cover
Contact Name
Ahmad Taufiq
Contact Email
jurnalteknikhidraulik@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpusair@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
ISSN : 20873611     EISSN : 25808087     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Hydraulic Engineering Journal covers a variety of scientific fields including Irrigation Engineering, Environmental quality and water management Engineering, Swamp Engineering, Beach Engineering, Water building Engineering, Harvesting Engineering, Water hydraulics and geotechnical Engineering, Hydrology and water management Engineering, Water environmental engineering, Beach Engineering, Harvesting Engineering, Sabo Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK" : 7 Documents clear
WATER MANAGEMENT FOR PEAT SWAMP REHABILITATION IN SEI AHAS, CENTRAL KALIMANTAN, INDONESIA Nur Azis; Indra Setya Putra; F. X. Suryadi
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.209 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.507

Abstract

Di Kalimantan Tengah, pembangunan jaringan saluran secara besar-besaran dan sangat kompleks menyebabkan kerusakan dan degradasi yang intensif terhadap kondisi gambut dan rawa gambut yang ditandai dengan perubahan tutupan lahan, penurunan muka air tanah, kebakaran, beberapa bencana kekeringan, penurunan tanah, dan lain sebagainya. Salah satu langkah untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan mengatur kondisi hidrologi di area tersebut. Duflow digunakan untuk mensimulasi tinggi muka air di saluran dan Modflow digunakan untuk mencari distribusi dan karakteristik dari muka air tanah di lapangan. Berdasarkan simulasi dari 2 model tersebut, kondisi eksisting (musim kering), area studi mengalami kekeringan karena muka air tanah turun lebih dari 1 m dibawah permukaan tanah. Hasil yang diperoleh, usaha untuk merehabilitasi rawa gambut dengan mengatur muka air tanah mendekati elevasi permukaan tanah melalui 2 skenario (canal blocking and pemasangan bendung bertingkat) di musim kering tidak sepenuhnya menyelesaikan semua masalah di area itu. Meskipun hasilnya akan berbeda, jika itu disimulasikan di musim basah ketika pengaruh air hujan dimasukkan ke dalam perhitungan, beberapa langkah lain seharusnya di diterapkan seperti pendekatan manajemen air lainnya dan program silvikultur. Dalam pendekatan silvikultur, beberapa teknik dan prosedur seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tutupan lahan guna mendukung fungsi hidrologi secara alamiah. Penanaman kembali secara intensif semestinya dilakukan di lapangan melalui sistem jalur. Jadi, dengan 2 pendekatan yang terintegrasi tersebut, tingkat kesuksesan dalam rehabilitasi rawa gambut akan dapat dioptimalkan.
ANALISIS HIDROLIKA JARINGAN IRIGASI PIPA BERTEKANAN (STUDI KASUS DI DESA CIKURUBUK BUAH DUA SUMEDANG) Dadang Ridwan; Dadan Rahmandani
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2336.247 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.508

Abstract

Penggunaan jaringan pipa pada sistim irigasi dimasa mendatang, dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi kehilangan air di jaringan irigasi. Namun demikian, penerapan jaringan pipa untuk irigasi belum banyak dikaji secara mendalam, terutama dalam aspek hidrolikanya. Kehilangan energi akibat gesekan, belokan, perubahan penampang, dan lain-lain seringkali menjadi kendala, sehingga kecepatan aliran air semakin lemah dan mengecil. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung perencanaan hidrolika jaringan irigasi pipa, terutama dalam penerapan jaringan irigasi pipa di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Sumedang. Metode yang digunakan adalah analisis data skunder, dan difokuskan kepada analisis hidrolika jaringan irigasi pipa bertekanan dengan prinsip persaman kontinuitas dan teorema bernouli. Dari hasil penelitian didapat bahwa debit yang dibutuhkan untuk tanaman padi terbesar adalah sebesar 0,913 l/s/ha. Dimensi pipa untuk ruas BC-BS3 diperoleh 4-6 inchi dan untuk ruas BC-BK4-13 adalah 2-4 inchi. Jenis aliran air yang masuk pada jaringan pipa merupakan jenis aliran"Turbulen", dengan kehilangan energi gesekan (major losses) masingmasing sebesar 11,21 m, dan 14,42 m. Sementara kehilangan tinggi lokal (minor losses), ruas saluran utama BC BBS3 adalah sebesar 5,21 m, dan ruas BC-BK4-13 adalah 5,38 m. Kecepatan aliran 0,83-1,35 m/s, sehingga jaringan pipa selain mampu membawa sedimen dengan ukuran butir 0.018 mm, juga cukup aman dari kerusakan jaringan.
STRATEGI DAN UPAYA PEMANFAATAN SUMBER AIR UMBULAN UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PROVINSI JAWA TIMUR Heni Rengganis; Wulan Seizarwati
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1946.363 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.513

Abstract

Potensi sumber daya air yang melimpah di wilayah Umbulan belum disertai dengan pengelolaan yang optimal. Sumber air utama berupa mata air dengan debit 4.000 l/s telah diusulkan untuk dimanfaatkan sebagai air baku air bersih bagi kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Pasuruan, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Akan tetapi, sumber mata air tersebut belum dapat dipastikan keandalan debitnya mengingat adanya indikasi penurunan debit Mata Air Umbulan. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memperoleh kepastian potensi pasokan air dari Mata Air Umbulan. Keandalan debit Mata Air Umbulan yang paling aman untuk dimanfaatkan adalah debit head pond 3.200 l/s sedangkan debit tapak 3.700 l/s. Sumber air baku tambahan dapat diperoleh dari Mata Air Kali Semut (Q ratarata = 272,7 l/s) dan Mata Air Banyubiru (Q ratarata = 348,9 l/s). Kualitas air Umbulan di titik rencana pengambilan B8 dan kolam penurapan sudah memenuhi persyaratan air baku air minum menurut PP No. 82 Tahun 2001, sedangkan di titik BD-1 dan pos AWLR perlu dilakukan pengolahan sederhana berupa koagulasi terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Berdasarkan baku mutu Permenkes No. 416 Tahun 1990, sumber air Umbulan dapat dimanfaatkan sebagai air bersih dan dapat diminum apabila telah dimasak. Pada saat ini sumber air Umbulan merupakan mata air terbesar di Pulau Jawa dengan kualitas baik, maka diharapkan sumber air yang berharga ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.
EFEKTIFITAS HIDRAULIK PENAMBAHAN PINTU AIR MELALUI UJI MODEL FISIK 3D DAN MODEL NUMERIK 1D (STUDI KASUS: PINTU AIR MANGGARAI) james zulfan
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1956.074 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.509

Abstract

Banjir yang terjadi di Kota Jakarta sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat yang tinggal disana. Hampir setiap tahun banjir menggenangi ruas-ruas jalan dan pemukiman warga. Hal ini tentunya menjadi perhatian banyak pihak karena berdampak pada kehidupan perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu penyebabnya adalah semakin berkurangnya kapasitas saluran Sungai Ciliwung di Jakarta karena sedimentasi. Oleh karena itu, diperlukan penanganan banjir yang terintegrasi baik dan berkelanjutan. Salah satu alternatif solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menambah 1 pintu pada Pintu Air Manggarai sekaligus normalisasi saluran udik di Sungai Ciliwung. Berdasarkan hasil pemodelan numerik 1 dimensi dan uji model hidraulik fisik 3 dimensi di Laboratorium Hidraulika, penambahan 1 pintu pada Pintu Air Manggarai dapat meningkatkan debit pengaliran saluran sebesar 150 m3/s dan dapat menurunkan tinggi muka air di wilayah udik Pintu Air Manggarai 1 meter. Selain itu, penanganan banjir juga harus diselaraskan dengan konservasi di daerah hulu dan sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang alur sungai Ciliwung. Tujuannya supaya masyarakat tidak membuang sampah ke sungai sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan sedimentasi yang dapat mengurangi kapasitas pengaliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas pengaliran dari Pintu Air Manggarai sebagai salah satu bangunan pengatur aliran sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Barat dalam sistem tata air Kota Jakarta.
ANALISIS STATIK DAN DINAMIK RETAKAN MEMANJANG DI PUNCAK BENDUNGAN SUTAMI Dery Indrawan; Mahdi Ibrahim Tanjung; Haris Eko Setyawan; Nurlia Sadikin
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1784.991 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.514

Abstract

Bendungan Sutami merupakan bendungan urugan batu dengan inti lempung dan memiliki tingkat keamanan risiko tinggi. Permasalahan retakan memanjang di puncak Bendungan Sutami sudah terjadi pada saat konstruksi, yaitu tahun 1969-1971, retakan pada masa konstruksi terjadi pada pertemuan filter dan inti lempung, kemudian diantisipasi dengan membasahi lapisan filter sehingga material filter menyesuaikan diri dan menutup retakan. Setelah beroperasi selama 42 tahun pada tahun 2014 ditemui adanya retakan memanjang di puncak bendungan sepanjang 120 m dengan kedalaman antara 1,5 2,0 m dari permukaan. Selain itu, berdasarkan studi kegempaan terbaru (peta gempa 2010) menunjukan tingkat bahaya gempa untuk skenario Safety Evaluation Earthquake (SEE) di Indonesia meningkat, dikhawatirkan retakan yang terjadi berpengaruh terhadap perilaku bendungan pada saat gempa. Oleh karena itu perlu adanya kajian perilaku Bendungan Sutami akibat gempa dengan mempertimbangkan adanya retakan. Tulisan ini berisi pemodelan numerik dengan analisis statik dan dinamik guna mengetahui penyebab dan mekanisme retakan yang terjadi serta memeriksa keamanan Bendungan Sutami akibat gempa pada skenario SEE. Analisa statik dan dinamik tubuh bendungan dilakukan dengan menggunakan perhitungan numerik berbasis finite element. Hasil analisa dinamik skenario SEE diketahui bahwa lereng hulu kemungkinan akan mengalami masalah stabilitas lereng. Meski demikian besaran deformasi yang terjadi relatif kecil, yaitu 16,3 cm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tubuh Bendungan Sutami aman terhadap skenario gempa SEE.
PERILAKU HIDRAULIK PADA PENGEMBANGAN FUNGSI BENDUNG GERAK SERAYU SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Isnugroho Isnugroho
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1984.811 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.510

Abstract

Bendung adalah bangunan persungaian yang berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air sungai agar dapat dialirkan ke saluran irigasi menuju ke sawah. Akibat dari peninggian muka air sungai tersebut akan didapat suatu terjunan. Pada musim hujan, debit aliran sungai jauh di atas kebutuhan irigasi. Kelebihan air tersebut dilimpaskan ke hilir, sedangkan pada musim kemarau, tidak semua debit aliran sungai dialihkan ke saluran irigasi, namun demikian harus disisakan suatu debit aliran tertentu dan dialirkan ke hilir bendung guna pemeliharaan alur sungai. Dengan demikian, hampir selalu ada debit aliran melewati bendung dan pada bendung terdapat perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir. Fenomena ini dapat menghasilkan suatu tenaga yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Pengembangan fungsi ini akan menyebabkan perubahan perilaku hidraulik aliran sungai yang dapat mempengaruhi morfologi sungai maupun pelayanan irigasi, sehingga perlu dilakukan penelitian. Studi kasus dilakukan pada pemanfaatan bendung gerak Serayu di Jawa Tengah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan 4 unit turbin yang dipasang di sebelah kanan bendung. Penelitian yang didukung dengan uji model hidraulik fisik ini bertujuan untuk mengetahui aspek pemanfaatan limpasan air sungai dan perilaku hidrolika, agar pengembangan fungsi ini tidak mengganggu fungsi utama bendung serta tidak membahayakan morfologi sungai.
PENGEMBANGAN PROTOTIPE COUNTER CURRENT METER DENGAN PERHITUNGAN DEBIT SECARA SEMI OTOMATIS Isnan Fauzan Akrom; Adang S. Soewaeli
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1698.118 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.511

Abstract

Salah satu alat yang digunakan dalam pengukuran debit di suatu saluran air atau sungai adalah dengan menggunakan Current Meter. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, debit aliran air dihitung menggunakan metode yang sudah ada. Mengingat muka air sungai dapat berubah sangat cepat terutama saat banjir, maka kepraktisan dan kecepatan pengukuran, serta penghitungan debit sangat diperlukan. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan alat ukur Current Meter yang lebih praktis dan cepat dalam pengukuran dan perhitungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe Counter Current Meter berbasis mikrokontroller yang dapat menyimpan data kecepatan air, menghitung data debit secara semi otomatis, dan dapat mengunduh data yang disimpan ke komputer. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fungsi penghitung debit otomatis pada Counter hasil pengembangan dan perangkat lunak Counter pada komputer telah bekerja sesuai dengan perancangan. Perbedaan hasil perhitungan debit yang sangat kecil diantara perhitungan manual dengan perhitungan otomatis diduga disebabkan oleh perbedaan proses pembulatan yang mempengaruhi akurasi pada perhitungan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7