cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jelt.fbs.unp@gmail.com
Editorial Address
English Department of Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Padang. Jalan Prof. Dr. Hamka Air Tawar, Padang Sumatera Barat, Indonesia, 25131
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Journal of English Language Teaching
ISSN : -     EISSN : 23023198     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal of English Language Teaching is a journal published by English Language Teaching Study Program of FBS Universitas Negeri Padang. This journal is published three times a year (March, June, and September). The main purpose of this journal is to advance and foster English Language Teaching or education, research, and professionalism in Indonesia. The journal provides research and paper to increase awareness, consideration and analysis of issues in Teaching English as Foreign Language, and also promotes the interchange of ideas, and comparative studies in this field.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2014): Serie A" : 10 Documents clear
USING A BOARD GAME “SNAKE AND LADDER” IN TEACHING SPEAKING AT JUNIOR HIGH SCHOOL Aida Suryani; Rusdi Noor Rosa
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.832 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3701

Abstract

Abstrak   Makalah ini menjelaskan tentang penerapan advertisement dengan menggunakan board game “snake and ladder” sebagai media dalam pengajaran speaking. Advertisement merupakan salah satu media fungsional text yang digunakan untuk menawarkan sebuah produk kepada masyarakat. Dengan menggunakan fungsional text ini siswa dapat belajar membuat tulisan sebuah produk yang akan dipromosikan. Pada pembelajaran ini guru akan menjelaskan apa itu advertisement dan bagaimana cara bermain dengan board game ‘snake and ladder” lalu guru memperagakan cara bermain dengan board game setelah itu guru dan siswa bermain bersama. Hal ini bertujuan untuk melihat pemahaman siswa dalam memahami sebuah teks dan bagaimana cara mereka memvisualisasikan pengetahuan mereka dalam bentuk permainan. Kata Kunci: advertisement text, board game, snake and ladder
USING OPINIONNAIRES STRATEGY IN TEACHING WRITING A DISCUSSION TEXT TO SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Evalia Batubara; Rusdi Noor Rosa
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.647 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3706

Abstract

Abstrak Salah satu tujuan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) mata pelajaran bahasa inggris adalah mampu menulis bagi siswa/siswi di sekolah tinggi menengah keatas. Sehingga, siswa harus bisa dan mampu menulis teks monolog sesuai dengan tuntutan kurikulum. Namun, seringkali ditemui siswa yang mengalami masalah pada saat menulis. Karena siswa merasa mereka tidak punya ide tentang topik yang diberikan atau yang akan ditulis, khususnya pada discussion text. Dalam hal ini guru hendaknya bisa menggunakan strategi yang bisa membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis discussion text. Makalah ini menjelaskan tentang penggunaan strategi Opinionnaires sebagai salah satu strategi menulis. Strategi ini diaplikasikan dalam pengajaran menulis Discussion text dikelas untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa dengan memberikan lembaran opinionnaires. Didalam penggunaan strategi ini ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu pre-teaching, whilst-teaching (pre-writing to arrange or warm up the ideas – opinionnaires, writing a draft to divide it, and writing as the final), dan post-teaching. Dengan menggunakan strategi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pelajaran menulis khususnya pada discussion text, sehingga siswa mampu menulis teks ini dengan baik dan benar. Kata Kunci: teaching writing, opinionnaires strategy, senior high school students
TEACHING SPEAKING A NARRATIVE TEXT USING CONSCIENCE ALLEY STRATEGY TO SENIOR HIGH SCHOOL Andre Akmameri; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.752 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3702

Abstract

Abstrak Makalah ini akan membahas tentang strategi yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan berbicara untuk siswa Sekolah Menengah Atas. Salah satu strategi yang digunakan dalam keterampilan ini untuk siswa Sekolah Menengah Atas adalah dengan menerapkan strategi CONSCIENCE ALLEY. CONSCIENCE ALLEY adalah salah satu strategi yang menarik yang dapat membantu siswa untuk dapat berbicara menggunakan bahasa Inggris. Dalam strategi ini, guru meminta siswa berdiri di depan kelas dalam dua barisan yang saling berhadap-hadapan membentuk sebuah lorong di tengahnya. Kemudian siswa  diminta untuk membuat dan menampilkan kegiatan mereka berdasarkan topik atau tema, sangat membantu untuk menghubungkan suatu topik permasalahan dengan simulasi kejadian dan skenario penyelesaian yang sudah disampaikan guru sebelumnya di kelas. Sehingga siswa bisa menjadi lebih aktif dalam berbicara dan memiliki kesempatan untuk menggali tanggapan emosi siswa menjadi tindakan nyata yang menghubungkan situasi kejadian sekaligus menggunakan bahasa tubuh serta teknik suara untuk membantu dalam menyampaikan konflik permasalahan berikut aktivitas fisiknya. Melalui strategi ini, guru dapat memberikan beberapa dampak yang positif bagi siswa, diantaranya adalah siswa tidak akan beranggapan lagi bahwa berbicara dalam Bahasa Inggris adalah keterampilan yang sulit dan sangat membosankan. Strategi ini akan membuat mereka lebih percaya diri dan aktif dalam belajar berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Key terms:  Strategi Conscience Alley, keterampilan berbicara.
TEACHING WRITING RECOUNT TEXT TO SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS BY USING “READING-WRITING CONNECTION STRATEGY” Fenny Siswita; Muhammad Al-Hafizh
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.367 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3707

Abstract

Abstrak Dalam mengajar bahasa Inggris ada empat skill yang harus dikuasai. Keempat skill itu adalah listening, speaking, reading, and writing. Writing merupakan keterampilan yang paling sulit. Sebab keterampilan ini melibatkan kemampuan atau penguasaan tata bahasa, kosakata, dan ejaan. Selain itu, juga diperlukan kemampuan cara berpikir, logika, penggunaan tanda baca, serta keterampilan meramu kata menjadi kalimat yang bermakna. Dalam proses belajar dan mengajar, siswa kesulitan dalam menulis sebuah teks recount. Kesulitan itu disebabkan karena siswa tidak memiliki ide untuk menulis sehingga kesulitan dalam menyusun kata dan rendahnya pemahaman siswa tentang penggunaan tata bahasa serta tanda baca dalam sebuah teks recount. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang sebuah  strategi yang dapat membantu guru dalam mengajar tentang recount text. Sehingga siswa dapat lebih lancar dalam menulis sebuah text recount. Strategi tersebut dinamakan Reading-Writing Connection Strategy. Guru memberikan siswa sebuah contoh teks recount yang berupa cerita, kemudian membacanya. Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama menganalisa segala hal yang berhubungan dengan tata cara penulisan teks tersebut. Seperti, generic structure, social function, dan grammatical language dalam teks recount tersebut. Dengan demikian, siswa bisa mengerti tentang bagaiman proses penulisan teks yang mereka baca dan menulis sebuah teks dengan tata cara penulisan yang sama dengan teks yang telah dibahas. Siswa diharapkan mampu menulis teks recount sendiri berdasarkan ide mereka sendiri. Oleh karena itu, strategi ini sangat mudah dilakukan dan mudah difahami oleh siswa. Karena dalam strategi ini dibahas tentang bagaimana cara menceritakan dan menuliskan sebuah pengalaman atau pun kisah masa lalu dengan menggunakan tata bahasa dan aturan-aturan yang benar sehingga menjadi sebuah teks yang disebut dengan teks recount. Strategi ini sangat mudah dilakukan dan sangat bagus untuk merangsang daya pikir siswa sehingga memunculkan ide-ide bagus untuk menulis sebuah text recount berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
USING A TIME TOKEN STRATEGY TO INCREASE STUDENTS’ PARTICIPATION IN SPEAKING FOR JUNIOR HIGH SCHOOL Auliatisny Aziz; Ratmanida Ratmanida
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.616 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3703

Abstract

Abstrak Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran speaking di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan menggunakan Time token strategy. Speaking merupakan salah satu keahlian yang harus dikuasai siswa dalam mempelajari bahasa Inggris. Dalam pengajaran speaking, siswa dituntut untuk dapat berbicara secara akurat dan lancar serta mampu berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Akan tetapi, siswa sering mengalami beberapa masalah diantaranya masalah yang terkait  dengan strategi yang digunakan guru di kelas. Dalam mengajar speaking, guru cenderung menggunakan strategi yang bersifat teacher-centered, sehingga siswa memiliki keterbatasan untuk berpartisipasi aktif di kelas. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis memperkenalkan time token strategy. Dalam strategi ini, siswa menjadi fokus utama dari pengajaran (student-centered). Pengajaran menggunakan time token strategy dimulai dengan guru membagikan empat kupon kepada masing – masing siswa. Setiap kupon bernilai ± 15 detik. Setiap selesai berbicara, siswa harus menyerahkan satu kupon kepada guru. Guru akan memberi siswa nilai sesuai dengan jumlah waktu yang digunakan. Jika siswa sudah menggunakan seluruh kuponnya, mereka tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi lagi. Demikian seterusnya sampai semua siswa berbicara. Sehingga tidak ada siswa yang tidak aktif dan tidak ada juga siswa yang mendominasi untuk berbicara di dalam kegiatan belajar. Penerapan time token strategy akan meningkatkan kemampuan dan partisipasi siswa, terutama dalam speaking. Key words: speaking, participation, time token strategy, junior high school students
USING THE CLUSTERING TECHNIQUE IN TEACHING WRITING A DESCRIPTIVE TEXT TO JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Feradilla Eramona; Muhammad Al-Hafizh
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.362 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3708

Abstract

Abstrak Salah satu tujuan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) mata pelajaran Bahasa Inggris adalah siswa mampu menulis. Dengan demikian,  siswa memiliki kemampuan untuk menulis teks monolog sesuai dengan tuntutan kurikulum. Siswa banyak mengalami masalah pada saat menulis. Mereka merasa tidak mempunyai ide tentang topik yang diberikan, mereka kesulitan dalam mengembangkan ide tersebut dan mereka tidak bisa mengelompokan ide tersebut secara benar, khususnya pada menulis teks deskriptif. Berdasarkan masalah diatas, dalam makalah ini memaparkan salah satu solusi yaitu teknik pengajaran writing di Sekolah Menengah Pertama (SMP)  dengan menggunakan Clustering Technique. Clustering Technique adalah teknik yang mengelompokkan ide dari yang umum menjadi yang lebih spesifik dan lebih terarah. Teknik ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mencurahkan ide – ide yang mereka punya, mengembangkan ide yang mereka punya tersebut dan dapat mengelompokan ide – ide tersebut secara benar. Teknik ini menggambarkan dan mengelompokkan ide secara terinci sehingga siswa mudah dalam menulis. Teknik ini dapat bermanfaat bagi guru dalam peningkatan motivasi anak-anak dalam belajar Bahasa Inggris khususnya dalam menulis dan hal ini dapat memberikan dampak positif dalam proses belajar mengajar. Kata Kunci: teaching writing, descriptive text, clustering technique,  junior high school students
USING PROJECT BASED LEARNING IN TEACHING WRITING A PROCEDURE TEXT TO SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Abdi Zaki; Rusdi Noor Rosa
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.226 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3699

Abstract

Abstrak Tujuan dari makalah ini adalah memperkenalkan sebuah teknik dalam pembelajaran writing procedure text yaitu dengan menggunakan project based learning. Pada pembelajaran ini, siswa menghasilkan sebuah procedure text dengan topik tips dan menampilkan tips tersebut dalam bentuk persentasi. Dalam membuat procedure text ini siswa tidak bekerja sendirian tetapi siswa akan membuat procedure text dalam sebuah kelompok. Kemudian kelompok membuat procedure text yang bertopik tips dengan melalui 10 tahap pengajaran project based learning. Di dalam 10 tahap tersebut, tiap grup akan mencari informasi, mendapatkan informasi, mengolah informasi dan membuat procedure text berdasarkan informasi yang telah didapatkan. Keywords: Procedure text, Project Based Learning, Tips
AN ANALYSIS OF THE ABILITY OF IAIN ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS IN TRANSLATING SOME ISLAMIC TERMS INTO ENGLISH Dorsi Desongpa; Amri Isyam; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.47 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3704

Abstract

Abstrak Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kemampuan mahasiswa IAIN, jurusan bahasa Inggris dalam menerjemah istilah-istilah Islam kedalam bahasa Inggris. Ada 31 mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah translation 1 dan 2  terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Data didapatkan dengan memberikan tes yang terdiri dari 50 istilah-istilah Islam. Mahasiswa diminta untuk menerjemahkan istilah-istilah Islam tersebut kedalam bahasa Inggris dalam waktu 100 menit. Data yang didapat dari tes tersebut dinilai dengan menggunakan Accuracy Rating Instrument. Hasil dari penelitian ini, ditemukan 3 (9,67%)  dari mahasiswa mempunyai kemampuan menerjemah sangat bagus, 22 (70,97%) berkemampuan bagus, dan 6 (19,36%) mempunyai kemampuan kurang bagus. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa IAIN mempunyai kemampuan bagus dalam menerjemah. Akan tetapi, mereka masih perlu belajar agar kemampuan mereka menjadi lebih baik. Kata kunci: terjemahan, teknik terjemahan, kemampuan menerjemah, terjemahan istilah Islam.
TEACHING IMPERATIVE SENTENCE THROUGH “ACT OUT ( A GUESSING GAME WITH MIME ) ACTIVITY” IN PROCEDURE TEXT AT JUNIOR HIGH SCHOOL Agnes Pertiwi Hertia; Yuli Tiarina
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.322 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3700

Abstract

Abstrak Makalah ini betujuan untuk menjelaskan bagaimana cara penggunaan Act Out ( A Guessing Game with Mime ) Activity sebagai kegiatan yang dapat digunakan oleh guru di Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) untuk mengajarkan kalimat perintah ( Imperative Sentence ). Dalam membuat kalimat perintah di dalam bahasa inggris siswa mengalami kesulitan untuk membedakan antara subjek, predikat, dan juga keterangan di dalam kalimat tersebut. Kegiatan ini diterapkan dalam pengajaran teks prosedur dengan memperlihatkan beberapa gambar kepada siswa. Pada kegiatan ini, ada beberapa tahapan yang harus di lalui. Pertama, guru akan memperlihatkan beberapa gambar kepada siswa, lalu guru menyuruh siswa menyebutkan gambar tersebut dalam bahasa inggris lalu menirukannya. Kedua, siswa akan dibentuk ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas empat atau lima orang, masing – masingnya kelompok akan menunjuk salah seorang temannya untuk menirukan gambar yang diberikan oleh guru. Setiap kelompok akan mendapat giliran untuk tampil. Saat salah seorang dari masing-masing kelompok tersebut akan menirukan gambar yamg ada, sedangkan siswa yang lainnya pada kelompok yang sama akan menebak apa yang ditirukan oleh siswa tersebut. Kegiatan ini diterapkan dalam Whilst Teaching Activity . Key words: Act out activity, guessing game, mime, imperative sentence.
APPLYING QUANTUM TECHNIQUE IN TEACHING GRAMMAR TO SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Dwinanda Puspika; Don Narius
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.722 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3705

Abstract

Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana cara menggunakan teknik Quantum dalam mengajar simple past tense kepada siswa SMA. Di dalam prosesnya, teknik ini meliputi menumbuhkan (enroll), mengalami (experience), menamakan (label), mempertunjukkan (demonstrate), memeriksa (review), and merayakan (celebrate). Di awal pembelajaran (enroll), guru memberikan gambar dan beberapa pertanyaan tentang gambar tersebut. Kemudian guru memberikan teks recount yang berisi beberapa kalimat simple past tense sesuai gambar. Pada tahap experience, guru menceritakan pengalamannya atau orang lain berdasarkan topik yang diberikan yang mengandung simple past tense. Kemudian pada tahap label guru menjelaskan tentang penggunaan Simple past tense. Pada tahap demonstrate guru menyuruh siswa membuat contoh penggunaan simple past tense. Selanjutnya, pada tahap review guru memeriksa pemahaman siswa tentang simple past tense. Di akhir pembelajaran (celebrate) guru memberi tepuk tangan, kata-kata motivasi, dan memuji siswa. Melalui teknik ini siswa akan mampu menggunakan simple past tense dengan lebih baik dan benar. Key words: simple past tense, mengajar grammar, teks recount, teknik Quantum

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025) Vol 14, No 1 (2025) Vol 13, No 3 (2024) Vol 13, No 2 (2024) Vol 13, No 1 (2024) Vol 12, No 4 (2023) Vol 12, No 3 (2023) Vol 12, No 2 (2023) Vol 12, No 1 (2023) Vol 11, No 4 (2022) Vol 11, No 3 (2022) Vol 11, No 2 (2022) Vol 11, No 1 (2022) Vol 10, No 4 (2021) Vol 10, No 3 (2021) Vol 10, No 2 (2021) Vol 10, No 1 (2021) Vol 9, No 4 (2020) Vol 9, No 3 (2020) Vol 9, No 2 (2020) Vol 9, No 1 (2020) Vol 8, No 4 (2019) Vol 8, No 3 (2019) Vol 8, No 2 (2019) Vol 8, No 1 (2019) Vol 7, No 4 (2018) Vol 7, No 3 (2018) Vol 7, No 2 (2018) Vol 7, No 1 (2018) Vol 6, No 1 (2017): Serie D Vol 6, No 1 (2017): Serie B Vol 6, No 1 (2017): Serie C Vol 6, No 1 (2017): Serie A Vol 6, No 1 (2017): Serie E Vol 5, No 1 (2016): Serie E Vol 5, No 1 (2016): Serie C Vol 5, No 1 (2016): Serie F Vol 5, No 1 (2016): Serie D Vol 5, No 1 (2016): Serie B Vol 5, No 1 (2016): Serie A Vol 4, No 2 (2016): Serie A Vol 4, No 1 (2015): Serie A Vol 3, No 1 (2014): Serie D Vol 3, No 1 (2014): Serie B Vol 3, No 1 (2014): Serie A Vol 3, No 1 (2014): Serie C Vol 2, No 3 (2014): Serie A Vol 2, No 2 (2014): Serie A Vol 2, No 2 (2014): Serie C Vol 2, No 2 (2014): Serie B Vol 2, No 1 (2013): Serie F Vol 2, No 1 (2013): Serie D Vol 2, No 1 (2013): Serie A Vol 2, No 1 (2013): Serie E Vol 2, No 1 (2013): Serie C Vol 2, No 1 (2013): Serie B Vol 1, No 3 (2013): Serie A Vol 1, No 2 (2013): Serie A Vol 1, No 2 (2013): Serie F Vol 1, No 2 (2013): Serie H Vol 1, No 2 (2013): Serie G Vol 1, No 2 (2013): Serie B Vol 1, No 2 (2013): Serie I Vol 1, No 2 (2013): Serie D Vol 1, No 2 (2013): Serie C Vol 1, No 2 (2013): Serie E Vol 1, No 1 (2012): Serie A Vol 1, No 1 (2012): Serie B Vol 1, No 1 (2012): Serie D Vol 1, No 1 (2012): Serie C More Issue