cover
Contact Name
Ahmad Taufiq
Contact Email
jurnalteknikhidraulik@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpusair@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
ISSN : 20873611     EISSN : 25808087     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Hydraulic Engineering Journal covers a variety of scientific fields including Irrigation Engineering, Environmental quality and water management Engineering, Swamp Engineering, Beach Engineering, Water building Engineering, Harvesting Engineering, Water hydraulics and geotechnical Engineering, Hydrology and water management Engineering, Water environmental engineering, Beach Engineering, Harvesting Engineering, Sabo Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK" : 7 Documents clear
Analisis Kandungan Karbon Organik Dalam Sedimen Di Sungai Jeneberang Pada Bagian Hulu Dengan Mempergunakan Model Soil Ans Water Assesment Tool Ifah Latifah; M. Yanuar Purwanto; Nora H Pandjaitan
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.932 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.505

Abstract

Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) bagian hulu merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai ketersediaan air yang berkelanjutan. Selain itu kesalahan dalam mengelola lahan akan menyebabkan erosi yang dapat meningkatkan sedimentasi di badan air. Akibat erosi tanah sisa-sisa tanaman yang telah melapuk menjadi humus juga ikut tererosi. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya karbon di lahan yang tererosi dan masuk ke perairan. Model Soil Water Assessment Tool dapat diaplikasikan untuk mengevaluasi kondisi sedimen dan karbon organik di daerah tangkapan air dengan menggunakan data historis aliran dan meteorologi. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi parameter-parameter model Soil Water Assessment Tool yang sesuai untuk menduga laju sedimen dan menganalisis fluktuasi sedimen di sungai Jenebrang bagian hulu serta mengkaji kandungan karbon organik dalam sedimen. Proses kalibrasi dilakukan dengan menyesuaikan 26 parameter dengan menggunakan Algoritma SUFI2. Dari hasil kalibrasi dapat diidentifikasi 19 parameter yang sensitif. Hasil simulasi sedimen pada bulan basah lebih tinggi dibandingkan pada bulan kering. Fluktuasi karbon organik sama dengan fluktuasi sedimen. Berdasarkan hubungan tersebut, karbon organik dalam jangka panjang dapat diduga dari hasil simulasi sedimen dengan menggunakan model Soil Water Assessment Tool.
Aplikasi Sobek Untuk Simulasi Kegagalan Tanggul Laut: Studi Kasus Pluit-Jakarta Yudi Lasmana; Andojo Wurjanto; Hadi Kardhana
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2416.773 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.516

Abstract

Pluit terletak di pantai utara Jakarta, dan secara topografis areanya berada di bawah permukaan air laut. Hal ini menyebabkan Pluit sangat rentan terhadap bencana banjir air pasang besar (ROB), dan kondisi tersebut diperparah dengan fenomena penurunan tanah dan kenaikan muka air laut. Saat ini sistem polder digunakan untuk membuang kelebihan air di Pluit. Luas daerah tangkapan air Pluit 2.083 ha, yang meliputi daerah penting dan sensitif seperti Monas dan Istana Negara. Tujuan dari studi ini adalah membangun kewaspadaan terhadap ancaman banjir ROB di Pluit dan memberikan solusi bagaimana untuk mencegah bencana tersebut. Software SOBEK digunakan untuk melakukan simulasi skenario banjir pasang surut akibat kegagalan tanggul laut. Hasil simulasi skenario kegagalan tanggul laut dengan lebar 100m dan level tanggul yang tersisa pada 0 (nol) m Peil Priok (mPP) maka dalam waktu 5 hari daratan akan satu level dengan laut, yang mencapai titik terjauh di Kel. Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Jakarta Pusat (kurang lebih 6,4 km dari laut). Tinggi stasiun pompa harus berada di level +3,069 mPP berdasarkan penurunan tanah 5 tahun dan tinggi jagaan 1m. Tinggi tanggul laut harus didesain berdasarkan layanan 5 tahun di level +2,808 mPP.
Analisis Kelayakan Bendung Cipasauran Sebagai Sumber Air Baku Bagi Pt Krakatau Tirta Industri Ririn Rimawan; Adi Prasetyo
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1351.121 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.506

Abstract

PT Krakatau Tirta Industri (PT. KTI) merupakan anak perusahaan Krakatau Steel Group (PTKS) yang bergerak di bidang penyediaan air bersih, untuk Kawasan Cilegon dan sekitarnya. Saat ini PT. KTI memiliki kemampuan produksi sebesar 2.000 l/det, namun hanya 1.515 l/det air baku yang dapat diproduksi secara kontinu sepanjang tahun. Berdasarkan proyeksi kebutuhan air tahun 2012-2023, kekurangan air baku di masa mendatang adalah sebesar 1.453 l/det. Untuk itu PT KTI berupaya mencari alternatif sumber air baku lain yang layak baik secara teknis dan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan suplai air baku, salah satunya dengan memanfaatkan sumber air yang berasal dari Sungai Cipasauran. Berdasarkan perhitungan debit andalan di Sungai Cipasauran diperkirakan akan mampu mensuplai air baku sebesar 720 l/det. Berdasarkan hasil analisis secara teknis, desain Bendung Cipasauran memenuhi kriteria stabilitas daya dukung serta aman terhadap gaya geser dan gaya guling. Selain itu berdasarkan hasil pemodelan numerik, daerah di sebelah udik bendung dipastikan tidak akan mengalami efek pembendungan (backwater) atau banjir. Hasil analisa parameter-parameter kelayakan investasi mendapatkan NPV sebesar Rp. 78.072.487.959,77, BCR sebesar 2,48 dengan IRR sebesar 29,24% dan kondisi BEP selama 7 tahun.
Karakteristik Hidraulik Dan Pengembangan Blok Beton Terkunci Tipe Kubus Kaki Enam Berdasarkan Uji Model Fisik 2D Nuryanto Sasmito Slamet; Marta Nugraha Hidayat
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.875 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.517

Abstract

Pengembangan Blok Beton Terkunci (BBT) diinisiasi dalam bidang pengamanan pantai untuk mengamankan dan melindungi infrastruktur di daerah pantai dari bahaya gelombang. Namun demikian dengan kemudahan dan keseragaman yang baik dari Blok Beton, maka adaptasi Blok Beton dalam bidang sungai mulai dikembangkan. Kerusakan yang terjadi pada beberapa BBT-TKE di lapangan dapat dikelompokkan pada kerusakan susunan di lapangan serta kerusakan strukturnya. Kelemahan ini diperbaiki dan dijadikan acuan sebagai dasar untuk pengembangan BBT-TKE. Untuk mendapatkan karakteristik gerak mula BBT-TKE maka uji model hidraulik dua dimensi dilaksanakan di saluran kaca. Penyelidikan ini menggunakan model tanpa distorsi dengan skala model 1:33 ?. Penyelidikan di fokuskan pada kecepatan minimal yang dapat menggerakkan model BBT-TKE. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa material BBTTKE mempunyai bagian paling lemah pada susunan paling. BBT-TKE mengalami penurunan kinerja dengan bertambahnya jumlah lapisan yang disusun akibat dari efek pembendungan yang terjadi. Secara satuan pengembangan BBT Tipe Kubus Kaki Enam hasil pengembangan dapat meningkatkan kecepatan aliran minimal yang menggerakkan dari 1,3 m/s menjadi 2,07 m/s. Pengujian secara tersusun menunjukkan rentang pergerakan BBT Tipe Kubus Kaki Enam hasil pengembangan berkisar pada kecepatan 0,55 m/s hingga 3,21 m/s, sedangkan BBT Tipe Kubus Kaki Enam berada pada kisaran 0,7 m/s hingga 1,7 m/s.
Peningkatan Debit Saluran Banjir Sedayu Lawas Dengan Modifikasi Inlet Sarwono Sarwono; Kirno Kirno
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.494 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.500

Abstract

Bengawan Solo bagian hilir khususnya di daerah Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik hampir setiap tahun terjadi banjir, khususnya pada musim hujan. Sebetulnya sudah dilakukan upaya pengendalian banjir, salah satunya berupa saluran pengelak banjir (flood way) dari desa Plangwot sampai Brondong dengan panjang kurang lebih 12,30 km. Tujuan dari bangunan ini adalah untuk mengalirkan sebagian debit banjir di Bengawan Solo langsung ke laut Jawa. Kapasitas flood way direncanakan mampu mengalirkan debit dari Bengawan Solo sebesar 640 m3/s. Dari pengamatan di lapangan banjir ternyatamasih tetap terjadi. Ada beberapa faktor penyebab antara lain: posisi mulut flood way diperkirakan kurang miring ke kanan terhadap arah aliran, pintu pengambilan kurang lebar, alur di beberapa ruas flood way terdapat endapan sedimen, dan kemungkinan adanya pengaruh pasang surut air laut. Untuk mengkaji pembagian debit flood way ini sudah sesuai dengan rencana dan untuk meningkatkan kapasitas ke flood way, maka perlu diadakan modifikasi yang sebelumnya diuji dengan uji model hidraulik fisik. Dari hasil uji model hidraulik fisik, kondisi eksisting ternyata menunjukkan pembagian debit tidak sesuai rencana. Setelah diadakan modifikasi perubahan bentuk mulut flood way serta menambah pelimpah berupa bendung tetap yang berada di sisi kanan dan kiri inlet gate, terjadi penambahan debit masuk ke flood way, sehingga upaya pengendalian banjir menjadi lebih baik.
Revitalisasi Embung Loku Jangi Dan Alternatif Sumber Air Baku Kota Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, NTT Wawan Hermawan; Deny Ramdhany; Maria Asunta Hana P
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.495 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.518

Abstract

Embung Loku Jangi di Kabupaten Sumba Tengah selesai dibangun tahun 1997 hanya berfungsi beberapa tahun karena terjadi kebocoran dengan ditemukannya beberapa luweng di dasar reservoir. Setelah selesai direhabilitasi tahun 2009 juga hanya berfungsi beberapa tahun. Saat ini air tidak bertahan lama dalam reservoir tetapi air dapat bertahan pada level dead storage memberi indikasi adanya kebocoran pada tampungan volume efektif. Terbentuknya luweng pada dasar reservoir dan ditemukannya luweng pada daerah aliran sungai menandakan bahwa embung Loku Jangi dibangun di atas batugamping dengan bentang alam karst. Batugamping pada bentang alam karst mudah larut membentuk alur larut rembesan yang kemudian membentuk sistem sungai bawah tanah. Analisis kasar potensi air dari DAS Loku Jangi cukup menyediakan air selama 6-7 bulan yang jika dengan pengaturan operasi pintu air, dirasa cukup untuk mengairi sekali musim tanam padi dan semusim tanam palawija. Dari potensi airnya embung Loku Jangi masih sangat layak untuk direvitalisasi. Lapisan kedap dasar reservoir harusnya menghalangi kontaknya air dengan batugamping, direkomendasikan penggunaan geosintetik, yang menutup seluruh permukaan dasar reservoir. Geomembran yang digunakan harus tahan gaya tarik dan gaya regang, tahan tusukan dan tahan lama. Sumber air sekitar embung yaitu luweng Waipagaji dan Sungai Pamalar tidak bisa jadi suplesi embung Loku Jangi, tetapi untuk penyediaan air baku yang terpisah dari sistem embung Loku Jangi
Teknik Perhitungan Banjir Desain Untuk Bendungan Dengan Data Terbatas Khususnya Di Indonesia Wanny K Adidarma
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1674.974 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.501

Abstract

Perkiraan banjir desain untuk bendungan mempunyai yang sering ditemui yaitu tidak lengkapnya data hidrologi yang dibutuhkan sehingga dipilih pendekatan empiris yang berasal dari luar negeri yang hasilnya menyimpang dari gambaran kondisi setempat karena cara tersebut murni blackbox. Dengan demikian perlu tersedianya metode yang cukup baik dalam pengertian mampu mencerminkan kondisi fisiknya seperti jenis tanah, tutupan lahan, topografinya serta mempertahankan keheterogenannya. Pemilihan kombinasi metode yang terdapat pada model hubungan hujan-limpasan harus mengarah pada suatu cara yang dapat diterapkan untuk kondisi tidak tersedia data hidrologi terutama pos duga air (ungaged catchment). Metode yang dianggap tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah perhitungan kehilangan (losses) dari NRCS menggunakan Curve Number, melalui proses kalibrasi terlebih dahulu untuk mengvalidasi kehandalan metode tersebut. Dalam menerapkannya diperlukan peta Hydrologic Soil Group dan biasanya tidak tersedia untuk wilayah Indonesia sehingga dibutuhkan suatu teknik yang mampu menyelesaikan semua masalah yang dihadapi dengan menggunakan data yang tersedia. Teknik perhitungan tersebut diuji pada lima buah DAS luasnya dari kecil (4,2 km2) sampai besar (1718 km2) dengan hasil kalibrasi cukup baik sehingga dapat diterapkan pada DAS yang tidak mempunyai data

Page 1 of 1 | Total Record : 7