cover
Contact Name
nuryani
Contact Email
nuryanigz@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
gjph.ug@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Journal of Public Health
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26145057     EISSN : 26145065     DOI : https://doi.org/10.32662/gjph.v6i1.3035
Core Subject : Health,
Gorontalo Journal of Public Health (GJPH) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Gorontalo. GJPH terbit dua kali dalam setahun yakni pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini menerima tulisan ilmiah berupa laporan penelitian dengan fokus dan Scope meliputi: 1. Epidemiologi; 2. Biostatistik; 3. Pendidikan dan Promosi Kesehatan; 4. Kesehatan Lingkungan; 5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja; 6. Administrasi Kebijakan Kesehatan; 7. Manajemen Rumah Sakit; 8. Gizi Kesehatan Masyarakat; 9. Kesehatan Reproduksi
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018" : 5 Documents clear
Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kunjungan Lanjut Usia ke Posyandu Lansia Hanapi, Sunarti; Arda, Zul Adhayani
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.015 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.376

Abstract

Populasi lanjut usia (Lansia) membawa berbagai implikasi dari aspek sosial, ekonomi, keadilan, politik terutama kesehatan. Masalah kesehatan adalah salah satu masalah utama bagi penduduk lanjut usia, karena berhubungan dengan masalah fisiologis yang terjadi secara alami serta kekhawatiran yang subsistensi. Salah satu upaya penanganan masalah kesehatan lansia adalah melalui perawatan kesehatan masyarakat lansia. Tujuan penelitian untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Bongomeme, Puskesmas Tibawa, Puskesmas Batudaa dan Puskesmas Limboto Barat di Kabupaten Gorontalo sebanyak 349 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 - Februari 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value = 0,006) dengan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara keaktifan kader (p value = 0,871), dukungan keluarga (p value = 0,642) dan jenis layanan (p value = 0,225) dengan kunjungan lansia ke Posyandu Lansia di beberapa Puskesmas di Kabupaten Gorontalo. Kepada semua penyelenggara Posyandu Lansia kiranya dapat menempatkan Posyandu pada posisi yang strategis dan tidak terlalu jauh dari rumah kelompok Lansia, untuk memudahkan akses Lansia berkunjung ke Posyandu Lansia.
Hubungan Paparan CO terhadap Saturasi Oksigen dan Kelelahan Kerja pada Petugas Parkir Dengo, Moh. Rivandi; Suwondo, Ari; Suroto, Suroto
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.563 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.347

Abstract

AbstractAir pollution from toxic materials is one of the world's health problems. The study was aimed to measure and analyze carbon monoxide (CO) exposure with oxygen saturation and work fatigue in parking attendants. The research method was quantitative research with cross sectional study approach that was the measurement of variables carried out simultaneously. The non-random sampling method of sampling with total sampling technique that all parking attendants on the Setiabudi street in Semarang City. The number of research subjects was 30 people. The results showed that as much as 26.7% with abnormal CO exposure, 70.0% abnormal oxygen saturation, 56.7% of the study subjects experienced moderate fatigue and 43.3% mild fatigue. The results of bivariate analysis showed that CO exposure not normal with abnormal oxygen saturation 75.0%, while normal CO exposure with abnormal oxygen saturation 62.8%, statistical test results obtained p value = 1,000. Analysis of abnormal CO exposure with moderate work fatigue 25.0%, while normal CO exposure with moderate work fatigue 68.2%, statistical test results obtained p value = 0.035. It was concluded that CO exposure was not associated with oxygen saturation and CO exposure had a significant associated with work fatigue.Keywords; CO exposure, work fatigue, oxygen saturationAbstrakPencemaran udara yang berasal dari bahan toksik merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis paparan karbon monooksida (CO) terhadap saturasi oksigen dan kelelahan kerja pada petugas parkir. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study yakni pengukuran variabel dilakukan secara bersamaan. Metode pengambilan sampel non random sampling dengan tekhnik total sampling yakni seluruh petugas parkir di jalan Setiabudi Kota Semarang. Jumlah subjek penelitian sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 26,7% dengan paparan CO tidak normal, 70,0% saturasi oksigen tidak normal, 56,7% subjek penelitian mengalami kelelahan sedang dan 43,3% kelelahan ringan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa paparan CO tidak normal dengan saturasi oksigen tidak normal 75,0%, sementara paparan CO normal dengan saturasi oksigen tidak normal sebanyak 62,8%, hasil uji statistic diperoleh nilai p value = 1,000. Analisis paparan CO tidak normal dengan kelelahan kerja sedang 25,0%, sementara paparan CO normal dengan tingkat kelelahan kerja sedang 68,2%, hasil uji statistic diperoleh nilai p value = 0,035. Disimpulkan bahwa paparan CO tidak berhubungan dengan saturasi oksigen dan paparan CO memiliki hubungan signifikan dengan kelelahan kerja.Kata kunci; kelelahan kerja, paparan CO, saturasi oksigen
Kejadian Preeklampsia dan Faktor Risiko yang Mempengaruhinya Tolinggi, Safrudin; Mantualangi, Kasma; Nuryani, Nuryani
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.136 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.320

Abstract

AbstractOne cause of maternal morbidity and mortality is preeclampsia. The purpose of this research was to determine the risk factors of preeclampsia. The type of research was observational analytic using a case control study to determine risk factors for the incidence of preeclampsia in pregnant women. The population in this study as many as 1182 people and the sample size of 168 people consisting of case and control samples. Sampling technique was used purposive sampling. Results was showed that analysis unvariate parity 1 and > 3 as many as 62,5%, the distance of pregnancy < 2 years and > 5 years as many as 35,7% and education < 9 years as many as 33,3%. Analysis bivariate with odds ratio values obtained OR = 1.052, with a lower limit value (0.563) and the upper limit (1.965) then parity was significant risk factor on the incidence of preeclampsia. Results of statistical bivariate analysis OR = 2.088, with a lower limit value (1.096) and the upper limit (3.978) then the distance pregnancy was significant risk factor on the incidence of preeclampsia. Results of statistical bivariate analysis odds ratio values obtained OR = 1.239, with a lower limit value (0.652) and the upper limit (2.354) then education was a significant risk factor on the incidence of preeclampsia. The conclusion of this study was the parity, gap of pregnancy and education were the risk factor for preeclampsia in pregnant women.Keywords; age, education, gap of pregnancy, parity, preeclampsiaAbstrakSalah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu adalah preeclampsia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeclampsia. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan case control study untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1182 orang dan jumlah sampel 168 orang yang terdiri dari sampel kasus dan kontrol. Tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan analisis univariat paritas 1 dan > 3 sebanyak 62,5%, jarak kehamilan < 2 tahun dan > 5 tahun sebanyak 35,7% dan pendidikan < 9 tahun sebanyak 33,3%. Analisis bivariat dengan uji odds ratio diperoleh nilai OR=1,052, dengan nilai lower limit (0,563) dan upper limit (1,965) maka paritas merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Hasil analisis statistik bivariat dengan uji odds ratio dengan nilai OR=2,088, dengan nilai lower limit (1,096) dan upper limit (3,978) maka jarak kehamilan merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Hasil analisis statistik bivariat dengan uji odds ratio diperoleh nilai OR=1,239, dengan nilai lower limit (0,652) dan upper limit (2,354) maka pendidikan merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah paritas, jarak kehamilan dan pendidikan merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil.Kata kunci; umur, jarak kehamilan, pendidikan, paritas, preeklmpsia
Pengetahuan, Persepsi, Self Efficacy dan Pengaruh Interpersonal Penderita terhadap Pencegahan Penularan TB Paru (Descriptif Study) Sugiarto, Sugiarto; Herdianti, Herdianti; Entianopa, Entianopa
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.191 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.274

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Data Puskesmas Muara Kumpeh diketahui bahwa jumlah penderita TB paru meningkat setiap tahun, pada tahun 2016 terdapat 54 kasus dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 68 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, persepsi, efikasi diri dan pengaruh interpersonal pasien dalam mencegah penularan TB Paru di Puskesmas Muara Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 68 orang yang dikumpulkan secara total sampling. Penelitian ini dilakukan dari bulan April hingga Agustus 2018. Analisis data menggunakan analisis frekuensi yang berguna untuk memberikan gambaran umum masing- masing variabel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar pasien masih rendah 58,8%, persepsi sebagian besar pasien tergolong rendah 70,6%, self efficacy dalam kategori rendah 66,2% dan sebagian besar hubungan interpersonal 51,5% dalam kategori rendah. Sebanyak 54 (79,4%) responden melakukan upaya pencegahan transmisi TB paru tergolong tidak baik. Secara umum, rata-rata penderita masih dalam kategori rendah untuk variabel pengetahuan, persepsi, self efficacy dan hubungan interpersonal dalam pencegahan penularan TB paru di lingkungan mereka. Sebagian besar responden tidak melakukan pencegahan penularan dengan benar. Disarankan bahwa petugas kesehatan membina hubungan terapeutik dengan pasien yang membuat pasien lebih nyaman dan terbuka untuk bertanya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan TB paru.
Gambaran Pengelolaan Limbah Medis Padat pada Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di Kecamatan Bluto Hasanah, Laylatul; Oktavianisya, Nelyta
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.857 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.333

Abstract

Pos kesehatan desa (Poskesdes) merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di desa yang menyediakan banyak layanan kesehatan misalnya pemeriksaan ibu hamil, perawatan pada pasien, pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan, pemeriksaan pada lanjut usia, dan pelayanan kesehatan lainnya. Pajanan limbah layanan kesehatan dapat mengakibatkan penyakit atau cidera petugas kesehatan, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitar lingkungan fasilitas kesehatan meskipun proporsi limbah medis yang masuk ke dalam kategori limbah berbahaya hanya sebesar 15 – 25%, tetapi risiko yang ditimbulkan cukup besar. Word Health Organization (WHO) memprediksi risiko limbah benda tajam sebesar 1% dari total limbah kesehatan pada tahun 2000. Hal ini menjadi resiko karena mampu menyebarkan infeksi hepatitis B dan hepatitis C. Berdasarkan data Limbah medis padat yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan poskesdes berkisar antara 0,5 kg perbulan sampai dengan 2 kg perbulan setiap poskesdes, pengelolaan tidak dilakukan langsung oleh puskesmas Bluto karena tidak ada incenerator. Penelitan ini menggunakan metode deskriptif. Obyek penelitian diantaranya petugas kesehatan lingkungan dan 2 staff petugas kesehatan lingkungan di Puskesmas Bluto. Instrumen penelitian menggunakan lembar wawancara, dan lembar observasi menggambarkan pengelolaan limbah medis padat pada 17 poskesdes di Kecamatan Bluto. Pengelolaan limbah medis padat pada 17 poskesdes di Kecamatan Bluto dari 4 aspek mulai dari penampungan dan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan serta pemusnahan dan pembuangan akhir secara keseluruhann sudah baik hal ini berkaitan dengan koordinasi antara petugas poskesdes dan petugas puskesmas untuk melakukan pengelolaan limbah padat medis yang baik dengan melakukan MoU dengan pihak ketiga sebagai pihak yang akan melakukan kegiatan akhir pada limbah medis padat.

Page 1 of 1 | Total Record : 5