cover
Contact Name
Dian Kresnadipayana
Contact Email
Dian Kresnadipayana
Phone
-
Journal Mail Official
dian.kresnadipayana@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Biomedika
Published by Universitas Setia Budi
ISSN : 20892136     EISSN : 23021306     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
JURNAL BIOMEDIKA (p-ISSN:1979-035X, e-ISSN: 2302-1306) is a scientific publication media that accommodates the scientific creativity of lecturers and researchers as outlined in scientific writing, both for academics in Setia Budi University and observers of medical biology and health. Articles published are the results of research in the field or in laboratories, scientific studies and studies of books that have never been published in other media. Information on scientific works can range from biotechnology, health, pharmacology, microbiology, biochemistry, and food analysis and health management.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika" : 14 Documents clear
Gravimetri Tidak Langsung untuk Menetapkan Jumlah Air Kristal Petrus Darmawan; Soebiyanto Soebiyanto
Biomedika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.999 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i2.423

Abstract

Gravimetri merupakan salah satu bagian utama dalam Kimia Analisa. Air kristal yang merupakan konstituen dalam beberapa searyawa kimia dapat ditentukan pula dengan cara gravimetri langsung, dimana bahan dilakukan pemanasan dengan oven selama waktu tertentu sampai berat konstan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif yang lain pada penetapan jumlah air kristal dalam suatu senyawa kimia, dimana dalam hal ini dilakukan penambahan reagen pengendap Na SO 3 M pada larutan BaCl . 2 4 2 Endapan yang terbentuk kemudian dilakukan pemanasan dengan oven sampai didapat berat konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan cara gravimetri tidak langsung, tidak berbeda dengan cara gravimetri langsung.
Hitung Leukosit pada Inflamasi Kaki Mencit (Mus musculus) Induksi Karagenan dengan Sarang Walet Putih (Collocali fuciphaga) Fitri Nuroini; Zulfikar Husni Faruq
Biomedika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.916 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i2.424

Abstract

Inflamasi merupakan respon protektif setempat yang diperlukan tubuh untuk mempertahankan diri dari berbagai bahaya sekaligus memperbaiki kerusakan struktur dan gangguan fungsi jaringan yang ditimbulkan oleh bahaya tersebut (Baratawidjaja, 2002). Sel-sel yang berperan dalam inflamasi yaitu eritrosit, neutrofil, basofil, eosinofil, platelet, sel NK (natural killer), limfosit, sel mast, sel dendritik dan antigen presenting cells (Liao dkk, 2011). Apabila penyebab inflamasi tidak dapat disingkirkan, akan terjadi inflamasi kronik yang dapat merusak jaringan dan kehilangan fungsi sama sekali (Baratawidjaja, 2002). Oleh karena itu, inflamasi berlanjut perlu dicegah salah satunya dengan mengkonsumsi obat alternatif salah satunya adalah sarang walet putih (Collocalia fuciphaga). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi EBN burung walet sarang putih (C. fuchipaga) terhadap profil darah mencit (leukosittotal dan leukosit deferensial) pada jam kelima setelah diinduksi karagenan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 kelompok perlakuan, masing-masing 4 ulangan. Kelompok perlakuan terdiri atas kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan pemberian ekstrak akuosa EBN dengan dosis 0,1; 1 dan 10 mg/ 20 g BB. Semua perlakuan diberikan secara peroral kemudian setelah satu jam tiap kelompok diinjeksi 0,05 ml karagenan 1% dalam NaCl 0,9% pada telapak kaki kanan mencit secara subkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EBN secara oral dapat dapat menurunkan secara signifikan (p<0,05) jumlah leukosit total dan leukosit deferensial terutama limfosit dan neutrofil. Kata kunci: Leukosit, Inflamasi, Karagenan, Sarang Walet Putih, EBN
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanolik Daun Beluntas (Pluchaea indica Less.) dan Meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Bella Agil Agustin; Nony Puspawaty; Rizal Maarif Rukmana
Biomedika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1394.277 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i2.425

Abstract

Beluntas dan Meniran merupakan tanaman obat tradisional yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan triterpenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini maserasi dengan etanol 96%. Isolasi dan identifikasi bakteri Staphylococcus aureus dengan media VJA (Vogel Johnson Agar), pengecatan gram, uji katalase, dan uji katalase. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran pada perbandingan 1 : 0, 2 : 1, 1 : 1, 1 : 2, dan 0 : 1 dengan konsentrasi 50% terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari rumah sakit adalah 10,67 mm, 13 mm, 17 mm, 17 mm, dan 20 mm. Ekstrak etanolik daunBeluntas dan Meniran pada perbandingan 1 : 0, 2 : 1, 1 : 1, 1 : 2, dan 0 : 1terhadap bakteri Staphylococcus aureus kultur laboratorium adalah 11 mm, 13,67 mm, 14 mm, 16,67 mm, dan 18 mm. Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran dengan perbandingan 0 : 1 merupakan ekstrak yang memiliki zona hambat paling luas terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari rumah sakit dan kultur laboratorium. Kata kunci: Antibakteri, Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran, Staphylococcus aureus
Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Farida Yuliani
Biomedika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.586 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i2.404

Abstract

Proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan adalah menjadi tua, hal itu merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak, dewasa dan tua. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif. Sehingga memicu terjadinya penyakit degeneratif baik yang menular ataupun tidak. Penyakit tidak menular pada lansia salah satunya adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah lansia yang diukur setelah melakukan senam di Dusun Tambak Rejo, Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam lansia, sedangkan variabel dependennya adalah hasil tekanan darah. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki hipertensi di Dusun Tambak Rejo Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar sebanyak 12 orang. Sampel diambil dengan Total Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018. Instrumen yang dipakai adalah checklist dan analisa data menggunakan Paired sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 responden, sebagian besar responden berusia 40-65 tahun sebanyak 83,4%, dengan hasil rata-rata sistol sebelum senam adalah 151,65 sedangkan sesudah senam didapatkan rata-rata 135.83. Berdasarkan uji Paired Sample T Test didapatkan derajat kemaknaan 0,05 sehingga H ditolak dan H1 diterima artinya 0 ada hubungan senam lansia dengan penurunan tekanan darah sistol. Senam lansia membawa pengaruh yang baik terhadap tekanan darah pada lansia yang hipertensi. Oleh karena itu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai motivasi agar lansia tetap rajin melakukan senam lansia. Saran kita sebagai tenaga kesehatan perlunya menjaga kestabilan tekanan darah dengan rajin melakukan senam lansia disetiap posyandu serta menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat. Kata kunci : Senam lansia, tekanan darah

Page 2 of 2 | Total Record : 14