasyarakatan sejalan dengan reintegrasi sosial dalam Sistem Pemasyarakatan melalui program asimilasi. Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti merumuskan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana efektivitas pemberian asimilasi kepada narapidana terhadap program integrasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, 2. Apakah faktor penghambat pemberian asimilasi kepada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti berusaha memberikan gambaran dan menganalisa bagaimana efektivitas pelaksanaan asimilasi pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan. Berdasarkan teori efektivitas hukum serta faktor pendukung terhadap pelaksanaan asimilasi intramural dan extramural yang turut didukung pemangku kebijakan dalam berbagai bentuk kerjasama, maka asimilasi dapat berjalan efektif. Walaupun dalam pelaksanaannya di lapangan masih terdapat kendala yang sifatnya masih dapat diatasi dengan cepat sehingga proses reintegrasi sosial dapat terwujud dengan efektif sejalan dengan tujuan akhir asimilasi narapidana. Pengaruh positif yang membangun bagi narapidana adalah pembentukan karakter percaya diri untuk membaur di lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga tercipta reintegrasi sosial. Kendala di dalam efektifitas pelaksanaan asimilasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor hukum, Penegak Hukum, Sarana dan Fasilitas Hukum, Pihak Masyarakat, serta Kebudayaan.
PENERAPAN PEMBINAAN KEMANDIRIAN DALAM PROGRAM INTEGRASI DI LAPAS KELAS IIA CIBINONG Mochamad Naufal Adisaputra; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga pemasyarakatan berfungsi melalukan pembinaan bagi para warga binaan agar mereka dapat menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi apa yang telah diperbuat sehingga dapat diterima kembali di lingkungannya. Upaya yang dilakukan oleh Lembaga pemasyarakatan salah satunya adalah dengan pelaksanaan program pembinaan kemandirian narapidana dalam rangka agar mereka dapat berkembang dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri setelah selesai menjalani masa hukuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembinaan kemandirian dalam program integrasi pada Lapas Klas IIA Cibinong dan efektivitas dari penerapan program pembinaan kemandiriian narapidana. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan melakukan pendekatan kepada narapidana Lapas Klas IIA Cibinong. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan memberikan keterampilan kerja. Sehingga penulis memberikan saran seperti diperlukan pengamatan oleh balai pemasyarakatan agar mengetahui apakah penerapan pembinaan yang dilakukan bermanfaat dan diperlukan program lainnya mengenai pembinaan kemandirian agar menambah keefektivitasan program pembinaan narapidana.
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN CBC DALAM REINTEGRASI Gibert Hosea Lorosae Siregar; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas pelayanan CBC dalam reintegrasi menjadi topic yang penting untuk dibahas dan dipelajari. Dalam jurnal ini dibahas mengenai pengaruh kualitas pelayanan CBC dalam reintegrasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Metode kualitatif deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penulisan jurnal yang didasarkan pada studi pustaka terhadap jurnal, artikel ilmiah, ataupun buku terkait yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Evaluasi sistematis layanan kesehatan penjara untuk lansia pada pasangan sangat penting untuk mengidentifikasi hambatan yang menghambat pelayanan CBC dalam reintegrasi.
KONTRIBUSI LAPAS TERBUKA DALAM UPAYA IMPLEMENTASI KONSEP COMMUNITY BASED CORRECTION Efaldi Butar-Butar; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengintegrasian narapidana terhadap lingkungan di masyarakat dapat dilakukan dengan menggunakan community-based correction. Konsep dari community-based correction sendiri adalah melakukan pembinaan agar sistem pemasyarakatan sejalan untuk mengusahakan pengintregasian para narapidana agar dapat menjadi manusia yang berakhlak lebih baik setelah bebas dari masa kurungannya dan berbaur kembali di masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi efektivitas dan peran serta dari lapas terbuka di Indonesia dalam segi bentuk pengintegrasian kembali secara sosial dengan konsep community-based correction. Metode pendekatan yang dilakukan dalam kajian riset ini menggunakan analisis kualitatif dimana dengan metode yuridis empiris. Sedangkan, untuk data objek yang bersumber dari data penelitian yang sebelumnya (data sekunder) dengan analisis secara deskriptif analitis. Untuk hasil pembahasannya sendiri dapat dilihat bahwa lapas terbuka masih kurang maksimal menerapkan kegiatan community-based correction. Dari hasil analisis yang diperoleh, faktor penyebab kurang maksimalnya implementasi kegiatan community-based correction dikarenakan kurang adanya dukungan yang massif antara Lembaga institusi yang terkait serta kerja sama yang terjalin dari pihak masyarakat.
PELAKSANAAN ASIMILASI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DI RUTAN KELAS IIB KABANJAHE Raynaldi Raka yuda Sinuraya; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah: 1) bagaimana penerapan asimilasi di Rutan Kabanjahe tingkat IIB selama masa pandemi Covid-19, dan 2) bagaimana penegakan hukum terhadap narapidana hasil asimilasi yang melakukan tindak pidana lain. Penelitian ini bersifat empiris, menggunakan data lapangan langsung. Temuan menunjukkan bahwa selama pandemi Covid-19, sejumlah besar narapidana mengikuti program asimilasi, sebuah kebijakan yang diterapkan untuk menghindari kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan. Program asimilasi tersebut berlangsung hingga 21 Desember 2020 sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. 10 yang dilaksanakan serentak. Dalam proses pemberian izin asimilasi, narapidana harus memenuhi persyaratan yang ada, yaitu (setengah) dari masa hukuman. Hukuman pidana bagi pelaku kejahatan yang masih melakukan tindak pidana, pencabutan asimilasi, perhitungan masa penahanan.
OPTIMALISASI PERAN LAPAS TERBUKA DALAM MENERAPKAN SISTEM PEMBINAAN KONSEP COMMUNITY BASED CORRECTIONS DI INDONESIA (Optimizing The Role Of Open Prisions In Implementing The Community Based Corrections Concept Development System In Indonesia) Ginada; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transfigurasi konsep sistem pemenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan diikuti dengan sistem pembinaan pada Lembaga pemasyarakatan yang berupaya memenuhi hak-hak narapidana sebagaimana manusia seutuhnya yang perlu diberi dukungan positif hingga dapat diterima kembali di masyarakat. Penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peran lapas terbuka yang dibentuk guna membagi penempatan narapidana sesuai dengan jenis pemidanaannya tersebut diuraikan hasil telitinya yang menggunakan metode penelitian normative empiris. Pemaparan hasil penelitian yang bersumber dari sumber literatur terkait dan undang-undang yang diberlakukan di Indonesia, maka ditemui hasil penelitiannya yaitu peran lapas terbuka dalam menerapkan sistem pembinaan konsep CBC di Indonesia masih belum optimal oleh akibat penempatan warga binaan yang belum berjalan sebagaimana ketentuan yang telah dikeluarkan. Mengenai hal tersebut dalam penelitian ditemui bahwa program-program yang dimaksudkan konsep CBC dalam memberikan pembinaan melalui sistem lembaga pemasyarakatan di Indonesia telah berjalan dan berupaya mengoptimalkan pembinaan kepada narapidana dengan melibatkan peran aktif masyarakat yang tergolong dalam organisasi terkait sistem yang berlaku dalam Lembaga pemasyarakatan dengan melalui asimilasi, reintegrasi sosial, Cmb, dan CB.
KEDUDUKAN KWITANSI DALAM SENGKETA JUAL BELI TANAH Mutia Evi Kristhy; Aldo Yosua Apriyanto; Arya Detha Dwi Saputra; Dipaber; Doni Saputra Sinaga; Juan Rios Ekaharap; Mario Putra Silitonga; Rhedemta Afrinna; Rismayati; Wiji Nurul Hikmah
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuitansi adalah surat bukti penerimaan uang. Suatu kuitansi tidak akan terbit jika tidak ada suatu prestasi yang mendasari. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik penulisan berupa narrative review. Dimana data yang dituliskan berupa data empiris yang berarti memuat fakta pada kejadian yang sebenarnya. Kuitansi sebagai suatu surat merupakan alat bukti tulisan. Sehelai kuitansi, faktur merupakan akta, tergolong dalam kelompok c, ialah akta di bawah tangan. Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata, hlm. 65. Pasal 1867 KUHPerdata menyatakan bahwa alat bukti surat terbagi menjadi dua jenis, yaitu akta otentik dan akta di bawah tangan. Pada tulisan ini kami akan membahas lebih lanjut tentang kedudukan kwitansi atas jual beli tanah serta kwitansi sebagai alat bukti di persidangan perdata.
ANAK TERORISME DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN ANAK Presley Yosevin; Umar Anwar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terorisme menjadi suatu ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Berdasarkan fakta yang ada, tidak jarang anak-anak dilibatkan dalam tindakan terorisme dengan doktrin yang ditanamkan sejak kecil oleh lingkungan, bahkan oleh orang tuanya sendiri. Belum hilang dalam ingatan kejadian terorisme yang meledakkan tiga gereja di Sidoarjo dan Surabaya 2018 silam. Pada kejadian tersebut, pelaku pengeboman, yang merupakan sepasang suami istri, membawa serta keempat anaknya untuk bersama-sama meledakkan diri ketika ibadah Minggu akan dimulai. Mengingat prosedur dan proses penanganan anak sebagai pelaku terorisme belum diatur dalam UU SPPA, baik dalam penangkapan, penyidikan, maupun persidangan. Padahal, anak bukanlah pelaku terorisme, melainkan hanya korban terorisme yang perlu dilindungi secara hukum dan didampingi khusus untuk bisa keluar dari kemelut dunia terorisme. Pendampingan khusus untuk anak pelaku terorisme dapat berupa rehabilitasi dan deradikalisasi. Terorisme termasuk dalam kejahatan luar biasa yang berpotensi menjadi ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Pelaku yang kini didominasi oleh masyarakat Indonesia sendiri kerap kali membawa serta anak-anak mereka dalam aksinya. Seperti halnya kejadian pengeboman tiga gereja di Sidoarjo dan Surabaya pada Mei 2018 silam. Pelaku yang diketahui merupakan sebuah keluarga ini turut mengajak keempat anaknya dalam tragedi pengeboman yang menelan korban jiwa. Beruntungnya, satu dari keempat anak tersebut selamat dari ledakan dan langsung ditangani oleh pihak berwajib. Namun, belum tersedianya prosedur dalam penanganan anak sebagai pelaku terorisme, menyebabkan penanganannya belum sesuai dengan UU SPPA, baik dalam penangkapan, penyidikan, maupun persidangan. Bukan hanya itu saja, pada Pasal 79 UU Nomor 11 Tahun 2012, dicantumkan bahwa anak pelaku terorisme bisa dijatuhi hukuman penjara. Artinya, anak tersebut akan kembali ke dalam lingkungan masyarakat sehingga anak perlu diberi bimbingan khusus untuk merehabilitasi dan deradikalisasi agar dapat menjalankan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat. Anak sebagai pelaku terorisme pada hakikatnya merupakan manus ministra atau tangan yang dikuasai sehingga anak bukanlah pelaku terorisme, melainkan korban. Tindakan anak dalam terorisme sejatinya adalah representasi dari pengajaran lingkungan atau bahkan orang tua mereka yang memberikan doktrin serta propaganda tentang terorisme kepada anak. Oleh sebab itu, meskipun terlibat dalam tindak pidana terorisme, anak tetap harus dilindungi secara hukum serta didampingi secara khusus agar tidak menghilangkan hak-haknya sebagai seorang anak.
OPTIMALISASI PROGRAM PEMBINAAN KEROHANIAN BAGI ANAK KASUS PELECEHAN SEKSUAL DI LPKA KELAS 1 MEDAN Yuan Nikola Tambunan; Umar Anwar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesi terus mengalami peningkatan sesuai data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bahwa terdapat 14.517 kasus kekerasan anak terjadi sepanjang 2021.dengan kondisi tersebut negara harus memberikan perlindungan khusus bagi anak. Bagi anak pidana yang sudah masuk ke LPKA dapat di berikan pembinaan keagamaan untuk merubah sikap dan perilaku anak tersebut. Dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi empiris, observasi, wawancara serta studi dokumentasi dalam pengumpulan data hasil analisisnya menunjukkan bahwa pembinaan rohani kepada anak pelaku pelecehan seksual membawa dampak yang positif dari segi kepribadian namun dalam pemahaman agama yang lebih mendalam.

Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 3 (2024): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 12 No. 2 (2024): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 12 No. 1 (2024): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 3 (2023): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 2 (2023): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 1 (2023): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 3 (2022): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 10, No 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 1 (2021): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 1 (2021): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 3 (2020): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 3 (2020): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 2 (2020): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 2 (2020): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (2020): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 1 (2020): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 7 No. 3 (2019): September Vol 7, No 3 (2019): September Vol. 7 No. 2 (2019): Mei Vol 7, No 2 (2019): Mei Vol 7, No 1 (2019): Februari Vol. 7 No. 1 (2019): Februari Vol 6, No 3 (2018): September Vol. 6 No. 3 (2018): September Vol 6, No 2 (2018): Mei Vol. 6 No. 2 (2018): Mei Vol. 6 No. 1 (2018): Februari Vol 6, No 1 (2018): Februari Vol 5, No 3 (2017): September Vol. 5 No. 3 (2017): September Vol. 5 No. 2 (2017): Mei Vol 5, No 2 (2017): Mei Vol. 5 No. 1 (2017): Februari Vol 5, No 1 (2017): Februari Vol. 4 No. 3 (2016): September Vol 4, No 3 (2016): September Vol 4, No 2 (2016): Mei Vol. 4 No. 2 (2016): Mei Vol 4, No 1 (2016): Februari Vol. 4 No. 1 (2016): Februari Vol 3, No 3 (2015): September Vol. 3 No. 3 (2015): September Vol. 3 No. 2 (2015): Mei Vol 3, No 2 (2015): Mei Vol 3, No 1 (2015): Februari Vol. 3 No. 1 (2015): Februari Vol. 2 No. 3 (2014): September Vol 2, No 3 (2014): September Vol 2, No 2 (2014): Mei Vol. 2 No. 2 (2014): Mei Vol. 2 No. 1 (2014): Februari Vol 2, No 1 (2014): Februari Vol. 1 No. 3 (2013): September Vol 1, No 3 (2013): September Vol 1, No 2 (2013): Mei Vol. 1 No. 2 (2013): Mei Vol. 1 No. 1 (2013): Februari Vol 1, No 1 (2013): Februari More Issue