cover
Contact Name
Muhammad Indar Pramudi
Contact Email
jpt@ulm.ac.id
Phone
+6281351268811
Journal Mail Official
muhammadindarpramudi@ulm.ac.id
Editorial Address
Prodi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. yani Km.36 Simpang Empat Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Proteksi Tanaman Tropika
ISSN : -     EISSN : 26858193     DOI : https://doi.org/10.20527/jptt.v
Core Subject : Agriculture,
Berisi hasil-hasil penelitian para peneliti dibidang Pertanian khususnya bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan atau Proteksi Tanaman, dan hasil-hasil penelitian tersebut belum pernah diterbitkan.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021" : 8 Documents clear
Pengujian Dua Belas Jenis Trichoderma Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Seftia Diastari; Salamiah .; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.664

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji dua belas jenis Trichoderma untuk mengendalikan penyakit antraknosaColletotrichum gloeosporioides pada pertanaman bawang merah. di Kalimantan Selatan tujuandaripada penelitian ini untuk mengetahui kemampuan 12 jenis Trichoderma spp., dalam menghambatpertumbuhan C. gloeosporioides. Pengujian ini terdiri dari uji antagonis menggunakan mode kulturganda dan uji Trichoderma spp. terhadap pertumbuhan C. gloeosporioides. Penghambatan yang palingtinggi sebesar 23,93 % isolat dari Trichoderma spp. asal Sinar Baru, Rantau Badauh, KalimantanSelatan. dan penghambatannya yang terendah 7,31 % isolat Trichoderma spp. asal Margasari,Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Uji Ketahanan Beberapa Varietas Tanaman Cabai Rawit Terhadap Penyakit Antraknosa Hamnah .; Noor Aidawati; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.665

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada beberapa varietas tanaman cabai rawit yang duji ketahanan dan masainkubasinya dari cendawan Colletotrichum spp penyebab penyakit antraknosa. Rancangan RAL(6 perlakuan dan 4 ulangan dengan setiap ulangan ada 2 tanaman sehingga berjumlah 48 tanaman).Adapun varietas yang digunakan yaitu varietas Sigantung, Sakti, Mahameru, Maruti, Bara dan Setasuper. Inokulasi cendawan Colletotrichum spp. dilakukan pada saat berbunga dan berbuah denganvariabel pengamatan masa inkubasi, intensitas serangan penyakit dan persentase gugur bunga. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit antraknosa pada setiap varietas yang diujikanberbeda-beda begitu pula pada tingkat ketahanannya. Varietas Bara, Sakti, Seta super, Mahameru danSigantung termasuk varietas yang tahan sedangkan varietas Maruti agak rentan. Inokulasi pada saatberbunga dan berbuah berpengaruh terhadap tingginya persentase bunga gugur dan akhirnyaberpengaruh terhadap jumlah buah yang akan terbentuk. Persentase bunga yang gugur tertinggi terjadipada varietas Sigantung.
Efektivitas Bangkai Katak untuk Menarik Kedatangan Walang Sangit Pada Tanaman Padi Windy Saputra; Helda Orbani Rosa; Mariana Mariana
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.666

Abstract

Walang sangit (Leptocorisa acuta T., coridae: Hemiptera) adalah hama yang menyerang tanaman padisetelah berbunga dengan cara mengisap cairan bulir padi menyebabkan bulir padi menjadi hampa ataupengisianya tidak sempurna sehingga dapat menimbulkan kerusakan.salah satu upaya yang digunakandalam pengendalian hama walang sangit ini adalah dengan memamfaatkan bahan-bahan alami yangdigunakan dari binatang atau tumbuhan yang membusuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk bisamengetahui pengaruh lama pembusukan bangkai katak dalam menarik kedatangan walang sangit.Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 4 taraf perlakuanperlakuan yaitu : K0= pembusukan 0 hari (segar) K1= pembusukan 1 hari K2= pembusukan 2 hariK3= pembusukan 3 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan umpan katak terhadap jumlah walang sangityang terperangkap memperlihatkan adanya penurunan dari hari ke hari hingga 15 hari pengamatan.
Uji Efektivitas Pemberian Serbuk Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Mortalitas Kutu Beras (Sitophilus oryzae L.) Muhammad Yunidra Rahman; Dewi Fitriyanti; Lyswiana Aphrodyanti; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.667

Abstract

Salah satu masalah utama dalam penyimpanan beras adalah serangan hama Sitophilus oryzae. Sejauhini upaya pengendalian yang aman bagi manusia dan efektif untuk menghambat reproduksi kutu berasmasih terus diupayakan. Salah satunya adalah dengan menggunakan pestisida nabati, oleh karena ituperlu dilakukan pengendalian yang aman bagi manusia salah satunya adalah penggunaan pestisidanabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk daun sirih merah (Piper crocatum)terhadap mortalitas kutu beras (S. oryzae). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) satu faktor 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Parameter yang diamati yaitu mortalitas kutu beras,efikasi serbuk daun sirih merah dan persentase kerusakan beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwapemberian perlakuan serbuk daun sirih merah dengan berbagai dosis mampu menekan populasi S.oryzae namun serbuk daun sirih merah belum dapat dikatakan efektif, karena berdasarkanperhitunganrumus abbot (1925) rata-rata kematian tertinggi hanya mencapai 47,50%, sedangkankematian kutu beras harus mencapai 70% agar bisa dikatakan efektif. Persentase kerusakan berasterendah terdapat pada perlakuan dengan dosis 2,5 gram yaitu sebesar 0,18%. Beras yang dirusak olehS. oryzae sebagian menjadi bubuk dan ada sebagian yang masih utuh berbentuk beras namun memilikibanyak lubang akibat serangan S. oryzae.
Identifikasi Lalat Buah Pada Buah Naga Super merah (Hylocereus costaricensis) Ahmad Syarifudin; Dewi Fitriyanti; M. Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.668

Abstract

Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan buah yang tergolong ke dalam kelompok kaktus atau famili Cactoceae.Kabupaten Tanah Laut (Provinsi Kalimantan Selatan) adalah Salah satu wilayah penghasil buah naga terbesar diIndonesia. Keadaan tekstur tanah yang halus (lempung berliat hingga berliat) dan kondisi iklim daerah TanahLaut sangat mendukung untuk pengembangan bisnis kedepannya. Salah satu faktor yang dapat menurunkanproduksi buah naga yaitu lalat buah. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi Jenis (spesies) lalat buahyang menyerang pertanaman buah naga yang berada di Desa Sungai Pinang Kecamatan Tambang Ulang danDesa Tampang Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Hasil penelitian inimenunjukan bahwa spesies lalat buah yang teridentifikasi di Desa Tampang Kecamatan Pelaihari antara lain:Bactrocera carambolae, Bactrocera umbrosa, Bactrocera ocipitalis, dan Bactrocera dorsalis, sedangkan diDesa Sungai Pinang Kecamatan Tambang Ulang teridentifikasi lima jenis antara lain: Bactrocera carambolae,Bactrocera umbrosa, Bactrocera dorsalis, Bactrocera ocipitalis, dan Drosophilla melanogaster.
Keanekaragaman Arthropoda di Permukaan Tanah pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) yang Diaplikasi dengan Beberapa Pestisida Di Lahan Pasang Surut Hilmuddin Hilmuddin; Samharinto Soedijo; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.669

Abstract

Telah dilakukan penelitian keanekaragaman arthropoda di permukaan tanah pada tanaman kedelai(Glycine Max L.) yang diaplikasi dengan beberapa pestisida di lahan pasang surut. Penelitiandilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018. Tempat penelitian di Desa Sidomulyo KecamatanTamban Catur Kapuas. Identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Entomologi FakultasPertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Keanekaragaman ditentukan dengan indekskeanekaragaman (H’) (Shannon-Winner). Di samping itu juga ditentukan kelimpahan arthropodanya,dengan menghitung arthropoda yang tertangkap. Perlakuan yang diberikan adalah Kontrol (tanpapestisida), pestisida Biologi (pestisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis), pestisida Piretroid(berbahan aktif Deltametrin), pestisida Nabati ( campuran ekstrak buah cabe jawa dan biji Srikayadengan perbandingan 1:9), pestisida Organofosfat (bahan aktif Propenopos) dan diulang 5 kali. Hasilpenelitian yang menunjukkan nilai indeks keanekaragaman tertinggi adalah perlakuan pestisidaPiretroid (H’= 2,51), diikuti dengan perlakuan pestisida Nabati (H’= 2,39), pestisida Biologi (H’=2,33) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (H’=2,31) dan pestisida Organofosfat (H’=2,51). Nilaikelimpahan arthropoda yang tertinggi yaitu Piretrioid merupakan perlakuan dengan tingkat kelimpahanarthropoda tertinggi sebesar (130 ekor), diikuti dengan perlakuan Biologi (118 ekor), Nabati (112ekor) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (107 ekor) dan Organofosfat (100 ekor).
Evaluasi Ketahanan Varietas Tomat Lokal Dan Unggul Terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp lycopersici) Milawati Milawati; Ismed Setya Budi; Mariana .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.670

Abstract

Layu Fusarium merupakani penyakitn utamai tanamani tomato yangi. masih sulit untuki.dikendalikan. Alternatifpengendalian menggunakan varietas tahan merupakan solusi untuk mengurangi penggunaan pestisida yangberbahaya terhadap lingkungan. Penggunaan tanaman tahan perlu terus dievaluasi dan dikembangkan agarefektivitasnya bisa ditingkatkan untuk memperoleh pengendalian yang murah, mudah dan efektif. Penelitian inibertujuan mengevaluasi tingkat ketahanan dan mengetahui lamanya masa inkubasi pada varietas tomat lokal danunggul yang diujikan. Penelitian disusun menggunakanaRancanganoacak,lengkapo(RAL)odengani5iperlakuanadann4liulangan. Perlakuan. terdiri. dari. varietas Belinjan (lokal), Permata(tahan), Rempai, Vera f1 dan Tymoty f1. Setiap satu percobaan ada 10 tanaman sehingga diperoleh 200 unitpercobaan. Hasil penelitian menunjukkan semua varietas tomat uji memiliki perbedaan masa inkubasi. Masainkubasi tercepat terjadi pada varietas tomat Tymoty f1 yaitu pada hari ke 11,80, Rempai pada hari ke 15,30, Veraf1 terjadi pada hari ke 16,30, Belinjan terjadi pada hari ke 18.00 dan masa inkubasi yang paling lambat terjadi padavarietas Permata yaitu pada hari 18,70. Varietasn,yangi memilikin,tingkata,ketahanana yangl, agaka, tahanaterhadapa serangan F.oxysporum yaitu varietas unggul Permata dan varietas lokal Belinjan. Semua varietas tomatyang diuji baik varietas lokal maupun unggul memiliki berbedaan tingkat persentase tanaman layu. Persentaseterendah pada varietas Permata sebesar 27,5%, sedangkan yang tertinggi pada varietas Tymoty F1 sebesar 67,5%.
Uji Antagonis Bacillus sp. dan Pseudomonas berfluorescens dari Rhizosfer Bambu, Rumput Gajah dan Putri Malu dalam Menekan Bakteri Ralstonia solanacearum Defa Yulia Irfanti; Yusriadi Marsuni; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga pada pertanaman rockmelon (Cucumismelo var reticulatus). Penelitian ini dikerjakan dari bulan Maret - Agustus 2020, pada fase vegetatif dangenerative, Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman rockmelon di Daerah Jalan Aneka TambangKelurahan Loktabat Selatan Kota Banjarbaru. dan di Laboratorium Entomologi Fakultas PertanianUniversitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Dengan menggunakan metode survey eksploratif.Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap lalat buah, perangkap likat kuning,pengambilan secara langsung menggunakan tangan dan jaring serangga. Serangga yang diperolehdiletakan didalam botol koleksi yang telah berisi alkohol 70%. Hasil akhir menunjukkan seranggatertangkap di fase vegetatif ada 216 ekor, terdiri atas 10 ordo, 10 famili. sedangkan pada fase generatifserangga yang tertangkap terdiri dari 10 ordo dan 23 famili dengan jumlah populasi serangga lebih besaryaitu 666 ekor. Status serangga yang paling dominan pada pertanaman rockmelon adalah sebagai hama,dengan persentase 56%, terdiri 7 ordo, 19 spesies serta 14 famili, serangga predator sebanyak 26%, 4ordo, 9 spesies dan 6 famili. Polinator sebanyak 18 %, 3 ordo, 6 spesies dan 4 famili.

Page 1 of 1 | Total Record : 8