cover
Contact Name
Yonik Meilawati Yustiani
Contact Email
yonik@unpas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
yonik@unpas.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management
Published by Universitas Pasundan
ISSN : -     EISSN : 25979736     DOI : -
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management (JCBEEM) adalah jurnal yang fokus pada hasil kajian atau penelitian terkait berbagai teknologi dan manajemen lingkungan berbasis komunitas.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
KAJIAN VALUASI EKONOMI WANA WISATA TAMAN HUTAN BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT PENGUNJUNG: (STUDI KASUS TAMAN HUTAN GUNUNG TANGKUBAN PERAHU) Yonik Meilawati Yustiani; Emilia E; Asep Permana
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 1 No. 1 (2017): Vol. 1 No.1. September 2017
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.269 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v1i1.1366

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menilai secara ekonomi karakteristik Taman Hutan Gunung Tangkuban Perahu sebagai objek wisata. Metode yang digunakan pada studi ini adalah menggunakan pendekatan Travel Cost Method atau yang dikenal dengan Metode Biaya Perjalanan, yang prinsipnya menggunakan biaya perjalanan untuk menghitung nilai permintaan rekreasi suatu sumber daya alam yang tidak memiliki harga pasar. Kajian ini menghasilkan suatu persamaan yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi pendapatan rata-rata per kapita, maka permintaan rekreasi juga akan semakin besar serta semakin tinggi biaya perjalanan akan menyebabkan berkurangnya jumlah pemintaan. Berdasarkan analisis kurva permintaan diperoleh indikasi bahwa pada tingkat harga tiket sebesar Rp 5000 maka diperoleh penerimaan sebesar Rp 59.511.050,00. Penerimaan akan mencapai optimum pada harga tiket sebesar Rp 8.000 yakni sebesar Rp 69.416.080,00 dengan tidak mengabaikan fungsi sosial dan pendidikan harga tiket yang masuk sebenarnya bisa di tetapkan tidak setinggi dimana penerimaan mencapai optimum sehingga kawasan hutan wisata dapat berjalan dengan selaras dengan berbagai golongan masyarakat.
KAJIAN BEBAN PENCEMARAN LIMBAH CAIR DENGAN PARAMETER BOD DAN DO DARI AREA PERMUKIMAN DI SUNGAI CITEPUS Hary Pradiko; Yonik Meilawati Yustiani; Santika Santika
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 No.2, September 2018
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.12 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v2i2.1459

Abstract

Sungai Citepus merupakan sungai yang mengalir melalui daerah Barat kota Bandung dengan berbagai kegiatan masyarakatnya, antara lain permukiman padat/ kegiatan penduduk sehari-hari seperti MCK, home industri atau industri kecil, sehingga sungai Citepus juga merupakan tempat yang potensi untuk pembuangan air limbah dari kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitas air sungai, berdasarkan kualitas indikator pencemaran di Sungai Citepus yang telah dilakukan pada musim hujan. Pengambilan sampel air dilakukan secara sesaat/grab, pengambilan sampel dilakukan di 5 titik pengamatan dimulai di daerah hulu (jl.Dr.Setiabudhi) sampai hilir (Jl.Caringin).Tingkat pencemaran air sungai ditentukan berdasarkan parameter kualitas air BOD dan DO. Persamaan yang digunakan adalah Teori Streeter – Phelps. Dari hasil perhitungan diperoleh bagian hulu sungai kadar BOD-nya antara 6,8 – 7,2 mg/l dan kadar DO 8,4 mg/l. dan dibagian hilir sungai kadar BOD-nya antara 7,0 – 7,5 mg/l dan kadar DO 0,5 – 0,9 mg/l. Berdasarkan hasil diatas maka kondisi sungai dibadian hulu kadar BOD di daerah ini telah melebihi ambang batas (tercemar), tetapi nilai DO sesuai dengan ambang batas, begitu juga dengan bagian hilir sungai nilai BOD telah melewati ambang batas (tercemar) dan kadar DO dibawah ambang batas, menurut SK Gubernur Jawa Barat N0.39 Tahun 2001 yaitu nilai BOD sebesar 6 mg/l dan DO sebesar >3 mg/l.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN DI WILAYAH IKK LEUWIMUNDING, PALASAH, SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA Evi Afiatun; Sri Wahyuni; Riki Dwi Taruna
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 No.1, Maret 2018
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.851 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v2i1.1454

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar bagi kehidupan manusia. Peningkatan pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan air yang meningkat,sehingga terjadi juga di Kabupaten Majalengkaterutama IKK Leuwimunding, Palasah, Sumberjaya.Berdasarkan penelaahan atas kualitas air baku,Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, hasil pemeriksaan di laboratorium menjelaskan bahwa semua parameter memenuhi standar air baku, kecuali parameter E.coli sehingga membutuhkan proses desinfeksi. Oleh karena itu, pengolahan air minum yang lengkap tidak diperlukan.Dari hasil perhitunganproyeksi jumlah penduduk untuk 10 tahun perencanaanhingga tahun 2025, airbaku yang diperlukan sebesar 245 l/dtk.Sedangkan debit sumber mata air memiliki kapasitas sebesar 450 l/dtk.Unit yang akan digunakan yaitu bangunan penangkap mata air, bangunan penampung, desinfeksi dan reservoir. Perhitungan sistem perpipaan air minum menggunakansoftware EPANET 2.0. Dengan investasi rencana anggaran biaya sebesar Rp. 25.640.136.000,00.
PENGARUH KONDISI FISIK DAN JARAK SUMUR GALI DENGAN PETERNAKAN SAPI TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI COLIFORM AIR SUMUR GALI DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Yonik Meilawati Yustiani; Astri Widiastuti Hasbiah; Rusli Fuad
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 1 No. 1 (2017): Vol. 1 No.1. September 2017
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.961 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v1i1.1367

Abstract

Sebagian penduduk Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat menggunakan sumur gali sebagai sarana sumber air bersih yaitu sumur gali. Lokasi sumur tersebut yang berdekatan dengan sumber pencemaran yaitu peternakan sapi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi poteni pencemaran air sumur akibat kegiatan peternakan sapi tersebut dilihat dari parameter Coliform. Variabel yang diteliti pengaruhnya adalah kondisi fisik sumur dan jarak peternakan sapi terhadap sumur. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional. Populasi 41 sumur gali dan sampel 24 sumur gali. Hypotesis ada hubungan jarak peternakan sapi dengan keadaan fisik sarana sumur gali (dinding, bibir, lantai dan penutup sumur terhadap kandungan bakteri coliform air sumur gali). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling pada suatu pertimbangan dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 24 sumur gali diobservasi jarak terhadap sumber pencemar (peternakan sapi) ≥ 15 m yang tidak memenuhi syarat 100 % dan terhadap parameter keadaan fisik yaitu dinding sumur kedap air 3 m tidak memenuhi syarat100 %, ketinggian bibir sumur ≥ 70 - 75 cm tidak memenuhi syarat 70,83%, lantai sumur gali kedap air radius ≥ 1 m tidak memenuhi syarat 74,17% dan penutup sumur gali kedap air yang tidak memenuhi syarat 54,17% serta kandungan coliform air sumur gali tidak memenuhi syarat 100% (Standar non perpipaan dan perpipaan 0 MPN/100 ml). Berdasarkan analisis pengukuran dan observasi di lapangan secara signifikan ada hubungan jarak sumur gali dengan peternakan sapi, keadaan fisik dinding sumur gali, keadan fisik bibir sumur gali, keadaan fisik lantai, dan keadaan fisik penutup yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan kontaminasi bakteri coliform pada air sumur gali.
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DI PESANTREN PUTRI AL-ITTIHAD, KABUPATEN CIANJUR Astri Widiastuti Hasbiah; Deni Rusmaya; Damar Apriani
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3 No.1, Maret 2019
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.395 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v3i1.1495

Abstract

Pemenuhan fasilitas sanitasi merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam kehidupan domestik manusia. Sebagai asrama yang ditempati oleh santri, Pesantren Putri Al-Ittihad harus menjaga fasilitas sanitasinya guna menjaga kesehatan para santri putrinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sanitasi di pesantren tersebut serta menganalisis kebutuhan air minum dan fasilitas sanitasi yang diperlukan dalam kegiatan keseharian santrinya. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah pengamatan lapangan serta wawancara kepada 95 santri sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitas, air bersih masih dapat diterima santri karena tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna, namun secara kuantitas masih belum memenuhi dan perlu ditambah dari sumber air berupa mata air yang terletak di sekitar pesantren. Pengelolaan sampah belum optimal karena sampah organik belum dimanfaatkan. Jika kegiatan pengomposan dilakukan, maka perlu rumah pengomposan dengan luas 13,5 m3. Terdapat 137 ruang mandi yang disediakan untuk 1785 santri. Berdasarkan ketentuan dan perhitungan, jumlah MCK seharusnya minimal 179 ruang. Fasilitas dan teknologi lain yang perlu disediakan adalah lubang biopori untuk mengatasi genangan dan septic tank untuk mengolah air limbah.
UJI FUNGSI PARU PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PABRIK BATU KAPUR DI DESA GARAWANGI KABUPATEN MAJALENGKA Lili Mulyatna; Yonik Meilawati Yustiani; Happy Dhamayantris
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 No.2, September 2018
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.909 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v2i2.1455

Abstract

Fungsi paru-paru manusia dapat menurun karena terpapar debu. Gangguan fungsi paru-paru umumnya terjadi karena adanya faktor individu dan faktor lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi paru-paru anak di daerah sekitar pabrik batu kapur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peak Flow Meter sebagai pengukur uji fungsi paru. Selain itu dilakukan pulan pengukuran tinggi badan dan usia anak. Sebagai responden adalah murid-murid Sekolah Dasar Garawangi II, yang bertujuan mengetahui kondisi dan mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan fungsi paru di sekitar pabrik batu kapur. Jumlah responden adalah 226 siswa. Berdasarkan hasil penelitian, dari 226 responden, 14 anak tidak sesuai sebagai responden, 100 (47%) anak yang memiliki kondisi paru-paru normal dan 112 (53%) anak didiagnosis dengan gangguan fungsi paru. Faktor yang terkait dengan hasil ini adalah usia, tinggi dan jenis kelamin. Terdapat faktor lain yang juga diteliti namun secara statistik tidak terhubung yaitu menjadi perokok pasif dan jarak rumah di dekat pabrik.
PERENCANAAN JALUR PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN BOGOR, KOTA BOGOR, DAN KOTA DEPOK MENUJU STASIUN PENGUMPUL ANTARA (SPA) Deni Rusmaya; Anni Rochaeni; Hendra Mulyana
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 No.1, Maret 2018
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.382 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v2i1.1450

Abstract

Sampah merupakan sisa kegiatan manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa di ketiga daerah rencana (Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok) sudah tidak memiliki TPA yang layak. Oleh karena itu pihak provinsi menyediakan TPA terpadu yang dapat melayani ketiga daerah tersebut. maka diperlukannya perencanaan jalur operasional menuju TPA terpadu tersebut. Perencanaan jalur dibuat menuju Stasiun Pengumpul Antara (SPA) terlebih dahulu sebelum menuju TPA. Perencanaan ini dilakukan dengan cara menghitung terlebih dahulu jumlah timbulan sampah sampai akhir tahun perencanaan kemudian menganalisa jalur existing yang ada dan membuat jalur yang baru. Dari hasil penelitian didapat timbulan sampah yang terlayani sampai akhir tahun perencanaan yaitu Kabupaten Bogor mencapai 12.845,30 m3/hari dengan persentase pelayanan 58 % untuk daerah domestik. Sedangkan timbulan sampah non domestik akan mencapai 3.537,51 m3/hari dengan persen pelayanan 100 %. Kota Bogor mencapai 6.824,86 m3/hari dengan persentase pelayanan 100 % untuk daerah domestik. Sedangkan timbulan sampah non domestik akan mencapai 219,47 m3/hari dengan persen pelayanan 100 %. Dan Kota Depok mencapai 11.179,43 m3/hari dengan persentase pelayanan 87 % untuk daerah domestik. Sedangkan timbulan sampah non domestik akan mencapai 395,32 m3/hari dengan persen pelayanan 100 %. Dari hasil pengamatan di lapangan, maka dibuat jalur terbaik menurut waktu dan jarak tempuh pengumpulan dan pengangkutan. Dalam perencanaan ini dilakukan juga analisa terhadap data dan perhitungan yang mengacu pada literatur dan dengan rumus-rumus yang ada dapat pula dihitung proyeksi kebutuhan armada sampai akhir tahun perencanaan.
HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN PERSEPSI MASYARAKAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KELAS A, KELAS B DAN KELAS C KOTA BANDUNG Lili Mulyatna; Deni Rusmaya; Deri Baehakhi
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 1 No. 1 (2017): Vol. 1 No.1. September 2017
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.552 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v1i1.1363

Abstract

Kebisingan di lingkungan rumah sakit merupakan suatu permasalahan yang cukup serius dan harus diperhatikan. Sesuai dengan fungsinya rumah sakit merupakan tempat untuk merawat orang yang sakit, maka lingkungan rumah sakit sangat membutuhkan suasana yang tenang, nyaman dan terbebas dari kebisingan. Usaha untuk menanggulangi kebisingan di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara penanggulangan kebisingan pada sumbernya, jejak perambatannya serta pada penerimanya. Untuk mengetahui unsur-unsur tersebut maka dilakukan penelitian ini agar dapat mengetahui tingkat kenyamanan para pekerja maupun pasien berdasarkan kualitas tingkat kebisingan rumah sakit. Salah satu upaya untuk mengetahui tingkat kenyamanannya yang dilakukan adalah membuat kuisioner yang ditujukan kepada pasien, dokter, perawat serta karyawan. Dipilih tiga rumah sakit yaitu RSUP Hasan Sadikin, Rumah Sakit Advent Bandung dan Rumah Sakit Santo Yusup karena ketiga rumah sakit tersebut berdekatan dengan jalan raya, pasar dan pusat perbelanjaan lainnya. Hasil kuisioner menunjukan bahwa 53,84% responden di Rumah Sakit Hasan Sadikin, 46,15% responden di RumahSakit Advent Bandung dan 66,67% responden di Rumah Sakit Santo Yusup merasakan kebisingan. Sumber bising yang paling besar dari RSHS dan RS Santo Yusup yaitu percakapan, sedangkan di RSAB sumber bising yang paling besar itu dari kendaraan bermotor karena dekat sekali dengan jalan raya. Di setiap Rumah Sakit didapat data berdasarkan responden bahwa kebisingan yang berlangsung tidak terjadi secara terus menerus dan ada pada saat-saat tertentu terutama pada jam besuk pasien. Dari persepsi para responden di ketiga rumah sakit tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang berada di rumah sakit baik itu dokter, perawat, karyawan maupun pasien mereka masih merasakan kebisingan, namun kebisingan tersebut terjadi pada saat-saat tertentu seperti pada saat jam besuk jadi intensitas kebisingannya tidak terus-menerus
IDENTIFIKASI NILAI LAJU DEOKSIGENASI DI DAERAH PADAT PENDUDUK (STUDI KASUS SUNGAI CICADAS, BANDUNG) Yonik Meilawati Yustiani; Sri Wahyuni; Arry Akbar Abdul Kadir
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3 No.1, Maret 2019
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.695 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v3i1.1496

Abstract

Buangan limbah cair yang berasal dari kegiatan domestik mengandung BOD yang relatif tinggi. Secara alamiah, polutan organik yang masuk ke badan air penerima dapat didegradasi melalui proses self purification. Proses degradasi ini dapat direprestasikan dengan penurunan oksigen atau deoksigenasi, sedangkan laju deoksigenasi menandakan kecepatan degradasi tersebut berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai laju deoksigenasi di Sungai Cicadas, Bandung, yang memiliki pencemaran berat akibat buangan cair dari daerah padat penduduk. Metode yang digunakan adalah pengamatan laboratorium selama 10 hari pada sampel yang diambil di 3 titik. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan Metode Slope. Selain itu, laju deoksigenasi juga dihitung menggunakan rumus empiris yang dikeluarkan oleh Hydroscience. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju deoksigenasi berkisar antara 0,01 hingga 0,17 per hari. Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan rumus empiris, nilai ini sangat kecil. BOD ultimate yang diperoleh memiliki rentang antara 42,76 hingga 682 mg/L. Nilai laju deoksigenasi yang rendah ini memperlihatkan bahwa walaupun limbah dari kegiatan domestik mudah didegradasi, namun proses degradasi dapat berlangsung lambat akibat faktor-faktor penghambat yang kemungkinan terjadi pada sungai tersebut.
PEMAHAMAN DAN PERSEPSI PENGHUNI PONDOK PESANTREN AL-ITTIHAD KAWASAN SANTRI PUTRA TERHADAP SANITASI Astri Widiastuti Hasbiah; Deni Rusmaya; Ade Saputra
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3 No.1, Maret 2019
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.054 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v3i1.1499

Abstract

Pesantren Al-Ittihad yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan sarana pendidikan dengan fasilitas asrama bagi santri-santrinya. Kegiatan di asrama memiliki kemiripan dengan kegiatan domestik jika ditinjau dari segi sanitasinya. Untuk mempertahankan kualitas hidup dan belajar para santri, diperlukan kondisi fasilitas sanitasi yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi fasiltas sanitasi di kawasan santri putra Pesantren Al-Ittihad berdasarkan pengamatan dan wawancara kepada penghuninya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana air bersih dan air minum masih baik, secara kualitas maupun kuantitas. Sarana air limbah masih mencukupi namun memerlukan saluran untuk pengolahan grey water. Saluran drainase sudah tersedia dengan baik, namun perlu peningkatan pemeliharaan agar tidak terjadi pendangkalan atau tertutup sampah. Dalam pengelolaan sampah, walaupun sudah terdapat pemilahan, namun masih terdapat sisa sampah yang tidak ditangani dengan baik, terutama di sekitar tempat pembuangan sampah sementara.

Page 2 of 13 | Total Record : 121