cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
lppm@helvetia.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duniafarmasi@helvetia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Farmasi
ISSN : -     EISSN : 25483560     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Dunia Farmasi secara resmi yang dikelola oleh Program Studi S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Desember, April dan Agustus dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakognosi, Fitokimia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus" : 6 Documents clear
Evaluasi Cara Pemakaian Insulin Pen pada Pasien Diabetes Melitus di Rsud Tanjung Pura Sofiana Sofiana; Adek Chan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i3.4410

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin atau keduanya ( American Diabetes Association (ADA), 2004 dalam Smeltzer, et al. 2008). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dimana pengobatannya bisa dengan obat hipoglikemik oral dan bila tidak tercapai target terapinya harus ditambah injeksi insulin. Insulin dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan obat hipoglikemik oral.  Tujuan: untuk mengevaluasi cara pemakaian insulin pen pada penderita diabetes melitus. Responden yang dipilih adalah pasien yang menderita diabetes melitus di poli rawat jalan RSUD Tanjung Pura. Metode: Sampel yang diambil dari rekam medik di RSUD Tanjung Pura dengan metode pendekatan cross sectional. Analisis data dijelaskan dengan statistik deskriptif . Hasil: penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes melitus berdasarkan tempat tinggal diluar tanjung pura memiliki persentase lebih tinggi 40 pasien (72,7%), berdasarkan jenis kelamin yang berjenis kelamin wanita memilik persentase lebih tinggi 37 pasien (67,3%), berdasarkan umur pasien yang menderita diabetes melitus antara umur 45-54 sebanyak 20 pasien (36,4%), berdasarkan pendidikan yang menderita diabetes melitus dengan tingkat pindidikan SD sebanyak 17 pasien (30,4%) dan berdasarkan pekerjaan pasien yang menderita diabetes melitus adalah ibu rumah tangga sebanyak 32 pasien (56,2%). Kesimpulan: Fasilitas yang terdapat di RSUD Tanjung Pura masih sangat kurang, karena tidak adanya tempat untuk melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan, sehingga pengetahuan pasien tentang diabetes melitus juga sangat sediki.
Analisis Cost-Effectivenees penggunaan Antidiabetik Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Peserta Bpjs di Rsu Haji Medan Maya Annisa Lubis; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i3.4406

Abstract

Pendahuluan: Diabetes melitus adalah penyakit kronis dan kompleks yang membutuhkan perawatan medis terus-menerus dan berkesinambungan sehingga membutuhkan biaya yang besar. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi penggunaan Antidiabetik oral yang mempunyai cost-effective pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan peserta BPJS di RSU Haji Medan. Metode: penelitian ini adalah penelitian analitik dengan data retrospektif yang diambil dari resep pasien yang menggunakan terapi antidiabetik oral  di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016. Hasil: penelitian menunjukkan terdapat pasien yang menggunakan terapi antidiabetik oral kombinasi tanpa komplikasi sebanyak 6 pasien dan yang menggunakan terapi antidiabetik oral kombinasi dengan komplikasi sebanyak 42 pasien. Terapi antiadiabetik kombinasi tanpa komplikasi yang memiliki efektivitas tertinggi adalah kombinasi dengan sulfonilurea dan tiazolidon. Sedangkan terapi antidiabetik oral kombinasi yang disertai komplikasi yang memiliki efektivitas tertinggi adalah golongan binguaid. Kesimpulan: Penggunaan antidiabetik oral kombinasi tanpa komplikasi yang mempunyai cost-effektive adalah kombinasi golongan sulfonilurea dan binguaid dengan nilai effektivitas 16,66 % dan biaya paling murah yaitu  sebesar Rp. 83.568.Antidiabetik oral kombinasi yang disertai komplikasi yang memiliki cost-effective adalah dari golongan binguaid karena memberika nilai ACER terkecil yakni sebesar Rp. Rp. 1.056,72 dan nilai  ICER negatif terhadap 9 pola terapi lainnya.
Efektifitas Sediaan Lotion Ekstrak Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon) sebagai Anti Nyamuk Aedes Aegypti Venny Anggriany; Jacub Tarigan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i3.4412

Abstract

Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk penular (vektor) yaitu nyamuk Aedes sp. Sampai saat ini DBD masih menjadi suatu masalah kesehatan yang belum dapat diberantas khususnya di Indonesia. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas sediaan lotion ekstrak kulit jeruk lemon (citrus limon) sebagai anti nyamuk  aedes aegypti. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian eksperimen atau percobaan (Experiment Research) adalah kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul. Objek penelitian ini yaitu kulit jeruk lemon. Analisa data yang diperoleh akan dilakukan secara deskriptif.  Hasil: penelitian menunjukkan bahwa lotion memiliki wujud cair berminyak, memiliki warna kuning, bau khas jeruk, sediaan yang dibuat mempunyai susunan yang homogen, seluruh sediaan lotion masih dalam kategori aman bagi kulit, ekstrak kulit jeruk lemon dengan konsentrasi 5% memiliki waktu lekat yang paling besar, memberikan daya proteksi tehadap nyamuk aedes aegypti bagi kulit dan lotion memberikan kemudahan pengguna. Kesimpulan: dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan uji ekstrak kulit jeruk lemon memiliki daya tolak tehadap nyamuk aedes aegypti. Disarankan bagi masyarakat penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan bahan masukan bagi masyarakat untuk mengetahui efektifitas kulit jeruk lemon sebagai salah satu cara untuk mencegah nyamuk aedes aegypti.
Formulasi Sediaan Krim Masker dari Sari Buah Jambu Biji Merah (Psdium guajava L.) Elis Rahmayanti Damanik; Adek Chan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i3.4407

Abstract

Pendahuluan: Krim merupakan bentuk sediaan yang sering dipilih pada kosmetik karena penggunaannya yang cukup mudah. Krim yang stabil harus menggunakan emulgator yang tepat agar dapat menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air dan membentuk lapisan yang mengelilingi tetesan terdispersi sehingga mencegah koalesensi dan terpisahnya fase terdispersi.. pada krim biasanya terdapat suatu zat pengental dan emulgator untuk membentuk suatu masa krim yaitu setil alcohol dan asam stearat. Jambu biji merah biasa digunakan untuk obat demam berdarah. Masker merupakan salah satu perawatan kulit wajah yang yang biasa digunakan sehingga kulit terlihat segar dan bersih. Tujuan: Untuk mengetahui bahwa jambu biji merah (Psidium Guajava L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim masker dan tidak mengiritasi kulit. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium, dengan konsentrasi Jambu biji merah yang digunakan adalah 2%, 3%, 4% dan blanko. Beberapa pengujian telah dilakukan terhadap sediaan antara lain: uji homogenitas, penentuan pH, penentuan tipe emulsi, dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan. Kesimpulan: penelitian adalah bahwa sari buah Jambu biji merah (Psidium Guajava L.) dapat diformulasikan sebagai krim masker dan tidak mengiritasi kulit.
Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Kulit Putih Semangka (Citrullus lanatus Schrad) sebagai Masker Wajah Kurniawati Ndruru; Dwi Setio Purnomo
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i3.4408

Abstract

Pendahuluan: Masker merupakan salah satu sediaan kosmetik yang biasa digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada lapisan kulit yang lebih dalam, mengikat sel-sel kulit yang telah mati, memperbaiki pori-pori kulit, menghaluskan lapisan luar kulit, dan memberi nutrisi sehingga kulit terlihat cerah. Penggunaan Antioksidan dalam formulasi masker merupakan salah satu solusi untuk menghindari penggunaan bahan sintetik yang berbahaya. Salah satu tumbuhan Indonesia yang memiliki potensi untuk menghasilkan zat antioksidan dan alami adalah kulit putih semangka yang mengandung 2 persen vitamin C dan vitamin B6 baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Tujuan: untuk membuat sediaan masker gel ekstrak kulit putih semangka sebagai antioksidan. Metode: Penelitiaan ini dilakukan secara eksperimen, sempel diekstraksi dengan cara dimaserasi selama 3x24 jam dengan menggunakan pelarut etanol 70%, selanjutnya dirotavapor untuk mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak kental yang diperoleh digunakan pada kosentrasi 1%, 2%, 3%. Hasil: penelitiaan menunjukan bahwa ekstrak kulit putih semangka dapat dibuat sebagai sediaan masker gel dan memenuhi evaluasi fisik sediaan. Hasil uji organoleptis menunjukan bahwa sediaan yang dibuat cukup stabil, homogen, pH berkisar antara 6,7-6,5 dan sediaan tidak menimbulkan iritasi. Kesimpulan: Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa formulasi sediaan masker gel esktrak kulit putih semangka (Citrullus vulgaris SCHRAD) memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan meliputi uji oraganoleptis, uji pH, uji homogenitis dan uji iritasi.
Evaluasi Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo Meilyanie Wijaya; Adek Chan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i3.4409

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Obat adalah kebutuhan primer dari manusia, oleh karena itu obat yang beredar perlu dijamin kualitasnya agar tetap sesuai dengan desain pada saat digunakan oleh pasien. Begitu pentingnya obat dalam hidup manusia sehingga dalam pembuatannya obat harus memenuhi kriteria : efficacy, safety, dan quality. kriteria tersebut harus terpenuhi mulai dari pembuatan, pendistribusian hingga penyerahan obat ke tangan konsumen harus diperhatikan kualitas obat tersebut tetap terjaga sampai pada akhirnya obat tersebut dikonsumsi oleh pasien. Penelitian ini ber Tujuan: untuk mengevaluasi pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan bulan Mei 2017 menggunakan daftar checklist yang memuat aspek-aspek CDOB yang meliputi manajemen mutu, organisasi, manajemen dan personalia, bangunan dan peralatan, operasional, inspekdiri, keluhan, obat dan atau bahan obat kembaliandidugapalsudanpenarikankembali, transportasi, fasilitasdistribusiberdasarkankontrak, dokumentasidan lain-lain. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tidak sesuai berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2012. Kesimpulan: dari Penelitian ini terdapat 2 aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang belum sesuai yaitu luas ruang bangunan penyimpanan dan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).Disarankan ruang bangunan penyimpanan obat dan/atau bahan obat di PT. Rajawali Nusindo ditambah/diperbesar agar penyusunan obat tidak terlalu menumpuk sehingga ruangan menjadi kecil dan sempit dan karyawan gudang agar lebih memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan cara memakai helm ketika kerja,sarungtangan, masker, sepatu bots, dan kacamata.

Page 1 of 1 | Total Record : 6