cover
Contact Name
Dr. Ir. Setyo Leksono, M.T.
Contact Email
setyo.leksono@bppt.go.id
Phone
+62315947849
Journal Mail Official
jurnal.wave@bppt.go.id
Editorial Address
Jl. Hidrodinamika BPPT, Komplek ITS, Sukolilo, Surabaya 60112
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim
ISSN : 1978886X     EISSN : 2614641X     DOI : http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave
Core Subject : Science,
Merupakan jurnal ilmiah nasional yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2007 dengan tujuan sebagai media untuk mempublikasikan hasil penelitian, hasil pengkajian maupun hasil penerapan teknologi bagi para perekayasa, peneliti, dosen maupun mahasiswa di bidang teknologi kemaritiman pada umumnya. Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim terbit pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya.
Articles 388 Documents
KAJIAN EKSPERIMEN VISCOUS FORM FACTOR PADA HAMBATAN KAPAL KATAMARAN Jamaluddin, Andi Jamaluddin; Kentjanawati, Dewi Kentjanawati
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.605 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v7i1.3193

Abstract

Kapal katamaran saat ini banyak menarik perhatian karena memiliki tingkat efisiensi dan performansi hidrodinamika yang lebih baik dibandingkan dengan kapal konvensional (bentuk monohull). Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pakar perkapalan adalah memprediksi secara akurat karakteristik hidrodinamika hambatannya. Makalah ini mengkaji secara eksperimental di kolam tarik (towing tank) untuk mendapatkan nilai viscous form factor pada lambung kapal katamaran pada beberapa variasi kecepatan. Viscous form factor merupakan komponen hambatan yamg penting dalam menghitung hambatan viskos kapal. Model uji adalah katamaran simetris dengan beberapa bervariasi jarak antara lambung. Hasil pengujian di towing tank dibandingkan dengan hasil uji di terowongan angin (wind tunnel). Hasil uji model disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dan didiskusikan dengan beberapa hasil kajian para pakar lainnya. Pada penelitian eksperimental ini, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa viscous form factor pada lambung katamaran adalah lebih besar dibandingkan demihull. Fenomena ini menunjukkan adanya efek interaksi hambatan yang ditimbulkan oleh jarak antara lambung. Disamping itu, semakin besar jarak antara lambung maka semakin kecil nilai viscous form factor-nya. Fenomena ini dapat dijadikan masukan bagi para designer dalam memprediksi total hambatan kapal dan selanjutnya menentukan besar daya mesin kapal katamaran secara akurat dan rasional
Analisa Kecepatan dan Karakteristik Pola Gelombang pada Kapal Bantu Hidro-Oceanography Soetardjo, Meitha; Purnamasari, Dian
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.104 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v5i2.3524

Abstract

Kapal hidro-oceanography dituntut mampu melaksanakan operasi diberbagai medan perairan, oleh karena itu penting merumuskan technical requirement yang didasarkan pada pertimbangan teknis yaitu dengan mengkaji kecepatan, power dan karaktristik gelombang permukaan yang terjadi pada kapal bantu hidro-oceanography dengan menerapkan teknik numerik untuk menghitung kecepatan, power dan menganalisa gelombang. Metode yang dipilih untuk menghitung besarnya tahanan dan power dari beberapa variasi metode. Dari metode Holtrop diperoleh tabel input untuk hullspeed, tabel output untuk hullspeed pada rentang kecepatan 12-14 KNOTS. Dari tabel-tabel tersebut dapat kita analisis gelombang untuk kecepatan 12 KNOTS dan 14 KNOTS.Keywords: speed, power, wave.
Uji Kinerja Generator PMG 5 Kw Pada Turbin Pembangkit Listrik Arus Laut Kasharjanto, Afian; Suryanto, Eko Marta
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.713 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v10i1.2525

Abstract

Optimalisasi luaran listrik yang dihasilkan adalah merupakan tujuan utama dari desain turbin arus laut. Berbeda dengan listrik yang dihasilkan oleh PLN, luaran listrik turbin arus laut bersifat tidak stabil karena putaran generator sangat tergantung pada energi kinetik arus laut sebagai sumber awal untuk memutar generator. Dikarenakan kecepatan arus laut yang diterima tidak bersifat konstan (selalu berubah) maka putaran generator juga selalu berubah. Disamping itu, luaran listrik yang dihasilkan oleh generator bisa jadi tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang di infokan dari pabrikan. Uji kelistrikan generator ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sampai sejauh mana kinerja operasional Permanent Magnet Generator (PMG) 5 kW pada saat mendapatkan gaya dari putaran rotor. Uji coba dilaksanakan di Bengkel Mekanik BTH melalui uji variasi beban dan putaran. Hasil uji coba berupa data tegangan (V), arus listrik (I) dan daya listrik (P).Kata kunci: uji kelistrikan, generator PMG 5 kW, efisiensi
Studi Penambahan Fungsi Kapal Melalui Pemanfaatan Kapal Tipe Lighter Aboard Ship (LASH) untuk Pulau-Pulau Kecil: Studi Kasus Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep Awwalin, Rodlitul; Nugroho, Setyo
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.698 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.2917

Abstract

Produksi, ketersediaan dan harga kebutuhan pangan telah menjadi perhatian utama dan masalah rumit saat ini khususnya di daerah pulau-pulau kecil. Hal ini menjadikan pentingnya perubahan sistem logistik yang dapat memecahkan masalah sistem logistik di daerah pulau-pulau kecil. Salah satu fokus utama untuk menangani situasi ini adalah untuk menciptakan koneksi yang baik melalui pulau-pulau kecil yang ada di wilayah pulau-pulau di Indonesia, terutama di Kepulauan Kangean. Untuk menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Kangean, dengan gagasan pemanfaatan kapal tipe Lighter Abroad Ship (LASH) yang dioperasikan untuk menopang sistem logistik yang baik dalam aspek waktu, dan efisiensi penanganan muatan di pelabuhan kecil. Kapal ini adalah kapal kargo yang memuat tongkang-tongkang kecil sebagai kemasan, sehingga cocok untuk area operasional di negara-negara berkembang dan kepulauan, konsepnya adalah penanganan tongkang-tongkang yang efektif terhadap waktu, tongkang sebagai gudang apung ditinggalkan dan kapal langsung berlayar kembali, sehingga tidak membutuhkan antrian yang lama di pelabuhan serta menambah kinerja kapal dalam beroperasi. Tantangan memperbaiki logistik nasional memiliki banyak kendala seperti bentuk kondisi geografis yang berupa pulau-pulau kecil serta berjumlah banyak, dan kurangnya alat akses untuk menjangkau pulau-pulau terkecil tersebut menjadi kendala yang perlu diatasi. Untuk itu tujuan dari penelitian untuk mempelajari bagaimana pemanfaatan kapal tipe LASH, dengan menggunakan pendekatan berupa jumlah pertumbuhan penduduk serta Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) barang ke Kepulauan Kangean, untuk menentukan kapasitas muatan kapal, serta metode perhitungan optimasi biaya per-unit ton muatan paling rendah untuk memilih model kapal dan rute terpendek, kemudian penentuan konfigurasi gudang terapung yang berupa tongkang apung. Sehingga didapatkan model kapal dengan biaya perunit ton muatan paling rendah adalah kapal tipe LASH Gantry Crane rute R-2 (Situbondo-Sumenep-Sapudi-Arjasa-Kangayan-Sapeken-Situbondo) dengan biaya sebesar Rp. 625.912,-.
Karakteristik Sea Keeping Kapal Angkut Ikan 60 GT di Sebaran Wilayah Perikanan Perairan Indonesia Waluyo, Waluyo; Leksono, Setyo; Guruh S, Muhammad
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.089 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.3473

Abstract

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan lokasi pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan. Ini sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) No.51 Tahun 2016 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan konektivitas hasil tangkapan ikan nelayan untuk dikelola mulai pendaratan, penyimpanan hingga pemasarannya.  Selama ini hasil tangkapan ikan dari nelayan hanya dipasarkan pada area terbatas yang dikarenakan sarana transportasi kapal pengangkut ke area pemasaran besar yang belum memadai, misalnya kapasitas kapal angkut yang kecil juga kendala cuaca selama pelayaran sulit diatasi. Desain kapal angkut ikan ikan 60 GT, ruang muat ikan dilengkapi sistem pendingin,  dapat difungsikan sebagai kapal kolektor bagi nelayan yang tersebar pada area SKPT untuk mengangkut ikan ke area pemasaran. Pada kajian ini dilakukan analisa terhadap kemampuan olah gerak (seakeeping) hasil desain kapal angkut ikan 60 GT dalam menghadapi gelombang perairan Wilayah Indonesia. Hasil kajian ini sangat diperlukan pihak operator atau kapten kapal dalam mengenal kemampuan olah gerak kapal yang dioperasikan dalam menghadapi gelombang selama berlayar dan dapat selamat dan tepat waktu sampai tujuan yang direncanakan.
KAJIAN IMPLEMENTASI PROSEDUR ITTC TENTANG PENGUJIAN HAMBATAN KAPAL BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO/IEC 17025:2008 Purnamasari, Dian
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.11 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v7i1.3197

Abstract

ITTC (The International Towing Tank Conference) merupakan asosiasi independen dari organisasi di seluruh dunia yang memiliki tanggung jawab untuk prediksi kinerja hidrodinamika kapal dan instalasinya berdasarkan hasil pemodelan fisik dan numerik. UPT-BPPH terdaftar sebagai anggota ITTC sehingga dalam menetapkan metode atau prosedur pengujian, pemilihan dan menjaga pemutakhiran metode sesuai ruang lingkup pengujian yang dilaksanakan sesuai ITTC. Tetapi pemilihan dan pemutakhiran prosedur ITTC di UPT BPPH masih belum maksimal dan terkait pengajuan akreditasi SNI ISO/IEC 17025 UPT BPPH sebagai Laboratorium Pengujian Hidrodinamika untuk mendapatkan pengakuan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) maka kajian implementasi prosedur ITTC tentang pengujian hambatan kapal dilaksanakan dengan metode mengintegrasikan antara persyaratan teknis SNI ISO/IEC 17025 dengan prosedur ITTC terkait pengujian hambatan kapal sehingga prosedur ITTC tersebut dapat diimplementasikan secara maksimal dan didokumentasikan sebagai bagian dalam dokumen sistem mutu UPT BPPH
Kajian Waktu Evakuasi Dengan Metode Simplified Pada Kapal Perintis Priohutomo, Kusnindar; Rolly, Budi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.829 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i2.2522

Abstract

Salah satu penyebab besarnya korban jiwa dalam sebuah kecelakaan kapal di jalur pelayaran adalah dikarenakan kurangnya informasi mengenai jalur atau rute evakuasi yang harus dilalui penumpang bila terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu kajian mengenai jalur evakuasi utama didalam sebua kapal saat terjadinya kecelakaan perlu dilakukan dengan cermat. Terutama untuk kapal yang mengangkut banyak penumpang seperti kapal perintis. Pada paper ini akan dibahas mengenai kajian waktu evakuasi penumpang di kapal dengan metode simplified berdasarkan ketetapan dari IMO. Agar dapat mengetahui apakah waktu yang diperlukan penumpang untuk keluar dari kapal sudah memenuhi standart dari IMO. Beberapa parameter dibuat tetap seperti kecepatan orang berjalan yaitu 0.8 m/s. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, waktu evakuasi seluruh penumpang pada kapal perintis masih dibawah standart dari IMO yaitu sekitar 56 menit 22 detik. Dimana titik kritis terdapat pada main deck dan titik kepadatan terdapat pada corridor di lantai tiga atau crew deck. Dimana terdapat 118 orang yang berkumpul untuk menuju tangga ke lantai empat atau bridge deck
Study Numerik Distribusi Tegangan Badan Kapal Berbahan Aluminum Nugroho, Wibowo Harso; Pitoyo, Pitoyo
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.441 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v6i1.3318

Abstract

Paper ini berupa laporan studi tentang pemodelan numerik berbasis metode elemen hingga dari badan kapal berbahan aluminum  EN AC-43100(AlSi10Mg(b) dengan  menggunakan perangkat lunak ANSYS ver.12,0.  Hasil dari pemodelan ini  ini berupa  sebaran tegangan normal untuk seluruh badan kapal pada kondisi gelombang ( wave induced). Verifikasi hasil dari pemodelan numerik ini dilakukan dengan melakukan perbandingan antara hasil pemodelan numerik ini dengan  perhitungan analitik kekuatan memanjang. Hasil yang diperoleh dari perbandingan ini menunjukkan perbedaan yang cukup kecil  yaitu kurang dari 5%.  Hasil dari distribusi tegangan normal ini juga  memperlihatkan potensi penggunaan casting aluminum (EN AC-43100(AlSi10Mg(b)) ini sebagai material alternatif untuk menambah khazanah dari jenis paduan aluminum yang banyak digunakan untuk konstruksi kapal saat ini.
Perancangan Sistem Monitoring Volume Bahan Bakar Pada Prototype Sephull Bubble Vessel Nasir, Mochammad; Mudhoffar, Mochammad Ali; -, Nurhadi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.4 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v4i1.3540

Abstract

Sephull Bubble Vessel adalah kapal dengan pelumasan udara yaitu kapal dengan injeksi udara di bagian bawahnya, disain kapal ini untuk mendapatkan sebuah kapal dengan kemampuan berlayar dengan kecepatan tinggi dengan konsumsi bahan bakar yang minimal. Untuk mengetahui Efesiensi bahan bakar ini, dilakukan perbandingan konsumsi bahan bakar pada saat kapal beroperasi dengan menggunakan sistem pelumasan udara dengan tanpa menggunakan sistem pelumasan udara. Pada saat ini masih menggunakan cara manual dengan mengukur sisa bensin setiap selesai dilakukan uji coba pada kedua kondisi tersebut. Dalam kesempatan ini akan dirancang Sistem Monitoring Volume Bahan Bakar pada Prototype Sephull Bubble Vessel, dengan sistem ini maka untuk mengetahui efesiensi penggunaan bahan bakar bisa diketahui dengan mudah. Perancangan sitem ini menggunakan sensor Universal Fuel Sender, output dari sensor tersebut akan diolah oleh Mikrokontroller AT-Mega 8535 dan volume bahan bakar akan ditampilkan melalui tampilan LCD 16x2. Volume bahan bakar ini juga dapat diMonitoring melalui komputer dengan menggunakan program LabView sehingga data volume bahan bakar dapat disimpan dalam sebuah file komputer.Keywords : Universal Fuel Sender; AT-Mega 8535; LabView
Kajian Numerik Ketidakstabilan FPSO Tertambat dalam Kondisi Alami Kerusakan pada Kondisi Mooring Line yang Berbeda Arifin, Arifin
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.577 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v9i2.2657

Abstract

Dalam perencanaan suatu kapal yang mendapatkan beban lingkungan seperti angin, gelombang dan arus, adalah sangat penting mengetahui tegangan maksimum yang bekerja pada mooring line. Pada kondisi cuaca yang agak buruk, hal tersebut memungkinkan terjadinya kerusakan/kegagalan pada tali mooring. Kondisi tersebut akan menyebabkan ketidakstabilan terhadap respon gerakan kapal dan tegangan pada mooring line. Suatu pendekatan numerik dilakukan untuk mensimulasikan pengaruh dari mooring line yang mengalami kerusakan serta pengaruh konfigurasi mooring line yang berbeda. Pada akhir pembahasan, suatu analisis dilakukan untuk menentukan kestabilan FPSO dan mooring line dalam kondisi alami kerusakan. Dalam perencanaan suatu kapal yang mendapatkan beban lingkungan seperti angin, gelombang dan arus, adalah sangat penting mengetahui tegangan maksimum yang bekerja pada mooring line. Pada kondisi cuaca yang agak buruk, hal tersebut memungkinkan terjadinya kerusakan/kegagalan pada tali mooring. Kondisi tersebut akan menyebabkan ketidakstabilan terhadap respon gerakan kapal dan tegangan pada mooring line. Suatu pendekatan numerik dilakukan untuk mensimulasikan pengaruh dari mooring line yang mengalami kerusakan serta pengaruh konfigurasi mooring line yang berbeda. Pada akhir pembahasan, suatu analisis dilakukan untuk menentukan kestabilan FPSO dan mooring line dalam kondisi alami kerusakan.

Page 2 of 39 | Total Record : 388