cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009" : 8 Documents clear
CHARACTERISTICS OF BACTERIOCIN PRODUCING LACTOCOCCUS SPECIES ISOLATED FROM PROCESSED MEAT Yurliasni -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The bacteriocin producing Lactococcus species, isolated from processed meat (smoked beef) by serial dilution and poured plate inoculation were biochemically similar to Latococcus lactis subsp. lactis strain. The bacteriocin (s) produced by the three isolates have MW similar to nisin. They also have wider antibacterial range against Gram-positive pathogenic and spoilage bacteria similar to nisin. Plasmid profile showed UW1 and UW2 are similar but different from UW3 and all three isolates are different from the seven known nisin producing strain of L. lactis subsp. lactis. (DL, 150, 7690, Tis Sik, ATCC11454, 354/07, and 148). Furthermore, amino acid sequence analysis is needed to identify whether unknown bacteriocin is nisin or not. Keywords: Bacteriocin, isolates
EVALUASI BERBAGAI DOSIS NITROGEN UNTUK TEKNIK PRODUKSI TANAMAN CABAI YANG MENGGUNAKAN MULSA Fahrurrozi -; Idarman Tarmizi -; Bandi Hermawan -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.6 KB)

Abstract

Kebanyakan petani tetap menggunakan dosis pupuk nitrogen sesuai rekomendasi dalam produksi cabai dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak. Hasil penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa penggunaan mulsa mampu mengurangi pencucian nitrogen. Dengan demikian, perlu upaya untuk mencari seberapa banyak penurunan nitrogen yang dapat diberikan kepada cabai yang diproduksi dengan menggunakan mulsa. Penelitian dilaksanakan di Kota Bengkulu dari Maret sampai September 2004 menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis mulsa yang digunakan ; mulsa plastik hitam perak, mulsa jerami padi dan tanpa mulsa. Faktor kedua adalah dosis nitrogen ; 115 kg/ha (dosis rekomendasi), 103,5 kg/ha, 92 kg/ha, dan 80,5 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis mulsa dengan dosis nitrogen dalam meningkatkan atau menurunkan semua variabel yang diamati. Cabai yang ditanam dengan menggunakan mulsa jerami memiliki jumlah cabang dikotom yang lebih tinggi dibanding tanaman yang ditanam tanpa mulsa, tetapi tidak berbeda dengan cabai yang ditanam dengan mulsa plastik hitam perak. Meskipun tidak ada interaksi antara jenis mulsa yang digunakan dengan dosis nitrogen dalam meningkatkan atau menurunkan variabel yang diamati, penggunaan 80,5 kg/ha nitrogen (30 persen lebih rendah dari dosis rekomendasi) meningkatkan jumlah dan bobot buah tanaman cabai.Kata kunci : Mulsa plastik hitam perak, Capsicum annuum L., nitrogen.
PENGARUH TINGKAT AERASI DAN KECEPATAN AGITASI TERHADAP TINGKAT HIDROLISIS PROTEIN KULIT UDANG PADA TAHAPAN EKSTRAKSI KITIN SECARA BIOLOGIS Junianto -; Djumali Manguwidjadja -; Suprihatin -; Mulyorini -; Budiasih Wahyuntari -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.534 KB)

Abstract

Salah satu tahapan proses ekstraksi kitin dari kulit udang adalah deproteinasi. Proses ini dilakukan oleh Bacillus licheniformis F11.1. Proses berlangsung selama 60 jam dalam fermentor volume kerja 1 liter, pH 8, dan suhu 55oC. Tujuan penelitian adalah mengkarakterisasi kinetika proses fermentasi dan menentukan tingkat aerasi dan kecepatan agitasi untuk memperoleh tingkat hidrolisis protein maksimal dari kulit udang. Rancangan penelitian digunakan acak lengkap pola faktorial yang terdiri dari dua perlakuan yaitu tingkat aerasi dan kecepatan agitasi. Tingkat aerasi terdiri dari dua taraf yaitu 2,0 vvm dan 2,5 vvm sedangkan kecepatan agitasi terdiri dari tiga taraf yaitu 200 rpm, 250 rpm, dan 300 rpm. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan bakteri, aktivitas enzim, dan tingkat hidrolisis protein kulit udang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepadatan bakteri tertinggi 9,41 log cfu/mL dicapai pada jam ke 30 waktu fermentasi sedangkan aktivitas enzim protease tertinggi 15,26 U/mL dicapai pada jam ke 36 waktu fermentasi. Tingkat hidrolisis protein kulit udang tertinggi 69,25% diperoleh dari tingkat aerasi dan kecepatan agitasi 2,5 vvm : 250 rpm. Kata kunci : Kitin, ekstraksi, kulit, udang, deproteinasi.
PENGARUH GENETIK DAN LINGKUNGAN TERHADAP SIFAT KARKAS SAPI JEPANG COKLAT Sri Rachma Aprilita -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.344 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di propinsi Kumamoto Jepang menggunakan 21.086 ekor sapi jantan muda dan 7.151 ekor sapi betina muda dari bangsa sapi Jepang coklat dengan mengukur sifat karkas yaitu M.longissimus dorsi (MLD), tebal lemak subkutan (TLS), tebal tulang rusuk (TTR) dan marbling score (MS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan tambahan informasi tentang pengaruh genetik dan lingkungan terhadap kualitas dan kuantitas daging sapi Jepang coklat sebagai salah satu informasi saat proses seleksi. Hasil yang diperoleh adalah seluruh sifat karkas sangat nyata dipengaruhi oleh faktor pejantan, jenis kelamin dan tahun penggemukan. Ukuran MLD dan MS pada sapi jantan muda lebih besar (1,4 cm2) dan lebih baik (0,05) dibandingkan dengan sapi betina muda. Sapi yang mulai digemukkan saat musim dingin cenderung memiliki ukuran MLD yang lebih besar, nilai MS yang lebih tinggi namun ketebalan TLS dan TTR yang lebih tipis dibandingkan dengan musim yang lain. Rentang dugaan nilai heritabilitas untuk sifat karkas adalah 0,22–0,36. Korelasi genotip dan fenotip antar sifat karkas adalah positif dan berkisar antara 0,05-0,62 dan antara 0,03-0,32 kecuali korelasi antara MLD dengan TLS adalah negatif (-0,14 dan -0,03).Kata Kunci : Sifat Karkas, Korelasi Genotip, Korelasi Fenotip, Sapi Jepang Coklat,
PHYLOGENETICS ANALYSIS OF MARINE AND COASTAL SPECIES USING 18S rRNA SEQUENCE Shabarni Gaffar -; Linawati Hardjito -; Endang Srieatimah -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.962 KB)

Abstract

Phylogenetics analysis using 18S rRNA sequence was done on some marine and coastal organisms that have been used as traditional medicine in Indonesia. Proper and accurate identification of coastal and marine organisms producing bioactive compound is important to support drug discovery. Ribosomal RNA has been described as one of most useful and most used for molecular chronometer. In this experiment a part of 18S rRNA gen was amplified using PCR employing 300F and 1400R primers. PCR product then was cloned using pGEM-T vector (Promega) and transformed into Eschericia coli. The recombinant Eschericia coli were sequenced by applying universal primer and internal primer. The alignment of sequenced product and phylogenetic analysis indicated that sample 1 closely related to Chaetomorpha crassa, sample 2 closely related to Ptilophora pinnatifida, sample 3 closely related to Flagellaria indica, and sample 4 closely related to Wallemia ichthyophaga. Keywords: phylogenetic analysis, 18S rRNA sequence.
EFEK AKUPUNGTUR TERHADAP PENGHENTIAN MEROKOK Iwan Arijanto -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.16 KB)

Abstract

Merokok merupakan bagian gaya hidup kebanyakan orang, walaupun mereka mengetahui merokok merupakan faktor risiko berbagai penyakit. Sebagian orang mengalami kesulitan ketika berhenti merokok. Akupungtur merupakan salah satu modalitas terapi penghentian merokok. Tujuan penelitian adalah untuk melihat efek akupungtur terhadap tingkat mual dan terhadap jumlah rokok yang dihisap. Diharapkan relawan akan merasa mual pada saat merokok dan terjadi penurunan jumlah rokok dihisap. Untuk itu dilakukan penelitian eksperimental akupungtur untuk penghentian merokok terhadap 12 orang relawan bertempat di RS dr. Hasan Sadikin Bandung antara Juni 2006-Mei 2007. Penusukan dilakukan pada titik LU-7 (Lieque) dan LI-5 (Yangxi) disedasi sebanyak 12 kali oleh penulis. Hanya 8 relawan mengikuti penelitian sampai akhir. Empat orang tidak melanjutkan karena efek samping konstipasi (1 orang) dan tidak nyaman dengan efek mual saat merokok (3 orang). Relawan berumur 19-35 tahun, berjenis kelamin laki-laki 67%, pertama kali merokok umur 12-23 tahun, berpendidikan perguruan tinggi 67%. Terdapat 42% relawan bermotivasi kurang. Terdapat perbedaan bermakna tingkat mual saat merokok antara kunjungan pertama dan ke-6 (z=-2,714; p=0,007) serta kunjungan pertama dan ke-12 (z=-2,588; p=0,010). Terdapat penurunan jumlah rokok dihisap antara kunjungan pertama (rata-rata=9,33; SD=5,66) dan ke-6 (rata-rata=7,92; SD=6,40) (t=1,589; p=0,140), serta kunjungan pertama dan ke-12 (rata-rata=5,67; SD=5,92) (t=1,820; p=0,106); namun penurunannya tidak bermakna. Hasil penelitian ini menunjukkan kenaikan tingkat mual tidak selalu diikuti penurunan jumlah rokok dihisap. Ini berkaitan dengan motivasi berhenti merokok. Namun akupungtur membantu relawan yang bermotivasi kuat untuk mengurangi jumlah rokok dihisap.Kata kunci: Akupungtur, penghentian merokok, mual, motivasi
SANTON TERPRENILASI AKTIF ANTOKSIDAN DARI KULIT BATANG Garcinia cowa Roxb. Darwati -; Husen H. Bahti -; Dachriyanus -; Supriyatna -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Garcinia (Gutteferae) adalah genus yang kaya dengan senyawa santon yang teroksigenasi dan terprenilasi, benzofenon, dan flavonoid, dimana golongan ini mempunyai gugus fungsi fenolik dan cincin trisiklik yang linier, sehingga memiliki aktivitas biologis dan farmakologis yang bervariasi seperti sitotoksik, antiimflamasi, antimikroba, antifungi, dan antioksidan. Salah satu spesiesnya dalah Garcinia cowa Roxb yang dikenal dengan nama daerah kandis, yang pemanfaatannya sampai saat ini masih terbatas pada kayunya sebagai bahan bangunan, buahnya sebagai manisan dan bumbu masak. Di daerah tertentu sudah dimanfaatan sebagai obat tradisional namum belum optimal, sehingga perlu penelitian secara ilmiah tentang kandungan senyawa kimia aktifnya. Dalam penelitian ini untuk mencari senyawa aktif biologi, telah dilakukan ekstraksi terhadap kulit batang G. cowa berturut turut dengn n-heksan, diklorometan, dan metanol. Senyawa rubrasanton telah diisolasi dari fraksi aktif anti oksidan kulit batang Garcinia cowa Roxb. Struktur senyawa tersebut telah dielusidasi berdasarkan data spektroskopi, meliputi IR, 1H-NMR, 13C-NMR, HMQC dan HMBC. Aktivitas antioksidan terhadap senyawa yang telah diisolasi ditentukan dengan metoda DPPH memberikan daya inhibisi (aktivitas peredaman) 58,69%. Kata kunci : Santon terprenilasi, rubrasanton, Garcinia cowa Roxb.
AKTIFITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN CANTIGI (Vaccinium varingieafolium BI.Miq) TERHADAP Plutella xylostella L. (LEPIDOPTERA: YPONOMEUTIDAE) Wawan Hermawan -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian aktivitas antifidan ekstrak daun cantigi (Vaccinium varingieafolium) terhadap ulat kol (Plutella xylostella) telah dilakukan di laboratorium. Penelitian menggunakan metode leaf disc dengan uji pilihan (antifeedant choice test) dan tanpa pilihan (antifeedant no-choice test). Data, berupa luas daun yang dimakan dianalisis dengan uji U Mann-Whitney setelah 24 jam pendedahan. Konsentrasi yang digunakan untuk masing-masing uji terdiri atas 500, 1000, 2000, 3000, 4000, 5000 ppm dan kontrol. Setiap pengujian diulang sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun Cantigi (Vaccinium varingieafolium) memiliki aktivitas antifidan terhadap larva instar-3 akhir, mulai konsentrasi 3000 sampai dengan 5000 ppm. Kata kunci: antifidan, Vaccinium varingieafolium, Plutella xylostella.

Page 1 of 1 | Total Record : 8