cover
Contact Name
Jurnal Living Islam
Contact Email
living.islam@uin-suka.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
living.islam@uin-suka.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Living Hadis
ISSN : 25287567     EISSN : 25484761     DOI : -
Jurnal Living Hadis (ISSN: 2528-7567) (e_ISSN: 2548-4761) is a yearly dual published journal issued by Department of Hadith Studies, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta in cooperation with ASILHA (Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia, Association of Hadith Studies in Indonesia). Jurnal Living Hadis circulates research from lecturers, researchers, as well as intellectual who focus on the study on hadith; including takhrij al hadith, ma’anil hadith, mukhtalif-musykil hadith, contemporary hadith studies, hermeneutics, methodology and syarah hadith (interpretation of hadith) up to social phenomenon of hadith, worldly known as living hadith.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
Tradisi Ziarah Makam Masyayikh Pondok Pesantren Al Hikmah 2 (Teori Sakralitas Agama Emile Durkheim) Riri Widyaningsih; Muhammad Abdul Hanif
Jurnal Living Hadis Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.694 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2017.1326

Abstract

Pondok Pesantren or Islamic Boarding School is central to education, especially religious education. Pondok pesantren assessed as the most successful educational institutions in printing generation with great knowledge and morals. This is because Pondok Pesantren has a different teaching system with other educational institutions. That other system is the existence of a strong spiritual relationship between teachers and students in the sense of teaching science as well as educate the soul. This soul education is rarely found in other institutions. At Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Brebes, can be found one of the evidence of a strong spiritual relationship between teacher and student, that is the tradition of praying and pilgrimage to the graves of the masyayikh & muassis. This tradition is not only  the evidence for the strong relationship between teacher and student, but also as an aplication of hadith that transmitted by Tirmidzi. It is mentioned at the hadith narrated by Tirmidhi, that 'alims are prayed by God and all His creatures. This tradition is also considered as implementation of living hadith because applying the value of a hadith in everyday life. In this paper, the author wants to discuss the tradition of praying and pilgrimage based on the theory of the sacredness of Emile Durkheim. As for obtaining the data, the authors refer to the book and completed with an interview to one of the alumni of Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 who ever practice this tradition.
LIVING HADIS: GENEALOGI, TEORI, DAN APLIKASI Saifuddin Zuhri Qudsy
Jurnal Living Hadis Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.566 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2016.1073

Abstract

Within a decade, the study of Living Qur’an and Living Hadithand has flourished in Indonesia. Number of research about phenomena of either practices of rituals has been done. This article, departs from that fact, endeavors to explore model of living hadith, from its genealogical presence, theories that have been applied, up to technic which used into various kinds of research.
Hoax Dalam Perspektif Hermeneutika Hadis Nurun Najwah Istiqomah, Nor
Jurnal Living Hadis Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.922 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2017.1534

Abstract

Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana kasus penyebaran berita hoax dalam tekstualisasi hadis. Dengan menggunakan metode pemahaman hadis Nurun Najwah, artikel ini mengungkap ide dasar yang ditangkap dari hadis tentang berita hoax yang dihasilkan dengan melihat konteks historis dan korelasi teks dengan ayat-ayat al-Qur’an dan teks hadis lainnya yang tematik serta melihat dari data-data sejarah dan data-data pengetahuan lainnya. Dengan itu, akan didapat ide dasar teks yang kontekstual dan fungsional yang dihadirkan dari data-data konteks sekarang.
Fungsi Performatif dan Informatif Living Hadis dalam Perspektif Sosiologi Reflektif Subkhani Kusuma Dewi
Jurnal Living Hadis Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/livinghadis.2017.1328

Abstract

Studi sosial atas praktik beragama yang berazaskan al Quran dan Hadis memanfaatkan teori resepsi sosial, yaitu hasil pembacaan terhadap teks yang terjelma dalam bentuk penafsiran tertentu dan dilembagakan ke dalam praktik beragama. Teori resepsi membedakan antara tiga bentuk, resepsi eksegesis, resepsi aestetik dan resepsi fungsional. (Iser dalam Rafiq, 2014) Tulisan ini memfokuskan pada dua bentuk fungsi resepsi fungsional, yakni fungsi informative dan performatif. Keduanya akan dianalisa menggunakan gagasan refleksifitas yang menguji keterlibatan antara subyek penelitian dengan peneliti berdasarkan pada cara pandang sosiologi (Bourdieu, 2007). Sebagai bagian dari upaya pengembangan teori sosial untuk kajian studi living hadis, maka tulisan ini akan memanfaatkan berbagai penelitian living hadis di Indonesia terkini. Sebagai kesimpulan, tulisan ini menunjukkan dua bukti penting dalam berbagai penelitian living hadis, pertama, bahwa kedua fungsi, yakni informative dan performative termasuk ke dalam keilmuan sosial-kritis menurut Habermas, dimana dalam penelitian baik peneliti maupun subyek penelitian melakukan refleksi terhadap praktik yang ada. Refleksifitas merupakan fungsi antara penelitian yang bersifat obyektif (studi sosial kuantitatif) dengan kajian subyektif (kajian tekstual/tafsir). Kedua, berdasarkan obyek penelitian yang bersifat lokal kebudayaan/kelompok masyarakat tertentu, maka penelitian ini merupakan bagian dari representasi atas identitas kelompok atau praktik budaya tertentu.
KAJIAN KETERSAMBUNGAN SANAD (ITTIŞĀL AL-SANAD) Muhammad Anshori
Jurnal Living Hadis Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.815 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2016.1123

Abstract

The study of sanad’s quality was so broad then implies to the existence of ittiṣāl and inqiṭā’ al-sanad. The muttaṣi al-sanad hadith might be claimed a probable ṣahih when it is examined with al-jarḥ wa al-ta’dīl. In line to that, the muttaṣi al-sanad might be also questioned about the linked riwayat to Nabi (marfū’), as there were also some hadith which linked the sanad to sahabat (mauqūf) or tabi’in (maqṭū’). And so does to the term fake hadith within ilmu al-Muṣṭalaḥ al-Ḥadīṡ which is called mauḍū’. This paper then starts to problematize why it is so important to study the level of fake hadith while at the same time a counter statement says that it came from a concept brought by former ulama and agreed by most today’s ulama. In another part, this paper argues that the term ittiṣāl al-sanad may be applied or contextualized in daily life, specifically within educational concern as long as academia within this study elaborate a broader scope, such as both matan and sanad field of study.
Pernikahan Dini Menurut Hadis dan Dampaknya Fauziatu Shufiyah
Jurnal Living Hadis VOL 3, NO 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.591 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2017.1362

Abstract

AbstractRampant early marriage in modern this raises many problems and questions that arise in every discussion among the general public.From the side of women and men sometimes make the problem of early marriage. They do not know the risks behind the action when they have a marriage.Many factors they must think about from the health of women, mental readiness of both parties, social community also in terms of religion.AbstrakMaraknya pernikahan dini dalam modern ini menimbulkan banyak permasalahn dan pertanyaan yang muncul dalam setiap pembahasan di kalangan masyarakat umum. Dari pihak perempuan dan laki-lakipun kadang menggampangkan masalah pernikahan dini. Mereka tidak mengetahui resiko dibalik tindakan ketika mereka telah melangsungkan sebuah pernikahan. Banyak faktor yang harus mereka fikirkan mulai dari kesehatan perempuan, kesiapan mental kedua belah pihak, sosial masyarakat juga dalam hal agama
REINTERPRETASI SUNNAH (Studi Pemikiran Muhammad Syahrur terhadap Sunnah) Azhari Andi; Luqman Hakim; Mutawakkil Hibatullah
Jurnal Living Hadis Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.231 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2016.1069

Abstract

Discussion on Sunnah were never ended, like an never drying sea. It has been discussed since the Prophet era up to date, both by moslem scholars as well non-moslem (outsiders). One of the evidences is the emergence of Muslim scholars with their comprehensive and enlightening works such as Muhammad Shahrur. One controversial contemporary Muslim scholars, Shahrur encourage muslims in sueding and opposing concept against sunnah which has been agreed by the majority of ‘Ulama. In order to unfold his arguable idea, this article will discuss Shahrur’s thought on sunnah using descriptive-analytic method.
Urgensi Pendidikan Hadis dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini udzlifatul chasanah
Jurnal Living Hadis Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.798 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2017.1357

Abstract

Pendidikan karakter adalah penamanan nilai esensial dengan pembelajaran dan pendampingan sehingga para siswa sebagai individu mampu memahami, mengalami, dan mengintegrasikan nilai yang menjadi core values ke dalam kepribadian nya. Masa dini merupakan waktu yang sangat brilian dalam proses pembentukan karakter, karena usia dini adalah masa dimana anak-anak banyak menyerap pengetahuan untuk diaplikasikan di masa mendatang. Kita lihat karakter anak bangsa pada era ini, istilah “Kids Zaman Now” telah masyhur di khalayak ramai. Ditelisik awal mula timbulnya istilah tersebut karena kelakuan anak-anak zaman sekarang yang jauh dari perilaku anak-anak semestinya. Memang tidak semua kelakuan anak “Kids Zaman Now” membawa implikasi negatif, jika dilihat melalui kacamata seni mereka memiliki nilai kreatifitas dan mental yang baik. Untuk menanggulangi kejadian tersebut peran pendidikan keislaman atau penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi salah satu alternatif dalam pembentukan karakter. Salah satu cabang keislaman yang dapat diajarkan adalah hadis. Tujuan pengajaran hadis pada anak usia dini adalah membentuk dan mengembangkan kepribadian dan karakter yang baik.
Hak Suami-Istri Perspektif Hadis (Pemahaman Hasyim Asy’ari dalam Dha’u Al-Misbah Fi Bayan Ahkam Al-Nikah) Nurul Afifah
Jurnal Living Hadis Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.962 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2017.1321

Abstract

Kajian ini membahas tentang hak suami-istri menurut pemahaman Hasyim Asy’ari dalam karyanya Dha’u al-Misbah fi Bayan Ahkam al-Nikah yang tidak jarang ia sandarkan pada hadis-hadis tertentu. Kajian ini penting untuk melihat dinamika pemahaman tokoh nasionalis Indonesia yang pada masa itu memiliki pengaruh sangat kuat di masyarakat dan salah satu hasil karyanya ini sering dijadikan acuan normatif-teologis di kalangan-kalangan tertentu. Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika teoritis dengan dua pendekatan khusus yakni pendekatan psikologis guna mengkaji biografi dan pendekatan linguistik guna mengkaji karyanya. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) pemahaman Hasyim Asyari tentang hak suami-istri yang dipaparkan dalam karyanya tidak bisa terlepas dari tiga hal: latar belakang kehidupan, perjalanan intelektual dan konteks sosial masa itu. (2) uraian-uraian pemahaman yang ia sandarkan pada teks-teks hadis, pada kenyataannya tidak semua masih relevan jika dikontekstualisasikan di masa sekarang sehingga karya tersebut atau sejenisnya tidak semestinya disakralkan, melainkan memerlukan re-interpretasi baru untuk menghadapi berbagai problematika yang ada sekarang.
Otoritas Teks Sebagai Pusat dari Praktik Umat Islam Subkhani Kusuma Dewi
Jurnal Living Hadis Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.083 KB) | DOI: 10.14421/livinghadis.2016.1074

Abstract

Anthropologically speaking, interrelation between text and several practices of muslim community in Indonesia (that prove their obedience to the Islamic norms and official doctrine), is in fact heterodox. This premise verifies various elements of the local culture that always interweave and work together in dialogue through rituals and symbols. In shaping this new perspective of Anthropology of Islam, some Islamisists made claim the major tasks of ethnographers to depicts Islam with diverse expressions of meaning, emotion, as well feeling, as practiced by Muslims, whom are the object of authority and the text. This point of view shows the importance of the study of the texts in a broader ethnographic process. The role of the latter study is to strengthen the cultural anthropology of the Muslim community and at the same time discover the power and authority of the text as an interpretive resources and practices for muslim communities.

Page 3 of 14 | Total Record : 140