Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KINETIKA PELEPASAN TEOFILIN DARI GRANUL MATRIKS KITOSAN Suprianto, Suprianto
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung akademi farmasi samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.365 KB) | DOI: 10.51352/jim.v2i1.50

Abstract

Moment the drug dosage form development, it is important to study the drug release or dissolution that is recognized as an element in drug development. Mathematical models could help optimize the design of drugs to produce models of drug release information. Analysis of quantitative values obtained when depicting dissolution drug release profiles more easily when the mathematical concepts used to describe the drug release kinetics model. Model release of drugs known include zero order, first order, Higuchi models, models Hixon Crowell and Peppas Korsmeyer models. The purpose of this review apply mathematical concepts to study the phenomenon of drug release theophylline granules matrix made from chitosan
OPTIMASI FORMULA MATRIKS KITOSAN DENGAN METILSELULOSA PADA PELEPASAN TERKENDALI SEDIAAN GRANUL TEOFILIN Suprianto, Suprianto
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung akademi farmasi samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.662 KB) | DOI: 10.51352/jim.v1i2.22

Abstract

The in vitro study was carried out on the release of active ingradient theophylline from granules prepared by moist granulation method. The granule matrix was prepared from the mixture of chitosan isolated from SwaIIo shrimp (Metapenaeus monoceros) (in accordance with the Protan Laboratories, Inc standard requirement) and methylceliuiose 1500 cps. The granules were filled into 850 mg capsules containing 200 mg theophylline. The maximum weight of chitosan and methylcellulose for each capsule was determined by factorial design 22.The result showed that, when the amount of chitosan was kept constant, an increase in the amount of methylcellulose will increase the release rate of theophylline from granules. The optimum weight of chitosan and methyIceIIuIose are 609.24 mg and 20.00 mg, respectively for one capsule.
Analisis Kualitatif Rhodamin B pada Kerupuk Berwarna Merah yang Beredar di Kota Medan Annas Reza; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 1 (2017): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i1.4392

Abstract

Pendahuluan: Rhodamin B merupakan suatu pewarna sintetik yang digunakan untuk mewarnai tekstil, sering kali digunakan untuk mewarnai suatu produk makanan, salah satunya adalah Kerupuk. Rhodamin B menyebabkan pembesaran hati dan ginjal. Tujuan:  Untuk mengetahui adanya penggunaan Rhodamin B dalam Kerupuk yang beredar di pasar Kota Medan. Methode: Sampel Kerupuk diambil dari 3 pasar yang ada di Kota Medan yaitu Pasar Helvetia, Pasar Pancing, dan Pasar Sikambing. Sampel di ekstraksi menggunakan metode ekstraksi penyerapan benang wol, dilanjutkan dengan identifikasi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) kemudian dideteksi dengan lampu UV 254 nm serta  pereaksi Semprot HCl, NaOH 10%, dan NH4OH 12%. Hasil: Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel yang diperiksa menunjukkan hasil negatif. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa Kerupuk yang beredar di pasar Kota Medan aman untuk dikonsumsi, tetapi harus dilakukan penelitian lebih lanjut.
Analisis Cost-Effectivenees penggunaan Antidiabetik Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Peserta Bpjs di Rsu Haji Medan Maya Annisa Lubis; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 3 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i3.4406

Abstract

Pendahuluan: Diabetes melitus adalah penyakit kronis dan kompleks yang membutuhkan perawatan medis terus-menerus dan berkesinambungan sehingga membutuhkan biaya yang besar. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi penggunaan Antidiabetik oral yang mempunyai cost-effective pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan peserta BPJS di RSU Haji Medan. Metode: penelitian ini adalah penelitian analitik dengan data retrospektif yang diambil dari resep pasien yang menggunakan terapi antidiabetik oral  di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016. Hasil: penelitian menunjukkan terdapat pasien yang menggunakan terapi antidiabetik oral kombinasi tanpa komplikasi sebanyak 6 pasien dan yang menggunakan terapi antidiabetik oral kombinasi dengan komplikasi sebanyak 42 pasien. Terapi antiadiabetik kombinasi tanpa komplikasi yang memiliki efektivitas tertinggi adalah kombinasi dengan sulfonilurea dan tiazolidon. Sedangkan terapi antidiabetik oral kombinasi yang disertai komplikasi yang memiliki efektivitas tertinggi adalah golongan binguaid. Kesimpulan: Penggunaan antidiabetik oral kombinasi tanpa komplikasi yang mempunyai cost-effektive adalah kombinasi golongan sulfonilurea dan binguaid dengan nilai effektivitas 16,66 % dan biaya paling murah yaitu  sebesar Rp. 83.568.Antidiabetik oral kombinasi yang disertai komplikasi yang memiliki cost-effective adalah dari golongan binguaid karena memberika nilai ACER terkecil yakni sebesar Rp. Rp. 1.056,72 dan nilai  ICER negatif terhadap 9 pola terapi lainnya.
Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan dari Ekstrak Etanol Herbal Selada Air (Nasturtium officinale R.Br) Ardina Pakpahan; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 2 (2018): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i2.4400

Abstract

Pendahuluan: Asap rokok, makanan yang dibakar, paparan sinar matahari berlebih, obat-obatan tertentu, pestisida, dan polusi udara merupakan beberapa sumber pembentuk senyawa radikal bebas. Radikal bebas menyebabkan peradangan dan penuaandini pada kulit yang ditandai dengan kulit kering, kasar, pori-pori membesar dan muncul bercak hitam. Penggunaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang sering dilakukan untuk mengatasi proses penuaan kulit. Tanaman yang memiliki antioksidan alami salah satunya adalah herbaselada air (Nasturtium officinale R. Br.) Selada air telah diteliti memiliki aktivitas antioksi dan dapat menurunkan bilangan peroksida. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formula dan pembuatan sediaan masker gel dari ekstrak etanol herba selada air (Nasturtium officinale R. Br.). Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan cara herba selada air dijadikan ekstrak dan diformulasikan menjadi masker gel dengan variasi konsentrasi 5%, 10% , 15% dan 20%, kemudian dilakukan pemeriksaan organoleptis, pengujian homogenitas , uji pH, daya sebar, kecepatan sediaan mengering, dan uji iritasi pada kulit sukarelawan. Hasil: uji homogenitas menunjukkan bahwa sediaan masker gel yang dihasilkan adalah homogen. Sediaan masker gel yang dihasilkan berwarna coklat muda hingga coklat tua. pH sediaan berkisar 6,2-7,1. Waktu sediaan mengering berkisar 14-20 menit. Sediaan masker gel memiliki daya sebar 5,5-8,3 cm. Pengamatan uji iritasi terhadap sukarelawan menunjukkan seluruh sediaan masker gel tidak menunjukkan tanda-tanda iritasi.  Kesimpulan: dari penelitian ini adalah ekstrak selada air (Nasturtium officinale R. Br.) dapat diformulasikan menjadi sediaan masker gel. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan formulasi ekstrak herba selada air dalam bentuk sediaan lain seperti krim, lotion dan lain-lain.
Formulasi Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etanol Daun Seledri (Apium graveolens L.) Ardina Ardina; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 1 (2017): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i1.4393

Abstract

Pendahuluan: Tangan merupakan media yang sangat mudah untuk penyebaran penyakit dan infeksi pada manusia karena tangan sering melakukan kontak dengan lingkungan, terutama pada bagian kulit tangan yang paling sering digunakan sehingga rawan terhadap kontaminasi, sebab itu dibutuhkannya sabun pencuci tangan cair yang diyakini dapat membersihkan tangan dari microorganisme. Berawal dari hal tersebut, maka penelitian terkait inovasi sabun cuci tangan cair dengan penambahan bahan alam dilakukan. Bahan alam yang dipilih adalah daun seledri yang mengandung saponin, flavonoid. Tujuan: Untuk mengetahui formulasi menggunakan ekstrak  daun saledri (Apium graveolens L. ) sebagai antiseptik sabun cair. Metode: Penelitian ini menggunakan eksperimental untuk meneliti sedian sabun cair dengan konsentrasi 0%, 2,5%, 5%, 7,5% . Berdasarkan hasil yang di uji pH dan organoleptis terdapat pengaruh perbedaan warna dan uji pH pada sedian sabun cair menunjukkan semakin besar konsentrasi dalam sedian sabun cair semakin rendah pH kulit yang didapatkan. Hasil: Hasil pemeriksaan penampilan masing-masing formula sediaan sabun cair yang paling bagus konsentrasi 2,5% .Tidak terjadi perubahan bau, warna, pH kulit berkisar antara 5,0-6,5 dan tidak terjadinya iritasi pada kulit sukarelawan.  Kesimpulan: Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun seledri dapat diformulasikan sebagai sabun cair antiseptik bentuk sediaan cair untuk pemakaian tangan.
Rasionalitas Penggunaan dan Kelengkapan Resep Non Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) Pada Tiga Puskesmas di Kabupaten Gayo Lues Hetty Wahyuni; Vivi Eulis Diana; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 2 (2019): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i2.4471

Abstract

Pendahuluan; Nyeri sendi sering menjadi penyebab gangguan aktivitas sehari-hari penderita. Hal ini mengundang penderita untuk segera mengatasinya apakah dengan upaya farmakoterapi, fisioterapi dan atau pembedahan, penggunaan antiinflamasi dengan indikasi yang tidak jelas, dosis atau lama pemakaianyang tidak sesuai  Tujuan; Penelitian untuk mengetahui tepat indikasi kerasionalitasan penggunaan dan kelengkapan resep Non Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) pada tiga Puskesmas di kabupaten Gayo Lues. Metode; Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana terdapat dua aspek yang dilakukan yang pertama terkait pola peresepan obat dan kedua kerasionalan terhadap harga obat, oleh karena itu dilakukan beberapa tahap dalam pelaksanaan penelitian yaitu meliputi tahap pengumpulan data, tahap identifikasi, pelaksanaan penelitian, tahap analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil; Penggunaan Non-Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) di puskesmas kota Blangkejeren, Aceh belum sepenuhnya tepat, puskesmas A ketepatan indikasi resep terhadap penyakit inflamasi non-steroid sebesar 80% sedangkan ketepatan indikasi pada puskesmas B dan C mencapai 100%, penggunaan Non Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) yang rasional di puskesmas kota Blangkejeren, Aceh, belum memenuhi persentase 100%, pada puskesmas A dan B memiliki ketidak tepatan obat pada resep yang diambil, pada puskesmas A memiliki ketepatan penggunaan obat sebesar 94,29% dan ketidak tepatan obat 5,71%. Kesimpulan; Rasionalitas penggunaan dan kelengkapan resep non steroid anti inflamasi (nsaid) pada tiga puskesmas di kabupaten gayo lues. Pada Puskesmas A: 80% belum dikatankan rasional, hanya mencapai 80%, sedangkan puskesmas B, dan C: 100% rasional dan pengguna NSAID belum rasional.
Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian di Apotek Global Medan Fitri Mayang Sari; Uprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 1, No 3 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v1i3.4371

Abstract

Pendahuluan; Apotek merupakan tempat di lakukan pekerjaan dan pelayanan sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat dan juga tempat yang di jadikan transaksi jual dan beli atau pelayanan produk dari farmasi, didalam apotek juga telah disediakan tenaga kefarmasian yang di sebut dengan apoteker. Tujuan; Untuk mengetahui persentase pelayanan kefarmasian yaitu dengan melakukan sebuah penelitian. Metode; penelitian ini adalah bersifat korelatif. Jenis penelitan yang digunakan adalah surve dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Apotek Global Medan pada bulan April – Mei 2016. Hasil; penelitian tahap awal dengan mewawancarai 15 pasien yang berkunjung ke apotek Global, Hasil wawancara dari lima belas pasien diperoleh, tujuh pasien mengatakan pelayanan yang diberikan asisten apoteker kurang baik kerena terlalu lama menunggu, lima pasien mengatakan asisten apoteker tidak menjelaskan cara pemakaian obat bagi pasien yang belum mengerti cara pemakaian obat, dan tiga pasien mengatakan asisten apoteker tidak ramah dengan wajah yang kurang menyenangkan. Kesimpulan; Secara keseluruhan, tingkat kepuasan pelayanan yang diberikan oleh apoteker di apotek global masih kurang memuaskan.
Evaluasi Pemakaian Antibiotik yang Rasional pada ISPA Non Pneumonia di Puskesmas Induk Kota Binjai Anita Anita; Darwin Syamsul; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 3 (2019): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i3.4481

Abstract

Pendahuluan; Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satubagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung hingga kantong paru seperti sinus/rongga di sekitar hidung, rongga telinga tengah dan pleura. Tujuan; Penelitian ini untuk mendapatkan kerasionalan antibiotik pada ISPAnonpneumonia di Puskesmas Induk Kota Binjai yang mengacu pada kesesuaian mengikuti bukti pedoman dan indikator kinerja penggunaan antibiotik rasional dengan pendekatan diagnosis penyakit terhadap ketepatan indikasi.Metode; Penelitian ini secara deskriptif dengan pengambilan data retrospektif untuk memperleh gambaran penggunaan antibiotik. Data yang diperoleh dianalisis dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang penggunaan antibiotik yang rasional.Hasil; Penelitian Jumlah kasus dari keenam puskesmas sebanyak 113 resep pada pasien anak dan 509 resep pada pasien dewasa, dari data hasil persentase yang menggunakan antibiotik pada anak 15,111% dan pada dewasa 63,826%, jumlah dari keseluruhan yang menggunakan antibiotik pada ISPAnonpneumonia sebanyak 78,939%. Penelitian dapat disimpulkan untuk kerasionalan antibiotik pada penyakit ISPAnonpneumoniabatas maksimum yang ditetapkan oleh departemen kesehatan, yaitu 20%.Kesimpulan;Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotik yang rasional pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) nonpneumoniadiPuskesmas Induk yang berada di Kota Binjai, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang antibiotika merupakan faktor risiko meningkatnya tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPAnonpneumonia dan disarankan bagi tenaga kesehatan yang terkait lebih sering memonitoring ke masing-masing puskesmas.
Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen Aceh Wilda Rizwani; Suprianto Anto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 1, No 2 (2017): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v1i2.4359

Abstract

Pendahuluan; Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis penyakit yang diperburuk dengan kemiskinan dan umumnya menyerang penduduk yang rentang usia produktif. Indonesia merupakan Negara ketiga di dunia dalam urutan penderita tuberkulosis tertinggi. Obat-obat yang digunakan pada pengobatan tuberkulosis adalah obat anti tuberkulosis (OAT) yang merupakan antibiotik. Tujuan;  untuk mengetahui jumlah penggunaan obat anti tuberkulosis di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen, Aceh. Metode;  penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data dan analisis data tentang penggunaan obat anti tuberkulosis yang menggunakan metode retrospektif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen, Aceh berdasarkan data sekunder selama 6 bulan dari bulan Januari-Juni tahun 2016. Hasil; Penggunaan obat anti tuberkulosis di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen, Aceh menggunakan obat anti tuberkulosis tablet 4 Fix Dose Combination (4FDC) (48,9%), dan tablet 2 Fix Dose Combination (2FDC) (51%). Tablet 4 Fix Dose Combination (4FDC) berisi kaplet RHZE yaitu Rifampicin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400 mg dan Etambutol 275 mg untuk pengobatan tahap intensif atau tahap awal. Sedangkan tablet 2Fix Dose Combination (2FDC) berisi tablet RH yaitu Rifampicin 150 mg dan Isoniazid 150 mg untuk pengobatan tahap lanjutan. Kesimpulan; pada penelitian ini, obat anti tuberkulosis FDC yang cenderung lebih banyak digunakan. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian konseling dan pengawasan menelan obat kepada pasien mengenai efek samping obat anti tuberculosis dan keteraturan pengobatan tuberkulosis.
Co-Authors Abdul Rahim Adek Chan Afriadi Afriadi Agustang, Andi Tenri Pada Ahmad Hafizullah Ritonga Ahmad Suryadi, Ahmad Akmal, Muh. Ikramullah Alam Suhada Alam Suhada Alizha Aisyah Ananda Sri Devy Ancel Mus Silaban Andilala Andraini, Galuh Anita Anita Anjur Falden Lingga Annas Reza Annas Reza Ardina Ardina Ardina Pakpahan Ariantini, Nisa Arinri Misnangin Sritala Ramadani Arinri Misnangin Sritala Ramadani Arti, Widi Atika, Nur BENNI ISKANDAR Chan, Adek Cinde Ririh Windayu Cut Fatimah Cut Fatimah Cyndi Veronica De Lux Putra, Effendy Debi Meilani Debi Melani Derlina . Devi Purnama Sari Dewi Kartika Dewi Sartika Munthe Diah Padmi, Ni Made Dian Zulkarnain Lubis Dikari Harita Dwi Setio Purnomo Effendy De Lux Putra Efriwanda Pratama, Calvine Elvy Oktima Elvy Oktima Endang Subekti Endang Subekti Enny Fitriani Febriady, Andy Fesri Damai Riang Laia Fesri Damai Riang Laia Fina Dheny Lantika Fitri Mayang Sari Fitriani Nasution Fitriani, Enny G Bula, Yuyun Haryani, Meri Hasrat Masa Harefa Hendri Faisal Herliana Herlina H Herlina Herlina Hermansyah . Herwin Herwin, Herwin Hetty Wahyuni Hindarto Idrus, Muh. Ikhsan Ihsanul Hafiz Ikramullah, Muh Indra Ginting Iskandar, Didik Jakub Tarigan Jakub Tarigan Jelly Syahfitri Johannes Johannes Joko Wibowo Khusna Arif Rakhman, Khusna Arif Kurniawansyah, Kurniawansyah Kusumastuti, Melati Yulia Leny, Leny Lestari, Wita Letisia, Maria Lidiya Sasmaita Sihotang Lili Nurmaliza Lukmanul Hakim Luly Triningsih Luthfi Siraj, Muhammad Maelani, Mia Mairani, Fridelly Mandike Ginting Mandike Ginting Maya Annisa Lubis Maya Sartika Maya Sartika Melati Yulia Kusumastuti Melati Yulia Kusumastuti Mochamad Alfan Rosid Muhammad Deddy Harfiansyah Muhammad Deddy Harfiansyah Muhammad Gunawan Muhammad Gunawan Muhammad Luthfi Muhammad Rusdi Nasution, Lely Fitri Handayani Nilsya Febrika Zebua, Nilsya Febrika Ningsih, Chairunnisah Putri Ayu Nur Aisyah Pitri Nur Asni Arti Nur Asni Arti Nurasyah Nurasyah Nurfatimah Sugrah Nurkhoiroh Nurkhoiroh Nurlela Petra Saragih Nurul Fadilah, Nurul Nurwirhanuddin, Nurwirhanuddin Nur’Adina Nur’Adina Nur’Adina Okky Zubairi Abdillah Peri Aisyah Zubaidi Permata, Yade Metri Pinem, Mhd Daud Pradana, Andre Aditya Pranata, Chandra Priyono, Alfanda Wahyu Oktavia Putri Addina Rachel Anastasia R Hutabarat Rahmania, Fitri Ramadhan, Mochammad Hisyam Syah Renyaan, Anastasya Risma Yeni Rotua Sumihar Sitorus Ruseni Ruth Mayana Rumanti Ruth Mayana Rumanti safri Irawan Sahrina, Alfi Sahrita, Sahrita Samran, Samran Saprini Hamdiani Saputra, Sepriadi Saragih, Safitri Sasmayunita Sefryantonius Lase Sertin Prilda Sari Sandoro Sertin Prilda Sari Sandoro Setyadi, Arrohman Shofian Syarifuddin Siga, Adolfus Siktus Sindy Andriani Siregar, Riwandi Siregar, Suci Rahmadani Siti Fatimah Hanum Siti Nurbaya Siti Nurbaya Siti Rahmi, Siti Sovayunanto, Riski Sri Handayani Sri Rahayu SRI RAHAYU Stephanie Bija Sucihati, Roos Nana Sudiyarti, Nining Suhendra Tawarnate Suherman Sumardi Sumardi Sumardi . Sundari Suryadi S, Ahmad Syamsul, Darwin Syarifuddin Syarifuddin Tambubolon, Regina Elianda Trisakti, Jhon Citro Umafagur, Dea Andela UMAR ISKANDAR, UMAR Vivi Eulis Diana Vivi Eulis Diana Wahab, Iis Hamsir Ayub Wandani, Elliza Rizki Wilda Rizwani Winata, Hanafis Sastra Y, Hasyrif S Yani, Achmad Yusri Sapsuha Zai, Arifin Putra Zebua, Nilsya Febrika Zebua