cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Seni Tari
ISSN : 22526714     EISSN : 25032585     DOI : -
Core Subject : Art,
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)" : 18 Documents clear
APRESIASI TERHADAP KETOPRAK “SAPTA MANDALA” DALAM LAKON “SRI HUNING MUSTIKO TUBAN” BAGI MASYARAKAT NGABLAK PATI Miqdadiyyah, Samahir
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.408 KB) | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9609

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana apresiasi terhadap Ketoprak Sapta Mandala dalam lakon Sri Huning Mustiko Tuban bagi masyarakat Desa Ngablak Kabupaten Pati sedangkan sub masalahnya adalah bagaimana bentuk pertunjukkan Ketoprak Sapta Mandala dan bagaimana tanggapan masyarakat Desa Ngablak. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk pertunjukan Ketoprak Sapta Mandala dan tanggapan masyarakat Desa Ngablak Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menggunakan analisis data dengan pendekatan induktif untuk mengambil kesimpulan secara menyeluruh dalam penelitian, dari setiap data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pertunjukan Ketoprak Sapta Mandala dengan lakon Sri Huning Mustiko Tuban di Desa Ngablak Kabupaten Pati dipentaskan pada siang hari, Unsur-unsur di dalam Pertunjukan Ketoprak Sapta Mandala meliputi: (1) tema, (2) lakon, (3) adegan sisipan, (4) penokohan, (5) iringan, (6) rias dan busana, (7) sarana dan prasarana dan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Ngablak mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan lansia memberikan tanggapan terhadap Ketoprak Sapta Mandala dalam Lakon Sri Huning Mustiko Tuban. Hal ini terbukti bahwa: (1) anak-anak, senang dengan Ketoprak Sapta Mandala, (2) remaja, kebanyakan dari remaja kurang suka dengan Ketoprak dan lebih senang menonton dangdut, (3) orang tua, lebih menyukai ketoprak dari pada dangdut, (4) lansia, lansia kurang paham dengan lakon Sri Huning Mustiko Tuban, mereka nonton Ketoprak hanya untuk hiburan semata.  
KOREOGRAFI TARI GEOL DENOK KARYA RIMASARI PARAMESTI PUTRI Yuni Astuti, Yuni Astuti
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.954 KB) | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9623

Abstract

Abstrak Koreografi merupakan kegiatan penyusunan tari dan untuk menyebutkan hasil susunan tari. Dalam proses koreografi terdapat beberapa proses yaitu proses penemuan ide, eksplorasi, improvisasi dan komposisi. Seorang penata tari disebut juga Koreografer tari. Tari Geol Denok adalah karya tari yang diciptakan oleh seorang koreografer bernama Rimasari Paramesti Putri, karya tar ini awal diciptakan untuk lomba Denok yang diselenggarakan oleh Bentol Sejati pada tahun 2009.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penciptaan Tari Geol Denok dan deskripsi bentuk koreografi tari Geol Denok Rimasari Pramesti Putri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penciptaan Tari Geol Denok dan mendeskripsikan bentuk koreografi Tari Geol Denok karya Rimasari Paramesti Putri.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dan menggunakan pendekatan koreografis, dimaksudkan untuk mendeskripsikan serta menguraikan tentang ?Kajian Koreografi Tari Geol Denok?, hasil penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan data berupa kata-kata, gambar, dan perilaku yang diamati, serta angka-angka yang menunjukkan kuantitas, dengan demikian, sifat kualitatif ini mengarah pada mutu kedalaman uraian.Karya tari Geol Denok merupakan karya tari menceritakan tentang wanita muda atau remaja atau anak di kota Semarang tarian ini mencerminkan kelincahan para wanita atau denok yang sedang beranjak dewasa. Gerak yang digunakan dalam tari Geol Denok berhubungan dengan aspek tenaga, ruang dan waktu memiliki bentuk yang bervariasi dan dipadukan dengan kostum yang bersayap sehingga menambah keistimewaan tari geol denok ini. Tari Geol Denok menggunakan jenis rias korektif yang hanya memperteal garis-garis wajah tanpa merubah karakter asli dari penari.Saran untuk penata tari Geol Denok untuk lebih mengembangkan karya tarinya dan mengenalkan pada masyarakat kota Semarang sehingga dapat dikenal dan dijadikan sebagai salah satu tarian khas Semarang.
PERANAN SANGGAR PURING SARI DALAM MELSTARIKAN TARI KRETEK DI DESA BARONGAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS Ikha Sulis Setyaningrum, Ikha Sulis Setyaningrum
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.393 KB) | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9624

Abstract

Abstrak Tari tradisi suatu bangsa merupakan bentuk seni pertunjukan perlu untuk dilestarikan. Salah satu cara melestarikan yaitu melalui Peranan Sanggar di masyarakat. Sanggar Puring Sari merupakan sanggar yang terdapat di Kabupaten Kudus. Sanggar Puring Sari sebagai wadah penciptaan Tari Kretek dan memiliki peranan untuk melestarikan Tari Kretek tersebut. Berdasarkan paparan tersebut rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk Sajian Tari Kretek di Sanggar Puring Sari (2) Bagaimana peranan Sanggar Puring Sari dalam melestarikan Tari Kretek. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami (1) bentuk sajian Tari Kretek di Sanggar Puring Sari, (2) peranan Sanggar Puring Sari dalam Melestarikan Tari Kretek. Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis yaitu Bagi peneliti, dapat memberi wawasan tentang Tari Kretek yang diciptakan dan dilestarikan di Sanggar Puring Sari dan manfaat praktis dapat memberikan sumbangan pikiran pada penelitian lebih lanjut dalam melestarikan tari ?Kretek?. Lokasi dan sasaran penelitian yang dipilih peneliti adalah Sanggar Puring Sari yang berada di Desa Barongan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang merupakan pusat penciptaan, pelatihan dan pelestarian Tari Kretek di Kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi, sintesisasi dan verifikasi/penarikan kesimpulan.
PEMBELAJARAN TARI TOPENG ENDEL DI SMA NEGERI 1 KRAMAT KABUPATEN TEGAL Tri Toni Wulandari, Tri Toni Wulandari
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.403 KB) | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9625

Abstract

Abstrak Pembelajaran Tari Topeng Endel di SMA Negeri 1 Kramat merupakan pembelajaran seni tari yang memberikan pengalaman berkesenian. Pada kelas X guru memberikan materi tari tradisional daerah setempat yaitu Tari Topeng Endel sebagai bentuk pelestarian kesenian daerah sehingga siswa mengenal dan mampu  menarikannya. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah siswa yang seringkali kesulitan dalam menangkap materi yang diberikan guru serta tempat ukegiatan belajar mengajar yang kondisinya sudah rusak dan jauh. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui proses pembelajaran tari di SMA Negeri 1 Kramat, Kabupaten Tegal; (2) Untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung proses pembelajaran seni tari di SMA Negeri 1 Kramat, Kabupaten Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan teknik keabsahan data dengan trianggulasi yaitu sumber, metode dan teori. Hasil  penelitian menunjukan proses pembelajaran tari di SMA Negeri 1 Kramat dilakukan melalui perencanaan pembelajaran yaitu guru membuat perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP, sedangkan Pelaksanaan pembelajaran meliputi guru melaksanakan pembelajaran mengacu pada tujuan, bahan pembelajaran, metode, media/alat, dan evaluasi, sedangkan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar. Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran seni tari yaitu faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung yaitu guru membuat silabus dan RPP sedangkan faktor penghambat yaitu siswa yang kurang cepat dalam menangkap materi pembelajaran serta lokasi ruang praktek yang jauh. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni tari pada kelas X di SMA Negeri 1 Kramat berjalan lancar dengan hasil baik. Saran bagi guru seni tari agar dapat memberikan metode yang lebih jelas agar siswa mudah menerima materi pembelajaran. Bagi sekolah diharapkan menyediakan ruang praktek dan ruang ganti untuk kegiatan pembelajaran.
PEMBELAJARAN TARI KREASI BUNGONG JEUMPA PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI SEMARANG Ferawati, Yusnita
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.584 KB) | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9626

Abstract

Pembelajaran tari Bungong Jeumpa merupakan salah satu materi pelajaran seni tari yang diajarkan pada anak tunarungu yang berada di SLB Negeri Semarang. Tunarungu adalah ketidakmampuan untuk mendengar, pada proses pembelajaran seni tari yang diberikan pada anak tunarungu adalah untuk merangsang kemampuan ketunaan siswa saja. Guru yang mengajarkan dan yang mendampingi harus ekstra sabar dalam mengajarkan atau memberi materi serta membetulkan disetiap gerakan yang salah atau kurang tepat.Peneliti ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi yaitu untuk menggambarkan suasana belajar mengajar dalam kelas.Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan teori.Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data interaktif, yang dibagi dalam 4 tahap,meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan verifikasi atau kesimpulan.Hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian adalah pembelajaran tari BungongJeumpa pada anak tunarungu banyak mengalami kendala. Setiap pertemuannya selalu mengalami peningkatan untuk pembelajaran tari BungongJeumpa dalam aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.. Saran yang diberikan oleh peneliti antara lain bagi guru seni tari dapat meningkatkan kualitas dalam proses belajar mengajar dan lebih banyak memberikan motivasi pada siswa dalam pelajaran seni tari. Bagi sekolah agar dapat menambah guru mata pelajaran seni tari untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran seni tari untuk siswa berkebutuhan khusus.
PERANAN SANGGAR TARI KALOKA TERHADAP PERKEMBANGAN TARI DI KOTA PEKALONGAN Kania Rizki Salsabila, Kania Rizki Salsabila
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.488 KB) | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9627

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikanperanan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari khususnya tari tradisional dan tari kreasi di Kota Pekalongan.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penulisan hasil penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanggar Tari Kaloka memiliki peranan terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan. Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan dilakukan melalui aktivitas sanggar yang terkait dengan kegiatan penggarapan, pelatihan, dan pementasan tari. Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari secara kualitatif dapat dilihat dari kegiatan penggarapan tari. Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari secara kuantitatif dapat dilihat dari kegiatan pelatihan dan pementasan tari.
TARI SRIMPI GUITAR KARYA TIEN KUSUMAWATI (KAJIAN KOREOGRAFI) Rizky Putri Septi Handini, Rizky Putri Septi Handini
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.421 KB) | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9641

Abstract

Abstrak Tari Srimpi Guitar karya Tien Kusumawati merupakan suatu karya seni tari yang dibuat melalui imajinasi koreografer dengan membuat karya tari yang memiliki unsur tradisi menjadi sebuah karya tari baru yang dikolaborasikan dengan suara petikan gitar yang disukai koreografer sebagai musik pengiring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari Srimpi Guitar berbeda dengan tari Srimpi pada umumnya pada segi penggunaan gitar ukulele sebagai properti tari dan petikan gitar klasik sebagai musik pengiringnya. Gerak tradisi yang ada di dalam tari Srimpi Guitar dibuat suatu koreografi dengan durasi 5 menit 35 detik, tanpa mengurangi kaidah (pakem) dan urutan pola gerak tari tradisi, walaupun gerak dalam tari Srimpi Guitar tidak mewakili tokoh batak, gulu, dhada dan buncit seperti tari Srimpi pada umumnya, hanya di dalam koreografinya masih mempertahankan konsep mata angin melalui pola prapatan
NILAI ESTETIS PERTUNJUKAN KESENIAN SINTREN RETNO ASIH BUDOYO Fatmawati Nur Rohmah, Fatmawati Nur Rohmah
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.402 KB) | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9642

Abstract

ABSTRAK Nilai estetis pertunjukan kesenian Sintren dapat dilihat dari sisi pemain (penari Sintren, Bodor, pawang, sinden, pemusik) dan penonton dalam satu arena pertunjukan.Selain itu, keindahan pertunjukan kesenian Sintren dapat dilihat dari penampilan penari Sintren yang pada saat menari tidak sadarkan diri dan adegan yang menjadi keunggulan dalam pertunjukan yaitu balangan, temoan, nunggang jaran dan mburu Bodor.Keindahan yang lain dapat dilihat dari perlengkapan pertunjukan kesenian Sintren, yaitu kurungan, sampur, jaranan dan sesaji.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk pertunjukan dan menganalisis nilai estetis yang terkandung dalam pertunjukan kesenian Sintren Retno Asih Budoyo.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.Sumber data berdasarkan hasil observasi, wawancara, dokumentasi.Hasil penelitian nilai estetis pertunjukan kesenian Sintren Retno Asih Budoyo adalah pertunjukan dilaksanakan dipelataran dan tidak ada batasan antara pemain dan penonton.Penampilan kesenian Sintren terbagi menjadi tiga bagian yaitu awal pertunjukan, inti pertunjukan dan akhir pertunjukan yang memiliki 10 adegan dan 15 ragam gerak.Pertunjukan dilengkapi oleh beberapa properti seperti kurungan, sampur, jaranan dan sesaji. Nilai estetis pertunjukan dapat dilihat dari adegan-adegan unggulan pertunjukan, yaitu adegan temoan dimana penari Sintren membawa nampan berjalan kearah penonton untuk meminta sumbangan, balangan dimana penonton membalang sampur yang berisi uang kepada penari Sintren dan seketika Sintren pingsan, nunggangjaran dimana penari Sintren menaiki Bodor yang berperan sebagai kuda, mburuBodor dimana penari Sintren menghalang-halangi Bodor yang hendak pergi meninggalkan penari Sintren.
NILAI ESTETIS PERTUNJUKAN TRADISIONAL JATHILAN TUO DI DESA KABUPATEN MAGELANG Susanti, Widya; lanjari, restu
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.448 KB) | DOI: 10.15294/jst.v5i1.9727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan nilai estetis apa yang terkandung dalam pertunjukan tradisional Jathilan Tuo. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan estetis koreografi, pendekatan estetika, dan pendekatan emik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori Adshead. Teori tersebut adalah mengenali dan mendeskripsikan komponen-komponen pertunjukan, memahami hubungan antara komponen pertunjukan, melakukan interpretasi gerak pertunjukan, dan melakukan evaluasi. Aspek bentuk yang meliputi gerak dalam pertunjukan tradisional Jathilan Tuo menggunakan gerak yang bertempo pelan seperti gerak paten, tanjak kanan, perangan dan onclang dengan menggunakan intensitas tenaga yang sedikit dan volume ruang yang kecil, serta gerak yang bertempokan cepat seperti gerak sirig dan lampah tigo dengan intensitas tenaga yang besar dan volume ruang yang lebar dengan iringan musik berupa gamelan Jawa serta tambahan alat musik simbal-krecek yang bertempo pelan dan cepat, serta dipadu padankan dengan tata rias menggunakan rias korektif yang memperjelas garis pada wajah dan di lengkapi dengan tata busana Jawa lengkap yang digunakan para penari Jathilan Tuo sehingga pertunjukan tradisional Jathilan Tuo terkesan ritmis, dinamis dan kesan kegagahan terlihat pada pertunjukannya.  
APRESIASI TERHADAP KETOPRAK “SAPTA MANDALA” DALAM LAKON “SRI HUNING MUSTIKO TUBAN” BAGI MASYARAKAT NGABLAK PATI
Jurnal Seni Tari Vol 4 No 1 (2015): Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v4i1.9609

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana apresiasi terhadap Ketoprak Sapta Mandala dalam lakon Sri Huning Mustiko Tuban bagi masyarakat Desa Ngablak Kabupaten Pati sedangkan sub masalahnya adalah bagaimana bentuk pertunjukkan Ketoprak Sapta Mandala dan bagaimana tanggapan masyarakat Desa Ngablak. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk pertunjukan Ketoprak Sapta Mandala dan tanggapan masyarakat Desa Ngablak Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menggunakan analisis data dengan pendekatan induktif untuk mengambil kesimpulan secara menyeluruh dalam penelitian, dari setiap data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pertunjukan Ketoprak Sapta Mandala dengan lakon Sri Huning Mustiko Tuban di Desa Ngablak Kabupaten Pati dipentaskan pada siang hari, Unsur-unsur di dalam Pertunjukan Ketoprak Sapta Mandala meliputi: (1) tema, (2) lakon, (3) adegan sisipan, (4) penokohan, (5) iringan, (6) rias dan busana, (7) sarana dan prasarana dan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Ngablak mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan lansia memberikan tanggapan terhadap Ketoprak Sapta Mandala dalam Lakon Sri Huning Mustiko Tuban. Hal ini terbukti bahwa: (1) anak-anak, senang dengan Ketoprak Sapta Mandala, (2) remaja, kebanyakan dari remaja kurang suka dengan Ketoprak dan lebih senang menonton dangdut, (3) orang tua, lebih menyukai ketoprak dari pada dangdut, (4) lansia, lansia kurang paham dengan lakon Sri Huning Mustiko Tuban, mereka nonton Ketoprak hanya untuk hiburan semata.  

Page 1 of 2 | Total Record : 18