Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Umpan Buatan untuk Mengendalikan Lalat Buah (Bactrocera spp.) pada Cabai Merah Besar (Capsicum annum) di Daerah Pondok Mangga Banjarbaru Utara Salasiah .; Elly Liestiany; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 1 No 3 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The intensity of fruit fly pest attacks in South Kalimantan in 2015 and 2016 showed an average intensity of attacks as muchas 66.7%, to determine the abundance of the population and interest in fruit flies in the Pondok Mangga area, NorthLoktabat Village, Banjarbaru Utara District, Banjarbaru against artificial bait ( foodlure) cucumber, watermelon, guava andstarfruit on large red chili plants so research needs to be done, using one factor RAL (six treatments and four replications).The highest number of fruit flies and the most effective in traps with the treatment of methyl eugenol anthrax as many as1463 tails. Then in the treatment of feeds made of watermelon and cucumber as many as 40 and 16 consecutive. Where thefruit fly species trapped yaittu Bactrocera dorsalis, B. carambolae, B. cucurbitae and B. umbrosa with a low diversityindex including 0.30254.
Pengaruh Pemberian Pseudomonas Kelompok Fluorescens SKM 2 dan Variasi Waktu Inokulasi Virus Terhadap Keparahan Penyakit Mosaik (Tobacco Mosaic Virus) pada Tanaman Cabai Besar (Capsicum annum L.) Nurul .; Noor Aidawati; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 1 No 3 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tobacco Mosaic Virus (TMV) adalah salah satu penyakit yang menyebabkan turunnya hasil cabai. Pengendalian TMVyang ramah lingkungan dan banyak diteliti adalah menggunakan agens hayati PGPR. Tujuan dari penelitian ini untukmenguji pengaruh pemberian Pseudomonas kelompok fluorescens SKM2 dan waktu inokulasi virus yang berbedaterhadap keparahan penyakit TMV pada abai besar (Capsicum annum L.) var. Hot Chilli. Penelitian ini menggunakanbakteri Pseudomonas kelompok fluorescens SKM2 yang diberikan kepada tanaman cabai dengan perlakuan inokulasi yangberbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan pemberian PF SKM2 pada tanaman cabai besar dengan waktu inokulasi TMVyang berbeda dapat memperlambat masa inkubasi virus, menurunkan keparahan penyakit tetapi tidak mempengaruhipenghambatan virus terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun.
Pengaruh Beberapa Pestisida Nabati Terhadap Hama Polong Kedelai (Glycine max L. Merr) di Lahan Rawa Pasang Surut Carlo Kristson Bolla; Samharinto .; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 1 No 3 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kedelai tingkat produksinya terus menyurun, sehingga impor kedelai mencapai40% dari kebutuhan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemanjuran beberapa pestisida nabati berbahantumbuhan terhadap hama polong kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok delapan perlakuan,terdiri dari lima bahan uji pestisida nabati yaitu Cabe Jawa, Sirih Hutan, Kepayang, Kirinyuh dan Bintaro, tiga bahanpembanding yaitu air, pestisida sintesis dan satu bahan pestisida nabati Mimba. Hasil penelitian menunjukan kerusakanterendah setelah Kimia adalah Kepayang dengan kerusakan 33,25% dilanjutkan perlakuan Kirinyuh dengan kerusakan36,77% dan Bintaro dengan kerusakan 37,98%, sedangkan pada perlakuan Mimba dengan kerusakan 44,87% tidak berbedanyata dengan Cabe Jawa dengan kerusakan 45,56% dan Tanpa Insektisida dengan kerusakan 46,81% tidak berbeda nyatadengan Sirih Hutan dengan kerusakan 46,87%.
Keanekaragaman Serangga yang Berasosiasi pada Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annum L.) di Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru Sadrian Noor Effendi; Elly Liestiany; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 1 (2019): Edisi Februari 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman cabai merah besar (Capsicum annum L.) di Kalimantan selatan sering mengalami hambatan besar dalam upaya peningkatan produktivitas, salah satu faktor utama yaitu hama dan penyakit yang sering menimbulkan kerugian dalam budidaya. Semakin dominan suatu jenis hama maupun penyakit yang menimbulkan kerusakan maka semakin tinggi tingkat kerusakan pada tanaman. Untuk mengetahui hama maupun penyakit yang ada maka alternatif yang dilakukan ialah dengan melakukan pengamatan lanjut pada tanaman tersebut, yaitu tepatnya di daerah Loktabat Utara Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey purposive sampel pada 3 lahan yang berbeda dengan 2 lahan pertanaman yang menggunakan pestisida kimia dan 1 lahan pertanaman sistem organik. Pengamatan dilakukan selama 4 kali dalam satu bulan pada 3 lahan tersebut. Jenis serangga yang berasosiasi terbanyak terdapat pada lahan percobaan pada hama yang menyerang yaitu pada ordo Homoptera famili Aleyrodidae dan sedangkan musuh alami yang ada pada tanaman cabai merah besar yaitu pada ordo Diptera famili Sepsidae. Serangan penyakit tertinggi terdapat pada lahan dengan sistem organik
Pengendalian Biologi Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) Pada Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum) Zulfadli Apriyadi; Elly Liestiany; Rodinah .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 2 (2019): edisi Juni 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kendala yang menurunkan produksi tanaman tomat yaitu adanya gangguan organisme pengganggu tanaman yang menyebabkan tanaman terserang penyakit. Salah satunya adalah Ralstonia solanacearum penyebab layu bakteri pada tanaman tomat. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk mengendalikan penyakit tersebut dengan mengaplikasikan agen hayati yang ramah dan aman bagi lingkungan, sekaligus bertujuan mengurangi penggunaan pestisida kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati sinergisme antara beberapa agen antagonis dan pupuk hayati serta mengetahui aplikasi Gliocladium spp., mikoriza dan pupuk hayati yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap intensitas serangan layu bakteri, pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Januari 2017 yang bertempat di Laboraturium Fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan dan di lahan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kombinasi Gliocladium spp., Mikoriza dan pupuk hayati Tanotec rata-rata berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, namun tidak berpengaruh terhadap intensitas serangan layu bakteri.
Uji Antagonis Pseudomonas berfluorescens dan Bacillus spp Dalam Menghambat Perkembangan Cendawan Fusarium oxysporum Penyebab Layu Pada Tanaman Terong (Solanum melongena L) Ihsanudin .; Noor Aidawati; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 2 (2019): edisi Juni 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Solanum melongena L merupakan tanaman sayuran sangat popular. Salah satu yang mempengaruhihasil produksi tanaman terong adalah adanya organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Penyakit layudikarenakan oleh Fusarium oxysporum. Fusarium melongenae ialah suatu OPT yang sangatmerugikan bagi tanaman terong. Pengendalian yang aman terhadap penyakit layu Fusarium spp adalahmenggunakan agens hayati PGPR. Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan isolat rizobakteriaPseudomonase berfluorescens dan Bacillus spp untuk menghambat perkembangan Fusarium spp yangmengendalikan layu tanaman terong. Penelitian ini menggunakan isolat Pseudomonas berfluorescensdan Bacillus sp yang diuji tantang dengan cendawan Fusarium spp. Hasil penelitian menunjukkanbahwa isolat Pseudomonas berfluorescens yang berasal dari Desa Kurnia, Sukamara, GuntungManggis, Kecamatan landasan ulin dan Gunung Kupang Kecamatan Cempaka Banjarbarudan Bacillusspp yang berasal dari Desa Kurnia, Sukamara, Guntung Manggis, Kecamatan landasan ulin danGunung Kupang Kecamatan Cempaka Banjarbaru mampu menekan perkembangan Fusarium spp.
Pengaruh Beberapa Jenis Serbuk Daun Jeruk terhadap Perkembangan Sitophilus oryzae L. pada Beras Lokal Siam Unus Rosyana Sartika; Lyswiana Aphrodyanti; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 3 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v2i3.279

Abstract

Serangan hama gudang merupakan masalah utama yang sering timbul selama beras dalam masa penyimpanan, sehingga perlu dilakukan tindakan pengendalian yang aman dan tidak bersifat toksik bagi manusia yaitu dengan menggunakan insektisida nabati. Untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa jenis daun jeruk terhadap perkembangan populasi S. oryzae serta kerusakan yang ditimbulkannya pada beras lokal Siam Unus dan untuk mengetahui jenis daun jeruk yang paling baik dalam menekan perkembangan populasi S. oryzae sehingga dapat mengurangi kerusakan beras maka penelitian ini dilakukan. Parameter yang diamati meliputi populasi S. oryzae dan persentase kerusakan beras. Metode penelitian ini menggunakan RAL satu faktor 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan serbuk daun jeruk (nipis, purut, siam dan lemon) mampu menekan perkembangan populasi S. oryzae serta kerusakan yang ditimbulkannya pada beras siam unus. Seluruh perlakuan pemberian serbuk daun jeruk mampu menekan perkembangan populasi S. oryzae hingga berkisar 6-8 ekor jika dibandingkan dengan tanpa perlakuan yang meningkat dari 10 ekor sampai dengan 14 ekor. Adapun persentase kerusakan beras yang paling rendah terdapat pada perlakuan pemberian serbuk daun jeruk purut yaitu sebesar 1,26% dengan korelasi 78%. Mortalitas S. oryzae tertinggi pada hari ke-30 ialah perlakuan serbuk daun lemon yakni 6,25 ekor.
Uji Efektivitas Serbuk Putri Malu (Mimosa pudica L.) Terhadap Serangan Nematoda Meloidogyne spp. Pada Tanaman Tomat Citra Anggraeni Ragil; Elly Liestiany; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 3 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v2i3.281

Abstract

Salah satu tanaman hortikultura adalah tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill).Tanaman tomat ini memiliki nilai komoditas yang tinggi. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani hal yang menyebabkan perbedaan produksi tersebut disebabkan oleh serangan nematoda yang mengakibatkan akar tanaman menjadi bengkak. Nematoda yang menyerang adalah nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dosis terbaik serbuk putri malu (Mimosa pudica L.) dalam menekan nematoda puru akar Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Faktor yang diujikan adalah pemberian serbuk putri malu dengan dosis 25, 50, 75 dan 100 gram yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan sehingga jumlah satuan percobaan adalah 25 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari dua tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk putri malu efektif dalam menekan populasi nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Perlakuan yang terbaik atau dengan intensitas serangan terendah yaitu dosis 100 gram, terhadap tinggi tanaman perlakuan berpengaruh dengan tinggi pada masing-masing perlakuan adalah 90,48 cm (K), 102,06 cm (A), 116,09 cm (B), 110,67 cm (C) dan 115,39 cm (D), sedangkan terhadap berat buah segar tidak berpengaruh nyata.
Penekanan Populasi Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.) Dengan Menggunakan Serbuk Daun Sirsak (Annona muricata L.) Pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Nancy Uly Arta Pangaribuan; Elly Liestiany; Yusriadi .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 1 (2020): Edisi Februari 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i1.335

Abstract

Pada tahun 2016 produktivitas tanaman tomat di Kalimantan Selatan dalam 5 tahun terakhir mengalami naik turun hasil produksi. Salah satu faktor penyebab penurunan produktivitas tanaman tomat ini disebabkan oleh nematoda puru akar.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dosis terbaik serbuk daun sirsak (Annona muricata L.) dalam menekan populasi Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai pada bulan Maret-Juli 2019. Perlakuan terdiri dari K) 300 buir telur Meloidogyne spp. A) Serbuk daun sirsak 25 g + 300 butir telur nematoda Meloidogyne spp. B) Serbuk daun sirsak 50 g + 300 butir telur nematoda Meloidogyne spp. C) Serbuk daun sirsak 75 g + 300 butir telur nematoda Meloidogyne spp. D) Serbuk daun sirsak 100 g + 300 butir telur nematoda Meloidogyne spp. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaplikasian serbuk daun sirsak berpengaruh terhadap populasi nematoda, namun tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan intensitas serangan.
Keanekaragaman Arthropoda di Permukaan Tanah pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) yang Diaplikasi dengan Beberapa Pestisida Di Lahan Pasang Surut Hilmuddin Hilmuddin; Samharinto Soedijo; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.669

Abstract

Telah dilakukan penelitian keanekaragaman arthropoda di permukaan tanah pada tanaman kedelai(Glycine Max L.) yang diaplikasi dengan beberapa pestisida di lahan pasang surut. Penelitiandilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018. Tempat penelitian di Desa Sidomulyo KecamatanTamban Catur Kapuas. Identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Entomologi FakultasPertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Keanekaragaman ditentukan dengan indekskeanekaragaman (H’) (Shannon-Winner). Di samping itu juga ditentukan kelimpahan arthropodanya,dengan menghitung arthropoda yang tertangkap. Perlakuan yang diberikan adalah Kontrol (tanpapestisida), pestisida Biologi (pestisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis), pestisida Piretroid(berbahan aktif Deltametrin), pestisida Nabati ( campuran ekstrak buah cabe jawa dan biji Srikayadengan perbandingan 1:9), pestisida Organofosfat (bahan aktif Propenopos) dan diulang 5 kali. Hasilpenelitian yang menunjukkan nilai indeks keanekaragaman tertinggi adalah perlakuan pestisidaPiretroid (H’= 2,51), diikuti dengan perlakuan pestisida Nabati (H’= 2,39), pestisida Biologi (H’=2,33) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (H’=2,31) dan pestisida Organofosfat (H’=2,51). Nilaikelimpahan arthropoda yang tertinggi yaitu Piretrioid merupakan perlakuan dengan tingkat kelimpahanarthropoda tertinggi sebesar (130 ekor), diikuti dengan perlakuan Biologi (118 ekor), Nabati (112ekor) tanpa penggunaan pestisida /Kontrol (107 ekor) dan Organofosfat (100 ekor).